Anda di halaman 1dari 5

TATA CARA MEMANDIKAN BAYI BARU LAHIR

DI RUANG KAMAR BERSALIN


RSU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Disusun Oleh :
Laila Ainaya Nuraini

DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN 2020
1. Pengertian memandikan bayi
Memandikan bayi adalah suatu cara membersihkan tubuh bayi dengan air
dengan cara menyiram, mengelap atau merendam dalam air berdasarkan langkah-
langkah yang benar (Choirunisa, 2009).
Memandikan dengan cara yang salah dapat mengakibatkan kondisi yang
buruk seperti celaka (jatuh dan tenggelam), air masuk ke dalam telinga atau hidung
dan menglami hipotermi (Deswani, 2010).
2. Tujuan memandikan bayi
Adapun tujuan dari memandikan bayi adalah (Feni, 2010) :
1) Membersihkan kulit tubuh dari sisa-sisa lemak tubuh serta keringat.
2) Merangsang peredaran darah.
3) Memberikan rasa segar dan nyaman.
4) Mencegah terjadinya infeksi.
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum memandikan bayi
Menurut Feni (2010), hal-hal yang harus diperhatikan sebelum memandikan bayi
adalah :

1) Mengukur suhu bayi sebelumnya, sangat tidak dianjurkan memandikan bayi


saat suhu tubuh bayi dibawah atau kurang dari 36,5°C.
2) Sebelum memandikan siapkan perlengkapan mandi bayi, sehingga bayi tidak
di tinggal sendirian
3) Siapkan air hangat secukupnya. Cara mengukur air hangat adalah dengan
punggung tangan atau siku tangan
4. Bayi yang tidak boleh dimandikan
Menurut Feni (2010), bayi yang tidak boleh dimandikan adalah :
1) Bayi lemah
2) Bayi premature
3) Suhu tubuh bayi <36,5°C
5. Waktu yang tepat memandikan bayi
Bayi baru lahir baru boleh dimandikan setelah 6 – 24 jam dilahirkan karena
bayi membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan keadaan diluar
kandungan. Jika bayi baru lahir dipaksakan untuk mandi walaupun dengan air
hangat, akan menyebabkan hilangnya panas tubuh bayi karena terserap oleh air.
Suhu tubuh bayi dapat turun dan aliran darah terganggu sehingga bayi akan
kekurangan oksigen dengan ditandai warna kulit tubuh yang membiru.
Bayi boleh dimandikan di waktu manapun selama tidak bertabrakan dengan
waktu tidur dan makannya. Waktu yang dianjurkan untuk memandikan bayi kira-
kira pukul 09.00-11.00. Adapun tempat yang sangat pas dan cocok untuk
memandikan bayi ialah pada ruangan khusus dengan sinar matahari yang cukup,
kondisi ruangan hangat dan tidak lembap, ruangan yang cukup ventilasi atau
saluran udara (Deswani, 2010). Apabila ruangan menggunakan pendingin ruangan,
sebaiknya pendingin ruangan dimatikan terlebih dahulu dan biarkan suhu ruangan
menjadi lebih hangat.
6. Persiapan alat
1) Bak
2) Waskom
3) Sabun
4) Shampoo
5) Waslap
6) Kapas pelembab
7) Kassa kering
8) Handuk bayi
9) Baju bayi
10) Gurita
11) Popok
12) Bedong
13) Topi bayi
14) Sarung tangan dan sarung kaki
15) Minyak kayu putih
16) Bedak
17) Sisir bayi
7. Pelaksanaan

1) Pakaian bayi dibuka


2) Mata bayi dibersihkan dengan kapas pelembab
3) Telinga dan sekitarnya dibersihkan
4) Muka dilap dengan waslap (tidak memakai sabun) kemudian dibersihkan
5) Kepala bayi diatas tangan kiri penolong dibersihkan dengan sabun/shampoo
lalu dibersihkan kembali dengan air bersih
6) Bersihkan daerah leher, ekstremitas, dada, punggung, terakhir genitalia
dengan memakai waslap dan sabun kemudian dibersihkan dengan waslap
7) Masukkan bayi ke dalam Waskom yang sudah diisi air hangat kuku (suhu
air kira-kira 36 derajat celcius) kemudian bersihkan semua badan bayih
8) Angkat bayi dari Waskom mandi kemudian keringkan badannya bungkus
tali pusat dengan kassa kering
9) Pakaian bayi dipakaikan.

8. Perhatian
1) Perhatikan Ku bayi dan kelainan pada badannya
2) Cegah bayi merasa kedinginan
3) Waslap dibasahi secukupnya& tidak terlalu basah / kering
4) Bila air kotor segera diganti
Daftar Putaka
Choirunnisa, A.M. 2009. Panduan Terpenting Merawat Bayi dan
Balita. Yogyakarta: Moncer Publisher
Deswani, K. 2010. Panduan Praktek Klinik dan Laboratorium Keperawatan
Maternitas.Jakarta: Salemba Medika
Sudilarsih, Feni. (2010). Mampu Mengatasi 1000 Masalah Batita Anda Sehari-
hari. Yogyakarta: Gara Ilmu
Tim Departemen Kesehatan RI, “Prosedur Perawatan Dasar”. PPNI. Jakarta :
1994 Standar Kompetensi Praktik. Poltekkes Kesehatan Samarinda Jurusan
Kebidanan Balikpapan,2006

Anda mungkin juga menyukai