Anda di halaman 1dari 42

Pos Kesehatan Pondok

Pesantren Roudlotul Qur’an


Nurul Jannah Kuwaron
Kecamatan Gubug

Disusun oleh:
dr.Azkiyatin Nailil Muna

Pembimbing:
dr.Devi Handayani

PUSKESMAS GUBUG I
KABUPATEN GROBOGAN
2018-2019
Latar Belakang

Pesantren Roudlotul Qur’an Nurul


Kesehatan Jannah
adalah merupakan
hal yang salah
sangat penting bagisatu pesantren
kehidupan yangharus
sehingga terbesar di
dijagadi
dan
Depkes RI, 2007
wilayah kerja Puskesmas Gubug
dilindungi dariI,berbagai
namun program
ancaman upaya
penyakit kesehatan
serta masalah masyarakat
kesehatan lainnya yang
berfokus pada pos kesehatan pesantren di lingkungan pesantren belum berjalan dengan
Kemenkes RI, 2012
maksimal Masyarakat untuk menjaga kesehatan melalui gerakan masyarakat hidup seh at
(GERMAS) guna mewujudkan Indonesia sehat .

Billah dalam
Sulaiman, Pondok pesantren merupakan institusi pendidikan tertua yang ada di Indonesia
2010
Rofiq, 2008 ➢AnKaleisbisankyeagkiaatnanppoonsdkoeksepheastanttreernpaddiu masalah yang begitu
IdnidPoenseasniatremn emiliki penyakit
dan➢kegtu
Roudlo ia t a n p e l atih a n k e se h a ta n d a s ar k e p a d a si s w a
kPlael n y e b a b b u r uk ny a k u a lit a s k eh i d u p a n s a n tr pesantren di Indonesia
iikopunyordan’aokarena
spQ ditknou)kNteunrpondok
tualnJgaknenpesantren
saehha(tkaengsmemiliki
iatnatnripdraoperilaku
nmmosaisakyang
leashehtearthan
sederhana sesuai dengan
adap tradisi dan sub-kultur, ditambah juga dengan fasilitas pondok pesantren
yang
kurang untuk menunjang kehidupan sehari-hari termasuk juga fasilita
kesehatannya s
Rumusan masalah

• “Adakah peningkatan
pengetahuan, sikap, dan
Rumusan perilaku santri tentang
kegiatan
Masalah poskestren di pondok
pesantren Roudlotul Qur’an
Nurul Jannah?”
Tujuan penelitian

• Mengetahui ↑ pengetahuan, sikap dan perilaku tentang


Tujuan kegiatan poskestren di pesantren Roudlotul Qur’an Nurul
jannah, Desa Kuwaron, Kecamatan Gubug, Kabupaten
Umum Grobogan

•Mengidentifikasi pengetahuan remaja putri tentang kegiatan


poskestren di Pondok Pesantren Putri “Nurul Jannah”.
Tujuan •Mengidentifikasi sikap penanganannya tentang kegiatan poskestren di
Pondok Pesantren Putri “Nurul Jannah”.
khusus •Menganalisis hubungan pengetahuan kegiatan poskestren di Pondok
Pesantren Putri “Nurul Jannah”.
Manfaat penelitian

Manfaat Masyarakat

• ↑ pengetahuan tentang pos kesehatan pesantren di lingkungan pesantren

Manfaat Puskesmas

• ↑ capaian jumlah poskestren yang menerapkan kegiatan poskestren di wilayah kerja


Puskesmas Gubug 1

Manfaat penulis

•Menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama masa pendidikan ke dalam


masyarakat dan menambah pengetahuan serta pengalaman penulis di bidang kesehatan
masyarakat.
PENDAHULUAN
No Desa / Kelurahan Dusun RW RT
1 Kemiri 2 4 22
puskesmas 2 Papanrejo 2 4 19
3 Kunjeng 2 4 20
4 UPTD Puskesmas
– Wilayah Kuwaron Gubug I Kabupaten
4 9
Grobogan35deng an luas
Profil

