PENDAHULUAN
penyakit jantung dan stroke. Penyakit hipertensi ini juga disebut sebagai “ the
silent disease “ karena gejala yang ditimbulkan tidak dilihat dari luar. Pada
diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu hipertensi primer atau esensial yang
oleh penyakit ginjal, penyakit endokrin, penyakit jantung, dan gangguan anak
darah yang terus-menerus tinggi dalam jangka waktu yang lama dapat
daya tahan tubuh dalam menghadapi pengaruh dari luar serta menurunnya
kesehatan akibat dari proses penuaan dan sering terjadi pada sistem
dimana tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg dan tekanan darah
1
2
lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHg
(Aspiani, 2014).
provinsi Jawa Timur pada tahun 2015 sebesar 13,47% atau sekitar 935.736
komplikasi antara lain gagal jantung dan stroke. Permasalahan tersebut akan
terus muncul apabila terapi yang dilakukan oleh pasien hipertensi tidak teratur.
Sebagaimana kita tahu terapi hipertensi bersifat kontinu dengan tujuan untuk
mempertahankan kadar tekanan darah yang normal dan harus disertai dengan
(Miyusliani, 2011). Masalah keperawatan yang dapat diangkat dalam kasus ini
adalah pola pengaturan dan pengintegrasian ke dalam proses diri sendiri suatu
lemak, olaharaga teratur, tidak merokok dan tidak minum alkohol serta
Peningkatan Pengetahuan.
pengetahuan
1.4 Tujuan
1.5 Manfaat
a) Manfaat Teoritis
b) Manfaat Praktis
a. Bagi perawat
b. Bagi puskesmas
ataupun masyarakat.
c. Bagi klien
TINJAUAN TEORI
2.1.1 DEFINISI
sosial masyarakat yang makin membaik dan usia harapan hidup makin
lanjut usia yang masih produktif dan mampu berperan aktif dalam
nilai-nilai keagamaan dan budaya bangsa. Menua atau menjadi tua adalah
merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu
merupakan proses alamiah yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap
7
8
katagori, yaitu:
3) Usia lanjut beresiko yaitu usia 70 tahun ke atas atau usia 60 tahun ke
atas
Kemunduran pada lansia sebagian datang dari faktor fisik dan faktor
akan tetapi ada juga lansia yang memiliki motivasi yang tinggi, maka
maka sikap sosial di masyarakat menjadi negatif, tetapi ada juga lansia
yang mempunyai tenggang rasa kepada orang lain sehingga sikap sosial
dilakukan atas dasar keinginan sendiri bukan atas dasar tekanan dari
a. Masalah fisik
Masalah yang hadapi oleh lansia adalah fisik yang mulai melemah,
berat, indra pengelihatan yang mulai kabur, indra pendengaran yang mulai
adalah melemahnya daya ingat terhadap sesuatu hal (pikun), dan sulit untuk
c. Masalah emosional
adalah rasa ingin berkumpul dengan keluarga sangat kuat, sehingga tingkat
sering marah apabila ada sesuatu yang kurang sesuai dengan kehendak
pribadi dan sering stres akibat masalah ekonomi yang kurang terpenuhi.
d. Masalah spiritual
adalah kesulitan untuk menghafal kitab suci karena daya ingat yang mulai
Tekanan Darah Sistolik (TDS) yaitu tekanan di arteri saat jantung berdenyut
(TDD) yaitu tekanan di arteri saat jantung berelaksasi diantara dua denyutan
umumnya berkisar pada rata-rata nilai normal sekitar 120 mmHg untuk
tekanan sistolik dan 80 mmHg untuk tekanan diastolic. Kedua tekanan tersebut
diatas merupakan tekanan yang dihasilkan oleh aktivitas kerja jantung sebagai
hipertensi merupakan kenaikan tekana darah dimana tekana sistolik lebih dari
140 mmHg dan atau diastolik lebih dari 90 mmHg (Ode, 2012).
2.2.2 Etiologi
genetic.
1) Faktor genetic
2015).
3) Faktor usia
Wilson, 2012).
1) Pola makan
2) Kebiasaan merokok
Individu yang lebih dari satu pak rokok perhari menjadi dua kali
3) Aktivitas fisik
dan individu yang aktif secara fisik memiliki resiko 30-35% lebih
2.2.3 Klasifikasi
alat atau organ lain. Tingkat III tekanan darah meningkat dengan gejala-gejala
ysang jelas dari kerusakan dan gangguan faal dari target organ. Sedangkan,
2. Normal < sbp = “systole” pressure = “ DBP”>= 160 dan DBP >= 100.
Mm Hg.)
Hipertensi maligna/ krisis yaitu tekanan darah diastolic lebih dari 120 mmHg
2.2.4 Komplikasi
1.Serangan jantung
Serang jantung diakibatkan oleh aliran darah melalui arteri koroner yang
sudah terjadi.
2. Stroke
3. Kerusakan Ginjal
dibiarkan tinggi dalam waktu yang lama maka akan membuat kerusakan
4. Atrial Fibrilation
keseluruh tubuh perubahan aliran darah dalam jantung dan kondisi tersebut
(Wahdah, 2011)
2.2.5 Patofisiologi
vasomotor pada medulla oblongata di otak dimana dari vasomotor ini mulai
saraf simpatik yang berlajut ke bawah korda spinalis dan keluar dari kolomna
menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal dan menyebabkan
perlahan yang meluas dan mengambil tempat pada pembulu darahbesar dan
pembulu darah kecil pada organ-organ seperti jantung, ginjal, dan pembulu
darah otak. Pembulu seperti aorta, arteri coroner, arteri basiler yang ke otak
dan ekstremitas bawah bias juga terjadi kerusakan pembulu darah besar. (Ode,
2012)
19
2.2.6 Pathway
Jenis Kelamin
Hipertensi
Status Kesehatan
Berubah
Paparan Informsi
Kurang
Kurang
Pengetahuan
Kesiapan
Peningkatan
Pengetahuan
20
2.2.7 Penatalaksanaan
menurunkan berat badan pada penderita ynag gemuk, diet rendah garam dan
rendah lemak, mengubah kebiasaan hidup, olah raga secara teratur dan control
HCT, Higroton, Lasix. Beta bloker seperti propranolol. Alfa bloker seperti
(Ode, 2012).
21
2011)
dengan topik tertentu yang memadai untuk memenuhi tujuan terkait kesehatan
a.Faktor Predisposisi
1) Biologis
keluarga
termasuk phenhiclidine)
f) Sensutivutas biologi
frontal
2) Psikologis
kompulsif/kepribadian pencemas
h) Konsep diri : Gambaran diri (tidak menyukai tubuhnya, merasa diri tidak
tidak sesuai usia), ideal diri (ideal diri tidak realistis, ideal diri terllau
3) Sosial
c) Pendidikan : Kurang/rendah
d) Pendapatan : Kurang/rendah
syndrome.
l) Keluarga : Proses imitasi dan identifikasi diri terhadap kedua orang tua
m) Hambatan lingkungan
25
1) Nature
a) Biologis
(overweight)
Norepinefrin, serotonin.
b) Psikologis
gagap)
2) Origin
3) Timing
lama
4) Number
a) Jumlah stressor lebih dari satu (semua stressor yang ada selama
usia tumbang)
tersebut
2) Afektif
3) Fisiologis
perawatan diri
4) Sosial
sesuatu hal
selama wawancara
1) Personal Ability
a) Kurang komunikatif
f) Tidak kreatif
2) Sosial Support
masyarakat
b) Social/teman sebaya
3) Material Asset
4) Positive Belief
1) Konstruktif
a) Negosiasi/kompromi
b) Meminta saran
2) Destruktif
antara lain:
1. Tujuan
dapat digunakannya
2. Intervensi Generalis
belajar
pembelajaran.
31
b. Fasilitasi pembelajaran
kelas/seminar, internet)
yang akurat
2.4.1 Pengkajian
a. Wawancara keluarga.
Pada proses pengkajian ada hal-hal yang perlu dikaji dalam Lansia
diantaranya adalah :
1. Data umum
6) Tipe keluarga
33
tersebut.
7) Tipe bangsa
dengan kesehatan.
8) Agama
3. Pengkajian lingkungan
1) Karakteristik rumah
jarak septic tank dengan sumber air, sumber air minum yang
mempengaruhi kesehatan.
setempat.
4. Struktur keluarga
3) Struktur peran
5. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
2) Fungsi sosialisasi
stempat.
masalah.
masalah.
38
yang dialami.
penyakit.
masalah kesehatan.
ada.
kesehatan.
hygiene sanitasi.
pencegahan penyakit.
keluarga.
adalah :
fasilitas kesehatan.
kesehatan.
f. Fungsi reproduksi
anggota keluarga.
keluarga.
g. Fungsi ekonomi
menghadapi permasalahan.
i. Pemeriksaan fisik
j. Harapan keluarga
2.4.2 Intervensi
Diagnosa
dengan topik
Edukasi
spesifik untuk
6. Berikan informasi (alur,
memenuhi tujuan
leaflet, gambar).
yang terkait
43
dapat
mengantisipasi.
2.4.3 Implementasi
informasi.
Edukasi
jika memungkinkan.
44
2.4.4 Evaluasi
kegiatan, karakteristik dari hasil yan telah dicapai. Meskipun tahap evalusi
3) Psikomotor.
Kerangka Konsep
SLKI
1. Tingkat pengetahuan
2. Memori motivasi
3. Proses informasi
4. Tingkat kepatuhan
5. Status kognitif
Keteranagan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
METODE PENELITIAN
asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami Hipertensi dengan Pola Diit di
pasien dengan kasus yang sama dan setiap pasien dilakukan tindakan yang
berbeda, kemudian akan dibahas mengenai hasil dan respon pasien terkait dengan
tindakan yang dilakukan apa ada perbedaan atau tidak. Masing-masing pasien di
tiga, dan pada pasien 2 dilaksanakan mulai bulan Januari minggu ke empat. Studi
kasus yang dilakukan pada pasien 1 dan 2 masing - masing di laksanakan selama
46
47
Pengkajian keperawatan
Diagnosa Keperawatan
Intervensi keperawatan
Implementasi keperawatan
Pembahasan
kesimpulan
48
Bagan 3.1 Kerangka kerja studi kasus pada Keluarga Hipertensi Dengan
informasi tentang status kesehatan klien secara sistematis dan terus menerus.
Pengkajian pada saat klien masuk merupakan data dasar untuk mengidentifikasi
1. Pengumpulan data
a. Persiapan
b. Pelaksanaan
dan keluarga yang tidak mengethui diit pada pasien hiperetnsi yang
c. Setelah pelaksanaan
dan data lain yang relevan dari catatan bidan di puskesmas gondanglegi).
lembar observasi.
mengunakan triagulasi data dari tiga sumber utama : klien, keluarga, dan
Triagulasi data adalah usaha mengecek kebenaran data atau informasi yang
diperoleh peneliti dari sudut pandang yang berbeda dengan cara sebanyak
dengan teori yang ada dan selanjutnya dituangkan dalam opini pembahasan.
observasi oleh peneliti dan studi dokumentasi yang menghasilkan data untuk
1.Pengumpulan Data
Hasil ditulis dalam bentuk catatan lapangan, kemudian disalin dalam bentuk
transkrip.
pengkajian awal agar klien dan keluarga klien bisa membina hubungan
52
b. Observasi dilakukan dengan melihat dari diit yang selama ini digunakan
2.Mereduksi Data
3.Penyajian Data
responden
4. Kesimpulan
Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan dengan
dan evaluasi
Menurut Siswati, (2013), Etika dalam penyusunan studi kasus terdiri dari :
1. Respect
2. Autonomy
yang ada. Dalam hal ini perawat memberikan hak otonomi pasien
3. Non-malifiance
4. Honesty
kebenaran, tidak berbohong atau menipu orang lain. Yang bisa dilakukan
5. Secrecy
6. Informed Consent
56
7. Anonimity
dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
8. Justice
9. Accountability