Anda di halaman 1dari 32

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

RUANG NIFAS

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CAMPURDARAT

KABUPATEN TULUNGAGUNG

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

TAHUN 2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Masalah kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih menjadi masalah Kesehatan di
Indonesia. Hal ini dikarenakan masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB) yang ada di Indonesia. Masa persalinan merupakan salah satu
periode yang mengandung resiko bagi ibu hamil. Kematian ibu, kematian bayi dan juga
berbagai komplikasi lainnya pada umumnya terjadi pada masa persalinan, setelah
melahirkan dan 1 minggu pertama setelah melahirkan.Salah satu faktor penting dalam
upaya menurunkan angka kematian yaitu penyediaan pelayanan Kesehatan matenal dan
neonatal yang berkualitas.
Pelayanan kebidanan dalam hal ini memiliki peran yang sangat penting. Pelayanan
kebidanan yang berkesinambungan dan paripurna, berfokus pada aspek pencegahan,
promosi Kesehatan dan berlandaskan kemitraan adalah hal penting yang dapat membantu
menurunkan angka kematian ibu dan angka kesakitan serta kematian bayi. Pelayanan
kebidanan yang bemutu ditentukan oleh factor input dan proses pelayanan itu sendiri.
Faktor input dari pelayanan diantaranya meliputi kebijakan, tenaga yang melayani, sarana
dan prasarana, standar asuhan kebidanan dan standar lain atau metode yang disepakati.
Sedangkan faktor proses adalah suatu kinerja dalam mendayagunakan input yang ada
dalam interaksi antara bidan dengan pasien yang meliputi penampilan kerja sesuai dengan
standar dan etika kebidanan.
Peran rumah sakit sangat menentukan dalam memberikan pelayanan kesehatan
yang berkualitas dan memuaskan kepada masyarakat. Salah satu upaya rumah sakit agar
dapat memberi pelayanan kesehatan yang berkualitas dan memuaskan kepada masyarakat
dengan pemberian pelayanan Maternal yang aman dan berkualitas, untuk itu perlu disusun
Pedoman Pengorganisasian Ruang Nifas untuk acuan dalam pemberian pelayanan Ruang
Nifas di Rumah Sakit Umum Daerah Campurdarat.

1.2 TUJUAN PEDOMAN


1. Tujuan Umum :
Untuk meningkatkan mutu pelayanan Maternal dan Perinatal di Rumah Sakit
Umum Daerah Campurdarat dalam rangka penurunan angka kematian ibu dan bayi.
2. Tujuan Khusus :
- Sebagai panduan dalam memberikan pelayanan asuhan kebidanan secara
profesional di Rumah Sakit Umum Daerah Campurdarat.
- Sebagai bahan dasar pengembangan pelayanan asuhan kebidanan dan organisasi
profesi bidan
- Terlaksananya manajemen pelayanan maternal dan perinatal dari aspek
administrasi dan manajemen, Kompetensi SDM, fasilitas dan sarana serta
prosedur pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Campurdarat

1.3 RUANG LINGKUP PELAYANAN


1. Melayani asuhan persalinan normal maupun patologis
2. Melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
3. Melayani asuhan bayi baru lahir
4. Melayani asuhan kehamilan patologi
5. Melayani asuhan ginekologi

1.4. BATASAN OPERASIONAL


1. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental maupun spiritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomi
2. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan per orangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat
3. Rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan
pada semua bidang dan jenis penyakit
4. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan, baik secara langsung maupun
secara tidak langsung di rumah sakit
5. Sumber daya di bidang kesehatan adalah segala bentuk dana, tenaga, perbekalan
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di
bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan
6. Fasilitas kesehatan adalah suatu alat dan atau tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventtif, kuratif
maupun rehabilitasi
7. Teknologi kesehatan adalah bentuk alat dan atau metode yang ditunjukan untuk
membantu menegakan diagnosa, pencegahan, dan penanganan permasalahan
kesehatan manusia
8. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan atau serangkaian kegiatan yang
dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit,
meningkatkan kesehatan, pengobatan penyakit dan pemulihan kesehatan
9. Pelayanan Maternal adalah pelayanan yang diberikan pada ibu dalam jangka waktu
dari mulai kehamilan, bersalin sampai masa nifas (42 hari setelah melahirkan).

1.5 LANDASAN HUKUM


1. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Permenkes No. 340 tahun 2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit
4. Permenkes Nomor 604 tahun 2008 tentang Pedoman Pelayanan Maternal
Perinatal Pada Rumah Sakit Umum Kelas B, Kelas C, dan Kelas D
5. Surat Ijin Operasional Rumah Sakit Umum Daerah Campurdarat Nomor
6. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Campurdarat Kabupaten
Tulungagung Nomor : 188.4/ /134.04/2022 tentang Pedoman
Pengorganisasian Rumah Sakit Umum Daerah Campurdarat Kabupaten
Tulungagung
BAB II

GAMBARAN UMUM RS

Kabupaten Tulungagung terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Secara


geografis Kabupaten Tulungagung berada diantara koordinat 111°43-112°07' Bujur
Timur dan 7°51' – 8°18' Lintang Selatan. Batas daerah, di sebelah utara berbatasan
dengan Kabupaten Kediri dan Kabupaten Nganjuk, disebelah timur dengan Kabupaten
Blitar, disebelah selatan dengan Samudera Hindia dan disebelah barat berbatasan
dengan Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Ponorogo. Luas wilayah Kabupaten
Tulungagung mencapai 1.150,41 km² yang terbagi menjadi 19 kecamatan dan 271
desa/kelurahan.
Gambar 1. Peta Tulungagung

Kabupaten Tulungagung memiliki luas wilayah 1.150,41 km², yang terbagi


menjadi 19 Kecamatan dan 271 desa. Berdasarkan luas wilayahnya, terdapat 12
Kecamatan yang memiliki luas wilayah kurang dari 50 km², yaitu Kecamatan
Bandung, Pakel, Campurdarat, Ngunut, Sumbergempol, Boyolangu, Tulungagung,
Kedungwaru, Ngantru, Karangrejo, Kauman, dan Gondang. Sedangkan 3 Kecamatan
yang memiliki luas antara 50 km²–100 km² adalah Kecamatan Besuki, Pucanglaban,
dan Rejotangan. Sedangkan untuk 4 Kecamatan lainnya mempunyai luas diatas 100
km².

Table 1. Luasan Setiap Kecamatan di Kabupaten Tulungagung


No Kecamatan Ibukota Luas
1 Besuki Besuki 82,16
2 Bandung Bandung 41,96
3 Pakel Pakel 36,06
4 Campurdarat Campurdarat 39,56
5 Tanggunggunung Tanggunggunung 117,73
6 . Kalidawir Karangtalun 97,81
7 Pucanglaban Pucanglaban 82,94
8 Rejotangan Rejotangan 66,49
9 Ngunut Ngunut 37,70
10 Sumbergempol Sumberdadi 39,28
11 Boyolangu Boyolangu 38,44
12 Tulungagung Kelurahan Tamana 13,67
13 Kedungwaru Desa Ketanon 29,74
14 Ngantru Ngantru 37,03
15 Karangrejo Karangrejo 35,54
16 Kauman Kauman 30,84
17 Gondang Gondang 44,02
18 Pagerwoj Mulyosari 88,22
19 Sendang Sendang 96,46

Pada tahun 2019, jumlah penduduk berdasarkan dari 19 kecamatan yang


berada di wilayah Kabupaten Tulungagung sebanyak 1.039.284 jiwa yang terdiri dari
506.702 penduduk laki-laki dan 532.582 penduduk perempuan. Angka sex ratio
penduduk Kabupaten Tulungagung adalah sebesar 95,1.
Tabel 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kecamatan

Jumlah Penduduk
Kecamatan
2015 2016 2017 2018 2019
Besuki 37.042 37.220 36.131 36.288 36.429
Bandung 44.931 45.147 45.029 45.226 45.400
Pakel 49.632 49.870 50.793 51.015 51.212
Campurdarat 54.656 54.919 54.586 54.825 55.036
Tanggunggunung 24.754 24.873 24.152 24.258 24.352
Kalidawir 64.922 65.234 70.378 70.685 70.958
Pucanglaban 24.956 25.076 23.993 24.098 24.191
Rejotangan 69.476 69.810 76.112 76.444 76.739
Ngunut 80.022 80.407 78.249 78.590 78.892
Sumbergempol 65.969 66.286 67.937 68.234 68.497
Boyolangu 78.718 79.097 77.823 78.163 78.464
Tulungagung 68.878 69.209 63.492 63.769 64.016
Kedungwaru 86.251 86.666 86.402 86.779 87.113
Ngantru 53.698 53.956 54.265 54.502 54.713
Karangrejo 41.042 41.239 41.822 42.004 42.166
Kauman 50.067 50.308 49.712 49.929 50.121
Gondang 52.889 53.143 56.345 56.592 56.810
Pagerwojo 30.208 30.353 29.690 29.819 29.934
Sendang 43.079 43.286 43.879 44.071 44.241
Total 1.021.190 1.026.101 1.030.790 1.035.291 1.039.284

Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin


Jenis Kelamin Rasio
Jenis
Kecamatan Laki- Perempua
Jumlah Kelami
laki n
n
Besuki 17 655 17 664 35 319 1,00
Bandung 21 100 22 495 43 595 0,94
Pakel 24 631 26 130 50 761 0,94
Campurdarat 28 741 29 027 57 768 0,99
Tanggunggunun
12 013 12 764 24 777 0,94
g
Kalidawir 29 617 34 872 64 489 0,85
Pucanglaban 10 646 11 636 22 282 0,91
Rejotangan 35 541 38 329 73 870 0,93
Ngunut 37 997 41 075 79 072 0,93
Sumbergempol 32 368 35 094 67 462 0,92
Boyolangu 40 823 42 424 83 247 0,96
Tulungagung 32 182 34 086 66 268 0,94
Kedungwaru 45 186 45 756 90 942 0,99
Ngantru 27 976 28 066 56 042 1,00
Karangrejo 19 514 20 233 39 747 0,96
Kauman 24 759 25 198 49 957 0,98
Gondang 26 788 27 837 54 625 0,96
Pagerwojo 15 194 15 440 30 634 0,98
Sendang 22 073 22 360 44 433 0,99
504 1 035
Tulungagung 530 486 0,95
804 290

