Anda di halaman 1dari 45

Laporan Kasus

“Diare akut dengan Dehidrasi Ringan Sedang”


DPJP : dr. Nani Harmaeni, Sp.A

Nama : Christine b piuw

Bagian Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak


RSUD Dr. Hi. Chasan Boesoirie Ternate
Fakultas Kedokteran, Universitas Khairun
September 2021
Bab I
Laporan Kasus
A. Identitas Pasien

Nama : An. S.S


Tanggal lahir : 23 Desember 2020
Usia : 9 bulan 6 hari
JK : Perempuan
Alamat : Kalumata
Agama : Islam
Tanggal masuk : 29 september 2021
Tanggal keluar: 02 oktober 2021
Anamnesis
Anamnesis
Riwayat penyakit dahulu Riwayat pengobatan Riwayat kehamilan


Ibu rutin kontrol di
dokter dan tidak ada

Disangkal ●
Disangkal
kelainan selama
kehamilan
Anamnesis
Riwayat persalinan Riwayat ASI Riwayat imunisasi


Cukup bulan, Lahir SC di RS, ●
Minum susu formula sejak lahir
tolong oleh dokter hingga sekarang

Hb0

Riwayat tumbuh kembang Riwayat penyakit keluarga Riwayat alergi


Tidak ada kelainan ●
Disangkal ●
Disangkal
selama pertumbuhan
Place Your Picture Here and send to back
B. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum Sakit sedang
Kesadaran Compos mentis, GCS 15
Status gizi Gizi baik
TTV TD : 90/60 mmHg
HR : 122x/m
RR : 28 x/m
SB : 38,6’C
Spo2 : 99%
Antropometri

BB PB LK LD LP

6 kg 65 cm 43 cm 40,5 cm 38 cm
Place Your Picture Here and send to back
B. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Kepala Rambut Hitam & distribusi merata
Mata Sklera ikterik : -
Conjungtiva anemis : -
Hidung Epistaksis : -
Rinore : -
Telinga Otore : -
Mulut Sulit dinilai
Leher Kaku kuduk -
Limfadenopati : -
Place Your Picture Here and send to back
B. PemeriksaanFisik
Pemeriksaan Fisik
Paru Inspeksi Bentuk dada normal, simetris
Retraksi dinding dada (-)
Palpasi Nyeri tekan (-)
Vocal fremitus normal
Perkusi Sonor diseluruh lapangan pandang
Auskultasi Vesikuler (+/+)
Ronkhi (-/-)
Wheezing (-/-)
Jantung Inspeksi Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi Ictus cordis teraba di ICS 4 midclavicula sinistra
Perkusi Redup
Jantung dalam batas normal
Auskultasi BI/II murni, reguler, murmur (-), gallop (-)
Place Your Picture Here and send to back
B. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Abdomen Inspeksi Perut simetris mengikuti gerak napas
Scar (-)
Palpasi Nyeri tekan (-)
Hepar dan lien dbn
Perkusi timpani
Auskultasi Peristaltik kesan meningkat
Ektremitas CRT normal
Akral hangat
Edema Tidak ditemukan
Anjuran pemeriksaan
• Complete blood count (CBC)

Diagnosa Kerja
• Diare akut dehidrasi ringan sedang
Pemeriksaan Penujang : Hasil pemeriksaan Hari pertama

