BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam proses pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa ini
berat badannya. Pada periode growth spurt, kebutuhan zat gizi tinggi karena
menjadi topik pembicaraan yang tak henti-henti. Kesehatan menjadi hal yang
apalagi pada remaja. Perubahan yang berjalan sangat cepat pada bentuk
termasuk perilaku yang tidak sehat karena keinginan individu agar diterima
(WHO) anemia muncul karena kekurangan zat besi. Penyakit ini menempati
menurun (Arisman, 2010; Supariasa, dkk, 2012). Anemia rentan terjadi pada
(Arisman, 2010). Remaja putri yang berangkat dewasa dan sebagai calon
Pada perempuan usia subur, anemia gizi berkaitan dengan fungsi reproduktif
yang buruk, proporsi kematian maternal yang tinggi (10 -20% dari total
kematian), meningkatnya insiden BBLR (berat bayi kurang dari 2,5 kg pada
darah rendah, kadar Hb darah untuk wanita dewasa normal 12,00 gr%-14,00
gr% (Arisman, 2010). Penanganan yang biasa dilakukan pada orang dewasa
yang mengalami anemia adalah dengan pemberian tablet zat besi (Fe),
umur, prevalensi balita sebesar 28,1%, anak 5-12 tahun 29%, ibu hamil
37,1%, remaja putri 13-18 tahun dan wanita usia subur 15-49 tahun masing-
yang terjadi pada ibu hamil sebesar 60,4%. Diantara Kecamatan lain
tinggi sebesar 88,0%. Namun saat ini belum ada data prevalensi anemia
masyarakat selain merasa aman karena terbuat dari bahan yang berasal dari
sehari-hari.
4
bahan makanan yang dihasilkan oleh alam salah satu yaitu telur. Telur yang
kandungan zat gizi yang baik untuk kesehatan. Terapi diet yang diberikan
susu dan sebutir telur guna memulihkan stamina dan mencegah terjadinya
yang berasal dari air susu ibu. Beragam vitamin juga terdapat dalam telur,:
menyimpan zat-zat mineral lainnya seperti zat besi, kalsium, fosfor, sodium
yang jarang mengkonsumsi telur, dikarenakan kondisi SMA yang jauh pusat
Dari hal itu penulis merasa tertarik mengambil tempat penelitian di SMA
memenuhi kriteria gizi remaja yang terdiri dari kalori, protein, zat besi dan
baik sehingga asupan nutrisi terutama zat besi dan asam folat berkurang
hemoglobin (Hb) pada remaja putri yang mengalami anemia di SMA Grafika
B. Rumusan Masalah
umur, remaja putri 13-18 tahun dan wanita usia subur 15-49 tahun
pada remaja putri karena meningkatnya kebutuhan zat besi selama masa
(Arisman, 2010).
yang diperlukan oleh tubuh dan menjadikan telur sebagai salah satu terapi
putri yang mengalami anemia di SMA Grafika Raden Umar Said Kudus ?.
C. Pertanyaan Penelitian
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Kudus.
Kudus.
7
E. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
anemia.
2. Praktik
a. Mahasiswa
b. Remaja putri
anemia.
F. Keaslian Penelitian
Anemia di SMA Grafika Raden Umar Said Kudus, belum pernah diteliti
maupun instansi pendidikan lainnya, namun ada penelitian lain yang dapat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Remaja
1. Pengertian
anak muda (youth) untuk usia 15-24 tahun. Ini kemudian disatukan
a. Perkembangan fisik
berubah menjadi besar. Hal ini dapat dilihat dengan jelas pada
3) Kematangan Seksual
2011).
remaja yaitu:
1) Perkembangan Intelegensia
yang abstrak.
3) Perkembangan moral
4) Perkembangan sosial
kepribadiannya.
5) Perkembangan kepribadian
jati diri itu remaja mulai risau mencari tokoh idola yang menjadi
B. Anemia
1. Pengertian
eritrosit lebih rendah dari normal. Pada pria, hemoglobin normal adalah
hemoglobin normal adalah 12-16 gr% dengan eritrosit 3,5 jt/mm3. Fungsi
kelamin, dan tempat tinggal. Kriteria anemia menurut WHO tahun 1968
2. Tanda-tanda anemia
c. Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan
remaja putri dan wanita lebih mudah menderita anemia dibanding pria
dan remaja putra. Wanita dan remaja putri membutuhkan zat besi 2 x
lebih banyak daripada pria atau remaja putra karena mengalami haid
2011).
darah ke seluruh tubuh. Pada saat sintesis, sel darah yang belum
disebabkan oleh :
3) Kemoterapi
b. Kehilangan darah
a) Obat-obatan/ racun
c) Gagal ginjal
e) Kehamilan
perempuan hamil jangan makan ikan karena bayinya akan bau amis
4. Dampak anemia
ketika remaja putri sudah menikah dan hamil maka ia tak mampu
bayi yaitu berat bayi lahir rendah (BBLR), bahkan premature (Arisman,
2011).
struktur dan fungsi jaringan epitel, terutama lidah, kuku, dan mulut. Kuku
(spoon nail) kuku sendok. Atropi papil lidah, permukaan lidah menjadi
a. Pencegahan
adalah :
kacang-kacangan, tempe).
besi folat yang setiap tablet mengandung 200 mg Ferro Sulfat atau
hari selama haid. Minumlah tablet tambah darah dengan air putih,
C. Telur
1. Pengertian
khususnya hewan yang tidak memiliki telinga, seperti ikan, reptile dan
unggas. Telur yang dikenal dan banyak dikonsumsi masyarakat saat ini
protein hewani di samping daging, ikan, dan susu. Telur sangat baik
telur atau cangkang (+ 11% dari berat total telur), putih telur (+ 57% dari
berat total telur), dan kuning telur (+ 32% dari berat total telur).
Gambar 2.1
Struktur dan Komponen Telur
(sumber : Suprapti, 2010)
Keterangan gambar :
2. Selaput tipis yang menempel pada shell dan selaput tipis lain yang
3. Lapiran putih telur (egg white) pada 2 tempat, dekat dengan kulit
(3a) dan yang dekat dengan kuning telur (3b) kondisinya lebih
encer.
3. Jenis-jenis telur
Suplai jenis telur ini hampir tidak pernah jeda. Dengan berat
menganggap rasa telur ayam kampung lebih enak dan sehat. Tentu
saja lebih enak karena aroma amisnya tidak menonjol dan lebih
c. Telur itik/bebek
Telur itik kurang enak bila hanya direbus, tapi boleh didadar
telur terasa masir di lidah (gurih dan berpasir) dan berminyak. Oleh
kue tradisional.
22
d. Telur puyuh
e. Telur organik
kampung. Selain diberi pakan alami (jagung, bekatul, berat dan lain-
terbuka yang bebas pupuk kimia dan pestisida. Tentu saja harganya
Kandungan unsur gizi dan kalori dalam telur ayam dan itik, dapat
Tabel 2.1
Kadar Gizi Telur
5. Kualitas telur
a. Faktor keturunan
b. Kualitas makanan
c. Sistem pemeliharaan
d. Iklim
e. Umur telur
ke arah pembusukan.
25
D. Kerangka Teori
REMAJA PUTRI
Gambar 2.1
Kerangka Teori
Sumber :
Keterangan :
Diteliti :
Tidak diteliti :
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Variabel Penelitian
suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain.
1. Variabel Bebas
2. Variabel Terikat
mengalami anemia.
B. Hipotesa Penelitian
C. Kerangka Konsep
antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang
Peningkatan kadar
Konsumsi telur
hemoglobin (Hb)
D. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
K1 O I OI
K2 O2 Io O3
I : Perlakuan.
telur
telur
responden namun dari pihak lain yang telah memiliki data yang
ini data sekundernya adalah data profil SMA Grafika Raden Umar
Said Kudus.
sebagai berikut :
4. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswi kelas XI SMK Raden
Umar Said Gebog Kudus, sebanyak 71 orang diambil pada tahun 2016.
a. Sampel
n = 25% x N
Keterangan :
n = besar sampel
N = besar populasi
31
25
N= 71
x 100 = 18 orang
Maka besar sampel pada penelitian ini adalah 25% dari 71 yaitu 18
orang.
b. Teknik sampling
dua yaitu :
data.
(Nursalam, 2013).
Variabel
No Definisi Operasional Alat ukur Kategori Skala
Penelitian
1. Aplikasi Mengkonsumsi telur Checklist 1. Diberikan Nominal
Konsumsi untuk meningkatan 2. Tidak
Telur kadar Hb diberikan
Diberikan 2x sehari
pada bulan februari
selama seminggu
2. Peningkatan Kadar hemoglobin Stik HB dan 1. Meningkat Nominal
Kadar Hb sesudah diberi Easy Touch 2. Tidak
perlakuan - sebelum HB Meningkat Tidak Mening
diberi perlakuan
akan diuji validitas dan uji reliabelitas karena pertanyaan bersifat terbuka
a. Pengolahan data
berikut :
1) Editing
2) Scoring
3) Coding
4) Tabulating
Tabulating yaitu memasukkan data mentah ke dalam
b. Analisa data
1) Analisa Univariat
(Notoatmodjo, 2010).
34
Rumus :
f
%= X 100 %
N
Keterangan :
2) Analisa Bivariat
d
t∶
SD/√n
Keterangan :
t : Nilai beda
telur dan tidak mendapatkan konsumsi telur dan jika p value >
9. Etika Penelitian
responden.
c. Confidentiality (kerahasiaan)
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier. 2011. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : pt. Pustaka Gramedia Utama.
Hidayat, 2011. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta
: Salemba Medika.
Proverawati & Asufah, 2011. Penyakit dan Penyebab Anemia. Yogyakarta : Nuha
Medika.
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan (S1)
Disusun Oleh :
Aini Zahroh
NIM : IV.12.3008
Pembimbing :
1. Sri Karyati, M.Kep., Sp.Kep.Mat
2. Nor Cholifah, S.SiT., M.Kes
DAFTAR ISI
B. Rumusan Penelitian................................................................ 5
A. Remaja .................................................................................. 9
B. Anemia ............................................................................... 14
C. Kader .................................................................................. 19
4. Populasi ......................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN