Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA


“ Pandangan dan Nilai Masyarakat Terhadap
Individu Kelompok dan Masyarakat “

Disusun Oleh :
“ Agusma Hestia Wati “

NIM 17.01.580

AKBID BUDI MULIA


TAHUN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Penulis memanjatkan puji syukur kehadlirat Allah SWT., yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah pandangan
dan nilai masyarakat terhadap individu kelompok dan masyarakat ini dengan baik.

Penyusunan makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
mengikuti mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya. Terima kasih yang tak terhingga penulis
sampaikan kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan
rangkuman ini, baik bantuan yang berupa bimbingan, semangat, dan penyampaian berbagai
informasi sehingga tugas ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu segala
kritik dan saran yang membangun selalu penulis harapkan. Selanjutnya, penulis berharap
makalah ini mampu memberikan manfaat kepada semua pihak. Terima kasih.

Jambi, 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................. ii

Daftar Isi............................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A..............................................................................................................................Latar
Belakang.................................................................................................................. 1
B...............................................................................................................................Rum
usan Masalah........................................................................................................... 1
C...............................................................................................................................Tuju
an penulisan............................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

A..............................................................................................................................Indiv
idu dan Masyarakat.................................................................................................. 2
B...............................................................................................................................Hub
ungan Individu dan Masyarakat.............................................................................. 3
C...............................................................................................................................Pand
angan dan NIlai Masyarakat Terhadap Individu dan Masyarakat........................... 4

BAB III PENUTUP

A..............................................................................................................................Kesi
mpulan..................................................................................................................... 7
B...............................................................................................................................Sara
n............................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA

3
4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia pada dasarnya adalah mahluk yang hidup dalam kelompok dan mempunyai
organisme yang terbatas di bandingkan dengan mahluk lain ciptaan Tuhan. Dalam
kehidupannya sejak lahir manusia itu telah mengenal dan berhubungan dengan Naluri
manusia untuk selalu hidup dan berhubungan dengan orang lain disebut “Gregariousness”
dan oleh karena itu manusia disebut mahluk sosial. Dengan adanya naluri ini, manusia
mengembangkan pengetahuannya untuk mengatasi kehidupannya dan memberi makna
kepada kehidupannya, sehingga timbul apa yang kita kenal sebagai kebudayaan yaitu sistem
terintegrasi dari perilaku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Dengan demikian manusia dikenal sebagai mahluk yang berbudaya karena berfungsi
sebagai pembentuk kebudayaan, sekaligus dapat berperan karena didorong oleh hasrat atau
keinginan yang ada dalam diri manusia. Manusia itu merupakan mahluk yang hidup bergaul,
berinteraksi. Perkembangan dari kondisi ini menimbulkan kesatuan-kesatuan manusia,
kelompok-kelompok sosial yang berupa keluarga, dan masyarakat. Maka terjadilah suatu
sistem yang dikenal sebagai sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang mengatur
kehidupan mereka, dan adanya pandangan beserta norma yang ada di lingkungannya,
misalnya di Indonesia yang menjunjung tinggi prilaku sopan santun, dan beretika dalam
bersosialisasi dan memenuhi kebutuhan hidupnya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep individu, keluarga dan masyarakat?
2. Apa hubungan antara individu, keluarga dan masyarakat?
3. Bagaimana pandangan dan nilai masyarakat terhadap individu, keluarga dan masyarakat?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui konsep individu, keluarga dan masyarakat;
2. Untuk mengetahui hubungan antara individu, keluarga dan masyarakat;
3. Untuk mengetahui pandangan dan nilai masyarakat terhadap individu, keluarga dan
masyarakat.

BAB II
PEMBAHASAN

1
A. Individu, dan Masyarakat
1. Individu
Individu sebagai manusia perseorangan pada dasarnya dibentuk oleh tiga aspek yaitu
aspek organis jasmaniah, psikis rohaniah, dan sosial. Dalam perkembangannya menjadi
‘manusia’, sebagaimana diistilahkan oleh Dick Hartoko, individu tersebut menjalani sejumlah
bentuk sosialisasi. Sosialisasi inilah yang membantu individu mengembangkan ketiga
aspeknya tersebut. Individu berasal dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi.
Individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan
seberapa mempengaruhi kehidupan manusia (Abu Ahmadi, 1991: 23). Individu bukan berarti
manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang
terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan.
Individu adalah seorang yang memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya dan
mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Ada 3 kemungkinan
tingkah laku menurut pola pribadin individu yaitu: pertama menyimpang dari norma kolektif
kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi
masyarakat.
Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyarakat yang menjadi latar
belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk
membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan
perilaku yang telah ada pada dirinya.
Manusia sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang
sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan
yang dapat membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor
pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat proses
pembentukan pribadi.
Pengaruh lingkungan masyarakat terhadap individu dan khususnya terhadap
pembentukan individualitasnya adalah besar, namun sebaliknya individu pun berkemampuan
untuk mempengaruhi masyarakat. Kemampuan individu merupakan hal yang utama dalam
hubungannya dengan manusia.