Hasil pemeriksaan Tanggal pemeriksaan


27/10/21 Nilai rujukan pada anak 1- 6 bulan
WBC 11,4 6 – 17,5
RBC 4,53 3,1 – 4,3
HGB 12,6 10,0 – 13,0
HCT 35,8 29 – 42
MCV 79,0 74 – 96
MCH 27,8 25 – 35
MCHC 35,2 30 – 36
PLT 199 300 – 700
Hasil Follow up pasien
Tanggal masuk : 29-09-2021 Perawatan : awal
S BAB cair > 5 kali SMRS, tidak berampas, berlendir dan tidak ada darah, demam H+3,
nafsu makan menurun
O KU = sakit sedang
Kesadaran = penuh, GCS 15
TTV =
TD : 90/60 mmHg HR: 119x/m P : 30x/m S: 38,6’C Spo2: 99%
Hasil skoring dehidrasi : 9 (dehidrasi ringan sedang)
Hasil Follow up pasien
Perawatan : awal
A Diare akut dengan dehidrasi ringan sedang
P 1. 3 jam pertama : oral rehidraton solution (ORS) dengan Oralit 450 mL
2. Lanjut terapi L-Bio dan zinc maka lanjutkan dengan dosis zinc 20 mg dan L-Bio
(probiotik)
3. Jika pasien muntah setiap kali diberi minum : lakukan rehidrasi secara parenteral
dengan Ringer Laktat/KaEN 3B/NaCL 0,9% 1200 cc/hari atau 50 cc/jam atau 8 tpm
4. Evaluasi setelah 3 jam, nilai kembali derajat dehidrasi pada pasien dan lanjutkan
tatalaksana sesuai derajat dehidrasi pasien
Hasil Follow up pasien
Tanggal masuk : 30-09-2021 Perawatan : hari pertama

S Buang air besar cair > 6 kali berampas, demam H-4, nafsu makan baik
O KU = sakit sedang
Kesadaran = penuh, GCS 15
TTV =
TD : 90/60mmHg HR:118x/m P :31x/m S: 39,0’C Spo2: 92%
Hasil skoring dehidrasi : 7 (dehidrasi ringan sedang)
Hasil Follow up pasien
Perawatan : pertama
A Diare akut dengan dehidrasi ringan sedang
P 1. Rehidrasi secara parenteral dengan Ringer Laktat/KaEN 3B/NaCL 0,9% 1200 cc/hari
atau 50 cc/jam atau 8 tpm
2. Lanjut L-Bio & zinc sampai 10 hari
3. ASI tetap dilanjutkan
Hasil Follow up pasien
Tanggal masuk : 01-10-2021 Perawatan : hari kedua

S BAB 3 x konsistensi padat warna kuning, nafsu makan baik


O KU = sakit sedang
Kesadaran = penuh, GCS 15
TTV =
TD : 90/50mmHg HR: 119x/m P : 30x/m S: 36,5’C Spo2: 99%
Hasil skoring dehidrasi : 6 (tanpa dehidrasi)
Hasil Follow up pasien
Perawatan : kedua
A Diare akut dengan dehidrasi ringan sedang
P 1. Rehidrasi secara parenteral dengan Ringer Laktat/KaEN 3B/NaCL 0,9% 1200 cc/hari
atau 50 cc/jam atau 8 tpm
2. Lanjut L-Bio & zinc sampai 10 hari
3. ASI tetap dilanjutkan
Hasil Follow up pasien
Tanggal masuk : 02-10-2021 Perawatan : hari ketiga

S Buang air besar tidak cair, nafsu makan baik


O KU = sakit sedang
Kesadaran = penuh, GCS 15
TTV =
TD : 90/60 mmHg HR: 119x/m P : 24x/m S: 36,6’C Spo2: 93%
Hasil skoring dehidrasi : 6 ( tanpa dehidrasi)
Hasil Follow up pasien
Perawatan : ketiga
A Diare akut tanpa dehidrasi
P 1. Rawat Jalan dan edukasi orang tua kapan harus kembali ke rumah sakit
2. Lanjutkan pemberian ASI
3. Oralit 100 – 200 ml setiap kali BAB
4. Lanjutkan L-Bio dan zinc sampai 10 hari
Bab II
Tinjauan Pustaka
Kompetensi : 4

Diare

Akut Kronik

<14 >14
hari hari
Sumber : Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia Edisi II. Tahun 2011. hlm. 53.
Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia. Tahun 2009. hlm
Diare Akut Kompetensi : 4

Definisi
• Diare akut adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3 kali perhari,
disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lenidr dan darah
yang berlangsung kurang dari 1 minggu
Epidemiologi

• Riskesdas 2007 : diare merupakan penyebab kematian pada 42% bayi dan 25,2%
pada anak usia 1 – 4 tahun.
• Di negara berkembang seperti Indonesia, penyebab kematian dan kesakitan pada
anak terutama usia < 5 tahun.

Sumber : Stoll BJ, Kliegman RM. The Newborn Infant. Dalam: Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB. Nelson Textbook of Pediatrics. Ed. 17. Jakarta: EGC; 2004.
Diare Akut Kompetensi : 4

Etiologi diare Virus : rotavirus, calicivirus astrovirus & adenovirus enterik


infeksi
Bakteri : E. coli

Parasit : entamoeba histolytica dan giardia lamdia.

Faktor yang Faktor lingkungan :


mempengaruhi
Kebersihan, pembuangan kotoran manusia dan penyediaan air bersih
kejadian diare
Faktor sosiodemografi :
Pendidikan dan pekerjaan orang tua

Faktor Perilaku :
Pemberian ASI ekslusif dan kebiasaan mencuci tangan mempengaruhi
penyebaran kuman enterik dan menurunkan risiko terjadi diare
Patofisiologi Diare

Patofiologi diare

Diare Diare
osmotik sekretorik

asam - tekanan
tidak fermentasi menarik
nutrien asam osmotik Diare
diserap bakteri cairan
organik meningkat

Stimulasi
Stimulasi c-
Bakteri toksin sekresi Diare
AMP, c-GMP
cairan/elektrolit
Kompetensi : 4
Manifestasi Klinis
 Gejala sistemik : demam, letargi dan nyeri abdomen
 Diare karena virus : diare cair tanpa disertai darah ataupun lendir
 Dapat di sertai muntah
 Derajat dehidrasi :
 Tanpa dehidrasi
 Dehidrasi ringan – sedang
 Dehidrasi berat
Yang dinilai Skor
 Skor
1 2 3
 Tanpa dehidrasi
Keadaan umum Baik Lesu/haus Gelisah, lemas, ngantuk, syok  Dehidrasi ringan –
Mata Biasa Cekung Sangat cekung sedng
Mulut Biasa Kering Sangat kering  Dehidrasi berat
Pernapasan < 30x 30 – 40x >40x
Turgor Baik Kurang Jelek
Nadi <120x 120 – 140x >140x
Diagnosa Kompetensi : 4

Anamnesis

• Tanyakan : lama diare, frekuesi, volume, konsistensi tinja, warna, bau, ada/tidak lendir & darah
• Muntah : volume dan frekuensi
• Makanan dan minuman yang diberikan selama diare
• Adakah gejala penyerta
• Tindakan apa yang telah dilakukan ornag tua

Pemeriksaan fisik

• KU, kesadaran & TTV


• Tanda – tanda dehidrasi
• Berat badan

Pemeiksaan penunjang

• Pemeriksaan tinja
Tatalaksana Kompetensi : 4

Tanpa dehidrasi Cairan rehidrasi oralit dengan menggunakan new oralit diberikan
5 – 10 ml/kgBB setiap diare cair atau berdasarkan usia :
< 1 tahun : 50 – 100 mL
1-5 tahun : 100 – 200 mL
> 5 tahun : semaunya

Dapat diberikan cairan rumah tangga sesuai kemauan anak. ASI


harus terus diberikan

Pasien dapat dirawat dirumah, kecuali apabila terdpaat komplikasi


lain (tidak mau minum, muntah terus menerus, diare frekuen
dan profundus
Tatalaksana Kompetensi : 4

Dehidrasi Cairan rehidrasi oral (CRO) hipoosmolar diberikan sebanyak 75


ringan sedang mL/kgBB dalam 3 jam untuk menganti kehilangan cairan yang
terjadi dan sebanayk 5 – 10 mL/kgBB setiap diare cair

Rehidrasi parenteral (intravena)


Berat badan 3 – 10 kg : 200 mL/kgBB/hari
Berat badan 10 – 15 kg : 175 mL/kgBB/hari
Berat badan > 15 kg : 135 mL/kgBB/hari

Pasien dipantau di puskesmas / rumah sakit selama proses rehidrasi


sambil memberi edukasi tentang melakukan rehidrasi kepada orang
tua
Tatalaksana Kompetensi : 4