5 Rowosari 2 5 20 r diatas
wilayah kerja 40,13 Km2 dengan ketinggian rata-rata ± 11 mete
6 Gubug 3 12 61
permukaan air laut yang terdiri dari 100 % daratan, yang ber batasan
7 Pranten 1 3 9
dengan8 beberapa daerah.
Jatipecaron 4 4 13
– ecara 9 Administratif,
Tambakan
UPTD Puskesmas3 Gubug I5 Kabupaten 20 Grobogan
10
terbagi dalam 13Baturagung
desa, 37 dusun, 70 RW,4 313 RT. 5 29
11 Ringinkidul 2 3 10
12 Ringinharjo 3 6 24
13 Tlogomulyo 5 6 31
JUMLAH 37 70 313
Sumber : Statistik Kecamatan Gubug
PENDAHULUAN

puskesmas Tahun 2017 sebanyak


Golongan Usia
T ahun 2017 persentase
50.529 jiwa
(Tahu n)ju lah Th. 2015
penduduk
KIAusia Th. 2016
10 Gizi
/ KB, Th. 20 17
Struktur wilayah UPTD Promkes, Masyarakat,
m 25.447
tahun kejiwa laki-laki (50,36
atas %)
men urutJpukK
em
enePlldaoarduohm
dpPuaerpnkundudu dbug 1 1 KesLing, P2M, Usia Produktif,
Prod
Profil

ag aomspkeepnsum Gubug 0 – 14 9.767 9.383 3.45 4


kusia a s
sikdeiks mana G u UKS,
Hipertensi, DM, ODGJ, PONED,
PONE
Tingkat pendidikan yang ditamatkan
25.082
15. – 4 tertinggi jiwaLaboratorium,
26.324 perempuan (49,64 %).
Lansia,
adalah tingkat30.129
pendidikan 2 6.482
6 ≥65 SD/MI Farmasi,
Fisioterapi,
yaitu Rawat
sebesar
2.447 Inapjiwa
8.497
2.901 danatau 2.531
Jejari
Jejaring.
TOT AL 38.53843,5 42.413 32.467
PENDAHULUAN
pondok

PONPES
Profil

NURUL 1 dari 196 Jl. KH. Shofwanduri, Desa


JANNAH pesantren Kuwaron,
Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan

KH. Abdul Munif


Zuhri 49 santriwati, (17 orang masih usia
sekolah)
PENDAHULUAN

Pedoman Penyelenggaraan dan Pembinaan


Permenkes Nomor 1
Tahun 2013 Pos Kesehatan Pesantren

untuk mendekatkan pelayanan


kesehatan bagi warga pesantren adalah
menumbuhkembangkan pos kesehatan
pesantren atau poskestren.

Pesantren yang memiliki kesiapan,


Pelayanan promotif dan
kemampuan, serta kemauan untuk
preventif tanpa mengabaikan
mencegah dan mengatasi masalah-
aspek kuratif dan rehabilitatif
masalah kesehatan secara mandiri sesuai
dengan binaan puskesmas
dengan kemampuannya
PENDAHULUAN

• Mewujudkan kemandirian warga ponpes dan masyarakat sekitar


Tujuan dalam PHBS.
Umum

• ↑ pengetahuan warga ponpes dan masyarakat sekitarnya tentang


Kesehatan.
Tujuan • ↑ sikap dan PHBS bagi warga ponpes dan masyarakat
• sekitarnya.
khusus ↑ peran serta aktif ponpes dan warga masyarakat sekitar dalam
• penyelenggaraan upaya kesehatan.
Memenuhi layanan kesehatan dasar bagi warga ponpes
dan masyarakat sekitar
PENDAHULUAN

•Memperoleh informasi, pengetahuan, dan pelayanan kesehatan dasar.


•Memperoleh bantuan secara profesional dalam pemecahan masalah kesehatan.
Warga •Mendapatkan informasi awal tentang kesehatan.
pesantren •Mewujudkan kondisi kesehatan yang lebih baik

• Mendapatkan informasi lebih awal tentang kesehatan.


• Mewujudkan aktualisasi dirinya untuk membantu warga pesantren dan sekitarnya
Kader dalam
poskestren masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di lingkungannya.

