Disusun oleh :
Pembimbing :
JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
Lanjut usia menurut UU Nomor 13 Tahun 1998 adalah seseorang yang telah
mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas. Penduduk lanjut usia terus mengalami
peningkatan seiring kemajuan di bidang kesehatan yang ditandai dengan meningkatnya
angka harapan hidup dan menurunnya angka kematian. 1 Proses penuaan penduduk
berdampak pada berbagai aspek kehidupan, ekonomi maupun sosial. Penurunan fungsi
tubuh seiring dapat menimbulkan permasalahan kesehatan, yang meningkatkan risiko
disabilitas. Usia lansia juga secara siklus akan menggeser lansia menjadi bagian dari
kelompok yang tidak produktif secara ekonomi. Proses menua merupakan proses
berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam maupun luar
tubuh yang akan mengalami kemunduran fisiologis, psikologis, dan sosial yang
berpengaruh terhadap seluruh aspek kehidupan termasuk pada aspek kesehatan. Pesatnya
peningkatan penduduk tua atau lanjut usia merupakan dampak dari peningkatan usia
harapan hidup sehingga membawa konsekuensi bertambahnya jumlah dan persentase
penduduk usia lanjut.2 Keberhasilan pembangunan terkait perbaikan kualitas kesehatan
dan kondisi sosial masyarakat yang meningkat menjadi faktor pendorong tingginya
jumlah dan persentase penduduk lanjut usia. Selama periode 2010 hingga 2017, Indonesia
telah berhasil meningkatkan Umur Harapan Hidup (UHH) saat lahir sebesar 1.25 tahun
atau tumbuh sebesar 0.25% per tahun. Pada tahun 2010, UHH saat lahir di Indonesia
hanya sebesar 69.81 tahun dan pada tahun 2017 telah mencapai 71.06 tahun, dengan
angka UHH laki-laki 69.44 tahun sedangkan perempuan 73.33 tahun. 3,4 Dengan semakin
meningkatnya UHH, akan terjadi peningkatan populasi lanjut usia (lansia).
Pada gambar 1.2.1 Distribusi Penduduk Lansia di Indonesia tahun 2019 didapatkan bahwa
terdapat 25.6 juta orang (9.60%) lansia di Indonesia yang terdiri dari kelompok lansia muda
(60-69 tahun) sebesar 63.82%, lansia madya (70-79 tahun) sebesar 27.68% dan kelompok
lansia tua (80 tahun keatas) sebesar 8.50%. Seluruh populasi lansia tersebut terbagi lagi
menjadi beberapa karakteristik yaitu jenis kelamin laki-laki sebesar 47.65% dan perempuan
sebesar 52.35% dan lansia yang berada di perkotaan sebesar 52.80% dan pedesaan sebesar
47.20%.2
Gambar 1.2.2 Lima Provinsi dengan Struktur Penduduk Lansia di Indonesia, 2019
Gambar 1.2.2 Lima Provinsi dengan Struktur Penduduk Lansia di Indonesia tahun 2019
menunjukkan bahwa provinsi dengan persentase penduduk lansia terbanyak pada tahun 2019
adalah Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 14.5%, Jawa Tengah 13.36%, Jawa Timur
12.96%, Bali 11.3%, dan Sulawesi Utara 11.15%. Kelima provinsi tersebut merupakan
provinsi yang memiliki struktur penduduk lansia mengingat persentase lansianya sudah
berada di atas 10%.2
Tipe Daerah
Jenis Kelamin
Laki-laki 49.74% 26.08%
Kelompok Umur
Status Disabilitas
Tabel I.3.1 Kondisi Lansia di Indonesia tahun 2019 menunjukkan bahwa lansia yang paling
banyak mengalami keluhan kesehatan adalah di daerah pedesaan sebesar 52.39%, berjenis
kelamin perempuan sebesar 52.31%, pada kelompok lansia tua sebesar 56.31% dan
mengalami disabilitas sebesar 66.19%. Lansia yang mengalami sakit paling banyak adalah
pada daerah pedesaan sebesar 28.73%, berjenis kelamin perempuan sebesar 26.30%, pada
kelompok lansia tua sebesar 32.59% dan mengalami disabilitas sebesar 45.10%.2
I.4.1.1 Visi
Visi adalah suatu keadaan atau arah masa depan yang ingin dicapai
oleh sebuah organisasi. Visi tidak bersifat faktual karena memang belum
terwujud dan tidak bersifat statis sehingga harus di pandang sebagai proses
yang dinamis. Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
Puskesmas sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor : 128/Menkes/SK/II/2004 adalah tercapainya kecamatan sehat
menuju terwujudnya Indonesia sehat. Kecamatan Sehat adalah gambaran
masyarakat Kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan
dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Adapun Visi Puskesmas I
Denpasar Barat adalah : ” Prima Dalam Pelayanan Kesehatan Menuju
Masyarakat Sehat dan Mandiri ”.
