Oleh :
NIM. 1930048
MALANG
2019
LEMBAR PENGESAHAN
Asuhan Keperawatan Pada Tn. T dengan Morbus Hansen di Ruang 24B Rumah
NIM : 1930048
Sebagai salah satu syarat dalam pemenuhan tugas praktik Profesi Ners
Hari :
Tanggal :
(……………………….) (…………………………..)
BAB 1
PENDAHULUAN
Saraf perifer sebagai afinitas pertama, lalu kulit dan mokusa traktus
TINJAUAN TEORI
KONSEP DASAR
I. Pengertian
Saraf perifer sebagai afinitas pertama, lalu kulit dan mokusa traktus
II. Etiologi
2. Adanya lesi kulit yang khas dan kehilangan sensinilitas. Lesi kulit
3. BTA Positif
Pada beberapa kasus ditemukan hadil basil tanah assam dari kerokan
M. Leprae
Kulit
Syaraf tepi
Gangguan
Trauma / Extremitas atas Kulit kering / pecah
cidera Integritas
Extremitas bawah Luka
Luka kulit
Resti infeksi
Gangguan pola
Infeksi Lemas aktivitas
V. Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Klinis
- Kulit
- Syaraf tepi
a. N. Aurikularis magnos
syaraf menyilang.
b. N. Ulnaris
Posisi tangan dalam keadaan sendi siku fleksi, jabat tangan
c. N. Peroneus komunis
d. N. Tibialis posterior
(lunaknya).
- Infeksi
2. Pemeriksaan Bakteriologi
lingkaran.
3. Pemeriksaan Sesologi
M. Leprae.
Sangat sensitif
4. Pemeriksaan Histopatologi
kusta.
pemeriksaan bakteriologis
1. Bercak (Makula)
bilateral asimetris
2. Infiltrat bercak
perdrahan
dihidung)
Tipe PB Tipe MB
1. Lesi kulit - 1 – 5 lesi - > 5 lesi
eritema simetris
simentris
- hilangnya sensari
yang jelas
hilangnya sensasi
yang dipersyarafi
terkena)
VII. Penatalaksaan
1. Pausibasiler
supervisi)
Treatment)
2. Muti basiler
VIII. Komplikasi
baik akibat kerusakan fungsi saraf tepi maupun karena neuritis sewaktu
I. Pengkajian
Effendi, 1995)
a. Pengumpulan Data
1. Identitas klien
2. Keluhan utama
Adanya keluhan kaku pada jari-jari tangan dan kaki, nyeri pada
dengan penderita.
6. Pola-pola kesehatan
c. Pola eliminasi
seperti sehari-harinya.
d. Pola istirahat dan tidur
ada rasa nyeri dan kaku pada jari-jari tangan dan kaki,
terganggu.
tinggi (cemas).
kutukan.
7. Pemeriksaan
a. Pemeriksaan integumen
terjadi mutilasi.
b. Pemeriksaan bakteriologi
BTA positif
tubuh.
II. Diagnosa Keperawatan
penyakit.
yang dideritanya.
kenyamanan.
- Nadi 60 – 100 x / m
antipiuretik
berkurang
hubungan transaksimal.
memberikan bantuan.
IV. Implementasi
yang telah disusun pada tahap perawatan yang telah ditentukan dengan
V. Evaluasi
kesehatan lain. Tujuan evaluasi yaitu untuk menilai apakah tujuan dalam
rencana tindakan keperawatan tercapai atau tidak atau bahkan timbul
Mansjoer Arif, ddk, Kapita Selekta Kedokteran, Jilid Ketiga Edisi Kedua,
Jakarta, 2000.
Adhi Juandha, Prof. Dr, Ilmu Penyakit Kulid dan Kelamin, Edisi Ketiga,
Pedoman Diagnosis dan Terapi Lab / UPF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin,
EGC.
EGC.