Disusun oleh:
Nama : Atrika Cahya Ayu Hapsari
NIM : P27224019109
Kelas : D-IV Alih Jenjang Reguler & Profesi Kebidanan
2019
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun oleh:
Nama : Atrika Cahya Ayu Hapsari
NIM : P27224019109
Kelas : D-IV Alih Jenjang Reguler & Profesi Kebidanan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting dari
derajat kesehatan masyarakat dan merupakan salah satu indikator
keberhasilan pelayanan kesehatan di suatu negara. AKI menggambarkan
jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan
gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau
kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42
hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per
100.000 kelahiran hidup (Kemenkes, 2015).
Sebagian besar kematian ibu terjadi pada masa nifas yaitu 54,55%.
Periode masa nifas yang berisiko terhadap kematian ibu terutama terjadi
pada periode immediate postpartum (50%), pada masa early postpartum
(20%) dan masa late postpartum (5%) (Kemenkes, 2015).
Masa ini merupakan masa yang cukup penting bagi tenaga kesehatan
untuk selalu melakukan pemantauan karena pelaksanaan yang kurang
maksimal dapat menyebabkan ibu mengalami berbagai masalah, bahkan
dapat berlanjut pada komplikasi masa nifas, seperti sepsis puerperalis. Jika
ditinjau dari penyabab kematian para ibu, infeksi merupakan penyebab
kematian terbanyak nomor dua setelah perdarahan sehingga sangat tepat
jika para tenaga kesehatan memberikan perhatian yang tinggi pada masa ini
(Varney, 2011).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan kebidanan nifas pada Ny.R usia 36 tahun P5A0
postpartum spontan 6 jam dengan nifas normal berdasarkan manajemen
Varney.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melaksanakan pengkajian data subyektif dan obyektif dalam
asuhan kebidanan nifas pada Ny. R usia 36 tahun P5A0 postpartum
spontan 6 jam dengan nifas normal di Puskesmas Sambirejo.
b. Mampu menginterprestasikan data klien meliputi diagnosa
kebidanan, masalah, serta kebutuhan pada Ny. R usia 36 tahun P 5A0
postpartum spontan 6 jam dengan nifas normal di Puskesmas
Sambirejo.
c. Mampu menetapkan diagnosa potensial Ny. R usia 36 tahun P5A0
postpartum spontan 6 jam dengan nifas normal di Puskesmas
Sambirejo
d. Mampu menetapkan tindakan segera yang diperlukan pada Ny. R
usia 36 tahun P5A0 postpartum spontan 6 jam dengan nifas normal di
Puskesmas Sambirejo
e. Mampu merencanakan asuhan kebidanan nifas pada Ny. R usia 36
tahun P5A0 postpartum spontan 6 jam dengan nifas normal di
Puskesmas Sambirejo
f. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan nifas pada Ny. R usia 36
tahun P5A0 postpartum spontan 6 jam dengan nifas normal di
Puskesmas Sambirejo
g. Mampu melaksanakan evaluasi terhadap asuhan kebidanan nifas
pada Ny. R usia 36 tahun P5A0 postpartum spontan 6 jam dengan
nifas normal di Puskesmas Sambirejo.
D. Manfaat
1. Bagi Pasien
Pasien mengetahui keadaan fisik dan psikologisnya selama nifas serta
mampu merawat dirinya sendiri selama masa nifas.
2. Bagi Puskesmas Sambirejo Sragen
Hasil studi kasus ini dapat dimanfaatkan sebagai masukan penanganan
dan peningkatan mutu pelayanan asuhan kebidanan pada masa nifas.
3. Bagi Tenaga Kesehatan
Bidan tetap mempertahankan asuhan kebidanan nifas dengan benar
dan melakukan pemantauan secara maksimal, apabila kurang karena
dapat menyebabkan ibu mengalami berbagai masalah, bahkan dapat
berlanjut pada komplikasi masa nifas.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Masa nifas adalah masa dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta
sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Pelayanan pascapersalinan
harus terselengara pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi,
yang meliputi upaya pencegahan deteksi dini dan pengobatan komplikasi
dan penyakit yang mungkin terjadi, serta penyediaan pelayanan pemberian
ASI, cara menjarangkan kehailan, imunisasi dan nutrisi bagi ibu
(Prawirohardjo, 2014).