RSUD Campurdarat Kabupaten Tulungagung merupakan salah satu rumah


sakit milik Pemerintah Kabupaten dari dua Rumah sakit yang dimiliki Pemerintah
Kabupaten Tulungagung, dari sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di
Kabupaten Tulungagung yaitu tersebut 9 diantaranya adalah Rumah Sakit Umum
(RSU) dan 3 Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA), 17 Balai Pengobatan / Klinik, 17
Puskesmas Perawatan dan 15 Puskesmas Non Perawatan.
Tabel 4 Sebaran Rumah Sakit di Kabupaten Tulungagung
WILAYAH DAN RUMAH JUMLAH TEMPAT
SAKIT TIDUR
Kecamatan Kedungwaru
RSUD dr Iskak 476
RS Putra Waspada 48
RSIA Trisna Medika 35
Kecamatan Tulungagung
RS Bhayangkara 115
RSIA Amanda 25
RSIA Fauziah 49
RSU Prima Medika 76
Kecamatan Ngunut
RS Era Medika 76
RS Madinah 60
RS Satiti Prima Husada 50
Kecamatan Kauman
RSI Orpeha 97
Kecamatan Bandung
RSU Muhammadiyah 64
Total 1.154

Rumah Sakit Umum Daerah Campurdarat berdiri pada lahan yang dimiliki seluas 9.810m²
dengan status tanah telah menjadi hak milik Pemerintah Kabupaten Tulungagung
BAB III

VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI

DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

3.1 VISI MISI RUMAH SAKIT


Dalam rangka menunjang visi Kepala Daerah Kabupaten Tulungagung
yaitu “Terwujudnya Masyarakat Tulungagung Yang Sejahtera, Mandiri, Berdaya
Saing dan Berakhlak Mulia” Rumah Sakit Campurdarat berperan dalam
penyelenggaraan pemerintah dibidang Kesehatan dengan mewujudkan misi
pertama yaitu “Mewujudkan keterjangkauan akses pembangunan sumber daya
manusia yang berkualitas, inklusif dan berdaya saing”.

3.2 MOTTO, JANJI LAYANAN DAN NILAI-NILAI


1. Motto Rumah Sakit Umum Daerah Campurdarat Tulungagung yaitu :
”Pelayanan Responsif Dengan Hati”.
2. Janji layanan Rumah Sakit Umum Daerah Campurdarat Tulungagung yaitu :
“Memberikan Pelayanan Yang Aman, Efektif, Efisien Dan Bermutu”.
3. Nilai-nilai yang berlaku di Rumah Sakit Umum Daerah Campurdarat
Tulungagung yaitu : “P-R-E-S-T-A-S-I”
a. Profesional
Senantiasa bekerja sesuai kompetensi dan prosedur dalam mencapai tujuan
yang di tetapkan secara efektif dan efisien.
b. Ramah dan Sopan Santun
Murah senyum ,lembut tutur kata dan bersikap baik terhadap pelanggan
dan rekan kerja
c. Empati
Kemampuan memahami apa yang dirasakan orang lain.
d. Setara
Memberikan pelayanan secara adil dan tidak diskriminatif
e. Teladan
Memberikan pelayanan yang patut diteladani
f. Amanah dan Aman
Dalam bekerja mendapatkan kepercayaan, loyalitas, kejujuran dan integritas
untuk memberikan rasa aman
g. Semangat
Bekerja dengan jiwa dan kemauan
h. Inovatif
Menggunakan daya pikiran dan tenaga untuk memberikan inovasi
pelayanan untuk peningkatan mutu pelayanan.
3.3 TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 3 Tahun 2020 tentang
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit, Rumah Sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan, Rumah Sakit dikategorikan menjadi
Rumah Sakit Umum; dan Rumah Sakit Khusus. Rumah Sakit umum memberikan
pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit. Pelayanan kesehatan
yang diberikan oleh Rumah Sakit umum paling sedikit terdiri atas:
1. Pelayanan Medik dan Penunjang Medik
Pelayanan medik dan penunjang medik terdiri atas:
a. pelayanan medik umum, berupa pelayanan medik dasar
b. pelayanan medik spesialis, berupa pelayanan medik spesialis dasar dan
pelayanan medik spesialis lain. Pelayanan medik spesialis dasar meliputi
pelayanan penyakit dalam, anak, bedah, dan obstetri dan ginekologi.
c. pelayanan medik subspesialis, berupa pelayanan medik subspesialis dasar
dan pelayanan medik subspesialis lain.
2. Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan;
Pelayanan Perawatan dan Kebidanan meliputi meliputi asuhan
keperawatan generalis dan/atau asuhan keperawatan spesialis, dan asuhan
kebidanan.
1. Pelayanan Nonmedik
Pelayanan nonmedik terdiri atas pelayanan farmasi, pelayanan
laundry/binatu, pengolahan makanan/gizi, pemeliharaan sarana prasarana
dan alat kesehatan, informasi dan komunikasi, pemulasaraan jenazah, dan
pelayanan nonmedik lainnya.

Sesuai dengan Peraturan Bupati Tulungagung nomor 79 tahun 2020 Tentang


Kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja unit organisasi
bersifat khusus rumah sakit umum daerah Campurdarat pada dinas kesehatan
kabupaten Tulungagung yang menyatakan RSUD Campurdarat telah di tetapkan.
Penetapan RSUD Campurdarat ini selaras dengan visi misi kepala daerah untuk
mempercepat akses dan pemerataan pelayanan khususnya dibidang kesehatan.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit, dinyatakan dalam pasal 4, bahwa rumah sakit mempunyai tugas
memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Berdasarkan Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, dinyatakan
dalam pasal 5 bahwa fungsi rumah sakit adalah :
1) Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan
standar pelayanan rumah sakit.
2) Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
3) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
peningkatan kemampuan dan pemberi pelayanan kesehatan
Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

Susunan organisasi RSUD Campurdarat Tulungagung berdasarkan Peraturan Bupati


Tulungagung Nomor 79 Tahun 2020, dipimpin oleh seorang DIREKTUR membawahi :

1) Sub Bagian Tata Usaha;


2) Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan;
3) Seksi Pelayanan Penunjang Medik dan Non Medik;
4) Kelompok Jabatan Fungsional;
5) Instalasi;
6) Komite; dan
7) Satuan Pengawas Internal.
BAB V

STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

DIREKTUR

dr. Rio Ardona, MMRS

Kepala Bidang Medis dan Keperawatan

dr. Dina Nofitria Rahayu

Kepala Ruang Nifas

Kepala Tim Jaga

Bidan Pelaksana
BAB VI

URAIAN JABATAN

6.1 KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

1. Kepala Ruang Nifas


a. Nama Unit Kerja : Ruang Nifas
b. Nama Jabatan : Kepala Unit Ruang Nifas
c. Pengertian : Tenaga Kebidanan profesional yang bertanggung
jawab dan berwenang dalam mengelola kegiatan pelayanan kebidanan di
Ruang Nifas.
d. Pendidikan dan Kualifikasi :
1) Pendidikan Formal : D – III Kebidanan, berpengalaman 5 tahun.
2) Pendidikan Non Formal :
- Memiliki Sertifikat Manajemen Kepala Ruangan Kebidanan
- Memiliki Sertifikat APN (Asuhan Persalinan Normal)
- Memiliki sertifikat MU (Midwifery Update)
- Memiliki Sertifikat PPGDON
- Memiliki Sertifikat Resusitasi Neonatus
3) Pengalaman Kerja: Mempunyai pengalaman kerja di Ruang Nifas/
Nifas minimal 5 tahun.
4) Ketrampilan : Memiliki kemampuan dan kepemimpinan.
5) Berbadan sehat jasmani dan rohani.
e. Tanggung Jawab :
1) Secara fungsional bertanggung Jawab kepada Sub Bidang Pelayanan
Medik dan Keperawatan.
2) Secara operasional bertanggung Jawab kepada Bidang Pelayanan
Medik dan Keperawatan.
f. Tugas Pokok :
Mengawasi dan mengendalikan semua kegiatan pelayanan perawatan di
Ruang Nifas.
g. Uraian Tugas :
1) Melaksanakan fungsi kebidanan meliputi
- Menyusun rencana kegiatan berdasarkan jenis, jumlah, mutu tenaga
kebidanan serta tenaga lainnya sesuai kebutuhan di Ruang Nifas.
- Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga bidan yang berlaku tiap
minggu.
- Membagi tugas harian dengan memperhatikan jumlah dan tingkat
kemampuan bidan.
- Merencanakan jumlah dan jenis peralatan di Ruang Nifas.
- Menyusun program pengembangan staf di Ruang Nifas.
- Bersama staf menentukan jumlah pegawai yang dibutuhkan di ruang
perawatan Nifas.
2) Melaksanakan fungsi penggerakan pelaksanaan, meliputi :
- Memantau seluruh staf dalam penerapan dan pelaksanaan tugas
yang dibebankan.
- Mengadakan pelatihan untuk pegawai secara berkesinambungan.
- Memberi orientasi kepada karyawan baru.
- Mengadakan pengadaan, pemeliharaan dan penggunaan alat-alat
maupun obat-obatan.
- Menciptakan suasana kerja yang harmonis.
- Menilai hasil kerja pegawai dan memberikan penghargaan yang
berprestasi baik.
3) Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian,
meliputi:
- Mengawasi pelaksanaan tugas masing-masing pegawai.
- Mengawasi penggunaan alat-alat agar digunakan secara tepat
- Mengatur supaya alat-alat tetap dalam keadaan siap pakai.
- Mengawasi pelaksanaan inventaris secara periodik.

2. Ketua Tim (KATIM) atau Penanggung Jawab Shift (PJ Shift)


a. Nama Unit Kerja : Ruang Nifas
b. Nama Jabatan : Penanggung Jawab Shift (PJ Shift)
c. Pengertian : Seorang bidan profesional yang diberi wewenang
dan tanggung jawab dalam mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
kebidanan di Ruang Nifas dan turut melaksanakan pelayanan keperawatan
pada satu unit ruangan perawatan pada shift sore, malam dan hari libur.
d. Tujuan :
1) Agar kegiatan pelayanan Asuhan Kebidanan dapat berjalan sesuai
dengan standar kebidanan.
2) Agar mutu pelayanan asuhan kebidanan selalu terjaga, selalu
diupayakan, ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan/tuntutan
masyarakat.
e. Pendidikan dan Kualifikasi :
1) Pendidikan Formal : D – III Kebidanan, berpengalaman 2 tahun.
2) Pendidikan Non Formal :
- Memiliki Sertifikat APN ( Asuhan Persalinan Normal)
- Memiliki Sertifikat MU ( Midwafery Update)
- Memiliki Sertifikat PPGDON
- Memiliki Sertifikat Resusitasi Neonatus
3) Pengalaman Kerja : Mempunyai pengalaman kerja di Ruang Nifas/
Nifas minimal 2 tahun.
4) Ketrampilan : Memiliki kemampuan kepemimpinan, berwibawa, rajin,
dan jujur.
5) Berbadan sehat jasmani dan rohani
f. Tanggung Jawab : Secara organisasi bertanggung jawab langsung kepada
Kepala Ruang Nifas.
g. Tugas Pokok :
1) Sebagai koordinator shift dinas pagi, sore, malam dan hari libur sesuai
jadwal yang telah ditetapkan.
2) Mempertanggungjawabkan pelaksanaan Asuhan Kebidanan kepada
Kepala Ruang.
3) Bersama-sama pelaksana perawatan melakukan kegiatan pelayanan
Asuhan Kebidanan.
4) Bertanggung jawab dalam kebenaran isi laporan/penulisan asuhan
kebidanan.
h. Uraian Tugas Penanggung Jawab Shift :
1) Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan diruang
rawat pada shift sore, malam dan hari libur.
2) Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga pelaksana perawatan
untuk melaksankan Asuhan Kebidanan sesuai ketentuan/standar yang
berlaku pada shift sore, malam dan hari libur.
3) Bertanggung jawab atas pelaksanaan inventarisasi peralatan pada shift
sore, malam dan hari libur.
4) Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu
dalam keadaan siap pakai.
5) Membantu melaksanakan program orientasi kepada petugas baru
meliputi penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib dan
fasilitas yang ada.
6) Memelihara dan mengembangkan system pencatatan dan pelaporan
Asuhan Kebidanan secara tepat dan benar untuk tindakan kebidanan
selanjutnya.
7) Memberi motivasi tenaga non perawatan dalam memelihara kebersihan
ruangan dan lingkungan pada shift sore, malam dan hari libur.
8) Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien pada shift malam.
9) Memelihara buku register dan berkas catatan medik pada shift sore,
malam dan hari libur.
10) Menyusun rencana asuhan kebidanan pada shift sore, malam dan hari
libur dan melaksanakan tindakan kebidanan.
11) Bersama-sama pelaksana perawat lainnya, melaksanakan Asuhan
Kebidanan kepada pasien pada shift sore, malam dan hari libur.
12) Membuat laporan harian pada shift sore, malam dan hari libur.
13) Melaksanakan serah terima tugas kepada penanggung jawab shift
berikutnya secara lisan maupun tertulis pada saat penggantian dinas.
14) Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh Kepala Ruang.

3. Bidan Pelaksana Ruang Nifas


a. Nama Unit Kerja : Ruang Nifas
b. Nama Jabatan : Bidan Pelaksana Ruang Nifas
c. Pengertian : Seorang bidan profesional yang diberi wewenang
dan ditugaskan di ruang nifas.
d. Pendidikan dan Kualifikasi :
1) Berijazah Kebidanan dari semua jenjang yang disyahkan oleh
pemerintah atau yang berwenang.
2) Pendidikan Non Formal :
- Memiliki Sertifikat APN (Asuhan Persalinan Normal)
3) Pengalaman Kerja : Mempunyai pengalaman kerja di Ruang Nifas/
Nifas.
4) Ketrampilan : Memiliki bakat dan minat serta berdedikasi tinggi,
berkepribadian mantap dan emosional yang stabil.
5) Berbadan sehat jasmani dan rohani
e. Tanggung Jawab :
1) Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada kepala
ruang Nifas.
2) Secara teknis medis operasional bertanggung jawab kepada Dokter
Jaga/ Ruang Nifas.
f. Tugas Pokok : Melaksanakan Asuhan Kebidanan di Ruang Nifas.
g. Uraian Tugas :
1) Menyiapkan fasilitas dan lingkungan Ruang Nifas untuk kelancaran
pelayanan
2) Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan darurat
secara tepat dan cepat
3) Memberikan asuhan kebidanan kepada pasien gawat darurat dan
melaksanakan evaluasi tindakan perawatan yang telah dilakukan
4) Menerima pasien baru sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku serta melaksanakan orientasi kepada pasien
5) Menciptakan dan memelihara hubungan kerja sama yang baik dengan
anggota tim (dokter, ahli gizi, analis, pekarya, pekarya rumah tangga)
6) Melaksanakan tugas jaga sore, malam dan hari libur secara bergiliran
sesuai dengan jadwal dinas
7) Mengikuti pertemuan ilmiah dan penataran untuk meningkatkan
pengetahuan serta ketrampilan.
8) Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh dokter
9) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan yang tepat
dan benar
10) Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan
/ tertulis pada saat pergantian dinas
11) Menyiapkan pasien yang akan pulang lengkap dengan administrasinya
12) Memberikan health education kepada penderita dan keluarga
13) Membantu merujuk pasien ke instansi yang lebih mampu
14) Memantau dan menilai kondisi pasien selanjutnya melakukan tindakan
yang tepat berdasarkan hasil pemantauan.
15) Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara pasien,
keluarga, dokter serta sesama tenaga medis.
h. Uraian Wewenang :
1) Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan.
2) Memberikan asuhan kebidanan pada pasien sesuai kemampuan dan
batas kewenangannya.

6.2 Distribusi Ketenagaan


Kebutuhan tenaga bidan dihitung dengan menentukan :
 Jumlah hari kerja efektif selama 1 tahun
 Jumlah hari tidak kerja (hari non efektif) dalam 1 tahun
 Jumlah jam perawatan setiap pasien dalam 24 jam/tingkat ketergantungan pasien
 Jumlah jam kerja perawat tiap shift

6.3 Pengaturan Jaga


1. Pengaturan jadwal dinas dibuat dan di pertanggungjawabkan oleh kepala
ruangan dan disetujui oleh kepala pelayanan keperawatan
2. Jadwal dinas dibuat untuk jangka waktu 1 bulan dan di sosialisasikan kepada
bidan pelaksana
3. Adapun untuk tata tertib jam kerja sebagai berikut:
 Batas toleransi keterlambatan 10 menit.
 Ijin meninggalkan jam kerja wajib mendapatkan persetujuan atasan langsung
dengan alasan yang dapat dipertanggung jawabkan urgensinya.
 Jam Kerja shift :
Pagi 07.00 – 14.00 WIB
Siang 14.00 – 21.00 WIB
Malam 21.00 - 07.00 WIB
4. Setiap petugas jaga/shift harus ada bidan penanggung jawab sift dengan syarat
dan kualifikasi yang telah ditetapkan
5. Apabila ada bidan yang oleh karena satu dan lain hal tidak dapat menjalankan
tugasnya sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan maka yang bersangkutan
harus mencari penggantinya atau memberitahukan kepada atasan maksimal 6
jam sebelum dinas berlangsung untuk dicarikan pengganti dinasnya tersebut.
BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

Ruang Nifas Ruang


IGD KASIR Ruang pemulihan
Perinatologi

Rawat Jalan
Rekam Medis

GIZI RUANG NIFAS Radiologi

Farmasi
Laboratorium

SOPIR Umum/Teknisi

LOGISTIK UMUM OPERATOR

Keterkaitan Hubungan Kerja Ruang Nifas RSUD Campurdarat dengan Unit Lain
1. Logistik Farmasi
Kebutuhan obat dan alat medis di Ruang Nifas, diperoleh dari bagian logistik
farmasi dengan prosedur permintaan sesuai SPO terlampir.
2. Logistik Umum
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di Ruang Nifas, diperoleh
dari logistik umum dengan prosedur permintaan sesuai dengan SPO.
3. Ruang Pemulihan/ Recovery Room (RR)
Pasien post op SC yang sudah selesai perawatan di ruang pemulihan dan
dinyatakan kondisinya stabil dapat dipindahkan ke ruang nifas.
4. Laboratorium
Pasien Kebidanan yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan dibuatkan
formulir permintaan laboratorium oleh dokter dan formulir diserahkan kepada
petugas laboratorium oleh bidan Ruang Nifas (prosedur pemeriksaan laboratorium
pasien kebidanan sesuai SPO terlampir).
5. Umum/Tehnisi
Kerusakan alat medis dan non medis di Ruang Nifas akan dilaporkan dan diajukan
perbaikan ke bagian umum dengan prosedur permintaan perbaikan sesuai dengan
SPO yang berlaku.
6. Rekam Medis
Pasien yang berobat di Ruang Nifas RSUD Campurdarat akan diberikan nomor
rekam medis dan status medis pasien, dan yang sudah selesai berobat disimpan di
bagian rekam medis serta bila pasien berobat kembali, status medis pasien diminta
kembali ke bagian rekam medis oleh petugas admission (prosedur permintaan dan
penyerahan status ke bagian rekam medis sesuai dengan SPO terlampir).
7. Admission
Setiap pasien yang berobat ke Ruang Nifas selalu didaftarkan ke bagian admission,
dari bagian admisson disiapkan status dan slip pembayaran pasien, kemudian
status dan slip pembayaran diantarkan oleh petugas admission ke Ruang Nifas
(pendaftaran pasien ke bagian admission sesuai dengan SPO terlampir).
8. Radiologi
Pasien Ruang Nifas yang membutuhkan pemeriksaan radiologi, akan dibuatkan
formulir permintaan pemeriksaan radiologi oleh dokter, dan formulir diserahkan ke
petugas radiologi oleh bidan Ruang Nifas (prosedur pemeriksaan radiologi pasien
Ruang Nifas sesuai SPO terlampir).
9. Operator
Apabila Ruang Nifas membutuhkan sambungan telphone keluar RSUD
Campurdarat maka bagian Ruang Nifas akan menelpon ke RS lain dengan
menggunakan handphone Ruang Nifas RSUD Campurdarat.
10. Kasir
Pasien yang telah selesai berobat ke Ruang Nifas akan diantar ke bagian kasir oleh
bidan Ruang Nifas untuk menyelesaikan administrasi.
11. Gizi
a) Pasien Kebidanan yang memerlukan kebutuhan nutrisi segera, akan
dimintakan langsung ke bagian gizi melalui telephone dengan
memberitahukan nama pasien dan makanan/minuman (teh manis) yang
diperlukan.
b) Dokter Obgyn yang praktek akan mendapat snack dan makan malam dari
bagian gizi sesuai dengan jadwal jaga dokter Jaga yang diserahkan ke bagian
gizi.