Diberikan cairan rehidrasi parenteral dengan ringer laktat atau ringer asetat 100 mL/KgBB dengan cara pemberian :

Dehidrasi berat <12 bulan : 30 mL/kgBB dalam 1 jam pertama,


70 mL/kgBB dalam 5 jam berikutnya
> 12 bulan : 30 mL/kgBB dalam ½ jam pertama,
70 mL/kgBB dalam 5 jam berikutnya

Masukan cairan peroral diberikan bila pasien sudah mau


dan dapat minum, dimulai dengan 2,5 mL/kgBB selama
proses rehidrasi
Kompetensi : 4
5 pilar penatalaksanaan diare

1. Rehidrasi menggunakan oralit


2. Zinc diberikan selama 10 hari berturut – turut
3. ASI dan makanan tetap diteruskan
4. Antibiotik selektif
5. Edukasi
Diare Akut Kompetensi : 4

Komplikasi


Gangguan elektrolit berupa hiponatremia, hypernatremia, hypokalemia dan hiperkalemia

Prognosis


Kematian akibat diare mencerminkan adanya masalah gangguan sistem homeostasis cairan dan elektrolit,
yang memicu terjadinya dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit dan instabilitas vascular, serta syok.
Diare Akut Kompetensi : 4

Pencegahan


Penyediaan air bersih, tidak terkontaminasi dan kebersihan dalam menyiapkan makanan

Menjaga hieginitas dengan baik
Bab III
Pembahasan
Pembahasan

Epidemiologi
Pembahasan

Manifestasi klinis
BAB cair > 3 kali, dalam 24 jam Tatalaksana
Muntah Sesuai derajat dehidrasi
Kompetensi : 4
Tatalaksana

Dehidrasi Ringan sedang


Per hari : 1200 Per jam : 50 Per menit : 16
cc/hari ml/jam tpm

3 jam pertama :
Cairan 825 ml

RL/KaEN 3B/Nacl 0,9% Injeksi ondansentron Zinc 10 mg selama 10


26 tpm 0,9 mg hari
Pembahasan

Perawatan hari pertama


Buang air besar cair berampas dan berlendir
Hasil skoring dehidrasi : dehidrasi ringan sedang
Dehidrasi ringan sedang

Rawat inap

Rehidrasi dengan RL/RA : 16 tpm Lanjutkan L-Bio dan zinc selama 10 hari Lanjutkan ASI
Pembahasan

Perawatan hari kedua


Buang air besar cair berampas
Hasil skoring dehidrasi : dehidrasi ringan sedang
Dehidrasi ringan sedang

Rawat inap

Rehidrasi dengan RL/RA : 16 tpm Lanjutkan L-Bio dan zinc selama 10 hari Lanjutkan ASI
Pembahasan

Perawatan hari ketiga


Buang air besar tidak cair
Hasil skoring dehidrasi : tanpa dehidrasi
Tanpa dehidrasi

Pasien bisa rawat jalan

Rawat Jalan dan edukasi


Lanjutkan pemberian Oralit 50 – 100 ml Lanjutkan L-Bio dan
orang tua kapan harus
kembali ke rumah sakit ASI setiap kali BAB zinc sampai 10 hari
Bab IV
Penutup
Kesimpulan


Untuk menegakan suatu diagnosa diare, kita harus mengetahui apakah buang air besar konsistensinya cair atau tidak,
frekuensinya lebih dari tiga kali atau tidak dalam 24 jam.

Pada kasus diare saat pemeriksaan fisik perhatikan tanda – tanda dehidrasi pada pasien dan klasifikasikan derajat dehidrasi
pada pasien, sehingga tatalaksana yang diberikan pada pasien sesuai dengan derajat dehidrasi pasien.
WHO Child Growth
Standarts

BB : 6 kg
TB : 65 cm

Berdasarkan Grafik Berat


Badan Menurut Panjang
Badan Anak Perempuan
0-2 tahun (z-score), anak
termasuk dalam status
gizi normal (-2 SD
sampai dengan +1 SD)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai