Anda di halaman 1dari 11

RUK (RENCANA USULAN KEGIATAN)

PROGRAM PROMOSI KESEHATAN


PUSKESMAS UPTD PANDAN
TAHUN 2023

PEMERINTAHAN KABUPATEN SINTANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PANDAN
JALAN SUDIRMAN, DESA MERARAI SATU, KEC. SUNGAI TEBELIAN
CALL/SMS CENTER: 081253058818
Email: puskesmaspandan2022@gmail.com – Kode Pos 78655
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya Rencana Usulan
Program (RUK) Program Promosi Kesehatan Puskesmas Pandan tahun 2023. Rencana
Usulan Program (RUK) ini merupakan pedoman pelaksanaan kegiatan Promosi kesehatan
yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pandan. Tentunya amat penting keberadaannya agar
Kegiatan Promosi Kesehatan akan lebih efesien, efektif, proporsional, rasional,
komprehensif dengan harapan agar lebih berhasil guna dan berdaya guna.
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) merupakan usaha dalam rangka
pencapaian kinerja Promosi Kesehatan melalui berbagai kegiatan upaya kesehatan promotif
dan preventif yang berdaya ungkit tinggi sehingga diharapkan akan tercapai pada tahun
2023.
Dalam kesempatan ini tidak lupa saya sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) ini. Tentunya
dalam penyusunannya masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan masukan yang bersifat
membangun dari semua pihak sangat kami harapkan agar dalam penyusunannya di waktu
mendatang dapat lebih sempurna.
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan merupakan investasi, juga merupakan
karunia Tuhan, oleh karenanya perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya.
Promosi kesehatan sangat efektif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
tersebut. Faktor perilaku dan lingkungan mempunyai peranan sangat dominan dalam
peningkatan kualitas kesehatan. hal-hal tersebut merupakan bidang garapan promosi
kesehatan.

Promosi Kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar dapat


memelihara dan meningkatkan kesehatannya. (Health promotion is the process of
enabling people to control over and improve their health). Proses pemberdayaan
tersebut dilakukan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat; Artinya proses
pemberdayaan tersebut dilakukan melalui kelompok-kelompok potensial di
masyarakat, bahkan semua komponen masyarakat.

Promosi Kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat


melalui pembelajaran dan oleh, untuk dan bersama masyarakat agar mereka dapat
menolong diri sendiri serta mengembangkan kegatan yang bersumber daya
masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan di dukung kebijakan
publik yang berwawasan kesehatan.

Sedangkan promosi kesehatan di Puskesmas adalah upaya puskesmas


melaksanakan pemberdayaan kepada masyarakat untuk mencegah penyakit dan
meningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga serta lingkungannya secara
mandiri dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat.

Secara operasional, upaya promosi kesehatan dipuskesmas dilakukan agar


masyarakat mampu berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai bentuk
pemecahan masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya, baik masalah kesehatan
yang diderita maupun yang berpotensi mengancam, secara mandiri.

Gambaran pelaksanaan program Promosi Kesehatan secara garis besar adalah


Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat untuk meningkatkan derajat
kesehatannya sehingga dapat mengidentifikasi masalah kesehatannya, mencarikan
solusi serta menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat sehingga derajat
kesehatannya semakin meningkat.

Promosi kesehatan mencakup kegiatan baik promotif (promosi), prefentif


(pencegahan), kuratif (pengobatan) maupun rehabilitatif (rehabilitasi). Dalam hal ini
orang-orang yang sehat maupum mereka yang terkena penyakit, semuanya
merupakan sasaran dari promosi kesehatan. Kemudian promosi kesehatan dapat
dilakukan di berbagai ruang kehidupan, dalam sekolah, keluarga perkantoran,tempat
tempat umumdan tentu saja di kantor kantor kesehatan. Dalam melaksanakan
program promosi kesehatan diperlukan suatu tahapan yang sistematis guna
pencapaian tujuan program yang ditetapkan. Tahap promosi kesehatan meliputi
tahap pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi.

2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatknya PHBS individu, keluarga dan masyarakat serta berperan aktif
dalam setiap gerakan kesehatan masyarakat melalui upaya promosi kesehatan
yang terintegrasi secara lintas program, lintas sektor, swasta dan masyarakat.

b. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan komitmen pembangunan berwawasan kesehatan dari para
pengambilan kebijakan dari berbagai pihak.
2. Meningkatkan kerjasama, antar masyarakat, antar kelompok, serta antar
lembaga dalam rangka pembangunan berwawasan kesehatan.
3. Meningkatkan peran serta masyarakat termasuk swasta sebagai subjek atau
penyelenggaraan upaya pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan.
4. Meningkatkan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
yang efektif dengan mempertimbangkan kearifan lokal.
5. Meningkatkan keterpaduan pelaksanaan upaya promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat dengan seluruh program dan sektor terkait, di
pusat, provinsi dan kabupaten/kota dengan mengacu kepada rencana
strategis kementerian kesehatan.
3. Sasaran
Adapun yang menjadi sasaran kegiatan penyuluhan di UPTD Puskesmas Pandan
adalah:
1. Seluruh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Pandan
2. Peran serta masyarakat ( Kader kesehatan dan masyarakat)
3. Lintas sektor dan lintas program
BAB II
KEADAAN UMUM

A. Gambaran Umum Puskesmas

Puskesmas terletak di Jalan Sudirman desa Merarai Satu Kecamatan


Sungai Tebelian Kabupaten Sintang. UPTD Puskesmas Pandan memiliki 1
(satu) wilayah kerja, yaitu Kecamatan Sungai Tebelian dengan luas wilayah ±
553,4 km2, terdiri dari 26 Desa.

Gambar 1.1 Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pandan

Wilayah kerja Puskesmas Pandan Kecamatan Sungai


Tebelian dibatasi oleh :
Sebelah Utara : Kecamatan Sintang
Sebelah Timur : Kecamatan Dedai
Sebelah Selatan : Kecamatan Belimbing (Kab. Melawi)
Sebelah Barat : Kecamatan Tempunak
B. Keadaan Penduduk

1. Jumlah Penduduk

Berdasarkan data proyeksi penduduk BPS Kabupaten Sintang tahun


2022, penduduk wilayah Kecamatan Sungai Tebelian berjumlah 34.261
jiwa. Diklasifikasikan menurut jenis kelamin, dari total 34.261 terdapat
17.548 jiwa atau 51,2 % laki-laki dan 16.713 jiwa atau 48,8 %
perempuan. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa penduduk laki-
laki di wilayah Kecamatan Sungai Tebelian lebih banyak dibandingkan
perempuan.
Jumlah penduduk Kecamatan Sungai Tebelian Tahun 2022
mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, baik
pada jenis kelamin laki-laki maupun perempuan. Adapun jumlah penduduk
Kecamatan Sungai Tebelian tahun 2020 sampai 2022 dapat dilihat pada
grafik 1.1 dibawah ini:

Gambar 1.4 Jumlah Penduduk Kecamatan Sungai TebelianTahun 2020-

18000
17500
17000
16500
Laki-laki
16000 Perempuan
15500
15000
14500
2020 2021 2022
2022
Sumber: Tabel Profil UPTD UPTD Puskesmas Pandan Tahun 2022

2. Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk berdasarkan kelompok umur di wilayah


kerja UPTD Puskesmas Pandansecara lengkap dapat dilihat dalam Tabel
1.1 dibawah ini:
Tabel 1.1 Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok
Umur Tahun 2022
Rasio
Kelompok Jumlah Penduduk Laki-Laki +
No Jenis
Umur Laki-Laki Perempuan Perempuan
Kelamin
1. 0-4 1.802 1.750 3.552 103,0
2. 5-9 1.789 1.733 3.522 103,2
3. 10 - 14 1.612 1.516 3.128 106,3
4. 15 - 19 1.516 1.461 2.977 103,8
5. 20 - 24 1.567 1.522 3.089 103,0
6. 25 - 29 1.526 1.513 3.039 100,9
7. 30 - 34 1.471 1.451 2.922 101,4
8. 35 - 39 1.321 1.283 2.604 103,0
9. 40 - 44 1.206 1.108 2.314 108,8
10. 45 - 49 1.010 908 1.918 111,2
11. 50 - 54 819 767 1.586 106,8
12. 55 - 59 673 633 1.306 106,3
13. 60 - 64 515 453 968 113,7
14. 65 - 69 335 288 623 116,3
15. 70 - 74 201 165 366 121,8
16. 75+ 185 162 347 114,2
Jumlah 17.548 16.713 34.261 105
Sumber: Tabel Profil UPTD UPTD Puskesmas Pandan Tahun 2022

3. Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio)

Berdasarkan komposisi penduduk menurut kelompok umur seperti


yang disajikan pada Tabel 1.1 di atas, dapat diturunkan indikator yang
dapat digunakan sebagai salah satu indikator ekonomi yaitu Angka Beban
Tanggungan yang merupakan perbandingan atau rasio antara penduduk
usia belum produktif (0-14 tahun) dan usia 65 tahun ke atas dengan
penduduk usia produktif (15-64). Besarnya Angka Beban Tanggungan ini
menunjukkan beban tanggungan ekonomi penduduk usia produktif.
Tabel 1.1 Angka Beban Tanggungan Usia Produktif Tahun 2022

Usia Tahun
2022
0-14 10.202
15-64 22.763
65+ 1.336
Rk % 51%
Sumber: Tabel Profil UPTD UPTD Puskesmas PandanTahun 2022

Gambar 1.5 Beban Tanggungan Usia Produktif Tahun 2022

Beban Tanggungan
10202
0-14
15-64
65+

22723

1336

Sumber: Tabel Profil UPTD UPTD Puskesmas PandanTahun 2022

Pada tahun 2022, jumlah penduduk yang belum produktif


sebanyak 10.202 orang dan jumlah penduduk usia yang sudah tidak
produktif lagi sebesar 1.336 orang sementara jumlah penduduk usia
produktif sebanyak 22.723 orang sehingga angka beban tanggungan
penduduk Kecamatan Sungai Tebeliansebesar 51%, yang artinya
setiap 100 penduduk usia produktif menanggung beban hidup
sebanyak 51 orang yang belum produktif dan yang sudah tidak
produktif lagi.

Dari hasil hitungan di atas, dapat dikatakan penduduk


Kecamatan Sungai Tebelian masuk ke dalam kategori tinggi karena
Angka Beban Tanggungannya <50%.

BAB III
PERUMUSAN MASALAH

A. IDENTIFIKASI MASALAH
No. Upay Target Pencapaian Masalah
a
1. Promosi 100% 50% 1.kurangnya Kemampuan
Kesehatan kader Posyandu dalam
pelaksanaan Deteksi Dini
Tumbuh Kembang Balita
2. Rendahnya Pengetahuna
Siswa dan kelompok remaja
tentang kesehatan Remaja
3.rendahnya pengetahuan
masyarakat mengenai PHBS

Keterangan: Masalah dirumuskan berdasarkan prinsip 5W1H (What, Who, When,


Where, Why and How/Apa masalahnya, siapa yang terkena masalahnya, kapan
masalah itu terjadi, dimana masalah itu terjadi, kenapa dan bagaimana masalah itu
terjadi).

B. MENETAPKAN URUTAN PRIORITAS MASALAH


No Masalah U S G Total
.
1 kurangnya Kemampuan kader 4 5 5 14
Posyandu dalam pelaksanaan
Deteksi Dini Tumbuh
Kembang Balita
2 Rendahnya Pengetahuna 3 4 4 11
Siswa dan kelompok remaja
tentang kesehatan Remaja
3 rendahnya pengetahuan 5 4 4 13
masyarakat mengenai PHBS

Keterangan: berdasarkan skala likert 1-5 (5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang,


2=kecil, 1=sangat kecil). maka isu yang merupakan prioritas adalah Isu nomor 1
C. MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH

Diagram Tulang Ikan/ Fish Bone

Kader yang terpilih


belum terlatih Terjadinya pergantian kader

kurangnya Kemampuan
kader Posyandu dalam
pelaksanaan Deteksi
Dini

Belum ada pelatihan terhadap kader baru

D. MENETAPKAN CARA PEMECAHAN MASALAH

Alternatif
Prioritas Penyebab Pemecaha
No. Penyebab Ket
Masalah Masalah n Masalah
Masalah
Terpilih
1 Terjadinya Regenerasi Kader Terjadinya Pelatihan
pergantian kader Posyandu perpindahan terhadap Kader
domisili terhadap yang baru
kader yang lama
2 Kader yang Kader yang terpilih Kader lama tidak Edukasi dan
terpilih belum belum memiliki memberikan pemaparan
terlatih pengetahuan dalam arahan atau tentang
pelayanan Posyandu delegasi kepada Pelayanan
kader baru Posyandu
3 Belum ada Musim Pandemi Covid-19 Tidak adanya Melaksanakan
pelatihan yang menyebabkan tidak bimbingan pelatihan dan
terhadap kader terlaksananya kegiatan pelatihan kader pembinaan
baru Pelatihan dan pembinaan dari kader lama ke terhadap kader
Kader Posyandu kader baru posyandu

Anda mungkin juga menyukai