2. Masyarakat
a. Pengertian masyarakat
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan,
norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya. Tatanan kehidupan,

2
norma-norma yang mereka miliki itulah yang dapat menjadi dasar kehidupan sosial dalam
lingkungan mereka, sehingga dapat membentuk suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-
ciri kehidupan yang khas.

b. Faktor-Faktor / Unsur-Unsur Masyarakat

Menurut Soerjono Soekanto alam masyarakat setidaknya memuat unsur sebagai berikut
ini :

1) Berangotakan minimal dua orang.


2) Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.
3) Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru
yang saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota
masyarakat.
4) Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta
keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat.

c. Ciri-ciri / kriteria masyarakat yang baik

Menurut Marion Levy diperlukan empat kriteria yang harus dipenuhi agar sekumpolan
manusia bisa dikatakan / disebut sebagai masyarakat.
1) Ada sistem tindakan utama.
2) Saling setia pada sistem tindakan utama.
3) Mampu bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota.
4) Sebagian atan seluruh anggota baru didapat dari kelahiran / reproduksi manusia.

B. Hubungan Individu, dan Masyarakat


Individu barulah dikatakan sebagai individu apabila pada perilakunya yang khas dirinya
itu diproyeksikan pada suatu lingkungan sosial yang disebut masyarakat. Satuan-satuan
lingkungan sosial yang mengelilingi individu terdiri dari keluarga, lembaga, komunitas dan
masyarakat.

1. Hubungan individu dengan lembaga


Lembaga diartikan sebagai sekumpulan norma yang secara terus-menerus dilakukan oleh
manusia karena norma-norma itu memberikan keuntungan bagi mereka. Individu memiliki
hubungan yang saling mempengaruhi dengan lembaga yang ada disekelilingnya. Lingkungan
pekerjaan dapat membentuk individu dalam membentuk kepribadian. Keindividuan dalam
lingkungan pekerjaan dapat berperan sebagai direktur, ketua dan sebagainya. Jika individu
bekerja, ia akan dipengaruhi oleh lingkungan pekerjaannya.
3
2. Hubungan individu dengan komunitas
Komunitas dapat diartikan sebagai satuan kebersamaan hidup sejumlah orang banyak
yang memiliki teritorial terbatas, memiliki kesamaan terhadap menyukai sesuatu hal dan
keorganisasian tata kehidupan bersama. Komunitas mencakup individu, keluarga dan
lembaga yang saling berhubungan secara independen.

3. Hubungan individu dengan masyarakat


Hubungan individu dengan masyarakat terletak dalam sikap saling menjungjung hak dan
kewajiban manusia sebagai individu dan manusia sebagai makhluk sosial. Mana yang
menjadi hak individu dan hak masyarakat hendaknya diketahui dengan mendahulukan hak
masyarakat daripada hak individu. Gotong royong adalah hak masyarakat, sedangkan rekreasi
dengan keluarga, hiburan, shopping adalah hak individu yang semestinya lebih
mengutamakan hak masyarakat.

C. Pandangan dan Nilai Maasyarakat Terhadap Individu, dan Masyarakat


1. Pandangan dan nilai masyarakat terhadap Individu
Nilai budaya yang dianut individu merupakan masukan nilai-nilai yang berasal dari era
global yang sangat luas. Nilai pada hakikatnya mengarahkan perilaku dan pertimbangan
seseorang namun tidak menghakimi apakah perilaku itu salah atau benar. Nilai pada individu
akan mengikuti perkembangan dan perubahan yang ada pada masyarakat. Sebagai contoh
makin maraknya sinetron di televisi yang menampilkan artis-artis dengan pakaian yang agak
terbuka maka akan mempengaruhi nilai-nilai budaya yang ada pada individu. Dahulu di
masyarakat terdapat nilai bahwa selayaknya mengenakan pakaian yang menutup aurat.
Begitu juga pada sapek lingkungan, bila individu tersebut bergaul di lingkungan yang baik
maka sikap baik juga yang akan ditunjukkan dalam kesehariannya. Kini nilai-nilai itu
mengalami pergeseran atau perubahan yakni wanita telah dianggap lazim mengenakan
pakaian yang mini.
Di era sebelum tahun 1990-an masih banyak wanita yang memliki rambut yang panjang
(sampai lutut) namun pada kenyataannya akhir-akhir ini sudah sedikit sekali kita dapat
menjumpai seorang wanita yang berambut panjang. Hal itu karena bila seorang wanita
berambut panjang maka dianggap tidak fleksibel atau ribet dalam beraktifitas dan mungkin
ada anggapan wanita berambut panjang sudah ketinggalan jaman.
Selama nilai-nilai itu mengalami perubahan yang masih relative positif maka tidak
berdampak buruk bagi integritas individu itu sendiri dan begitu pula sebaliknya.
4
2. Pandangan dan nilai masyarakat terhadap Keluarga
Keluarga menempati posisi diantara individu dan masyarakat yang juga merupakan suatu
sistem. Sebagai system keluarga mempunyai anggota yaitu; ayah, ibu dan anak atau semua
individu yang tiunggal di dalam rumah tangga tersebut. Anggota keluarga saling berinteraksi,
interelasi dan interdependensi untuk mencapai tujuan bersama. Keluarga merupakan sistem
yang terbuka sehingga dapat dipengaruhi oleh supra sistemnya yaitu linkungan dan
masyarakat dan sebaliknya sebagai subsistem dari lingkungan (masyarakat) keluarga dapat
mempengaruhi masyarakat (suprasistem). Oleh karena itu betapa pentingnya peran dan fungsi
keluarga dalam membentuk manusia sebagai anggota masyarakat yang bernilai budaya
positif.

3. Pandangan dan nilai masyarakat terhadap Masyarakat


Nilai dan masyarakat memiliki kaitan yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan.
Masyarakat akan terkoyak bila nilai-nilai kebersamaan telah lenyap dari masyarakat itu.
Perkembangan nilai dalam suatu masyarakat sangat dipengaruhi oleh warga masyarakat atau
bangsa yang memiliki nilai itu sendiri.
Nilai merupakan bagian yang sangat penting di masyarakat dan perkembangan
kebudayaan. Suatu tindakan atau perbuatan warga masyarakat dianggap sah apabila sesuai
atau serasi dengan nilai-nilai yang berlaku atau dijunjung tinggi oleh suatu masyarakat.
Misalnya suatu masyarakat menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, maka bila terdapat
anggota masyarakat yang selalu berbuat jujur dalam berperilaku sehari-hari di masyarakat
maka ia akan di hormati oleh warga masyarakat itu sendiri. Namun sebaliknya, bila ia suka
berbuat curang, tidak berkata sebenarnya maka warga masyarakat akan menjadikan ia sebagai
bahan pergunjingan.Selama nilai-nilai itu mengalami perubahan yang masih relative positif
maka tidak berdampak buruk bagi integritas masyarakat namun bila di masyarakat yang
berkembang adalah nilai-nilai yang negatif maka dapat mengancam kesinambungan
masyarakat itu sendiri. Dulu kita sering mendengar bahwa masyarakat kita adalah masyarakat
yang menjunjung tinggi nilai-nilai kegotongroyongan, namun kini nilai-nilai itu telah
bergeser menjadi nilai-nilai yang mengarah pada individualis, yang lebih mengutamakan
kepentingan pribadi daripada kepentingan bersama. Kita juga punya nilai-nilai kepedulian
sosial yang tinggi, namun kini telah mengalami pergeseran menjadi “cuek is the best”. Hal ini
sangat berbahaya bila kita tidak mengantisipasinya. Jangan sampai integritas masyarakat

5
terkoyak karena kita tidak mampu mengarahkan perkembangan atau perubahan nilai yang
berlangsung di masyarakat.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yng telah di uraikan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Individu adalah seorang yang memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya
dan mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.
2. Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan,
norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.
3. Individu memiliki hubungan yang erat dengan keluarga. Hubungan ini dapat dilandasi
oleh nilai, norma dan aturan yang melekat pada keluarga yang bersangkutan.
4. Individu memiliki hubungan yang saling mempengaruhi dengan lembaga yang ada
disekelilingnya. Lingkungan pekerjaan dapat membentuk individu dalam membentuk
kepribadian.
5. Individu dan komunitas memiliki hubungan secara independen, dengan tidak terlepas
dari pandangan dan nilai yang berlaku.
6. Hubungan individu dengan masyarakat terletak dalam sikap saling menjungjung hak
dan kewajiban manusia sebagai individu dan manusia sebagai makhluk sosial.
7. Nilai budaya yang dianut individu merupakan masukan nilai-nilai yang berasal dari
era global yang sangat luas. Nilai pada individu akan mengikuti perkembangan dan
perubahan yang ada pada masyarakat.
8. Nilai dan masyarakat memiliki kaitan yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan.
Perkembangan nilai dalam suatu masyarakat sangat dipengaruhi oleh warga masyarakat
atau bangsa yang memiliki nilai itu sendiri.

B. Saran
Kita sebagai manusia hendaknya menjaga hubungan kita, baik kepada sesama individu,
keluarga maupun masyarakat. Kita juga harus selalu menjaga etika agar masyarakat menilai
dan memandang kita sebagai manusia yang baik dan bermoral.

DAFTAR PUSTAKA

7
Melati. 2015 Makalah Ilmu Sosial Budaya dasar.
https://meliati.wordpress.com/2015/04/09/makalah-ilmu-sosial-budaya-dasar-isbd/html
Fellysifasary. 2012. Makalah Individu dan Keluarga.
http://fellysilfasary.blogspot.co.id/2012/10/tugas-makalah-individu-keluarga-dan.html
Wmenrati. 2013. ISBD Pandangan Individu dan Keluarga.
http://wmentari55.blogspot.co.id/2013/12/isbd-pandangan-individu-keluarga dan.html
Future, Sadli. 2010. Sedikit Pandangan Akan Individu. http://sadli-
future.blogspot.co.id/2010/11/sedikit-pandangan-akan-individu.html

Anda mungkin juga menyukai