2. Lochea
Menurut Fraser (2015), lochea dibagi menjadi:
a. Lochea rubra (Cruenta), hari ke-1 dan ke-2 pasca persalinan,
berwarna merah kehitaman. Terdiri dari darah segar bercampur sisa-
sisa selaput ketuban, sel desidua, sel verniks kaseosa, rambut
lanugo.
b. Lochea Sanguinolenta, lokea yang keluar setelah lochea rubra pada
hari ke 3-7, berupa darah berwarna merah kuning.
c. Lochea Serosa, hari ke-7 sampai ke-14 pasca persalinan. Berwarna
kuning dan tidak mengandung darah.
d. Lochea Alba, setelah hari ke-14 pasca persalinan, berwarna putih.
4. Perineum
Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendur karena
sebelumnya teregang oleh tekanan bayi yang bergerak maju. Pada
postnatal hari ke-5,perimeum sudah mendapatkan kembali sebagian
tonus-nya, sekalipun tetap lebih kendur pada keadaan sebelum hamil
(Sulistyawati, 2009).
5. Payudara
Setelah melahirkan, payudara menyekresi kolostrum yaitu cairan
berwarna kuning lemon tua yang keluar dari papila mammae pada awal
postpartum (Cunningham, 2012).
C. Perubahan Psikologis
Perubahan psikis yang di hadapi ada yang berdampak baik dan ada
yang berdampak buruk. Dampak buruk dari perubahan psikis pada masa
nifas ini di antaranya adalah babby blues. Dalam menjalani adaptasi
setelah melahirkan, ibu akan mengalami fase-fase sebagai berikut
(Suherni, 2009) :
1) Fase taking in
Yaitu periode ketergantungan. Periode ini berlangsung dari hari
pertama sampai kedua setelah melahirkan. Pada fase ini, ibu sedang
berfokus terutama pada dirinya sendiri. Ibu akan berulang kali
menceritakan proses persalinan yang dialaminya dari awal sampai
akhir.
2) Fase taking hold
Yaitu periode yang berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan.
Pada fase ini ibu timbul rasa kawatir akan ketidakmampuan dan
tanggung jawab dalam merawat bayi. Ibu mempunyai perasaan
sangat sensitif mudah tersinggung dan gampang marah.
3) Fase letting go
Yaitu periode menerima tanggung jawab akan peran barunya. Fase ini
berlangsung 10 hari setelah melahirkan. Ibu sudah mulai
menyesuaikan diri dengan ketergantungan bayinya.
D. Kebutuhan pada Masa Nifas
1. Ambulasi Dini (Early Ambulation)
Ambulasi dini adalah kebijaksanaan untuk selekas mungkin membimbing
pasien keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya untuk berjalan.
Ambulasi dini tidak dibenarkan pada pasien dengan penyakit anemia,
jantung, paru- paru, demam dan keadaan hal yang masih membutuhkan
istirahat (Varney, 2011)
2. Gizi
4. Kebersihan Diri
Beberapa langkah dalam perawatan kebersihan diri ibu nifas,
antara lain :
a. Jaga kebersihan seluruh tubuh untuk mencegah infeksi dan alergi
kulit pada bayi.
b. Membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air dari arah
depan (vula) ke belakang (rektum) serta mencuci tangan setiap kali
selesai membersihkannya
c. Mengganti pembalut setiap kali darah sudah penuh atau minimal 2
kali sehari serta hindari untuk menyentuh daerah luka episiotomi.
(JNPKR, 2014)
5. Istirahat
Menganjurkan ibu untuk beristirahat cukup Sarankan ibu untuk kembali
ke kegiatan biasa secara perlahan (Saifuddin, 2012).
6. Seksualitas
Ibu dianjurkan untuk melakukan kembali hubungan seksual ketika sudah
tidak ada perdarahan vagina yang berwarna merah, jahitan telah
sembuh, dan secara emosional merasa memerlukannya.
7. Dukungan Emosional
a. Petugas Kesehatan
Ibu pada masa pascapartum sering merasa “haru” dan terjadi depresi
yang lebih serius sehingga sangat membutuhkan dukungan
emosional, yaitu dengan menjelaskan bahwa hal tersebut normal dan
dapat hilang dengan sendirinya.
b. Suami dan Keluarga
Suami dan keluarga berperan besar memberikan dukungan
emosional terhadap ibu. Ibu akan merasa diperhatikan dan dipenuhi
kebutuhannya dalam keluarga.
E. Laktasi
G. Pijat Oksitosin
Ha Persalinan Nifas
mil Tah U Jenis Peno- Komplika J BB Per Lakta Komp
Long Dar
ke- un K Persali si K Lahi si likasi
Ibu Bayi aha
nan r
n
1 2005 35 normal Bidan - BBLR L 240 - - -
0
2 2006 40 Normal Bidan - - P - Lancar -
3 2011 40 Normal Bidan - - P - Lancar -
4 2012 40 Normal Bidan - - L - Lancar -
5 2019 38 Normal Bidan - - P - lancar -
Suntik KB 3 2012 Bidan BPM Tidak ada 2019 Bidan BPM program
bulan
6. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit sistemik, menurun, menular yang pernah/sedang diderita
1) Jantung :Ibu mengatakan tidak pernah mengalami jantung
berdebar, tidak merasakan nyeri di dada sebelah
kirimaupun keringat dingin di telapak tangan, dan tidak
mudah capek saat melakukan aktivitas ringan.
2) Ginjal : Ibu mengatakan tidak pernah merasa nyeri di pinggang
bagian kanan/kiri dan pinggang tidak sakit saat BAK.
3) Asma/ TBC : Ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas maupun batuk
terus menerus lebih dari 2 minggu.
4) Hepatitis : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami nyeri di perut
ataupun di sisi kanan bawah tulang rusuk. Ibu juga
mengatakan tidak pernah mengalami perubahan
kulit,kuku dan mata yang menjadi kuning.
5) DM : Ibu mengatakan tidak mudah merasa haus, lapar,sering
BAK pada malam hari lebih dari 7 kali.
6) Hipertensi : Ibu mengatakan tekanan darahnya pernah lebih dari dari
140/90 mmHg maupun merasa pusing.
7) Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami kejang sampai
mulutnya mengeluarkan busa.
8) Lain – lain : Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang
lainnya seperti penyakit menular seksual (HIV /AIDS)
a. Keadaan Ibu:
3) Penolong : Bidan
6) Proses Persalinan
Kala Lama Pengeluara Kejadian/Indikas Tindakan Ket
(Jam) (Oleh)
Persalinan n i .
Pervaginam
(cc)
1 - - Tidak ada Bidan -
2 20 menit ± 50 cc Tidak ada Bidan -
3 10 menit ± 40 cc Tidak ada Bidan -
4 2 jam ± 30 cc Tidak ada Bidan -
8. Keadaan Bayi:
a. Tangga lahir :17 Oktober 2019
b. Antopometri : BB : 2900 gram, PB : 47 cm, LK/LD : 32 cm/34 cm
c. Keadaan umum : Baik
d. Rawat gabung : ya, rawat gabung
9. Kebutuhan Fisik
a. Nutrisi
Makan : 1x, 1 porsi bubur ayam
Minum : 3x, air putih
b. Eliminasi
b. Leher
1) Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
2) Kelenjar Limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
3) Kelenjar jugularis : Tidak ada pembesaran kelenjar jugularis.
c. Dada (payudara)
1) Mammae
a) Pembengkakan : Tidak ada pembengkakan
b) Tumor : Tidak ada massa atau tumor
c) Simetris : Simetris
d) Areola : Menghitam/hiperpigmentasi
e) Puting susu : Tenggelam
f) Kolostrum/ASI : Sudah keluar
2) Axilla
a) Kelenjar : Tidak ada pembengkakan kelenjar limfe.
b) Nyeri : Tidak ada nyeri tekan.
d. Abdomen
1) Inspeksi
a) Bekas luka operasi : Tidak ada
b) Pembesaran : Dalam batas normal.
c) Linea alba/nigra : Ada, linea alba
d) Striae livide/albican : Ada, striae livide
2) Palpasi
a) Kontraksi Uterus : Keras
b) Tinggi Fundus Uteri : 2 jari di bawah pusat.
c) Kandung Kemih : Kosong
e. Genetalia Eksterna
1) Vulva vagina
a) Varices : Tidak ada
b) Kemerahan : Tidak tampak kemerahan
c) Nyeri : Tidak nyeri
d) Lokea : Lokea rubra, berwarna merah kehitaman,
jumlah ± 25 cc
e) Luka : tidak ada luka laserasi
f. Anus
Tidak ada Haemoroid
g. Ekstrimitas (Atas dan Bawah)
1) Atas
1) Varices : Tidak ada
2) Oedema : Tidak ada
3) Reflek patella : Positif kanan dan kiri
2) Bawah
1) Varices : Tidak ada
2) Oedema : Tidak ada
3) Reflek patella : Positif kanan dan kiri
3. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : Hb : 10,9 g/dl
HbsAg : NR
HIV : NR
Sifilis : NR
GD : O+
Protein Urine : Negatif
4. Terapi yang didapat
Amoxicillin 3 x 500 g
Hemafort 3 x 500 g
Paracetamil 3 x 500 g
Vitamin A 1x1
II. INTERPRETASI DATA DASAR
1. Diagnosa Kebidanan
Ny. R umur 36 tahun P5 A0 post partum spontan 6 jam dengan nifas normal
2. Masalah
Tidak Ada
3. Kebutuhan
- Nutrisi
- Cara menyusui yang benar
- KIE KB mantap
1. Beritahu ibu dan keluarga bahwa ibu dalam kondisi baik, normal dan sehat
2. Observasi keadaan umum, vital sign, kontraksi, TFU, kandung kemih dan
pengeluaran pervaginam.
3. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makan – makanan yang bergizi yang
kaya akan karbohidrat, protein, vitamin dll
4. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup dan mobilisasi bertahap.
5. Anjurkan ibu untuk tetap menjaga personal hygine
6. Ajarkan ibu cara menyusui yang benar
7. Ajarkan ibu dan keluarga untuk melakukan teknik pijat oksitosin
8. Ajarkan ibu cara merawat bayinya
9. Berikan terapi obat pada ibu
10. Anjurkan ibu melakukan kunjungan ulang
11. Beri KIE tentang KB mantap pada ibu dan keluarga
12. Dokumentasikan tindakan.
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 17 Oktober 2019 Pukul : 07.45 WIB
G. Evaluasi
Dengan asuhan kebidanan yang telah diberikan pada ibu telah
didapatkan hasil :
1. Keadaan umum dan TTV ibu dalam batas normal
2. Involusi uterus dan lokea dalam batas normal
3. Ibu mengerti tentang kebutuhan nutrisi ibu nifas
4. Ibu telah istirahat cukup
5. Ibu telah mengerti cara menjaga personal hygine
6. Ibu telah mengetahui cara menyusui yang benar
7. Ibu telah mengetahui cara merawat bayi
8. Ibu dan keluarga dapat mempraktikkan cara pijat oksitosin
9. Ibu telah diberikan terapi obat
10. KIE tentang KB mantap
11. Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang
12. Tindakan telah didokumentasikan pada RM ibu.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan dengan menggunakan
managemen kebidanan varney pada ibu nifas dan menyusui maka penulis
dapat membuat kesimpulan sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada
Ny.R usia 36 tahun P5A0 6 jam postpartum dengan nifas normal di
Puskesmas Sambirejo Sragen.
2. Mahasiswa dapat membuat analisa data yang didapatkan dari
pengkajian data pada Ny.R usia 36 tahun P5A0 6 jam postpartum dengan
nifas normal di Puskesmas Sambirejo Sragen.
3. Mahasiswa dapat membuat diagnosa potensial yang mungkin terjadi
pada Ny.R usia 36 tahun P 5A0 6 jam postpartum dengan nifas normal di
Puskesmas Sambirejo Sragen.
4. Mahasiswa dapat membuat tindakan segera pada Ny.R usia 36 tahun
P5A0 6 jam postpartum dengan nifas normal di Puskesmas Sambirejo
Sragen.
5. Mahasiswa dapat membuat perencanaan asuhan yang akan diberikan
pada Ny.R usia 36 tahun P 5A0 6 jam postpartum dengan nifas normal di
Puskesmas Sambirejo Sragen.
6. Mahasiswa dapat melakukan pelaksanaan asuhan yang akan diberikan
pada Ny.R usia 36 tahun P 5A0 6 jam postpartum dengan nifas normal di
Puskesmas Sambirejo Sragen
7. Mahasiswa dapat melakukan evaluasi pada hasil asuhan yang diberikan
pada Ny.R usia 36 tahun P 5A0 6 jam postpartum dengan nifas normal di
Puskesmas Sambirejo Sragen
B. SARAN
1. Bagi Instansi Kesehatan
Dapat meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih optimal sehingga
dapat meningkatkan kepuasan dan menurunkan angka kematian ibu dan
bayi.
2. Bagi Mahasiswa
Dapat menerapkan dan melakukan asuhan kebidanan kepada ibu nifas
sesuai managemen kebidanan Varney.
DAFTAR PUSTAKA
Fraser. 2009. Myles Buku Ajar Bidan Edisi 14. Jakarta: EGC. pp. 328-32, 442
JNPK-KR, 2014. Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: Depkes RI,
pp. 123-39.
Varney H., Kriebs, J.M.G., Carolyn, L.. 2011. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4
Volume 1. Jakarta : EGC. pp. 462-3, 492, 1191-2.