12. Ruang Perinatologi


Apabila ada ibu nifas yang kondisinya sudah stabil dan bisa mobilisasi mandiri
bisa menyusui bayinya di ruang perinatology jika bayi tidak rawat gabung karena
alasan tertentu.
13. Poliklinik
Pasien Kebidanan yang memerlukan tindakan lanjut/konsul ke dokter spesialis
pada jam kerja, perawat akan menghubungai dokter konsulen dan bila kondisi
pasien memungkinkan untuk tindak lanjut di poliklinik, maka pasien diantar oleh
bidan jaga ke bagian Poliklinik, ( Prosedur konsul pasien Ruang Nifas ke dokter
spesialis yang sedang praktek sesuai SPO terlampir).
14. Umum/Sopir
Pasien Kebidanan yang memerlukan rujukan ke RS lain dapat menggunakan
ambulance RSUD Campurdarat, bila keadaan memungkinkan (prosedur merujuk
pasien sesuai dengan SPO terlampir).
15. Umum /Keamanan
Bila ada pasien Kebidanan yang meninggal, maka setelah jenazah dirapikan akan
diantar ke kamar jenazah dengan terlebih dahulu menginformasikan kebagian
Umum/Keamanan (prosedur pasien meninggal sesuai SPO terlampir).
BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

8.1 POLA KETENAGAAN


Salah satu kunci keberhasilan pelayanan Rumah Sakit adalah kemampuan
merencanakan ketersidiaan tenaga sebagai unsur pertama dalam memberikan pelayanan.
Sumber daya tenaga yang mempunyai kualifikasi sesuai dengan standart kemapuan
dalam membina hubungan Interpersonal dan Responsif terhadap perubahan akan menjadi
kompentitif advantage bagi Rumah Sakit. Oleh karena itu dibutuhkan perencananaan
yang kolaburatif dari seluruh unsur rumah sakit untuk menyusun kebutuhan tenaga secara
makro agar rumah sakit dapat memberikan pelayanan kesehatan ssuai denagn harapan
pelanggan. Perencanaan kebutuhan tenaga disusun berdasarkan pola perhitungan tertntu
agar hasil perencanaan mendekati kebutuhan optimal untuk pelayanan.

8.2 KUALIFIKASI PERSONIL

No Nama Jabatan Kualifikasi Jumlah Jumlah


Pendidikan Sertifikasi Kebutuhan Yang Ada
1 Kepala Ruang DIII Pelatihan 1 1
Kebidanan Manajemen
Kepala Ruang
2 Kepala Tim Jaga S1 Merniliki STR, 2 2
Kebidanan/ Marnpu
D4 melakukan
Kebidanan/ penanganan
DIII ABC, mampu
Kebidanan rnelakukan
tindakan Cardio
Pulmonal
Resusitasi,
marnpu
melakukan
tindakan
resusitasi dan
emergency,
mampu
mengoperasikan
alat- alat yang
ada di ICU
(BSM, syringe
pump, infus
pump,
ventilator),

Tersertikasi
BLS, PPGD.
Perawat Klinik
II.Mengenal
dan mengetahui
alat-alat
emergency
3 Bidan Pelaksana S1 Merniliki STR, 8 8
Kebidanan/ Mampu
D4 melakukan
Kebidanan/ penanganan
DIII ABC, mampu
Kebidanan rnelakukan
tindakan Cardio
Pulmonal
Resusitasi,
marnpu
melakukan
tindakan
resusitasi dart
emergency,
mampu
mengoperasikan
alat- alat yang
ada (BSM,
syringe
pump,infus
pump,
ventilator,),
tersertikasi
BLS, PPGD.
Mengenal dan
mengetahui
alat-alat
emergency
BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

Pelayanan Nifas memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan di


Rumah Sakit. Pada masa orientasi inilah peserta orientasi akan dapat memahami hal-hal
yang ada dalam penyelenggaraan pelayanan rumah sakit seperti visi dan misi, budaya kerja,
kebijakan dan prosedur kerja, deskripsi produk dan jasa yang dihasilkan, struktur, wewenang
dan tanggungjawab serta hal-hal lain yang berhubungan dengan penyelenggaraan.
9.1 Tujuan
1. Memberikan kesempatan bagi pegawai baru dan atau peserta didik dalam
usaha mengenal dan penyesuaian terhadap organisasi rumah sakit dan
menumbuhkan perasaan positif dan menyenangkan dalam pekerjaan baru.
2. Memberikan pemahaman dan pengetahuan yang cukup berkaitan dengan
organisasi Ruang Nifas.
3. Memberikan pemahaman berkaitan dengan peraturan yang berlaku di
Ruang Nifas
4. Memberikan bekal awal dalam melaksanakan tugas, kewajiban dan
wewenang
5. Mengetahui, memahami dan mampu berhubungan dengan bagian atau unit
lain yang terkait
6. Membantu pegawai baru menjadi pegawai yang profesional dalam bidang
pekerjaannya

9.2 Ruang Lingkup


1. Orientasi Umum
Yaitu Pengenalan rumah sakit secara umum dan berorientasi kepada hal-hal
umum yang dikoordinir oleh bagian kepegawaian Kasie Keperawatan,Kasie Diklat dengan
berkoordinasi dengan Bidang Pelayanan Medik yang berupa orientasi struktur organisasi
Rumah Sakit, sasaran keselamatan pasien, pencegahan dan pengendalian infeksi, kesehatan
dan keselamatan kerja rumah sakit, sanitasi rumah sakit, kode etik tenaga kebidanan serta
pelayanan kebidanan secara umum yang dilakukan sebelum penempatan tenaga
kebidanan.

2. Orientasi Khusus di Ruang Nifas

Yaitu orientasi yang dilakukan oleh pengelola perawatan beserta staf dibawah
koordinasi kepala Ruang Nifas tentang pelayanan kebidanan setempat serta peraturan-
peraturan yang berlaku di Ruang Nifas untuk kelancaran pelayanan. Orientasi ini dilakukan
setelah tenaga kebidanan ditempatkan baik untuk tenaga baru maupun tenaga yang mutasi
dari instalasi lain.

9.3 Sasaran

1. Tenaga baru rumah sakit yang melakukan orientasi di Ruang Nifas


2. Tenaga baru yang di tempatkan di Ruang Nifas
3. Tenaga baru yang dipindah tugaskan dari unit lain.

9.4 Cara Pelaksanaan


1. Materi
a. Struktur organisasi rumah sakit dan bidang keperawatan
b. Falsafah tujuan rumah sakit dan pelayanan keperawatan
c. Fasilitas/ sarana yang tersedia dan cara penggunaannya
d. Kebijakan dan prosedur yang berlaku di rumah sakit
e. Metoda pemberian asuhan keperawatan di rumah sakit
f. Pola ketenagaan dan sistim penilaian kinerja keperawatan
g. Sasaran Keselamatan pasien di rumah sakit
h. Pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit
i. Prosedur pengamanan dalam berbagai bidang di rumah sakit
j. Hak dan kewajiban tenaga keperawatan
k. Prosedur tetap di Ruang Nifas
2. Metoda
a. Paparan materi
b. Tanya jawab
c. Bimbingan
d. Observasi lapangan
e. Praktek di lokasi kerja
3. Pelaksana
Bidang Keperawatan, Bagian kepegawaian ,akreditasi rumah sakit
berkoordinasi dengan Bagian Diklat RS
4. Nara sumber
a. Bagian Kepegawaian
b. Bagian Keperawatan
c. Akreditasi Rumah Sakit
d. Bidang Diklat

5. Tempat
Ruang Aula
6. Strategi pelaksanaan
a. Mengadakan rapat dengan pihak terkait
b. Menyusun jadwal orientasi
c. Melaksanakan kegiatan orientasi
d. Mengadakan evaluasi hasil

9.5 Waktu Pelaksanaan


Diatur sesuai Jadwal

9.6 Evaluasi dan Tindak Lanjut


1. Hasil evaluasi orientasi secara sentral sebagai bahan pertimbangan untuk penempatan
tenaga kebidanan di Ruang Nifas.
2. Hasil evaluasi orientasi dan adanya sertifikat atau pengalaman kerja menjadi bahan
pertimbangan penempatan bagi bidan baru untuk penugasan ketempat khusus sesuai
dengan sertifikatnya atau pengalaman yang dimiliki.
BAB X

PERTEMUAN/RAPAT

10.1 RAPAT RUTIN UNIT

Jadwal Pelaksanaan : Setiap tanggal 1

Lama Pelaksanaan : 30 – 60 menit

Tempat Pelaksanaan : Ruang Rapat Ruang Nifas

Pimpinan Rapat : Kepala Ruang

Topik Bahasan : Evaluasi pelayanan, logistik, administrasi dan keuangan

10.2 RAPAT INSIDENTAL

Jadwal Pelaksanaan : Setiap saat ada insiden

Lama Pelaksanaan : 30 – 60 menit

Tempat Pelaksanaan : Ruang Rapat Ruang Nifas

Topik bahasan : Identifikasi dan pencarian solusi atas masalah utama


BAB XI

PELAPORAN

11.1 LAPORAN HARIAN


1. Pencatatan dan pelaporan kunjungan pasien dipisahkan antara pasien lama dan pasien
baru
2. Laporan kasus/tindakan harian yang dilakukan di ruang keperawatan
3. Pencatatan dan pelaporan pasien pulang, pasien pulang dengan ijin, APS, dirujuk dan
meninggal
4. Pencatatan dan pelaporan keuangan adalah pencatatan dan pelaporan mengenai cara
membayar pasien

11.2 LAPORAN BULANAN


Laporan bulanan dibuat oleh Kepala Ruang Ruang Nifas. Laporan bulanan
diserahkan kepada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Campurdarat sebagai
bentuk pertanggungjawaban pelayanan. Laporan bulanan berisi tentang jenis dan
jumlah pelayanan dalam 1 bulan terakhir

11.3 LAPORAN TAHUNAN


Laporan tahunan dibuat oleh Kepala Ruang Ruang Nifas. Laporan bulanan
diserahkan kepada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Campurdarat sebagai
bentuk pertanggungjawaban pelayanan selama 1 tahun. Laporan tahunan berisi
tentang :
1. Jenis dan jumlah pasien dalam 12 bulan terakhir
2. Masalah dan keluhan terhadap Unit Ruang Nifas dalam 12 bulan terakhir
3. Analisis dan solusi
4. Perencanaan pengembangan pelayanan Ruang Nifas

Anda mungkin juga menyukai