WB
Alhmadulillah- alhamdulillah hil jabbaril qohhar al-azi-zil ghoffar, kholikil jannati wannar, wasshola tu
wassala mu’ala sayyidina wamaulana muhammadinil mukhtar, wa’ala alihi wa’ashabihil athar, amma
ba’du....
Yang saya hormati dan yang saya muliakan Ibu kepala sekolah SD Negeri Muka Sei Kuruk dan yang
saya hormati para dewan guru dan yang saya sayangi serta cintai teman-teman, serta adik-adik kelas
sekalian
Pertama-tama dan yang paling utama marilah kita mengucapkan puji beserta sukur kita kepada Allah
SWT, yang mana pada saat ini kita masih bisa berkumpul di sekolah yang kita cintai ini, sholawat
beriringkan salam marilah kita ucapkan dan kita hadiahkan untuk baginda Rosulullah nabi Muhammad
SAW. Semoga dengan banyaknya kita bersholawat semoga kita mendapatkan syafaatnya di yaumil akhir
nanti amin ya robbal alamin.....
Baiklah saya ngak akan memperpampanjangkan muqodimah saya lagi adapun judul ataupun tema yang
akan saya lancarkan pada pagi ini adalah
Siksa Neraka
]46-43 :[الدخان ﴾ َكغ َۡل ِي ۡٱل َح ِم ِيم . َك ۡٱل ُم ۡه ِل يَ ۡغلِي فِي ۡٱلبُطُو ِن . طَ َعا ُم ٱَأۡلثِ ِيم . وم
ِ ُِّإ َّن َش َج َرتَ ٱل َّزق ﴿ : قال هللا تعالى
"SesungguhnyapohonZaqqumitu. Makanan orang yang banyakberdosa. (Ia)
sebagaikotoranminyak yang mendidih di dalamperut. Sepertimendidihnya air yang amat
panas". (QS ad-Dukhaan: 43-46).
Dalamkesempatan Allah Ta'alaberfirman:
ٰ ِّ ٗ ۡ َ ٰ ۡ َّ ۡ ََأ ٰ َذلِك ﴿ : قال هللا تعالى
ُ َأنَّهۥُ ُر ُءوسI طَ ۡل ُعهَا َك٦٤ ص ِل ۡٱل َج ِح ِيم
ۡ ة ت َۡخ ُر ُج فِ ٓي َأٞ ِإنَّهَا َش َج َر٦٣ َلظَّلِ ِمين ِ ُّر نُّزُاًل َأمۡ َش َج َرةُ ٱل َّزقٞ خَي
ِإنا َج َعلنهَا فِتنَة ل٦٢ وم
]66-62 :[الصفات ﴾ َ فَِإنَّهُمۡ أَل ٓ ِكلُونَ ِم ۡنهَا فَ َمالُِٔونَ ِم ۡنهَا ۡٱلبُطُون٦٥ ين ِ ٱل َّش ٰيَ ِط
"(Makanansurga) itukahhidangan yang lebihbaikataukahpohonZaqqum. Sesungguhnya Kami
menjadikanpohonZaqqumitusebagaisiksaanbagi orang-orang yang zalim. Sesungguhnya dia
adalahsebatangpohon yang keluar dari dasarneraka yang menyala.
Mayangnyasepertikepalasyaitan-syaitan. Makasesungguhnyamerekabenar-
benarmemakansebagian dari buahpohonitu,
MakamerekamemenuhiperutnyadenganbuahZaqqumitu". (QS ash-Shaffaat: 62-66).
e. Sedangkanminumanmerekaadalah air panas yang menggelegak. Sebagaimana yang
dijelaskanoleh Allah Ta'aladalamfirmanNya:
]67-66 :[الصفات ﴾ ثُ َّم ِإ َّن لَهُمۡ َعلَ ۡيهَا لَ َش ۡوبٗ ا ِّم ۡن َح ِم ٖيم٦٦ َفَِإنَّهُمۡ أَل ٓ ِكلُونَ ِم ۡنهَا فَ َمالُِٔونَ ِم ۡنهَا ۡٱلبُطُون ﴿ : قال هللا تعالى
"Makasesungguhnyamerekabenar-benarmemakansebagian dari buahpohonitu,
MakamerekamemenuhiperutnyadenganbuahZaqqumitu.
KemudiansesudahmakanbuahpohonZaqqumitupastimerekamendapatminuman yang
bercampurdengan air yang sangat panas". (QS ash-Shaaffat: 66-67).
f. Bila merekaangkatbejanauntukmeminumnyamaka kulit
wajahnyamengelupaskarenakepanasan. Perhatikan firman Allah Ta'ala:
Alhmadulillah- alhamdulillah hil jabbaril qohhar al-azi-zil ghoffar, kholikil jannati wannar, wasshola tu
wassala mu’ala sayyidina wamaulana muhammadinil mukhtar, wa’ala alihi wa’ashabihil athar, amma
ba’du....
Yang saya hormati dan yang saya muliakan Ibu kepala sekolah SD Negeri Muka Sei Kuruk dan yang
saya hormati para dewan guru dan yang saya sayangi serta cintai teman-teman, serta adik-adik kelas
sekalian
Pertama-tama dan yang paling utama marilah kita mengucapkan puji beserta sukur kita kepada Allah
SWT, yang mana pada saat ini kita masih bisa berkumpul di sekolah yang kita cintai ini, sholawat
beriringkan salam marilah kita ucapkan dan kita hadiahkan untuk baginda Rosulullah nabi Muhammad
SAW. Semoga dengan banyaknya kita bersholawat semoga kita mendapatkan syafaatnya di yaumil akhir
nanti amin ya robbal alamin.....
Baiklah saya ngak akan memperpampanjangkan muqodimah saya lagi adapun judul ataupun tema yang
akan saya lancarkan pada pagi ini adalah
Siksa Neraka
Allah telah memperingatkan tentang keberuntungan yang besar bagi orang-orang yang bisa
masuk ke dalam Surga Allah dan terhindar dari Neraka.
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah
disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam
syurga, maka sungguh ia telah beruntung….” (Q.S. Ali-Imran: 185)
Allah pun tak lupa memperingatkan tentang siksa yang amat pedih bagi orang-orang yang masuk
ke dalam Neraka dan memerintahkan kita untuk senantiasa menjaga diri agar tak masuk ke
dalamnya.
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras,
dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Q.S. Ath-Tahrim: 6)
Namun, meski sudah diperingatkan dan diterangkan dengan jelas, masih saja ada manusia yang
kafir dan tidak mau mengikuti ajaran yang dibawa oleh RasulullahShallallahu ‘alaihi wasallam.
Dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa Allah Ta’ala juga menetapkan Neraka, dan juga
menetapkan penduduknya yang telah ada sejak berapada tulang punggung bapak-bapaknya.
Dan berikut ini dalil-dalil dahsyatnya adzab Allah. Semoga menjadi nasehat dan perenungan
untuk setiap yang membaca.
1. Sesungguhnya api kalian yang dinyalakan anak cucu adam adalah 70 bagian panasnya api
neraka (Al-Hadist). Sungguh tak ada yang mampu menahan api tersebut (api neraka).
2. Akan didatangkan Neraka Jahannam yang memiliki 70.000 tali, setiap tali dipegang
70.000 malaikat yang mendatangkan Neraka Jahannam (Al-Hadits).
3. Para Sahabat pernah duduk bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallamkemudian
mereka mendengar sebuah gemuruh, lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam bertanya pada para Sahabat apakah mereka mengetahui suara gemuruh apa itu.
Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan, bahwa gemuruh itu adalah
batu yang dijatuhkan ke dalam Neraka sejak 70 tahun lalu (Al-Hadits). Maka, sungguh
betapa dalam Neraka itu.
4. Perumpaan kondisi Neraka; jika di sebuah masjid ada 100.000 orang atau lebih, lalu ada 1
orang penduduk Neraka di antara mereka. Kemudian ia bernafas, maka seluruh masjid dan
seluruh manusia yang ada di dalamnya akan hangus terbakar.
5. “Sesungguhnya pohon zaqqum itu makanan orang yang banyak berdosa. (Ia) sebagai
kotoran minyak yang mendidih di dalam perut seperti mendidihnya air yang amat panas.”
(Q.S. Ad-Dukhaan: 43-46).
6. “Maka tiada seorang temanpun baginya pada hari ini di sini. Dan tiada (pula) makanan
sedikitpun (baginya) kecuali dari darah dan nanah. Tidak ada yang memakannya kecuali
orang-orang yang berdosa.” (Q.S. Al-Haqqah: 35 -37)
7. “….Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang
gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan
diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah
minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.” (Q.S. Al-Kahfi: 29)
8. “Inilah (azab neraka), biarlah mereka merasakannya, (minuman mereka) air yang sangat
panas dan air yang sangat dingin. Dan azab yang lain yang serupa itu berbagai macam.”
(Q.S. Shaad: 57 – 58)
Subhanallah. Demikianlah sebagian dari gambaran dahsyatnya adzab Allah di Neraka kelak. Dan
perlu kita ketahui bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda bahwa yang
namanya adzab Neraka dan nikmatnya Surga sungguh tak pernah sekalipun dilihat oleh mata,
didengar oleh telinga, dan dipirkan oleh kepala.
Maksudnya tentu saja bahwa dahsyatnya Neraka jauh lebih besar dari apa yang telah dijelaskan
dalam beberapa dalil di atas. Subhanallah. Karenanya, kita memohon ampunan kepada Allah dan
memohon keselamatan di dunia apatah lagi di akhirat kelak.
Dan salah satu kunci keselamatan adalah bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya, serta
tetap teguh di atas Islam sampai ajal menghampiri diri kita. Aamiin.
ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB
Alhmadulillah- alhamdulillah hil jabbaril qohhar al-azi-zil ghoffar, kholikil jannati wannar, wasshola
tu wassala mu’ala sayyidina wamaulana muhammadinil mukhtar, wa’ala alihi wa’ashabihil athar,
amma ba’du....
Yang saya hormati dan yang saya muliakan Ibu kepala sekolah SD Negeri Muka Sei Kuruk dan
yang saya hormati para dewan guru dan yang saya sayangi serta cintai teman-teman, kakak-
kakak, serta adik-adik kelas sekalian
Pertama-tama dan yang paling utama marilah kita mengucapkan puji beserta sukur kita kepada
Allah SWT, yang mana pada saat ini kita masih bisa berkumpul di sekolah yang kita cintai ini,
sholawat beriringkan salam marilah kita ucapkan dan kita hadiahkan untuk baginda Rosulullah
nabi Muhammad SAW. Semoga dengan banyaknya kita bersholawat semoga kita mendapatkan
syafaatnya di yaumil akhir nanti amin ya robbal alamin.....
Baiklah saya ngak akan memperpampanjangkan muqodimah saya lagi adapun judul ataupun
tema yang akan saya lancarkan pada pagi ini adalah
Sesungguhnya kalau kita bicara tentang neraka artinya kita bicara tentang akhirat dan kalau kita
bicara tentang akhirat artinya kita bicara tentang alam ghoib yang merupakan rukun iman yang
enam percaya kepada alam ghaib....
Kalau kita teliti lebih dalam sebenarnya apa sih itu neraka? Neraka adalah suatu tempat diakhirat
nanti yang wujudnya berupa api yang bergejolak bernyala dengan terahmat dahsyat sehingga
dapat mengelupaskan kulit setiap penghuninya....
Sehingga boleh jadi seringan-ringan nya azab neraka, seorang yang ditelapak kakinya diletakkan
kerikil neraka yang paling kecil lalu mendidih otaknya....
Itu yang paling ringan, Cuma segitu ajha ditelapak kakinya diletakin kerikil neraka yang paling kecil
lalu mendidih otaknya....
Sekarang marilah kita bicarakan neraka dan calon-calon penghuninya dan marilah kita renungkan
baik-baik siapa saja calon-calon penghuni neraka itu....
Yang pertama dan yang ini paling dikenal orang neraka jahannam atau narujahannam, siapa
yang di jelaskan Allah akan menjadi penghuni neraka jahannam ini
1. Pertama dalam surat Al-‘ankabut ayat 68 yang arti ayatnya “Adapun orang-orang yang zholim
kepada Allah, mendustakan ayat-ayat Allah dan mendustakan kebenaran setelah datang
kebenaran itu, bukankah neraka jahannam merupakan tempat kembali bagi orang-orang kafir, jadi
di dalam al-ankabut ayat 68 ini dijelaskan penduduk neraka jahannam itu, pertama adalah orang-
orang kafir, siapa orang kafir menurut keyakinan kita atau akidah kita setiap orang diluar islam
adalah kafir.
