BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
baik secara fisik, mental, dan aktivitas sehingga, kebutuhan makanan yang
pertumbuhan, dimana zat gizi yang masuk ke dalam tubuh digunakan untuk
kekurangan vitamin B6, seng, asam folat, iodium, vitamin D, dan magnesium
(Agus, 2009).
anemia yang terjadi pada remaja putri 13-18 tahun dan wanita usia subur
penduduk Indonesia), meskipun lebih rendah dari kejadian pada ibu hamil
cukup tinggi yaitu sebesar 62,9%. Hampir sama dengan rata-rata propinsi
pada bulan September 2006 prevalensi anemia yang terjadi pada ibu hamil
Gebog mempunyai prevalensi paling tinggi sebesar 88,0%. Namun saat ini
dengan baik sehingga akan menurunkan prestasi belajar (Depkes RI, 2010).
dengan cara alami yaitu dengan mengkonsumsi produk alam salah satunya
adalah madu. Madu merupakan obat dari segala jenis penyakit. Dalam terapi
ini madu selain peneliti gunakan sebagai perisa (pemanis) pada makanan,
vitamin yang ada di dalamnya seperti thiamin (B1), riboflavin (B2), asam
3
askorbat (C), piridoksin (B6), niasin, asam pantotenat, biotin, asam folat dan
ilmiahnya bahwa sejak ribuan tahun yang lalu madu telah dikenal karena
kadar hemoglobin (Hb) darah secara in vitro pada tikus putih jantan,
demikian pula yang dilakukan oleh Adi Try Himawan Zen (2013) diketahui
tikus putih jantan galur wisata yang diberikan diet rendah zat besi.
ekstrakurikuler yang banyak. Dari hal itu penulis merasa tertarik mengambil
B. Rumusan Masalah
kelompok umur, remaja putri 13-18 tahun dan wanita usia subur 15-49 tahun
masing-masing sebesar 22,7%. Madu sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu
dan memiliki kandungan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh salah satunya zat
besi untuk mengatasi proses pembentukkan sel darah merah yang mampu
kadar hemoglobin (Hb) pada remaja putri yang mengalami anemia di SMA
C. Pertanyaan Penelitian
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
pada remaja putri yang mengalami anemia di SMA Grafika Raden Umar
Said Kudus.
5
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui aplikasi pemberian madu pada remaja
E. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
2. Praktik
a. Peneliti
selanjutnya.
b. Remaja putri
periode menstruasi.
dimulai pada bulan Februari 2016 pada remaja putri di SMA Grafika
mengalami anemia.
G. Keaslian Penelitian
Anemia di SMK Grafika Raden Umar Said Kudus sebelum perlakuan, belum
Tabel 1.1
Keaslian Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
a. Hb < 10 gr/dl
b. Hematokrit < 30 %
3. Patofisiologi
pajanan toksik, invasi tumor, atau akibat penyebab yang tidak diketahui.
Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis. Lisis
sel darah merah terjadi dalam sel fagositik atau dalam sistem retikulo
dalam urine. Pada dasarnya gejala anemia timbul karena dua hal yaitu
mengalami haid setiap bulan, di mana kehilangan zat besi + 1,3 mg per
4. Tanda-tanda anemia
gejala umum adalah gejala yang umum timbul pada semua jenis anemia
titik tertentu. Gejala ini timbul karena anoksia organ target dan
yang terkena :
jantung.
sebagai berikut :
stomatitis, angularis.
tanda infeksi
adalah :
d. Sering gemetar
11
menyebabkan nyeri.
kecerdasan
optimal
6. Diagnosis anemia
anemia adalah :
kacangan, tempe)
12
tablet besi folat yang setiap tablet mengandung 200 mg Ferro Sulfat
darah yang hilang. Anjuran minum yaitu minum satu tablet tambah
selama haid.
8. Penurunan Hb
asupan zat besi yang kurang. Zat besi merupakan unsur penting tubuh
dan diperlukan untuk produksi sel darah merah. Zat besi merupakan
salah satu komponen dari heme, bagian dari hemoglobin, protein dalam
sel darah merah yang mengikat oksigen dan memungkinkan sel darah
besi habis maka akan kekurangan sel darah merah dan jumlah
1. Pengertian
dan kulit pohon, atau kadang-kadang dari madu embun. Nektar adalah
2. Jenis-jenis madu
embun. Dikenal pula madu monoflora yang artinya berasal dari satu
tumbuhan utama dan poliflora yaitu berasal dari nectar beberapa jenis
tumbuhan bunga. Madu yang berasal dari satu jenis bunga dinamakan
mengambil nectar dari satu jenis tanaman dan baru mengambil dari
tanaman bila belum mencukupi. Madu juga bisa dicirikan sesuai dengan
menjadi madu peras (strained honey) dan madu ekstraksi. Madu peras
a. Kekentalan
b. Kepadatan (densitas)
gaya gravitasi sesuai berat jenis. Bagian madu yang kaya akan ari
e. Suhu
f. Warna
berwarna seperti air, dari warna terang hingga hitam. Warna dasar
g. Aroma
dalam madu bisa bervariasi sehingga wangi madu pun menjadi unik
baik.
16
h. Rasa
Zat gizi utama pada madu adalah gula dalam bentuk glukosa dan
Tabel 2.1
Kandungan Zat Gizi Madu Per 100 Gram
penelitian secara ilmiah pun membuktikan akan khasiat madu yang luar
hydrogen peroksida yang efektif melawan plak pada gigi. Madu juga
zat kimia yang terdapat dalam berbagai jenis tumbuhan dan bahan
hemoglobin, seperti zat besi, asam folat dan vitamin B12 (Suranto,
2012).
a. Dosis
100-200 gram sehari, diminum tiga kali sehari, pagi sebanyak 30-60
gram, siang 40-80 gram, dan malam 30-60 gram. Disarankan satu
jam setengah atau dua jam sebelum makan atau tiga jam sesudah
dan sel tubuh. Lamanya terapi madu sebaiknya sekitar dua bulan,
(Suranto, 2012).
b. Efek samping
yang punya keluhan susah buang air besar karena efek laksatif
karena masih mendapatkan ASI atau air susu ibu, agaknya perlu
meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI. Pada anak usia dua tahun
mendapatkan ASI, dan juga pemberian madu pada bayi yang tidak
adalah jenis madu yang disarankan untuk balita & ibu menyusui
yang bersifat racun. Telah lama diketahui madu segar yang berasal
Hematologi dan Tingkat Mineral dan Enzim dalam Darah pada Individu
Tujuh pria dan tiga wanita (usia rata-rata, 31,2 tahun; kisaran, 20-
berat badan madu dilarutkan dalam 250 ml air selama periode pengujian
darah dan sel-sel, serum ferritin, zat besi serum , dan kapasitas pengikat
23
reduktase oleh 7%. Madu meningkat besi serum sebesar 20% dan
aspartat oleh 22% dan alanin transaminase sebesar 18%. Madu nyata
kreatinin kinase oleh 33%, dan mengurangi gula darah puasa sebesar
bahwa madu meningkat agen antioksidan, serum besi dan darah indeks,
dan elemen dan penurunan imunoglobulin E, hati dan otot enzim, dan
1. Pengertian
antara 11-12 tahun sampai 20-21 tahun; secara fisik, remaja ditandai
oleh ciri perubahan pada penampilan fisik dan fungsi fisiologis, tertama
dalam aspek kognitif, emosi, sosial dan moral, diantara masa anak-anak
2. Klasifikasi remaja
yaitu:
intelektual.
dengan lingkungannya.
teman sebayanya.
25
sebagai berikut:
orang tua.
dengan teman-teman.
sebagai berikut :
tuanya.
hidup sendiri.
sangat muda, yaitu sekitar usia remaja muda. Pencarian identitas diri
berarti pencarian jati diri, dimana remaja ingin tahu kedudukan dan
sendiri yang menyangkut soal apa dan siapa dia, semua yang
2011).
pada masa remaja menjadi terlalu besar. Hal ini terlihat jelas pada
timbul daya tarik dengan lawan jenis dan gairah seksual. Ciri seks
bertambah besar
D. Kerangka Teori
REMAJA PUTRI
J. penyerapan diet
a. Meningkatkan
K.
konsumsi makanan bergizi
L. b. Mengobati penyakit
c. anemia
Menambah makanan yang
1. Menambah pemasukan
mengandung zat besi kezat
besidalam
ke dalam tubuh
tubuh (telur)
(madu)
30
M.
Peningkatkan Kadar
N. Hemoglobin (Hb)
Gambar 2.1
Kerangka Teori
Sumber :
Keterangan :
Diteliti :
Tidak diteliti :
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Variabel Penelitian
suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain.
1. Variabel Bebas
2. Variabel Terikat
B. Hipotesa Penelitian
mengalami anemia
C. Kerangka Konsep
antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang
D. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
K1 O I OI
K2 O2 Io O3
Skema 3.1 Rancangan Penelitian Pre Test – Post Test With Control
Group
madu
madu
menggunakan kuesioner.
dari responden namun dari pihak lain yang telah memiliki data yang
ini data sekundernya adalah data profil SMA Grafika Raden Umar
Said Kudus.
35
sebagai berikut :
4. Populasi
adalah semua siswi kelas XI SMK Raden Umar Said Gebog Kudus,
a. Sampel
71
¿
1+7 1( 0,01)
71
¿
1+0.71
71
¿
1+7 1( 0,01)
= 42
b. Teknik sampling
dua yaitu :
pengumpulan data.
mengundurkan diri
skala pengukuran
(Nursalam, 2013).
Variabel Definisi
No Alat ukur Kategori Skala
Penelitian Operasional
1. Peningkatan Kadar hemoglobin Stik HB 1. Meningkat Nomina
Kadar Hb sesudah diberi dan Easy 2. Tidak l
perlakuan - sebelum Touch HB Meningkat
diberi perlakuan
2. Peningkatan Kadar hemoglobin Stik HB 1. Meningkat Nomina
Kadar Hb sesudah diberi dan Easy 2. Tidak l
perlakuan - sebelum Touch HB Meningkat
diberi perlakuan
akan diuji validitas dan uji reliabelitas karena pertanyaan bersifat terbuka
a. Pengolahan data
berikut :
1) Editing
2) Scoring
observasi.
3) Coding
4) Tabulating
b. Analisa data
1) Analisa Univariat
%= X 100 %
f
N
Keterangan :
2) Analisa Bivariat
d
t:
SD / √ n
Keterangan :
t : Nilai beda
9. Etika Penelitian
consent)
responden.
c. Confidentiality (kerahasiaan)
41
DAFTAR PUSTAKA
Proverawati & Asufah, 2011. Penyakit dan Penyebab Anemia. Yogyakarta : Nuha
Medika.
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan (S1)
Disusun Oleh :
Anisa Wulandari
NIM : IV.12.3017
Pembimbing :
1. Sri Karyati, M.Kep., Sp.Kep.Mat
2. Nor Cholifah, S.SiT., M.Kes
46
A........................................................................Latar Belakang
B..................................................................Rumusan Penelitian
C.............................................................Pertanyaan Penelitian
D....................................................................Tujuan Penelitian
E....................................................................Manfaat Penelitian
G...................................................................Keaslian Penelitian
13
23
D.......................................................................Kerangka Teori
29
A..................................................................Variabel Penelitian
30
B.................................................................Hipotesa Penelitian
30
C...................................................................Kerangka Konsep
31
D.............................................................Rancangan Penelitian
31
1...................................................................Jenis Penelitian
31
2..............................Pendekatan Waktu Pengumpulan Data
31
3................................................Metode Pengumpulan Data
31
48
4..............................................................................Populasi
34
5............................Prosedur Sampel dan Sampel Penelitian
34
6............................................................Definisi Operasional
35
7...........................Instrumen Penelitian dan Cara Penelitian
36
8..................................Teknik Pengolahan dan Analisa Data
37
9....................................................................Etika Penelitian
38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
49