I.4.1.2 Misi
Tabel 1.1 Data Desa/Kelurahan, Luas Wilayah dan Jarak Tempuh Puskesmas I
Denpasar Barat Tahun 2017
I.5 Demografi
Tabel 1.5 Data Penduduk Sasaran Program Puskesmas I Denpasar Barat, 2017
1. Dokter Umum
a. Pegawai Negeri Sipil (PNS) 3 1 Plt Kepala
a. Tenaga Harian Lepas (THL) 0 Dokter Umum
b. Calon Pegawai Negeri Sipil 0 Puskesmas
5. D – 3 Keperawatan 3
6. D – 3 Kebidanan 5
7. D – 3 Perawat Gigi 1
9. SPPH 1
17. SMU 0
19. S1 Keperawatan 2
27. Sopir 2
1. D-3 Kebidanan 2
2. D-1 Kebidanan 1
3. SPK 2
Jumlah 49
1. Pusk I Denbar
a. Gedung Utara 1000 M2 2007 Baik
b. Gedung Selatan 900 M2 2013 Baik
Tabel 1.7 Keadaan Sarana Transportasi di Puskesmas I Denpasar Barat Tahun 2017
Yang aktif
% yang aktif
% terlatih yang
aktif
4. Nilai peran serta tiap desa secara 100 100 100 100 100 100
kasar
I.7.4 Peralatan
2. Dental Unit 4 3 1
4. Scaler 5 3 2
6. Lampu Sorot 2 6 -
7. Timbangan berdiri 10 12 -
8. Sterilizator 4 7 -
9. Bidan Kit 3 6 -
14. Freezer 2 1 -
22. Penlight 6 6 -
1. Sarana Penunjang 13 - - 13
Komputer
2. Laptop 13 - - - 13
3. Mesin Tik - -
4. Pesawat Telp.Induk 1 1
5. Pesawat 7 2 5
Telp.paralel
7. Almari Obat
-Kaca 3 3
-Kayu 1 1
8. Meja ½ Biro 41 41
15. Sofa 2 1 1
16. Papan Data 30 30
21. AC 1 PK 10 10
22. TV Berwarna 3 3
25. LCD 3 3
26. Layar 3 3
32. Printer 11 11
1. Pengobatan
a. Pengobatan
- Kunjungan rawat umum kesehatan gigi dan mulut
- Kunjungan rawat jalan Gigi
b. Pemeriksaan Laboratorium
- Pemeriksaan terhadap spesimen darah, urine dan Tinja
- Pemeriksaan terhadap spesimen lain selain darah, urine, tinja
- Pemeriksaan spesimen yang dirujuk
- Pemeriksaan HB pada ibu hamil
- Pemeriksaan darah tersangka malaria
2. Kesehatan Mata
- Pemeriksaan visus/refraksi
- Penemuan kasus penyakit mata di puskesmas
- Penemuan kasus buta katarak di puskesmas
3. Kesehatan Jiwa
A. UKM Esensial
Penyuluhan HIV/AIDS )
B. UKM Pengembangan
- Kesehatan Jiwa
- Kesehatan Indra
- Kesehatan Lansia
BAB II
● Tujuan umum:
kesehatan lansia
● Tujuan Khusus :
II.3 Input
1. Man
2. Money
3. Material
1. Tensimeter air 11
raksa
2. Dental Unit 4 3 1
3. Timbangan berdiri 10 12 -
5. Termometer 15 10 5
Digital
6. Penlight 6 6 -
7. Tensimeter digital 6 6
8. Hematologi 1 1 -
analyzer
9. Meja 41 41
12. Laptop 13 13 -
14. Tv Berwarna 3 3 -
15. LCD 3 3 -
14. Layar 3 3 -
16. Radio,Tape 1 1 -
4. Metode
II.4 Proses
II. 5 Output
BAB III
PEMBAHASAN
Pada tabel III.1 mengenai identifikasi masalah program upaya kesehatan lansia di
Puskesmas I Denpasar Barat tahun 2018 didapatkan bahwa dalam upaya kegiatan pembinaan
kelompok lansia sesuai standar terdapat 30 kelompok (100%) yang sudah dibina sesuai
standar. Dengan demikian seluruh sasaran kelompok lansia telah mengikuti kegiatan
pembinaan sesuai standar. Pembinaan kelompok lansia sesuai standar yang dimaksud adalah
promosi perilaku gizi seimbang, menjaga lingkungan sehat, pemeriksaan kesehatan, dan lain-
lain), penyediaan ajang komunikasi bagi lanjut usia mengikat persaudaraan, kekerabatan,
pertemanan dan menambah semangat lanjut usia dalam menjaga stabilitas hidupnya serta
penyediaan tempat mengembangkan hobi.
Pada tabel kita juga dapat melihat bahwa kegiatan lanjutan berupa pemantauan
kesehatan pada anggota kelompok lansia yang telah mengikuti pembinaan sebanyak 1872
orang (124.21%) dari 1507 orang target sasaran (70% dari jumlah anggota sasaran). Pada
indikator pembinaan Panti Werdha juga dapat kita lihat sebanyak 1 Panti Werdha (100%)
telah berhasil dilakukan pembinaan. Pembinaan Panti Werdha yang dimaksud adalah
Puskesmas yang dalam wilayah kerjanya memiliki panti werdha harus melakukan pembinaan
dan pelayanan kesehatan secara berkala ke panti tersebut. Kunjungan ke panti dilakukan
minimal 1 kali dalam sebulan. Kegiatan yang dilakukan pada saat kunjungan di panti adalah
penyuluhan kesehatan, senam/latihan fisik, pemeriksaan kesehatan untuk deteksi dini
penyakit, pemeriksaan laboratorium sederhana, pengobatan, konseling dan rujukan apabila
ada lanjut usia yang sakit dan tidak bisa ditangani di Puskesmas.
Tabel III.2 Distribusi Lanjut Usia Di Puskesmas I Denpasar Barat Tahun 2018
3. Kel. 587
Pemecutan
Total 2153
Distribusi Lansia pada Puskesmas I Denpasar Barat sejumlah 2153 yang dijabarkan
berdasarkan jumlah Lansia di tiap Desa. Pada laporan puskesmas ini tidak di laporkan
menurut jenis kelamin namun menurut jumlah lansia di setiap desa.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Upaya Kesehatan lansia di Puskesmas I Denpasar Barat tahun 2017 sudah mencapai
target 100% pada pelaksanaannya. Hal ini dikarenakan sumber daya manusia di puskesmas
yang sudah lengkap , sarana dan prasarana yang cukup memadai, dan pembinaan yang
terstandar kepada kelompok dan perorangan.
Saran