2. Kemudiaan yang kedua dalam surat Al-hijir ayat 42-43 penduduk neraka jahannam itu
“sesungguhnya hamba-hambaku tidak bisa kau kuasai hai iblis kecuali mereka yang mengikuti tipu
dayamu sesungguhnya neraka jahannamlah tempat mereka seluruhnya”. Kalau kita perhatikan
ayat ini maka penghuni neraka jahannam yang kedua adalah para pengikut syaitan dengan
seluruh ajaran-ajaran yang dilancarkan oleh syaitan. Para pengikut syaitan yang menjauhi
tuntunan agama memperturutkan hawa-nafsunya, syaitan membisiki manusia lewat minuman
keras, syaitan memasuki manusia lewat judi, lewat zina, lewat kenikmatan yang melalaikan orang
dari kehidupan akhirat dan selanjutnya dengan segala macam jalan. Kadang-kadang dalam ibadah
syaitan juga masuk kalau tidak ditimbulkannya takabbur ditimbulkannya sikap wujub dalam diri
kita, timbul rasa diri lebih benar dari orang lain dan ini jelek.
3. Kemudian yang ketiga dalam surat toha ayat 74. Penghuni neraka jahanam adalah para
pembuat dosa, orang-orang yang durhaka dijelaskan dalam surat toha ayat 74 “sesungguhnya
orang-orang yang datang menghadap Allah dengan berlumuran dosa, maka sesungguhnya bagi
mereka adalah neraka jahannam.
4. Dan yang keempat penghuni neraka jahannam orang yang kufur nikmat, tidak Cuma kufur
iman tapi kufur nikmat bisa menyebabkan orang masuk ke dalam neraka jahannam. Dalam surat
Ibrahim ayat 28-29 Allah menjelaskan “tidaklah engkau perhatikan, tidaklah kau lihat orang-orang
yang mengganti menukar nikmat Tuhannya dengan kekufuran.
Saudara-saudara hadirin yang saya muliakan itu neraka jahannam dan yang kedua:
Neraka Jahim, siapa mereka ini penghuninya :
1. Pertama dalam surah at-takasur, yaitu orang-orang yang bermegah-megahan dengan dunia,
menumpuk-numpuk harta, lalu lupa dengan kesibukan harta itu, lupa dengan kehidupan akhirat
nanti. Saudara-saudara selain penyakit takassur yang menyebabkan orang sampai ke neraka
jahim
2. Perbuatan durjana dalam al Infithor ayat 13-14 yang artinya “orang-orang yang berbakti
berbuat kebajikan mereka akan mendapatkan surga na’im, tetapi orang-orang yang durjana,
kurang ajar, durhaka, mereka akan mendapatkan neraka jahim, lalu siapa lagi penghuni neraka
jahim itu
3. Orang-orang yang menentang dan menantang ayat-ayat Allah akan di vonis mendapatkan
neraka jahim
Yang ketiga saudara-saudara diantara nama neraka itu adalah neraka hawiyah, siapa penghuni
neraka hawiyah ini.
Dalam surat Al-Qoriah ayat 8-11 “adapun orang-orang yang ringan timbangan kebaikannya
maka tempatnya adalah neraka hawiyah, artinya orang ini lebih berat timbangan kejahatannya
dibanding kebaikan. Solat-solat, puasa-puasa, zakat-zakat, tapi dosa yang dikerjaknnya masih
lebih banyak ketimbang kebaikan yang dikerjakan, maka orang yang semacam ini apabila tidak
mendapatkan syafaat maka dia akan masuk kedalam neraka yang namanya neraka hawiyah.
Lalu yang keempat dinamakan neraka wail. Neraka wail dalam surat Al-Maun ayat 1-7, garis
besarnya yang mendapat neraka wail adalah para pendusta agama. Siapa sih pendusta agama itu
“tidaklah kamu lihat siapa yang mendustakan agama, pendusta agama, beragama tapi
pembohong, hajinya bohong, puasanya bohong, pendusta agama yaitu :
1) Orang yang suka menghardik anak yatim
2) Tidak memberi makam fakir miskin
3) Melalaikan shalat
4) Mereka juga ria dalam amalannya
5) Enggan menunaikan shalat
Yang ketujuh dinamakan neraka saqor, siapa penghuni neraka saqor ini :
1) Orang yang tidak pernah sholat
2) Orang yang tidak pernah memberi makan orang-orang miskin
3) Ahli membicarakan yang bathil
4) Orang yang menduskakan hari akhir dijelaskan dalam surah Al-Mudasir ayat 42-47
Yang terkhir adalah nerak huthamah, neraka hutamah ini di peruntukkan bagi;
1) Para pengumpat, pencela, para penghina orang lain, mencari aib saudara kemudian juga
menumpuk-numpuk dan menghitung harta lalu kikir dan bakhil dengan hartanya itu. Dalam surat
Al-hujurat ayat 11-12 dan surat Al-Humazah 1-7 kita temui penjelasannya , pada akhirnya saudara-
saudara, kalau penduduk surga mereka kekal selamanya di dalamnya, maka penduduk neraka ini
ada dua macam ada penduduk musiman dan ada penduduk permanen.
Wassalamu’alaikum wr.wb.........
Panasnya Api Neraka
ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB
Alhmadulillah-
alhamdulillah hil jabbaril qohhar al-azi-zil ghoffar, kholikil jannati wannar, wasshola
tu wassala mu’ala sayyidina wamaulana muhammadinil mukhtar, wa’ala alihi wa’ashabihil athar,
amma ba’du....
Yang saya hormati dan yang saya muliakan Ibu kepala sekolah SD Negeri Muka Sei Kuruk dan
yang saya hormati para dewan guru dan yang saya sayangi serta cintai teman-teman, serta adik-
adik kelas sekalian
Pertama-tama dan yang paling utama marilah kita mengucapkan puji beserta sukur kita kepada
Allah SWT, yang mana pada saat ini kita masih bisa berkumpul di sekolah yang kita cintai ini,
sholawat beriringkan salam marilah kita ucapkan dan kita hadiahkan untuk baginda Rosulullah
nabi Muhammad SAW. Semoga dengan banyaknya kita bersholawat semoga kita mendapatkan
syafaatnya di yaumil akhir nanti amin ya robbal alamin.....
Baiklah saya ngak akan memperpampanjangkan muqodimah saya lagi adapun judul ataupun
tema yang akan saya lancarkan pada pagi ini adalah
Alhmadulillah-
alhamdulillah hil jabbaril qohhar al-azi-zil ghoffar, kholikil jannati wannar, wasshola
tu wassala mu’ala sayyidina wamaulana muhammadinil mukhtar, wa’ala alihi wa’ashabihil athar,
amma ba’du....
Yang saya hormati dan yang saya muliakan Ibu kepala sekolah SD Negeri Muka Sei Kuruk dan
yang saya hormati para dewan guru dan yang saya sayangi serta cintai teman-teman, serta adik-
adik kelas sekalian
Pertama-tama dan yang paling utama marilah kita mengucapkan puji beserta sukur kita kepada
Allah SWT, yang mana pada saat ini kita masih bisa berkumpul di sekolah yang kita cintai ini,
sholawat beriringkan salam marilah kita ucapkan dan kita hadiahkan untuk baginda Rosulullah
nabi Muhammad SAW. Semoga dengan banyaknya kita bersholawat semoga kita mendapatkan
syafaatnya di yaumil akhir nanti amin ya robbal alamin.....
Baiklah saya ngak akan memperpampanjangkan muqodimah saya lagi adapun judul ataupun
tema yang akan saya lancarkan pada pagi ini adalah
Alhmadulillah- alhamdulillah hil jabbaril qohhar al-azi-zil ghoffar, kholikil jannati
wannar, wasshola tu wassala mu’ala sayyidina wamaulana muhammadinil mukhtar,
wa’ala alihi wa’ashabihil athar, amma ba’du....
Yang saya hormati dan yang saya muliakan dan hormati Kepala Sekola dan dewan
guru, yang saya sayangi serta cintai teman-teman, kakak-kakak serta adik-adik kelas
sekalian
Pertama-tama dan yang paling utama marilah kita mengucapkan puji beserta sukur
kita kepada Allah SWT, yang mana pada saat ini kita masih bisa berkumpul di sekolah
yang kita cintai ini, sholawat beriringkan salam marilah kita ucapkan dan kita
hadiahkan untuk baginda Rosulullah Nabi Muhammad SAW.
Semoga dengan banyaknya kita bersholawat semoga kita mendapatkan syafaatnya di
yaumil akhir nanti amin ya robbal alamin .....
Baiklah saya ngak akan memperpanjangkan muqodimah saya lagi adapun judul
ataupun tema yang akan saya lancarkan pada hari ini adalah
Khadijah binti Khuwailid bin Asad al-Quraisyiyyah lahir dari keluarga revolusioner yang
sangat dihormati di kalangan Quraisy. Ayahnya, Khuwaylid, tidak melakukan kebiasaan
suku tersebut yang dinilai merugikan misal mengubur bayi perempuan hidup-hidup.
Sebagai salah satu pemimpin suku, ayah Khadijah memilih membesarkan dan memberi
pendidikan yang baik pada putrinya. Khadijah menjadi seseorang yang pintar, sukses
meneruskan usaha perdagangan ayahnya, beretika, dan punya keyakinan kuat.
Saat di festival itulah, ada orang tua yang menyeru kepada peserta acara. Dalam
seruannya dia mengatakan, telah hadir seorang utusan Tuhan di antara Quraisy. Jika
mereka punya kesempatan menikahinya, maka lebih baik segera dilakukan. Seruan
orang tua ini disambut ejekan, lemparan batu, dan tidakan tak menyenangkan lain dari
para peserta.
Khadijah tidak ikut melakukan hal kurang menyenangkan pada orang tua di festival
tersebut. Dia justru terlihat tenang, bijak, dan mempertimbangkan tiap kata dari orang
tua Yahudi yang identitasnya tak dijelaskan detail tersebut. Momen ini seolah menandai
takdir Khadijah selanjutnya menjadi yang pertama meyakini kebenaran wahyu Allah
SWT dan memeluk Islam.
Ketika peristiwa ini terjadi, Khadijah telah menjadi pedagang sukses yang kaya dan
rendah hati. Dia juga dermawan terhadap hartanya pada orang lain yang membutuhkan.
Sosoknya menjadi inspirasi di kalangan Quraisy untuk memiliki karakter jujur, bijak,
dan pekerja keras.
Allah Maha berkehendak. Abdullah dan Al-Qasim meninggal dunia saat usianya masih
kecil. Adapun keempat putri beliau tumbuh dewasa. Mereka termasuk yang paling awal
memeluk Islam begitu wahyu Allah turun kepada Muhammad SAW.
Dalam Kitab Al-Busyro, Ulama besar Arab Saudi Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Miliki
Al-Hasani (1946-2004) menceritakan detik-detik wafatnya istri tercinta Rasululullah
SAW. Sebagaimana diketahui, Khadijah adalah istri pertama Rasulullah SAW. Orang
yang pertama kali beriman kepada ALLAH dan kenabian Rasulullah. Khadijah juga
orang yang sangat berjasa dalam dakwah Rasulullah dan penyebaran agama Islam.
Sayidatuna Khadijah RA wafat pada hari ke-11 bulan Ramadhan tahun ke-10 kenabian,
tiga tahun sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah. Khadijah wafat dalam usia 65 tahun,
saat usia Rasulullah berusia sekitar 50 tahun.
Diriwayatkan, ketika Khadijah sakit menjelang ajal, Beliau berkata kepada Rasululllah
SAW: “Aku memohon maaf kepadamu, Ya Rasulullah, kalau aku sebagai istrimu belum
berbakti kepadamu.” Rasulullah menjawab : "Jauh dari itu ya Khadijah. Engkau telah
mendukung dakwah Islam sepenuhnya,” jawab Rasulullah."
Kemudian Khadijah memanggil Fathimah Azzahra dan berbisik: “Fathimah putriku, aku
yakin ajalku segera tiba, yang kutakutkan adalah siksa kubur. Tolong mintakan kepada
ayahmu, aku malu dan takut memintanya sendiri, agar beliau memberikan sorbannya
yang biasa untuk menerima wahyu agar dijadikan kain kafanku.”
Mendengar itu Rasulullah SAW berkata: “Wahai Khadijah, Allah menitipkan salam
kepadamu, dan telah dipersiapkan tempatmu di surga.”
Ummul mukminin, Khadijah pun menghembuskan nafas terakhirnya di pangkuan
suami tercinta, Rasulullah SAW. Didekapnya istri Beliau itu dengan perasaan pilu yang
teramat sangat. Tumpahlah air mata mulia Beliau dan semua orang yang ada di situ.
Saat itu, Malaikat Jibril turun dari langit dengan mengucap salam dan membawa lima
kain kafan. Rasulullah menjawab salam Jibril dan kemudian bertanya. “Untuk siapa
sajakah kain kafan itu wahai Jibril?
“Kafan ini untuk Khadijah, untuk engkau ya Rasulullah, untuk Fathimah, Ali dan
Hasan,” jawab Jibril. Kemudian Jibril berhenti berkata dan menangis.
Rasulullah bertanya, Kenapa Ya Jibril? “Cucumu yang satu, Husain (putera Sayyidina
Ali) tidak memiliki kafan, dia akan dibantai dan tergeletak tanpa kafan dan tak
dimandikan,” sahut Jibril.
Rasulullah SAW berkata di dekat jasad Khadijah, Wahai Khadijah istriku sayang, demi
Allah, aku takkan pernah mendapatkan istri sepertimu. Pengabdianmu kepada Islam
dan diriku sungguh luar biasa. Allah Maha Mengetahui semua amalanmu.
"Semua hartamu kau hibahkan untuk Islam. Kaum muslimin pun ikut menikmatinya.
Semua pakaian kaum muslimin dan pakaianku ini juga darimu. Namun begitu,
mengapa permohonan terakhirmu kepadaku hanyalah selembar sorban?”
Rasulullah semakin sedih mengenang istrinya semasa hidup. Seluruh kekayan Khadijah
diserahkan kepada Rasulullah untuk perjuangan agama Islam. Dua per tiga kekayaan
Kota Mekkah adalah milik Khadijah. Tetapi ketika Khadijah hendak menjelang wafat,
tidak ada kain kafan yang bisa digunakan untuk menutupi jasad Khadijah.
Bahkan pakaian yang digunakan Khadijah ketika itu adalah pakaian yang sudah sangat
kumuh dengan 83 tambalan di antaranya dengan kulit kayu. Rasulullah kemudian
berdoa kepada Allah.
“Ya Allah, Ya Ilahi Robbi, limpahkanlah rahmat-Mu kepada Khadijahku, yang selalu
membantuku dalam menegakkan Islam. Mempercayaiku pada ketika orang lain
menentangku. Menyenangkanku pada saat orang lain menyusahkanku.
Menentramkanku pada saat orang lain membuatku gelisah. Oh Khadijahku sayang, kau
meninggalkanku sendirian dalam perjuanganku. Siapa lagi yang akan membantuku?”
Dikisahkan dalam Sirah Nabawiyah, suatu hari ketika Rasulullah pulang dari
berdakwah, Beliau masuk ke dalam rumah. Khadijah menyambut dan hendak berdiri di
depan pintu. Ketika Khadijah hendak berdiri, Rasulullah meminta Khadijah agar tetap di
tempatnya.
Saat itu Khadijah sedang menyusui Fatimah yang masih bayi. Saat itu seluruh
kekayaan mereka telah habis. Seringkali makanan pun tak punya. Sehingga ketika
Fatimah menyusu, bukan air susu yang keluar akan tetapi darah. Darahlah yang masuk
dalam mulut Fathimah RA.
Rasulullah SAW tertidur. Ketika itulah Khadijah membelai kepala Nabi SAW dengan
penuh kelembutan dan rasa sayang. Tak terasa air mata Khadijah menetes di pipi
Rasulullah. Beliau pun terjaga.
“Wahai Khadijah, mengapa engkau menangis? Adakah engkau menyesal bersuamikan
aku, Muhammad?” tanya Rasulullah dengan lembut.
Dahulu engkau wanita bangsawan, engkau mulia, engkau hartawan. Namun hari ini
engkau telah dihina orang. Semua orang telah menjauhi dirimu. Seluruh kekayaanmu
habis. Adakah engkau menyesal wahai Khadijah bersuamikan aku, Muhammad?" lanjut
Rasulullah tak kuasa melihat istrinya menangis.
“Wahai suamiku. Wahai Nabi Allah. Bukan itu yang kutangiskan,” jawab Khadijah.
Khadijah berkata lagi: "Dahulu aku memiliki kemuliaan. Kemuliaan itu telah aku
serahkan untuk Allah dan Rasul-Nya. Dahulu aku adalah bangsawan. Kebangsawanan
itu juga aku serahkan untuk Allah dan Rasul-Nya. Dahulu aku memiliki harta
kekayaan. Seluruh kekayaan itupun telah aku serahkan untuk Allah dan Rasul-Nya.
Wahai Rasulullah.
Sekarang aku tak punya apa-apa lagi. Tetapi engkau masih terus memperjuangkan
agama ini. Wahai Rasulullah. Sekiranya nanti aku mati sedangkan perjuanganmu ini
belum selesai, sekiranya engkau hendak menyeberangi sebuah lautan, sekiranya engkau
hendak menyeberangi sungai, namun engkau tidak memperoleh rakit pun atau pun
jembatan.
Suatu hari, mata Rasulullah berkaca-kaca seraya bersabda kepada para sahabatnya:
“Allah tidak pernah memberikanku wanita yang lebih mulia daripada Khadijah. Di saat
manusia tidak percaya, dia sendiri yang percaya. Ketika semua orang mendustakan
diriku, dia sendiri yang menerimaku. Ketika manusia berlarian dariku, ia mendukungku,
baik ketika ada maupun tiada. Dan Allah mengaruniaiku putra-putri bukan dari yang lain,
melainkan darinya.”
هّٰللَا
ك الَّت ِۡى َق ٰ
ضى َع َل ۡي َها ُ َي َت َو َّفى ااۡل َ ۡنفُ َ
س ح ِۡي َن َم ۡو ِت َها َوالَّت ِۡى َلمۡ َتم ُۡت ف ِۡى َم َنا ِم َها ۚ َفي ُۡمسِ ُ
ت َو ي ُۡرسِ ُل ااۡل ُ ۡخ ٰ ٓرى ا ٰ ِٓلى اَ َج ٍل م َُّس ًّمىؕ اِنَّ ف ِۡى ٰذ ل َِك اَل ٰ ٰی ٍ
ت لِّ َق ۡو ٍم َّي َت َف َّكر ُۡو َن ۡال َم ۡو َ
Allah memegang nyawa (seseorang) pada saat kematiannya dan nyawa (seseorang) yang belum mati ketika dia tidur; maka Dia
tahan nyawa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan.
Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran) Allah bagi kaum yang berpikir.
(QS. Az-Zumar:42)
1. Wujud
Sifat wajib Allah SWT adalah wujud. Wujud artinya Allah SWT merupakan zat yang pasti
ada. Allah SWT adalah zat yang berdiri sendiri dan tidak bergantung kepada siapa pun.
Sifat wujud pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat As-Sajdah ayat 4 yang berbunyi
sebagai berikut.
يع ۚ َأفَاَل ِ ْض َو َما بَ ْينَهُ َما فِى ِستَّ ِة َأي ٍَّام ثُ َّم ٱ ْستَ َو ٰى َعلَى ْٱل َعر
ٍ ِش ۖ َما لَ ُكم ِّمن دُونِ ِهۦ ِمن َولِ ٍّى َواَل َشف َ ْت َوٱَأْلر َ َٱهَّلل ُ ٱلَّ ِذى خَ ل
ِ ق ٱل َّس ٰ َم ٰ َو
Iَ تَتَ َذ َّكر
ُون
Artinya: “Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya
dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. Tidak ada bagi kamu selain dari
pada-Nya seorang penolong pun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at. Maka apakah
kamu tidak memperhatikan?” (QS. As-Sajdah: 4)
2. Qidam
Sifat wajib Allah SWT selanjutnya adalah qidam. Qidam berarti terdahulu atau awal. Allah
SWT telah ada terlebih dulu jauh sebelum apa pun yang diciptakan-Nya.
Sifat qidam pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Hadid ayat 3 yang berbunyi
sebagai berikut.
ٰ
ِ َهُ َو ٱَأْل َّو ُل َوٱلْ َءا ِخ ُر َوٱلظَّ ِه ُر َو ْٱلب
اطنُ ۖ َوه َُو بِ ُك ِّل َش ْى ٍء َعلِي ٌم
Artinya: “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha
Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Hadid: 3)
3. Baqa’
Baqa’ merupakan sifat wajib Allah SWT selanjutnya yang patut diketahui. Baqa’ berarti
kekal atau abadi. Allah Maha Kekal, Dia tidak akan bisa punah atau mati.
Sifat baqa’ pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Ar-Rahman ayat 26-27 dan Surat Al-Qashash ayat
88 yang berbunyi sebagai berikut.
ِ َويَ ْبقَى َوجْ هُ َربِّكَ ُذو ْال َج )٢٦( ُكلُّ َم ْن َعلَ ْيهَا فَا ٍن
٢٧( الل َواإل ْك َر ِام
Artinya: “Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai
kebesaran dan kemuliaan.” (QS. Ar-Rahman: 26-27)
ٌ ِع َم َع ٱهَّلل ِ ِإ ٰلَهًا َءاخ ََر ۘ ٓاَل ِإ ٰلَهَ ِإاَّل ه َُو ۚ ُكلُّ َش ْى ٍء هَال
َك ِإاَّل َوجْ هَهۥُ ۚ لَهُ ْٱل ُح ْك ُم َوِإلَ ْي ِه تُرْ َجعُون ُ َواَل تَ ْد
Artinya: “Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, Tuhan apa pun yang lain.
Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa,
kecuali Allah. Bagi-Nya-lah segala penentuan, dan hanya kepada-Nya-lah kamu
dikembalikan.” (QS. Al-Qashash: 88)
4. Mukholafatul Lilhawaditsi
Selanjutnya, sifat Allah SWT yang harus kamu ketahui adalah mukholafatul lilhawaditsi.
Nah, Mukholafatul lilhawaditsi berarti berbeda dengan makhluk ciptaan-Nya. Allah SWT
adalah Zat Yang Maha Sempurna dan tak ada satu pun makhluk di dunia yang menyerupai
Allah.
Sifat mukholafatul lilhawaditsi pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Ikhlas ayat
4 dan Surat Asy-Syura ayat 11 yang berbunyi sebagai berikut.
Artinya: “Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.” (QS. Al-Ikhlas: 4)
Artinya: “(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri
pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya
kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan
Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat." (QS. Asy-Syura: 11)
5. Qiyamuhu Binafsihi
Allah SWT adalah zat yang berdiri sendiri. Dia tidak memerlukan bantuan dari siapa pun dan
tidak bergantung kepada siapa pun, maka dari itu ia memiliki sifat qiyamuhu binafsihi yang
artinya berdiri sendiri.
Sifat qiyamuhu binafsihi pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Isra ayat 111 yang
berbunyi sebagai berikut.
ك َولَ ْم يَ ُكن لَّ ۥهُ َولِ ٌّى ِّمنَ ٱل ُّذلِّ ۖ َو َكبِّرْ هُ تَ ْكبِي ۢ ًرا
ِ ك فِى ْٱل ُم ْل
ٌ َوقُ ِل ْٱل َح ْم ُد هَّلِل ِ ٱلَّ ِذى لَ ْم يَتَّ ِخ ْذ َولَدًا َولَ ْم يَ ُكن لَّ ۥهُ َش ِري
Artinya: “Dan katakanlah: ‘Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak
mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong
dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.’” (QS. Al-Isra: 111)
6. Wahdaniyah
Allah SWT hanya ada satu di dunia ini, maka dari itu Dia memiliki sifat wahdaniyah yang
berarti tunggal atau esa. Allah SWT bersifat tunggal karena Dia tak memiliki sekutu.
Sifat wahdaniyah pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Ikhlas ayat 1 yang
berbunyi sebagai berikut.
7. Qudrat
Di dunia ini, Allah SWT adalah pemilik dan pemegang kuasa terhadap segala sesuatu. Maka
dari itu, Allah SWT memiliki sifat qudrat yang artinya berkuasa.
Sifat qudrat pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Baqarah ayat 20 yang berbunyi
sebagai berikut.
۟ ظلَم َعلَ ْي ِه ْم قَا ُم ۟
َ ٰ َب بِ َس ْم ِع ِه ْم َوَأب
َ ْص ِر ِه ْم ۚ ِإ َّن ٱهَّلل َ وا ۚ َولَوْ َشٓا َء ٱهَّلل ُ لَ َذه َ ْ ضٓا َء لَهُم َّم َشوْ ا فِي ِه َوِإ َذٓا َأ
َ م ۖ ُكلَّ َمٓا َأIُْص َره
َ ٰ ق يَ ْخطَفُ َأ ْب
ُ ْيَ َكا ُد ْٱلبَر
رIٌ َعلَ ٰى ُكلِّ َش ْى ٍء قَ ِدي
Artinya: "Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu
menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka,
mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan
penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah:
20)
8. Iradat
Sifat Allah SWT selanjutnya, yakni iradat. Iradat berarti berkehendak. Jika Allah SWT telah
berkehendak atas sesuatu, maka tak ada yang tak mungkin terjadi dan tak ada pula yang
mampu mencegahnya.
Sifat iradat pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Hud ayat 107 dan Surat Yasin ayat
82 yang berbunyi sebagai berikut.
Artinya: "mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu
menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia
kehendaki." (QS. Hud: 107)
ُِإنَّ َمٓا َأ ْم ُر ٓۥهُ ِإ َذٓا َأ َرا َد َش ْيـًٔا َأن يَقُو َل لَ ۥهُ ُكن فَيَ ُكون
9. ‘Ilmun
Tak ada satu hal pun yang tidak diketahui Allah SWT, maka dari itu Allah SWT memiliki
sifat ‘ilmun. ‘Ilmun berarti mengetahui atas segala sesuatu. Allah SWT mengetahui segala
sesuatu, baik yang tampak hingga yang tidak tampak oleh mata manusia.
Sifat ‘ilmun pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Qaf ayat 16 yang berbunyi sebagai
berikut.
َولَقَ ْد خَ لَ ْقنَا ٱِإْل ن ٰ َسنَ َونَ ْعلَ ُم َما تُ َوس ِْوسُ بِِۦه نَ ْف ُس ۥهُ ۖ َونَحْ نُ َأ ْق َربُ ِإلَ ْي ِه ِم ْن َحب ِْل ْٱل َو ِري ِد
Artinya: "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya." (QS. Qaf:
16)
10. Hayat
Hayat memiliki arti maha hidup atau kekal. Allah SWT memiliki sifat hayat yang artinya Dia
adalah makhluk yang Maha Hidup dan kekal abadi yang tidak akan pernah bisa mati.
Sifat hayat pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Baqarah ayat 255 dan Surat Al-
Furqan ayat 58 yang berbunyi sebagai berikut.
ِ يَ ْشفَ ُع ِعن َد ٓۥهُ ِإاَّل بِِإ ْذنِِۦه ۚ يَ ْعلَ ُم َما بَ ْينَ َأ ْي ِدي ِه ْم َو َما َخ ْلفَهُ ْم ۖ َواَل ي ُِحيطُونَ بِ َش ْى ٍء ِّم ْن ِع ْل ِم ِٓۦه ِإاَّل بِ َما َشٓا َء ۚ َو ِس َع ُكرْ ِسيُّهُ ٱل َّس ٰ َم ٰ َو
ت
ض ۖ َواَل يَـُٔو ُد ۥهُ ِح ْفظُهُ َما ۚ َوهُ َو ْٱل َعلِ ُّى ْٱل َع ِظي ُم َ َْوٱَأْلر
Artinya: "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal
lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-
Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa
izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan
mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.
Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya,
dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar." (QS. Al-Baqarah: 255)
ُ َوت ََو َّكلْ َعلَى ْٱل َح ِّى ٱلَّ ِذى اَل يَ ُم
ِ وت َو َسبِّحْ بِ َح ْم ِد ِهۦ ۚ َو َكفَ ٰى بِِۦه بِ ُذنُو
ب ِعبَا ِدِۦه َخبِيرًا
Artinya: "Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan
bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-
hamba-Nya." (QS. Al-Furqan: 58)
11. Sam'un
Allah SWT memiliki sifat sam’un atau yang berarti Maha Mendengar. Allah SWT adalah Zat
Yang Maha Mendengar segala sesuatu yang ada di dunia ini. Baik suara yang terdengar dan
diucapkan, maupun yang hanya disembunyikan di dalam hati.
Sifat sam'un pada Allah SWT tertulis dalam Al-Quran Surat Asy-Syura ayat 11 dan Surat Al-
Maidah ayat 76 yang berbunyi sebagai berikut.
ِ َْس َك ِم ْثلِِۦه َش ْى ٌء ۖ َوه َُو ٱل َّس ِمي ُع ْٱلب
صي ُر َ ض ۚ َج َع َل لَ ُكم ِّم ْن َأنفُ ِس ُك ْم َأ ْز ٰ َوجًا َو ِمنَ ٱَأْل ْن ٰ َع ِم َأ ْز ٰ َوجًا ۖ يَ ْذ َرُؤ ُك ْم فِي ِه ۚ لَي
ِ ْت َوٱَأْلر
ِ ر ٱل َّس ٰ َم ٰ َوIُ فَا ِط
Artinya: “(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri
pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya
kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan
Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat." (QS. Asy-Syura: 11)
ض ًّرا َواَل نَ ْفعًا ۚ َوٱهَّلل ُ ه َُو ٱل َّس ِمي ُع ْٱل َعلِي ُم ِ قُلْ َأتَ ْعبُ ُدونَ ِمن د
ُ ُِون ٱهَّلل ِ َما اَل يَ ْمل
َ ك لَ ُك ْم
Artinya: "Katakanlah: "Mengapa kamu menyembah selain daripada Allah, sesuatu yang tidak
dapat memberi mudharat kepadamu dan tidak (pula) memberi manfaat?" Dan Allah-lah Yang
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Maidah: 76)
12. Basar
Selain Maha Mendengar, Allah SWT juga memiliki sifat basar atau yang berarti Maha
Melihat. Allah SWT dapat melihat segala sesuatu di dunia ini karena pandangan dan
penglihatan Allah SWT tak terbatas. Baik yang terlihat secara kasat mata, maupun yang
disembunyikan.
Sifat basar pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Hujurat ayat 18 dan Surat Al-
Baqarah ayat 265 yang berbunyi sebagai berikut.
Artinya: "Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah
Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Hujurat: 18)
ِ َت ُأ ُكلَهَا
ض ْعفَ ْي ِن فَِإن لَّ ْم َ ت ٱهَّلل ِ َوت َْثبِيتًا ِّم ْن َأنفُ ِس ِه ْم َك َمثَ ِل َجنَّ ۭ ٍة بِ َرب َْو ٍة َأ
ْ صابَهَا َوابِ ٌل فَـَٔات َ َْو َمثَ ُل ٱلَّ ِذينَ يُنفِقُونَ َأ ْم ٰ َولَهُ ُم ٱ ْبتِغَٓا َء َمر
ِ ضا
صي ٌر ِ َُص ْبهَا َوابِ ٌل فَطَلٌّ ۗ َوٱهَّلل ُ بِ َما تَ ْع َملُونَ ب
ِ ي
Sifat Allah SWT selanjutnya adalah kalam yang artinya berfirman. Allah SWT dapat
berbicara dan berkata secara sempurna tanpa bantuan apa pun.
Sifat kalam pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-A’raf ayat 143 dan Surat An-
Nisa ayat 164 yang berbunyi sebagai berikut.
َ َى لِ ِمي ٰقَتِنَا َو َكلَّ َم ۥهُ َربُّهۥُ قIٰ ۚ َولَ َّما َجٓا َء ُمو َس
َال َربِّ َأ ِرنِ ٓى َأنظُرْ ِإلَ ْيك
Artinya: "Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah
Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya." (QS. Al-A'raf: 143)
َ صصْ ٰنَهُ ْم َعلَ ْيكَ ِمن قَ ْب ُل َو ُر ُساًل لَّ ْم نَ ْقصُصْ هُ ْم َعلَ ْي
ك ۚ َو َكلَّ َم ٱهَّلل ُ ُمو َس ٰى تَ ْكلِي ًما َ ََو ُر ُساًل قَ ْد ق
Artinya: "Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang
mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka
kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung." (QS. An-Nisa: 164)
14. Qadiran
Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini merupakan kuasa Allah SWT. Maka dari itu, Allah
SWT memiliki sifat qadiran yang berarti kuasa.
Sifat qadiran pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Baqarah ayat 20 yang
berbunyi sebagai berikut.
۟ ظلَم َعلَ ْي ِه ْم قَا ُم ۟
َ ٰ َب بِ َس ْم ِع ِه ْم َوَأب
َ ْص ِر ِه ْم ۚ ِإ َّن ٱهَّلل َ وا ۚ َولَوْ َشٓا َء ٱهَّلل ُ لَ َذه َ ْ ضٓا َء لَهُم َّم َشوْ ا فِي ِه َوِإ َذٓا َأ
َ م ۖ ُكلَّ َمٓا َأIُْص َره
َ ٰ ق يَ ْخطَفُ َأ ْب
ُ ْيَ َكا ُد ْٱلبَر
رIٌ َعلَ ٰى ُكلِّ َش ْى ٍء قَ ِدي
Artinya: "Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu
menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka,
mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan
penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah:
20)
15. Muridan
Segala peristiwa di dunia dapat terjadi atas kehendak dan takdir yang telah Allah SWT
tetapkan. Allah SWT memiliki sifat muridan yang berarti kehendak. Jika Allah SWT telah
berkehendak, maka tak ada yang bisa menolak takdir tersebut.
Sifat muridan pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Hud ayat 107 yang berbunyi
sebagai berikut.
Artinya: "mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu
menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia
kehendaki." (QS. Hud: 107)
16. ‘Aliman
Allah SWT Maha Mengetahui segala sesuatu yang ada di dunia ini. Allah SWT memiliki
sifat ‘aliman yang bermakna Maha Mengetahui. Tak ada yang dapat menyembunyikan apa
pun dari Allah SWT, sebab Dia memiliki pengetahuan yang tak terbatas dan tak tertandingi.
Sifat ‘aliman pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat An-Nisa ayat 176 yang berbunyi
sebagai berikut.
ۚ ت فَلَهَا نِصْ فُ َما ت ََركَ ۚ َوه َُو يَ ِرثُهَٓا ِإن لَّ ْم يَ ُكن لَّهَا َولَ ٌد ٌ ْس لَ ۥهُ َولَ ٌد َولَ ٓۥهُ ُأ ْخ
َ ك لَيَ َك قُ ِل ٱهَّلل ُ يُ ْفتِي ُك ْم فِى ْٱل َك ٰلَلَ ِة ۚ ِإ ِن ٱ ْم ُرٌؤ ۟ا هَل
Iَ َيَ ْستَ ْفتُون
۟ ۟
ِ َك ۚ َوِإن َكانُ ٓوا ِإ ْخ َوةً رِّ َجااًل َونِ َسٓا ًء فَلِل َّذ َك ِر ِم ْث ُل َحظِّ ٱُأْلنثَيَي ِْن ۗ يُبَيِّنُ ٱهَّلل ُ لَ ُك ْم َأن ت
ُ ضلُّوا ۗ َوٱهَّلل َ فَِإن َكانَتَا ْٱثنَتَي ِْن فَلَهُ َما ٱلثُّلُثَا ِن ِم َّما ت ََر
بِ ُك ِّل َش ْى ٍء َعلِي ۢ ٌم
Artinya: "Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah: "Allah memberi
fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak
mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang
perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki
mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika
saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang
ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-
saudara laki dan perempuan, maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua
orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak
sesat. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. An-Nisa: 176)
17. Hayyan
Allah SWT tidak pernah tidur, tidak lengah, dan tidak akan pernah mati. Sebab, ia memiliki
sifat hayyan yang berarti Maha Hidup.
Sifat hayyan pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Furqan ayat 58 yang berbunyi
sebagai berikut.
ُ َوت ََو َّكلْ َعلَى ْٱل َح ِّى ٱلَّ ِذى اَل يَ ُم
ِ وت َو َسبِّحْ بِ َح ْم ِد ِهۦ ۚ َو َكفَ ٰى بِِۦه بِ ُذنُو
ب ِعبَا ِدِۦه َخبِيرًا
Artinya: "Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan
bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-
hamba-Nya." (QS. Al-Furqan: 58)
18. Sami’an
Selanjutnya, Allah SWT memiliki sifat sami’an yang berarti Maha Mendengar. Allah SWT
Maha Mendengar semua ucapan, doa, dan permintaan kita. Dia akan mengabulkan doa
hamba-Nya di waktu tepat. Maka dari itu, jangan pernah ragu untuk meminta dan berdoa
kepada-Nya karena Dia pasti mendengar.
Sifat sami’an pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Baqarah ayat 256 dan yang
berbunyi sebagai berikut.
ٰ
َ ِت َويُْؤ ِم ۢن بِٱهَّلل ِ فَقَ ِد ٱ ْستَ ْم َسكَ بِ ْٱلعُرْ َو ِة ْٱل ُو ْثقَ ٰى اَل ٱنف
ُ صا َم لَهَا ۗ َوٱهَّلل ِ ٓا ِإ ْك َراهَ فِى ٱلدِّي ِن ۖ قَد تَّبَيَّنَ ٱلرُّ ْش ُد ِمنَ ْٱل َغ ِّى ۚ فَ َمن يَ ْكفُرْ بِٱلطَّ ُغو
َس ِمي ٌع َعلِي ٌم
Artinya: "Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas
jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada
Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali
yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
(QS. Al-Baqarah: 256)
19. Bashiran
Allah SWT selalu mengawasi setiap gerak-gerik dan tingkah laku hamba-Nya. Tak ada satu
pun yang luput dari pandangannya. Sebab, Allah SWT memiliki sifat bashiran yang berarti
Maha Melihat.
Sifat bashiran pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat Al-Hujurat ayat 18 yang
berbunyi sebagai berikut.
Artinya: "Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah
Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Hujurat: 18)
20. Mutakkaliman
Al-Quran merupakan bukti nyata firman Allah SWT atau kata-kata dari Allah SWT yang
disampaikan melalui Nabi dan Rasul-Nya. Hal ini sesuai dengan sifat Allah SWT, yakni
mutakkaliman yang berarti berfirman atau berkata-kata.
Sifat mutakkaliman pada Allah SWT tertulis dalam Alquran Surat An-Nisa ayat 164 yang
berbunyi sebagai berikut.
َ صصْ ٰنَهُ ْم َعلَ ْيكَ ِمن قَ ْب ُل َو ُر ُساًل لَّ ْم نَ ْقصُصْ هُ ْم َعلَ ْي
ك ۚ َو َكلَّ َم ٱهَّلل ُ ُمو َس ٰى تَ ْكلِي ًما َ ََو ُر ُساًل قَ ْد ق
Artinya: "Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang
mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka
kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung." (QS. An-Nisa: 164)
Itulah tadi dua puluh sifat wajib Allah SWT dan artinya yang wajib kita ketahui. Semoga
dengan mengetahui sifat wajib Allah SWT dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita
kepada Allah SWT.