PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu layanan sosial dasar yang harus dipenuhi oleh
pemerintah sebagai kewajibannya untuk menjaga kesejahteraan masyarakat. Kesehatan
adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk keberhasilan pembangunan
bangsa. Untuk itu diselenggarakan pembangunan kesehatan secara menyeluruh dan
berkesinambungan.Dalam pelaksanaannya, pembangunan kesehatan saat ini harus lebih
mengutamakan paradigma sehat, daripada paradigma sakit. Hal ini berarti pelayanan
kesehatan lebih diarahkan secara terpadu pada proses promotif dan preventif, tanpa
melupakan kuratif dan rehabilitatif. Salah satu langkah untuk mencapai tujuan tersebut
adalah dengan dikembangkannya sarana dan prasarana kesehatan oleh pemerintah,
diantaranya adalah Polindes, Puskesmas dan Rumah Sakit (Kemenkesn RI, 2013).
d. Kepadatan Penduduk
Tabel 2.2 Gambaran Wilayah Kerja Puskesmas Jatilawang Tahun 2016
2 SD/MI 23.327
3 SLTP/MTS 7.009
4 SLTA/MA 7.899
5 Akademi/Universitas 659
Sumber: Kecamatan Jatilawang dalam Angka Tahun 2016
c. Budaya
Masyarakat di wilayah Kecamatan Jatilawang masih ada unsur budaya,
dimana masih ditemui kelompok masyarakat yang memiliki kepercayaan kejawen
yaitu di Desa Pekuncen.Selain itu, terdapat pula masyarakat yang dalam
pengambilan keputusan masih dipegang oleh suami maupun hasil musyawarah
keluarga besar, contohnya pada kasus rujukan gawat darurat. Pada kasus tersebut,
keluarga masih sulit memberikan keputusan sebelum ada hasil musyawarah
keluarga. Hal tersebut berpengaruh pada terlambatnya proses rujukan pada kasus
gawat darurat.
1 Dokter umum 4
2 Dokter gigi 1
3 Perawat 13
4 Perawat gigi 1
5 Bidan 24
6 Apoteker 1
7 Sanitarian 2
8 Petugas promkes 1
9 Nutrisionis 1
10 Analis kesehatan 1
11 Supir 2
12 Penjaga malam 2
13 Pranata Lab 1
Jumlah 53
d. Pembiyaan Kesehatan
Jaminan kesehatan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Jatilawang
terdiri dari Jaminan Kesehatan Nasional, Jamkesda, asuransi swasta, serta
asuransi perusahaan.
B. Capaian Program dan Derajat Kesehatan Masyarakat
1. Capaian program
Permasalahan kesehatan yang ada di kecamatan Jatilawang dapat dilihat dari
terpenuhi atau tidaknya target dari setiap program yang telah disepakati dengan
mengacu pada Standar Pelayanan Minimal (SPM). Terdapat 5 masalah di puskesmas
Jatilawang yang pencapaian program kesehatan belum mencapai standar pelayanan
minimal (SPM), antara lain:
a. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan
keluarga miskin.
b. Cakupan pelayanan kesehatan dasar pada masyarakat miskin.
c. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pada masyarakat miskin.
d. Penemuan penderita Pneumonia balita
e. Penemuan pasien baru TB BTA Positif
Persentase cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24
bulan keluarga miskin sebesar 29,1% dan target SPM tahun 2016 sebesar 100 %.
Persentase Cakupan pelayanan kesehatan dasar pada masyarakat miskin sebesar
76,71% dan target SPM tahun 2016 sebesar 100%. Persentase cakupan pelayanan
kesehatan rujukan pada masyarakat miskin sebesar 15,46% dan target SPM tahun
2016 sebesar 100%
Program penemuan penderita pneumonia balita dan program penemuan
pasien baru TB BTA positif termasuk dalam cakupan penemuan dan penanganan
penderita penyakit. Program penemuan penderita pneumonia balita hanya mencapai
31% dan program penemuan pasien baru TB BTA positif hanya mencapai 32,08%.
Semua nilai tersebut masih berada di bawah nilai SPM tahun 2016 dengan target
sebesar 100%.
2. Derajat kesehatan masyarakat
Untuk melihat gambaran dari derajat kesehatan masyarakat di wilayah
Puskesmas Jatilawang, dapat dilihat dari angka kematian (mortalitas), angka
kesakitan (morbiditas) dan status gizi.
1) Dokter umum
Dokter umum yang ada di Puskesmas Jatilawang berjumlah 4 orang. Menurut
standar Indikator Indonesia Sehat (IIS) tahun 2010 rasio tenaga medis per
100.000 penduduk adalah 40 tenaga medis, sehingga jumlah tenaga medis
masih kurang.
2) Dokter gigi
Dokter gigi di Puskesmas Jatilawang ada 1 orang. Standar IIS 2010, 11 per
100.000 penduduk, maka jumlah dokter gigi masih kurang.
3) Perawat
Tenaga perawat kesehatan yang ada di Puskesmas Jatilawang sebanyak 13
orang dan perawat gigi 1 orang. Standar IIS tahun 2010 adalah 117,5 per
100.000 penduduk, oleh karena itu jumlah perawat belum sesuai standar.
4) Bidan
Tenaga Kebidanan jumlahnya 24 orang. Standar IIS 2010 menyebutkan
jumlah tenaga bidan 100 per 100.000, dengan demikian jumlah bidan di
wilayah Puskesmas Jatilawang masih kurang.
5) Farmasi
Tenaga farmasi di Puskesmas Jatilawang ada 1 orang. Menurut standar
Indikator Indonesia Sehat (IIS) tahun 2010, rasio apoteker per 100.000
penduduk adalah 10, dengan demikian jumlah tenaga farmasi di wilayah
Puskesmas Jatilawangjuga masih kurang.
6) Ahli gizi
Tenaga Gizi di Puskesmas Jatilawang jumlahnya 1 orang. Standar IIS 2010
menyatakan 22 per 100.000 penduduk, dengan demikian jumlah tenaga gizi di
wilayah Puskesmas Jatilawang masih kurang.
7) Sanitasi
Tenaga Kesehatan Lingkungan ada 2 orang. Sesuai standar IIS tahun 2010,
jumlah kebutuhan tenaga kesehatan 40 per 100.000 penduduk. Oleh karena
itu, jumlah tenaga kesehatan lingkungan di wilayah Puskesmas Jatilawang
masih belum mencukupi.
8) Promosi Kesehatan
Tenaga Promosi Kesehatan dari bidang kesehatan masyarakat berjumlah 1
orang. Standar IIS tahun 2010 menyebutkan 40 per 100.000 penduduk,
sehingga jumlah tenaga kesehatan lingkungan di wilayah Puskesmas
Jatilawang masih kurang.
b. Money
Dana untuk kegiatan program Puskesmas Jatilawang berasal dari Dinas
Kesehatan berupa BOK (Bantuan Operasional Kesehatan), Bantuan Layanan
Umum Daerah (BLUD), kapitasi dan klaim BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial), retribusi pelayanan, serta klaim KBS (Kartu Banyumas Sehat).
c. Material
Logistik dan alat kontrasepsi KB didapatkan dari Dinas Kesehatan Tingkat
II Kabupaten Banyumas. Jumlah dan jenisnya disesuaikan dengan perencanaan
yang telah diajukan oleh Puskesmas Jatilawang. Logistik seperti peralatan
pengukuran tanda vital, buku KB, alat praga, buku pencatatan data, leaflet poster.
d. Method
1) Tempat kegiatan
Program cakupan KB aktif dilakukan di Puskesmas Jatilawang.
2) Administrasi
Pendataan dilakukan oleh seorang bidan yang bertanggungjawab dalam
progam cakupan KB aktif.
3) Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan berupa pemasangan dan pencabutan KB di
puskesmas Jatilawang.
e. Minute
Kegiatan program cakupan KB aktif dilaksanakan di puskesmas Jatilawang,
untuk implan dan IUD dilaksanakan pada hari senin, sedangkan untuk injeksi
dilaksanakan setiap hari
f. Market
Keberadaan wanita yang sudah menikah dan cukup anak menjadi sasaran
program ini
2. Proses
a. Perencanaan (P1)
b. Pengorganisasian (P2)
Pengorganisasian termasuk di dalamnya adalah pelaksanaan pelayanan KB
sesuai SOP, pelaksanaan program safari KB, pelaksanaan penyuluhan KB,
penyebaran leaflet, pemasangan poster, pelaksanaan pertemuan lintas sektor.
3. Output
Cakupan program KB aktif pada mei 2017 sebesar 37.4%. Cakupan tersebut
belum mencapai target nasional yaitu 64%.
4. Outcome
Menurunkan angka kematian Ibu.
A. Identifikasi Isu Strategis (Analisis SWOT)
1. Strength
a. Input
1) Man
3) Material
4) Method
Keberadaan ibu yang sudah cukup anak yang tersebar di setiap desa
dapat menjadi sasaran program kerja ini.Sasaran kegiatan program cakupan
KB aktif yang ditangani meliputi seluruh desa di wilayah kerja puskesmas
Jatilawang. Selain itu Puskesmas Jatilawang juga menangani bumil yang
datang dari luar wilayah kerja puskesmas Jatilawang.
2. Weakness
a. Input
1) Man
Kualitas dari bidan desa sudah sangat baik dan cukup kompeten dapat dilihat
dengan adanya penilaian keterampilan klinis yang diiukuti oleh bidan sesuai jadwal
Akan tetapi kuantitas dari bidan desa dapat dibilang masih kurang , dibuktikan
dengan di kecamtan Jatilawang hanya seorang bidan desayang menjaga poli KB.
Selain itu, juga diamanahi untuk ikut bertanggungjawab terkait masalah promosi
kesehatan. Hal ini dapat menurunkan cakupan KB aktif.
2) Method.
Meskipun pelayanan sudah baik akan tetapi tenaga bidan di puskesmas
Jatilawang hanya sedikit, sehingga antrian pemeriksaan sehingga membuat pasien
malas untuk melakukan pemeriksaan KB secara rutin.
b. Proses
3. Opportunity
a. Man
Adanya Dokter umum dan bidan yang dapat membantu dalam proses
penyuluhan kepada semua masyarakat tentang pentingnya pemasangan KB ke
puskesmas, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat termasuk ibu
dengan jumlah anak yang cukup.
b. Money
Adanya bantuan dana operasional kesehatan dari Kabupaten Banyumas yang
menunjang berjalannya program cakupan KB aktif yang ditangani diJatilawang.
Menurut Juknis BOK yang dikeluarkan Kemenkes tahun 2015, Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) adalah bantuan dana dari pemerintah melalui
Kementerian Kesehatan dalam membantu pemerintahan kabupaten dan
pemerintahan kota melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai Standar Pelayanan
Minimal (SPM).
c. Material
Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas telah memberikan media KIE berupa
media cetak dan elektronik, serta media pencatatan dan pelaporan kepada
pemerintah berupa buku .
5. Threat
a. Luasnya wilayah kerja Puskesmas Jatilawang yang tidak dibarengi dengan
meratanya infrastruktur membuat beberapa ibu pesert KB yang berada di desa
terpencil sulit untuk memeriksakan diri.
b. Kurangnya pemahaman dan pengetahuan tentang KB membuat program ini
kurang berjalan lancar.
III. PEMBAHASAN ISU STRATEGIS DAN ALTERNATIF PEMECAHAN
MASALAH
2. Program kesehatan cakupan KB aktif yang ditangani sudah berjalan dengan baik
dan lancar namun belum optimal sehingga belum mencapai target.
3. Masih ada kekurangan pada program ini yang perlu diperbaiki dari program ini
atara lain:
a. kuantitas bidan
b. keterlibatan dokter umum
B. Saran
1. Sosialisasi pentingnya mengikuti program KB..
2. Melakukan “jemput bola” dengan kunjungan peserta usia subur di daerah desa
yang terpencil.
3. Melakukan pendataan secara seksama tentang peserta usia subur di wilayah
Puskesmas Jatilawang, juga mencakup PUS yang memeriksakan diri ke fasilitas
pelayanan kesehatan selain bidan desa/puskesmas.
4. Mulai memberikan amanah pada dokter umum untuk terjun dalam penanganan
program cakupan KB aktif.
LAPORAN EVALUASI PROGRAM POKOK PUSKESMAS
PROGRAM CAKUPAN KB AKTIF
DI PUSKESMAS JATILAWANG
Disusun oleh:
G4A016043
Pembimbing:
JURUSAN KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
PURWOKERTO
2017
LEMBAR PENGESAHAN
DI PUSKESMAS JATILAWANG
Disusun oleh:
G4A016043
Pembimbing Lapangan
197303012007012010
.