• Mengoptimalkan fungsi puskesmas sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan


kesehatan,
• pemberdayaan masyarakat, dan pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Puskesmas Memfasilitasi warga pesantren dan masyarakat sekitarnya dalam pemecahan masalah
• kesehatan sesuai kondisi setempat.
Meningkatkan efisiensi waktu, tenaga, dan dana melalui pemberian pelayanan kesehatan
PENDAHULUAN

PREVENTIF
•Konseling kesehatan, •Pengobatan terbatas atau
penyuluhan kesehatan, pelayanan kesehatan
perlombaan di bidang •Pemeriksaan berkala, sederhana dan rujukan
kesehatan, penjaringan kesehatan kasus
pemberdayaan, olahraga santri, imunisasi,
teratur, serta fatwa kesehatan lingkungan
dan
kebersihan diri, serta
pemberantasan nyamuk KURATIF &
PROMOTIF dan sarangnya.
REHABILITATIF

Depkes RI , 2013
PENDAHULUAN

PEMILIHAN KADER dilatih khusus oleh


POSKESTREN petugas
puskesmas
Fungsi

IMPLEMENTATI INSPIRATOR INOVATOR ACTIVATOR


MOTIVATOR INITIATOR
ON
PENDAHULUAN

•Informasi tentang perlunya perhatian terhadap masalah kesehatan di


pesantren.
•Kegiatan poskestren tentang upaya pencegahan.
TUGAS •Rencana kegiatan yang akan datang
•Melakukan atau mengoordinasikan kegiatan pencegahan penyakit,
melakukan penyuluhan kesehatan di pesantren, memberikan pelayanan
kesehatan sederhana, dan melakukan pencatatan kegiatan poskestren.

•Berasal dari santri pesantren.


KRITERIA •Mempunyai jiwa pelopor, pembaru, dan penggerak masyarakat.
•Bersedia bekerja secara sukarela
METODE

Jenis

•Deskriptif observasional dengan desain


penelitian cross
sectional.
METODE

• Pengetahuan sikap • Poskestren (skala data


tindakan (skala data

PENELITIAN
nominal)

VARIABEL
ordinal)

Variabel Variabel
Bebas Tergantung
METODE

LOKASI WAKTU
PENELITIAN PENELITIAN

Pesantren Roudlotul
Qur’an Nurul Jannah, Tanggal 11 Januari 2019
Desa Kuwaron, hingga 17 Februari
Kecamatan Gubug, 2019.
Kabupaten Grobogan,
METODE

SAMPEL, POPULASI , TEKHNIK


ETIKA PENELITIAN
SAMPLING
POPULASI: Populasi adalah seluruh santri putri(n=49)

Sebelum penelitian,
responden SAMPEL: santri putri di Pesantren Roudlotul Qur’an Nurul
Jannah yang bersedia menjadi responden. Jumlah sampel
menandatangani lembar
persetujuan sebagai yang diambil berdasarkan teknik random sampling adalah
responden dalam minimal 10% (n=5), → sampel 15 orang → kriteria eksklusi
penelitian ini, hal ini adalah santri yang menolak dan tidak kooperatif
dilakukan sebelum peneliti saat dilakukan pengambilan data.
menyerahkan kuesioner.
TEKHNIK SAMPLING: Metode sampling yang
digunakan
adalah random sampling.
Analisis data

•Data terkumpul, dimasukan

Analisi dan diolah dengan


menggunakan program SPSS
22.0 . Dan data akan
s dianalisi bivariat dengan uji
s wilcoxo terhadap
hipotesa n tergantung dan

statisti variabel bebas tertentu

k
METODE

1. Pengumpulan data pengetahuan, sikap, perilaku tentang pos


kesehatan pesantren (poskestren) di pesantren Roudlotul
Qur’an Nurul Jannah Jumat, 11 Januari 2019.

DAN INSTRUMEN
PENGUMPULAN
2. Instrumen berupa kuesioner terdiri dari 4 bagian
(karakteristik responden, pengetahuan, sikap dan perilaku
tindakan).
3. Caranya adalah mengisi jawaban (10 pertanyaan multiple-
TEKHNIK
choice untuk pengetahuan, 10 pertanyaan sikap dan 10
pertanyaan perilaku tindakan
4. Sebelum pengisian data, → information for consent dan
informed consent untuk kebersediaan responden mengisi
kuesioner.
METODE

• Bertujuan untuk mengetahui 3 variabel (pengetahuan,


sikap dan perilaku tindakan) → total 3 nilai
•Pengetahuan responden dengan sistem skoring ordinal
dari 10 pertanyaan (benar :1 dan salah:0).
• Sikap diukur melalui 10 pertanyaan (sikap positif:
setuju 1, tidak setuju 0)
• Perilaku negatif: setuju 0, tidak setuju 1.

DATA
PERENCANAAN, PEMILIHAN DAN
PELAKSANAAN INTERVENSI

Metode penelitian dan


TEMPAT WAKTU PELATIHAN
pelatihan
Hari/ Tanggal: Jum’at dan 15 dan 17 Februari 2019
PELATIHAN: Remaja Minggu,
(adolescent learning)
→ Tempat : Pondok Pesantren Roudlotul Qur’an Nurul Jannah
partisipasi aktif Kuwaron kecamatan Gubug, Grobogan
dan
penggunaan diskusi atau Waktu: Pukul 16.00-17.30 WIB
Tanya Acara: Pelatihan Santri Husada
jawab antara dokter
sebagai Intervensi: Memberikan penyuluhan dan pelatihan untuk santri
PENELITIAN: menggunakan Husada terkait poskestren
pemateri dengan peserta santri
Theory of Planned
husada.
Behaviour Peserta : ± 60 orang(17 orang pengurus poskestren)
(TPB).
PERENCANAAN, PEMILIHAN DAN
PELAKSANAAN INTERVENSI
WAKTU ACARA PENANGGUNG JAWAB
PENANGGUNG Minggu, 17 Februari 2019
WAKTU ACARA
JAWAB
16.00-16.03 Pembukaan MC
Jum’at, 15 Februari 2019
Santriwati pondok pesantren
07.30 – 16.04-16.08 Tilawatil Qur’an Roudlotul Qur’an Nurul Jannah
07.45 Persiapan di Puskesmas -
Kuwaron Gubug
07.45 – Pengurus pondok pesantren
08.00 Perjalanan pesantren - 16.09-16.15 Sambutan Roudlotul Qur’an Nurul Jannah
Kuwaron Gubug
Tiba di pesantren dan
08.00 Dokter Internsip 16.16-16.32
Materi 1 (Keputihan dan organ
dr.Putri Kusuma Indriyani
persiapan acara reproduksi)
08.00 - 16.32-16.42 Materi 2 (Diare) dr.Reiswandhika Intan P.
Pembukaan Dokter Internsip
08.15
16.42-16.47 Ice Breaking + Doorprice MC
Dokter Internsip
08.15- Materi 3 (P3K, Luka Bakar,
Penjelasan Poskestren (dr.Azkiyatin 16.48-16.58 dr. Azkiyatin Nailil Muna
11.00 Nailil Pembidaian)
Muna)
16.58-17.08 Materi 4 (PHBS dan DBD) dr. Hamdiyah Rofi’ati
Presentasi (P3K, Luka
Bakar, Pengukuran 17.08-17.18 Post Test Dokter Internship
Tekanan Darah, Fraktur 17.18-17.28 Penyerahan Hadiah -
sertaPembidaian) dan
Pengurus pondok pesantren
tanya
17.28-17.33 Do’a Roudlotul Qur’an Nurul Jannah
11.00 - jawab Kuwaron Gubug
Penutup Dokter Internsip
11.15 17.33-17.35 Penutup MC
LATAR
BELAKANG Sikap santri
Keyakinan
dalam
PERSONAL : santri bahwa
mewujudkank
kesehatan itu
esehatan di
Sikap santri penting
pesantren
terhadap

Kerangka pentingnya
kesehatan

konsep
SOSIAL :
Norma –
Umur, jenis norma penting Niat
Pemahamanm Perilaku
kelamin, sarana untuk mewujudkan
engenai menjaga
prasarana, menekankan kesehatan
kesehatan kesehatan di
pendidikan, pentingnya pesantren pesantren
agama, budaya di kesehatan
daerah asal
INFORMASI :
Pengetahuan
tentang kesehatan, Norma yang
Pertimbangan
pegalaman memotivasi
dalam
menderita sakit, untuk
mewujudkan
media massa mewujudkan
kesehatan di
mengenai kesehatan di
pesantren
kesehatan pesantren
Penentuan
Penentuan
Penyusunan dan
target
kuisioner penyusunan
penelitian
penelitian materi
dan pelatihan
pelatihan

Kerangka
pelatihan Pelaksanaan Pelaksanaan
Penentuan
waktu
monev pelatihan pelaksanaan
pelatihan dan
monev

Presentasi
Penyusunan
Penulisan hasil
hasil
laporan penelitian
peneitian
dan pelatihan
PERENCANAAN, PEMILIHAN DAN
PELAKSANAAN INTERVENSI

Metode penelitian dan


TEMPAT WAKTU PELATIHAN
pelatihan
Hari/ Tanggal: Jum’at dan 15 dan 17 Februari 2019
PELATIHAN: Remaja Minggu,
(adolescent learning)
→ Tempat : Pondok Pesantren Roudlotul Qur’an Nurul Jannah
partisipasi aktif Kuwaron kecamatan Gubug, Grobogan
dan
penggunaan diskusi atau Waktu: Pukul 16.00-17.30 WIB
Tanya Acara: Pelatihan Santri Husada
jawab antara dokter
sebagai Intervensi: Memberikan penyuluhan dan pelatihan untuk santri
PENELITIAN: menggunakan Husada terkait poskestren
pemateri dengan peserta santri
Theory of Planned
husada.
Behaviour Peserta : 50 Santri husada (17 orang pengurus poskestren)
(TPB).
hasil

peningkatan
Std. rata-rata nilai
N Minimum Maximum Mean Deviation pengetahuan
Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic santri dari
pre test 15 60 87 7,400 1,841 7,131 nilai Pretest
post test 15 93 100 9,813 5,33 2,066 sebesar 7.400
Valid N ± 1.841
15 menjadi
(listwise)
sebesar 9.813
± 5.33 setelah
dilakukan
Postest
hasil

Unstandardized
Residual
N 15
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 1,84866154
Most Extreme Differences Absolute ,127
Positive ,116
Negative -,127 distribusi data
Test Statistic ,127 tidak normal
Asymp. Sig. (2-tailed) ,0200c,d sehingga
a. Test distribution is Normal. dilanjutkan
b. Calculated from data. dengan
c. Lilliefors Significance Correction. menggunakan
d. This is a lower bound of the true significance. uji wilcoxon
hasil

Mean Sum of post test - pre


N Rank Ranks test
post test - Negative Z -3,418b
0a ,00 ,00
pre test Ranks Asymp. Sig. (2-tailed) ,001
Positive a. Wilcoxon Signed Ranks Test
15b 8,00 120,00 b. Based on negative ranks.
Ranks
Ties 0c
Total 15 ada perbedaan nilai pengetahuan
a. post test < pre test didapatkan dari rerata ssantri yang signifikan antara Pretest dan
Postest.
b. post test > pre testhusada mengaplikasikan materi berpengaruh secara signifikan dalam
c. post test = pre test POSKESTREN tentang PP3K meningkatkan pengetahuan para
mencapai angka 100% dan 93.3%.
santri.
Monitoring dan evaluasi
Benar Salah
No Pertanyaan
N % N %
Kertas merupakan salah satu contoh sampah Rata-rata
1 14 93.3 1 6.7 pengetahuan
organik
2 Ada tujuh langkah cara cuci tangan pakai sabun 15 100 0 0 saRnatrtai -
hrautsaada
3 Demam berdarah disebabkan oleh nyamuk 15 100 0 0
4 Skabies ditularkan oleh kutu 15 100 0 0 pemngeentaghenu
an
Melakukan tindakan pembidaian pada luka
5 14 93.3 1 6.7 sapnetnrgi ehtuahsaudaan
terbuka
tenmtaennggpeennayi
6 Sikat gigi minimal 2 kali sehari 15 100 0 0
akit mpenugelatar
7 Narkoba dapat menyebabkan ketergantungan 15 100 0 0
p hseuet
l aetih
a nlaha n
Memeriksa ketajaman mata menggunakan ten t a n g P 3 K
8 15 100 0 0
Snellen Chart POSsK etEelSaTh REN
Penanganan luka bakar dengan menggunakan mepneclaaptiahiaanngk
9 13 86.7 2 13.3 a
air dingin
POSK 10E0S%T. RE
KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk laki-laki
10 15 100 0 0 N mencapai
berwarna merah
angka
Monitoring dan evaluasi
Setuju TidakSetuju
No Pernyataan Rata-rata
N % N %
Ketika tubuh merasa gatal maka harus lebih sering santri husada
1 15 100 0 0 meRmaitlaik-ri
menjaga kebersihan tubuh
Ketika muncul demam dan bintik-bintik merah ditubuh astiakap
2 harus segera periksa kedokter
15 100 0 0 saynatnrighbuasaikd
3 Sebelum tidur kita cukup membersihkan gigi dengan a
15 100 0 0 teenm
m tailnikgi
berkumur
4 Merokok tidak perlu dihindari di kalangan remaja 15 100 0 0 spikeanpyayaknitg
Berani berkata tidak pada orang yang kita kenal sekalipun bamiketneunltaarng
5
apabila menyentuh bagian tubuh kita yang tertutup/aurat
15 100 0 0 P3sK etseelatehlah
6 Tidak perlu cuci tangan sebelum makan 15 100 0 0 diberikan
materii
Membawa teman yang tertusuk paku berkarat ke rumah
7 15 100 0 0 POSSKKEESTSRTERN
sakit E,
Teman yang pingsan di posisikan kepala lebih tinggi dari ditunNju,kkan
8 15 100 0 0
kaki ddeitnugnajunknkialani
9
Membaca buku sebaiknya berjarak 10 cm dari buku
15 100 0 0 derantgaa-nrantialai
dengan posisi tidur mraetnac-raapta i
10 Makanan junk food baik dikonsumsi setiap hari 15 100 0 0 m1en0c0a%pai
100%.
Monitoring dan evaluasi
Tidak
Melakukan
No Indikator Melakukan
N % N %
Ketika saya sedang menstruasi, saya akan mengganti pembalut minimal 3x sehari
1 15 100 0 0
rerata santri
Saya telah memberitahu teman sebaya bahwa mengganti celana dalam minimal
2 15 100 0 0 husada
dua kali sehari
Apabila melihat teman yang pingsan saya akan segera melakukan pembebasan mengaplikasik
3 15 100 0 0
jalan nafas an materi
Pertolongan pertama yang akan saya lakukan kepada teman yang tersiram air PdOidSKap ESaTtkRaEn
4 panas adalah mengoleskan pasta gigi dibagian tubuh yang terkena 13 86.7 2 13.3 N
daterni rtearnagta
Saya akan menjelaskan kepada teman sebaya berolahraga secara teratur sanpterni
5 membuat 14 93.3 1 6.7
tubuh akan
Saya kita menjadi bugar
mengajak teman sebaya yang terkena scabies untuk melakukan
yhauksiatda
mencapai
meSng a p l i ka
6 kebersihan diri supaya tidak menular pada teman lainnya 13 86.7 2 13.3
aPnOgm kKeaEn8Su6Tl,Ra7Er%
sik anNmateri
Sebagai seorang Santri Husada, saya akan menjelaskan tentang bahaya merokok .
7 15 100 0 0
dan penyalahgunaan obat kepada teman-teman tentang P3K
Ketika ada teman saya yang tidak mau makan sayur, saya akan mengingatkan
8 15 100 0 0 mencapai
Jika ada teman yang membaca sambil tiduran atau diruang gelap maka saya angka 100%
9 akan 15 100 0 0 dan 93.3%.
mengingatkan
Saya akan membakar semua hasil pengumpulan sampah pesantren Raudlatul
10 15 100 0 0
Qur’an Nurul Jannah Kuwaron
Kesimpulan & saran

Peningkatan nilai pengetahuan pada 14 santri dan 1 santri tidak mengalami


peningkatan

Hasil uji Wilcoxon diperoleh nilai sig sebesar 0.001 (p<0.05) → ada
perbedaan
Rata-ratanilai
pengetahuan santri
pengetahuan husada
yang mengenai
signifikan pengetahuan
antara Pretest dantentang
Postestpenyakit
menular adalah 100% dan P3K 86,7% - 93.3%.

Rata-rata santri husada memiliki sikap tentang penyakit menular mencapai


100% dan P3K mencapai 100%.

Dalam hal “persepsi”, sebagian sudah memiliki persepsi yang baik, didapatkan
dari rerata santri husada penyakit menular 86,7% dan P3K mencapai
angka
86,7% dan
saran

• Keterbatasan waktu pelaksanaan, → dokter internsip mengalami


sedikit kesulitan dalam menyampaikan materi dalam pelatihan
POSKESTREN.
•Follow up yang berkelanjutan dari pihak puskesmas untuk
melihat perkembangan POSKESTREN agar tercapai kondisi

Saran
kesehatan yang maksimal bagi warga pesantren maupun
lingkungannya.
•Memberikan penyuluhan dan pelatihan lebih lanjut untuk
mengupdate pengetahuan mengenai penyakit menular dan
materi lain yang telah disampaikan dalam pelatihan
POSKESTREN.
•Bekerjasama dengan pihak terkait yang bisa memberikan
dukungan kebijakan dan pendanaan untuk membentuk pos
kesehatan pesantren yang lebih memadai
lampiran
lampiran
lampiran
lampiran
lampiran

Anda mungkin juga menyukai