Anda di halaman 1dari 36

FILOSOFI

KEBIDANAN
KOMUNITAS
KELOMPOK DOSEN
PENDAHULUAN
• Filosofi adalah studi mengenai kebijaksanaan, dasar-dasar
pengetahuan, dan proses yang digunakan untuk
mengembangkan dan merancang pandangan mengenai suatu
kehidupan.
• Filosofi memberi pandangan dan menyatakan secara tidak
langsung mengenai sistem kenyakinan dan kepercayaan
• Dalam menjalankan perannya bidan memiliki keyakinan
yang dijadikan panduan dalam memberikan asuhan.
KEYAKINAN TERSEBUT MELIPUTI:
1. Keyakinan tentang asuhan selama siklus kehidupan wanita
2. Keyakinan tentang Perempuan
3. Keyakinan fungsi Profesi dan manfaatnya.
4. Keyakinan tentang pemberdayaan perempuan dan membuat keputusan
5. Keyakinan tentang tujuan Asuhan
6. Keyakinan tentang Kolaborasi dan Kemitraan
7. Sebagai Profesi bidan mempunyai pandangan hidup Pancasila,
8. Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh pelayanan kesehatan
yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan dan perbedaan kebudayaan.
9. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat
10. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga, yang
membutuhkan persiapan sampai anak menginjak masa masa remaja
BEBERAPA KEYAKINAN YANG MENDASARI
PRAKTEK KEBIDANAN KOMUNITAS:
❖ Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia dapat dijangkau dan
dapat diterima semua orang.
❖ Penyusunan kebijakan seharusnya melibatkan penerimaan
pelayanan dalam hal ini komunitas.
❖ Bidan sebagai pemberi pelayanan dan klien sebagai
penerima perlu menjalin kerjasama yang baik.
❖ Kesehatan merupakan tanggung jawab setiap orang.
KEYAKINAN TENTANG ASUHAN SELAMA SIKLUS
KEHIDUPAN WANITA
❖ Keyakinan adalah kepercayaan yang sungguh-sungguh, kepastian,
ketentuan.
❖ Keyakinan tentang asuhan selama siklus kehidupan wanita adalah dalam
menjalankan perannya bidan memiliki keyakinan yang dijadikan panduan
dalam memberikan asuhan sepanjang siklus wanita sesuai dengan filosofi
kebidanan.
❖ Di dalam asuhan selama siklus kehidupan wanita terdapat hak menyangkut
seluruh siklus kehidupan manusia selama hidupnya, yaitu mulai dari
kehamilan, kelahiran, masa anak-anak, remaja, dewasa sampai dengan
masa usia lanjut.
❖ Salah satu aspek yang perlu dikaji pada siklus ini adalah tahap
Pertumbuhan dan Perkembangan.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
TERJADI SECARA SIMULTAN/BERSAMAAN :

a.Terdapat korelasi yang berkesinambungan


b.Potensi biologis menentukan kualitas tumbuh kembang
c.Tingkat kematangan biologis merupakan hasil interaksi
yang saling berkaitan antara faktor genetik dan lingkungan.
CIRI-CIRI TUMBUH KEMBANG
• Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal
menentukan perkembangan selanjutnya
• Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan
yang berbeda
• Pertumbuhan berkorelasi dengan perkembangan
• Perkembangan mempunyai pola yang tetap
• Perkembangan menimbulkan perubahan
• Perkembangan memiliki tahap yang berurutan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBUH
KEMBANG
Faktor Internal :
• Ras/ etnik dan suku
• Keluarga
• Umur
• Genetik

Faktor Eksternal :
• Prenatal : Gizi, Mekanis, toksin, endokrin, radiasi, infeksi, psikologi
• Postnatal : Gizi, penyakit, lingkungan fisik, endokrin, sosioekonomi,
stimulasi, pola asuhan
• Intranatal : masa gestasi, proses persalinan, trauma, masalah.
PEMANTAUAN KESEHATAN WANITA
SEPANJANG SIKLUS KEHIDUPAN
1. Konsepsi
• Pemantauan Gizi (pemenuhan nutrisi), adanya faktor-faktor mekanis,
paparan toksin, pengaruh gangguan endokrin ibu yang sedang hamil,
paparan radiasi, kemungkinan infeksi yang diderita oleh sang ibu, kondisi
psikologi sang ibu.

2. Bayi
Periode ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
• Perubahan dan pertumbuhan yang amat cepat
• Berkurangnya ketergantungan anak pada ibunya dan awal munculnya individualitas
• Mulai belajar mengenal orang lain di luar dirinya dan ibunya
• Menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan lingkungan (sosialisasi)
• Adanya keingintahuan yang sangat besar walau koordinasi otot dan kekuatan fisik belum
sempurna.
3. Anak

❖ Yang khas pada masa kanak-kanak ini adalah bahwa perangsangan oleh hormon kelamin sangat kecil,
dan memang kadar hormon estrogen dan gonadotropin sangat rendah.

❖ Karena itu alat-alat genital pada masa ini tidak memperlihatkan pertumbuhan yang berarti sampai
permulaan pubertas.

❖ Dalam masa kanak-kanak pengaruh hipofisis terutama terlihat dalam pertumbuhan badan.

❖ Pada masa kanak-kanak sudah nampak perbedaan antara anak pria dan wanita, terutama dalam tingkah
lakunya.

❖ Tetapi perbedaan ini ditentukan oleh lingkungan dan pendidikan.

4. Remaja
❖ Pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa.
❖ Masa pubertas diawali dengan berfungsinya ovarium.
❖ Pubertas terjadi pada saat ovarium sudah berfungsi dengan mantap dan teratur.
❖ Secara klinis pubertas mulai dengan timbulnya ciri-ciri kelamin sekunder, dan berakhir kalau sudah ada kemampuan
reproduksi.
❖ Pubertas pada wanita mulai kira-kira pada umur 8-14 tahun dan berlangsung kurang lebih selama 4 tahun.
❖ Awal pubertas dipengaruhi oleh bangsa, iklim, gizi dan kebudayaan.
❖ Pada abad ini secara umum ada pergeseran permulaan pubertas ke arah umur yang lebih muda, dikarenakan
meningkatnya kesehatan umum dan gizi.
5. Reproduksi
❑ Masa ini merupakan masa terpenting bagi wanita. Haid pada masa ini paling teratur untuk memungkinkan
kehamilan.

❑ Pada masa ini terjadi ovulasi kurang lebih 450 kali, dan selama ini wanita mengalami mens selama 1800 hari.

❑ Biarpun pada usia 40 tahun keatas wanita masih mampu hamil, tetapi fertilitas menurun cepat sesudah usia
tersebut.

6. Klimakterium dan Menopouse


❑ Klimakterium dalam bahasa Yunani adalah tangga, merupakan masa peralihan antara
masa reproduksi dan masa senium.
❑ Klimakterium bukan suatu keadaan patologi, melainkan suatu masa peralihan yang
normal, yang berlangsung beberapa tahun sebelum dan beberapa tahun sesudah
menopouse.
❑ Kita menjumpai kesulitan dalam menentukan awal dan akhir klimakterium.
❑ Tetapi dapat dikatakan bahwa klimakterium mulai kira-kira 6 tahun sebelum
menopouse, berdasarkan keadaan endokrinologi (kadar estrogen mulai turun dan
kadar hormon gonadotropin naik), dan jika ada gejala-gejala klinis.
7. Menopause
▪ Menopause adalah haid terakhir, atau saat terjadinya haid terakhir.
▪ Diagnosis dibuat setelah terdapat amenorhea sekurang-kurangnya satu tahun.
▪ Berhentinya haid didahului oleh siklus haid yang lebih panjang, dengan perdarahan yang berkurang.
▪ Umur waktu terjadinya menopause dipengaruhi oleh keturunan, kesehatan umum dan pola
kehidupan.
▪ Ada kecenderungan dewasa ini untuk terjadinya menopause pada umur yang lebih tua.

8. Senium
▪ Pada senium telah tercapai keadaan keseimbangan hormonal yang baru, sehingga tidak
ada lagi gangguan vegetative maupun psikis.
▪ Yang mencolok pada masa ini ialah kemunduran alat-alat tubuh dan kemampuan fisik,
proses menua terjadi.
▪ Dalam masa senium terjadi pula osteoporosis dengan intesitas berbeda pada masing-
masing wanita.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
SIKLUS KESEHATAN WANITA
Faktor genetik, merupakan modal utama atau dasar faktor
bawaan yang normal, Contoh : jenis kelamin, suku, bangsa
Faktor lingkungan, komponen biologis, misalnya organ tubuh,
gizi, perawatan, kebersihan lingkungan, pendidikan, social
budaya, tradisi, agama, adat, ekonomi, politik.
Faktor perilaku, keadaan perilaku akan mempengaruhi tumbuh
kembang anak. Perilaku yang tertanam pada masa anak akan
terbawa dalam kehidupan selanjutnya.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKLUS
KESEHATAN WANITA DARI KONSEPSI SAMPAI USIA LANJUT

Konsepsi, dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :


• Keturunan
• Fertilitas
• Kecukupan gizi
• Kondisi sperma dan ovum
• Faktor hormonal
• Faktor psikologis

Bayi, faktor yang mempengaruhi siklus kehidupan wanita pada masa bayi :
• Lingkungan
• Kondisi ibu
• Sikap orang tua
• Aspek psikologi pada masa bayi
• System reproduksi
Masa kanak-kanak
a. Faktor dalam
• Hal-hal yang diwariskan dari orang tua, misalnya bentuk tubuh.
• Kemampuan intelektual
• Keadaan hormonal tubuh
• Emosi dan sifat
b. Faktor luar
• Keluarga
• Gizi
• Budaya setempat
• Kebiasaan anak dalam hal personal hygiene

Remaja
Berdasarkan faktor-faktor yang berpengaruh buruk terhadap kesehatan remaja, termasuk
kesehatan reproduksi remaja :
•Masalah gizi: Anemia dan kurang gizi kronis, Pertumbuhan yang terhambat pada remaja putri
•Masalah pendidikan: Buta huruf, Pendidikan rendah
•Masalah lingkungan dan pekerjaan: lingkungan dan suasana yang kurang memperhatikan
kesehatan remaja dan bekerja yang akan menggangu kesehatan remaja. Lingkungan sosial
yang kurang sehat dapat menghambat bahkan merusak kesehatan fisik, mental dan emosional
remaja.
Dewasa
Faktor yang mempengaruhi siklus kehidupan wanita pada masa dewasa.
• Perkembangan organ reproduksi
• Tanggapan seksual
• Kedewasaan psikologi
• Usia lanjut
• Faktor hormonal
• Kejiwaan
• Lingkungan
• Pola makan
• Aktifitas fisik (olah raga)
ASUHAN YANG DIBERIKAN DI SEPANJANG
SIKLUS WANITA
Konsepsi
• Perlakuan sama terhadap janin laki-laki/perempuan
• Pelayanan antenatal, persalinan aman dan nifas serta pelayanan bayi baru lahir.
• Masalah yang mungkin terjadi pada tahap ini : pengutamaan jenis kelamin,
BBLR, kurang gizi (malnutrisi).
• Pendekatan pelayanan antenatal, promosi kesehatan dan pencegahan penyakit
Bayi dan anak
• ASI Eksklusif dan penyapihan yang layak
• Tumbuh kembang anak, pemberian makanan dengan gizi seimbang
• Imunisasi dan manajemen terpadu balita sakit
• Pencegahan dan penanggulangan kekerasan
• Pendidikan dan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan
• Masalah yang mungkin terjadi pada tahap ini : pengutamaan jenis kelamin, sunat perempuan,
kurang gizi (malnutrisi), kesakitan dan kematian BBLR, penyakit lain disemua usia dan kekerasan.
• Pendekatan yang dilakukan: pendidikan kesehatan, kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan
primer, imunisasi, pelayanan antenatal, persalinan, postnatal, menyusui serta pemberian suplemen,
dll.
Remaja
• Gizi seimbang
• Informasi tentang kesehatan reproduksi
• Pencagahan kekerasan, termasuk seksual
• Pencegahan terhadap ketergantungan napza
• Perkawinan pada usia yang wajar
• Pendidikan, peningkatan keterampilan
• Peningkatan penghargaan diri
• Peningkatan pertahanan terhadap godaan dan ancaman.
• Masalah yang ditemui meliputi: seks komersial, pelecehan seksual, penyalahgunaan obat (alkohol, obat, tembakau), kekerasan
gender, praktik tradisional berbahaya, perilaku seks tidak aman, kehamilan remaja, aborsi tidak aman, ISR/IMS/HIV/ AIDS.
• Pendekatan yang dapat dilakukan meliputi; konseling tentang perubahan hukum/sosial, pendidikan kesehatan, deteksi,
pencegahan, pengobatan, kontrasepsi yang sesuai, pemberian suplemen, pendidikan dalam keluarga, konseling dll

Asuhan apa yang diberikan


• Gizi seimbang
• Informasi tentang kesehatan reproduksi
• Pencegahan kekerasan seksual (perkosaan)
• Pencegahan terhadap ketergantungan napza
• Perkawinan pada usia yang wajar
• Peningkatan pendidikan, keterampilan, penghargaan diri dan pertahanan terhadap godaan dan
ancaman.
Usia subur
• Kehamilan dan persalinan yang aman
• Pencegahan kecacatan dan kematian akibat kehamilan pada ibu dan bayi
• Menjaga jarak kelahiran dan jumlah kehamilan dengan penggunaan alat kontrasepsi (KB)
• Pencegahan terhadap PMS/HIV/AIDS
• Pelayanan kesehatan reproduksi berkualitas
• Pencegahan dan penanggulangan masalah aborsi secara rasional
• Deteksi dini kanker payudara dan leher rahim
• Pencegahan dan manajemen infertilitas.
• Masalah yang mungkin ditemui: Kesakitan dan kematiani ibu yang disebabkan berbagai kondisi, malnutrisi/anemia, kemandulan,
pelecehan/kekerasan seksual, komplikasi aborsi, ISR/IMS/HIV/AIDS dan pengaturan kesuburan.
• Pendekatan yang dapat dilakukan : pendidikan kesehatan, suplemen, konseling, pencegahan primer, pengobatan KB, pendidikan tentang
perilaku seksual yang bertanggungjawab, pencegahan dan pengobatan IMS, pelayanan antenatal, persalinan, post partum pelayanan
kebidanan darurat, imunisasi dan informasi-informasi.

Asuhan yang diberikan


• Kehamilan dan persalinan yang aman
• Pencegahan kecacatan dan kematian akibat kehamilan pada ibu dan bayi
• Menjaga jarak kelahiran dan jumlah kehamilan dengan penggunaan alat kontrasepsi (KB)
• Pencegahan terhadap PMS/HIV/AIDS
• Pelayanan kesehatan reproduksi berkualitas
• Pencegahan dan penanggulangan masalah aborsi
• Deteksi dini kanker payudara dan leher rahim
• Pencegahan dan manajemen infertilitas.
Usia Lanjut
• Perhatian pada problem menopause
• Perhatian pada penyakit utama degeneratif, termasuk rabun, gangguan mobilitas dan osteoporosis.
• Deteksi dini kanker rahim dan kanker rahim
• Masalah yang mungkin terjadi pada tahap ini: penyakit sistem sirkulasi, kekerasan,
prolaps/osteoporosis, kanker saluran reproduksi, payudara/kanker prostat, ISR/IMS/HIV/AIDS.
• Pendekatan yang dapat dilakukan: dipengaruhi oleh pengalaman reproduksi sebelumnya, diagnosis,
informasi dan pengobatan dini.

Berkurangnya hormone estrogen pada wanita menopause mungkin menyebabkan berbagai keluhan
sebagai berikut :
Penyakit jantung koroner
• Kadar estrogen yang cukup, mampu melindungi wanita dari penyakit jantung koroner. Berkurangnya
hormone estrogen dapat menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dan meningkatnya kadar kolesterol
tidak baik (LDL) yang meningkatkan kejadian penyakit jantung koroner.
Osteoporosis
• Adalah berkurangnya kepadatan tulang pada wanita akibat penurunan kadar hormone estrogen,
sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
Gangguan mata
• Mata terasa kering dan kadang terasa gatal karena produksi air mata berkurang.
Kepikunan (demensia tipe Alzeimer).
• Kekurangan hormone estrogen juga mempengaruhi susunan saraf pusat dan otak.
• Penurunan hormone estrogen menyebabkan kesulitan berkonsentrasi, sukar tidur, gelisah, depresi sampai pada kepikunan tipe Alzeimer.
• Penyakit kepikunan tipe Alzeimer dapat terjadi bila kekurangan estrogen sudah berlangsung cukup lama dan berat, yang dipengaruhi
faktor keturunan.

Deteksi dini kanker rahim.


• Selain panjangnya rentang usia masalah kesehatan reproduksi juga sangat kompleks,
mulai dari masalah kehamilan dan persalinan, penyakit-penyakit menular seksual dan
penyakit degeneratif.
• Faktor penyebab yang melatar belakanginya juga bermacam-macam, mulai dari
masalah pendidikan, kesehatan, agama, sosial budaya dimana termasuk didalamnya
masalah ketidak setaraan gender dalam keluarga dan masyarakat.
KEYAKINAN TENTANG PEREMPUAN
• Setiap perempuan adalah pribadi yang unik mempunyai hak, kebutuhan, keinginan masing-masing.
• Perempuan sebagai penerus generasi, sehingga keberadaan perempuan yang sehat jasmani, rohani,
dan sosial sangat diperlukan.
• Perempuan sebagai sumber daya insani merupakan pendidik pertama dan utama dalam keluarga.
• Kualitas manusia sangat ditentukan oleh keberadaan/kondisi perempuan/Ibu dalam keluarga.

• Pada saat ini pelayanan bidan di Indonesia mengacu pada KEPUTUSAN MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/320/2020 TENTANG
STANDAR PROFESI BIDAN
• Dalam melaksanakan tugas, bidan melakukan kolaborasi, konsultasi, dan rujukan sesuai kondisi
pasien.
o The International Confederation of Midwives (ICM) merupakan organisasi profesi bidan dunia.
o Pada saat ini ICM telah memiliki anggota lebih dari 100 organisasi profesi bidan dari berbagai negara di dunia ini.
o The ICM berfungsi bekerja secara global dengan bidan–bidan di seluruh dunia dan organisasi profesi bidan dari berbagai dunia untuk
melindungi hak asasi perempuan dan memberikan akses layanan kebidanan pada masa antenatal, intranatal maupun post natal dan masa
mengasuh anak.
o Dalam menjalankan tugasnya ICM banyak bekerjasama dengan organisasi dunia yaitu Persatuan Bangsa – Bangsa (PBB) atau United
Nation (UN), World Health Organization (WHO).
o Tugas utama ICM tentunya adalah untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak selama proses reproduksi dan pengasuhan anak.
o Dengan mencanangkan salah satunya dengan program safemotherhood dengan terus memperkuat akses perempuan terhadap layanan
kebidanan yang aman.
DALAM DEKLARASI ICPD JUGA DIAKUI ADANYA
4 HAK REPRODUKSI PEREMPUAN, YAITU:

• Kesehatan reproduksi sebagai komponen dari kesehatan secara keseluruhan, sepanjang


siklus hidup, baik bagi laki-laki maupun perempuan
• Pengambilan keputusan yang terkait dengan reproduksi, termasuk pilihan sukarela
dalam pernikahan, pembentukan keluarga dan penentuan jumlah anak, waktu dan
jarak kelahiran, dan hak untuk memiliki akses kepada informasi dan sarana yang
dibutuhkan untuk latihan pilihan sukarela;
• Kesetaraan dan keadilan untuk laki-laki dan perempuan untuk memungkinkan individu
membuat pilihan bebas dan informasi di semua bidang kehidupan, bebas dari
diskriminasi berdasarkan gender;
• Keamanan seksual dan reproduksi, termasuk kebebasan dari kekerasan seksual dan
pemaksaan, dan hak untuk privasi.
KEYAKINAN FUNGSI PROFESI DAN MANFAATNYA

• Fungsi utama profesi bidan adalah mengupayakan


kesejahteraan ibu & bayinya (memberikan asuhan kebidanan
sesuai SOP), proses fisiologis harus dihargai, didukung dan
dipertahankan.
• Bila timbul penyulit, dapat menggunakan teknologi tepat
guna dan rujukan yang efektif, untuk memastikan
kesejahteraan perempuan & janin/bayinya.
PERAN BIDAN DI KOMUNITAS
TERHADAP PERILAKU SELAMA HAMIL :
a. KIE tentang menjaga kehamilan yaitu dengan ANC teratur, konsumsi makanan
bergizi, batasi aktifitas fisik, tidak perlu pantang makan.
b. KIE tentang segala sesuatu sudah diatur Tuhan Yang Maha Esa, mitos yang
tidak benar ditinggalkan.
c. Pendekatan kepada tokoh masyarakat untuk mengubah tradisi yang negatif
atau berpengaruh buruk terhadap kehamilan.
d. Bekerjasama dengan dukun setempat.
e. KIE tentang tempat persalinan, proses persalinan, perawatan selama dan pasca
persalinan.
f. KIE tentang hygiene personal dan hygiene persalinan.
PERAN BIDAN DI KOMUNITAS TERHADAP
PERILAKU SELAMA PERSALINAN :
1.Memberikan pendidikan pada penolong persalinan
mengenai tempat persalinan, proses persalinan, perawatan
selama dan pasca persalinan.
2.Memberikan pendidikan mengenai konsep kebersihan baik
dari segi tempat dan peralatan.
3.Bekerja sama dengan penolong persalinan (dukun) dan
tenaga kesehatan setempat
KEYAKINAN TENTANG PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN MEMBUAT KEPUTUSAN
❑ Pemberdayaan adalah proses pengambilan keputusan oleh
perempuan yang secara konsekuen melaksanakan keputusan
terhadap dirinya.
❑ Perempuan harus diberdayakan untuk mengambil keputusan
tentang kesehatan diri dan keluarganya melalui komunikasi,
informasi, dan edukasi (KIE) dan konseling.
❑ Pengambilan keputusan merupakan tanggung jawab bersama
antara perempuan, keluarga & pemberi asuhan.
Indikator dari suatu pemberdayaan yang dilakukan akan merujuk pada tiga dimensi
berikut (Parson):
1. Sebuah proses pembangunan yang bermula dari pertumbuhan individual yang
kemudian berkembang menjadi sebuah perubahan sosial yang lebih besar.
2. Sebuah keadaan psikologis yang ditandai oleh rasa percaya diri, berguna dan mampu
mengendalikan diri dan orang lain.
3. Pembebasan yang dihasilkan dari sebuah gerakan sosial yang dimulai dari pendidikan
dan politisasi orang-orang lemah dan kemudian melibatkan upaya-upaya kolektif
dan orang-orang lemah tersebut untuk memperoleh kekuasaan dan mengubah
sruktur-struktur yang masih menekan(Suharto, 2006)
Pemberdayaan dalam pelaksanaannya dilakukan secara kolektif, oleh karena itu memerlukan sebuah
strategi agar pemberdayaan yang dilakukan dapat mencapai hasil yang maksimal.
Beberapa strategi (empowerment setting) yang dapat dilakukan dalam proses pemberdayaan menurut
Parsons adalah :
1. Aras Mikro, dimana pemberdayaan dilakukan terhadap masyarakat secara individu.
2. Aras Mezzo, yaitu pemberdayaan yang dilakukan terhadap sekelompok orang yang mana kelompok
tersebut digunakan sebagai media intervensi.
3. Aras Makro, yaitu pemberdayaan yang dilakukan dengan Strategi Sistem Besar (Large-System-
Strategy) karena sasaran perubahan diarahkan pada system lingkungan yang lebih luas (Suharto,2006)
Strategi pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan perempuan diantaranya dapat ditempuh dengan langkah sebagai berikut.
• Meningkatkan kesadaran perempuan dan masyarakat tentang pentingnya kesehatan.

• Meningkatkan kesadaran perempuan dan masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang telah disediakan
oleh pemerintah.
• Mengembangkan berbagai cara untuk menggali dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat untuk
pembangunan kesehatan.
• Mengembangkan berbagai bentuk kegiatan pembangunan kesehatan yang sesuai dengan kultur budaya masyarakat setempat.

• Mengembangkan manajemen sumber daya yang dimiliki masyarakat secara terbuka (transparan).

Kebijakan pembangunan di Indonesia yang didasarkan pada Undang-undang


Dasar tahun 1945 dan dituangkan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara
(GBHN) yang ditetapkan melalui TAP MPR setiap 5 tahun, dimana arah
pembangunan ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) memberikan penekanan pada visi pembangunan yaitu
“mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam kehidupan berkeluarga,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara”.
Sebagai langkah untuk mencapai Visi tersebut, Kementrian Pemberdayaan Perempuan
menetapkan enam misi yang menjadi dasar pelaksanaan, yaitu:
1. Meningkatkan kualitas hidup perempuan;
2. Memajukan tingkat keterlibatan perempuan dalam proses politik dan jabatan publik;
3. Menghapus segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak;
4. Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan anak;
5. Meningkatkan pelaksanaan dan memperkuat kelembagaan pengarusutamaan gender,
termasuk ketersediaan data;
6. Meningkatkan partisipasi masyarakat.
KEYAKINAN TENTANG TUJUAN ASUHAN

a. Tujuan utama asuhan kebidanan untuk menyelamatkan ibu dan


bayi (mengurangi kesakitan dan kematian).
b. Asuhan kebidanan berfokus pada pencegahan, promosi kesehatan
yang bersifat holistik, diberikan dengan cara yang kreatif &
fleksibel, suportif, peduli; bimbingan, monitor dan pendidikan
berpusat pada perempuan; asuhan berkesinambungan, sesuai
keinginan & tidak otoriter serta menghormati pilihan perempuan
(Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan)
KEYAKINAN TENTANG KOLABORASI
DAN KEMITRAAN
a.Praktik kebidanan dilakukan dengan menempatkan
perempuan sebagai partner dengan pemahaman holistik
terhadap perempuan, sebagai satu kesatuan fisik, psikis,
emosional, sosial, budaya, spiritual serta pengalaman
reproduksinya.
b.Bidan memiliki otonomi penuh dalam praktiknya yang
berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya.
SEBAGAI PROFESI BIDAN MEMPUNYAI PANDANGAN
HIDUP PANCASILA

•Seorang bidan menganut filosofis yang mempunyai keyakinan


didalam dirinya bahwa semua manusia adalah mahkluk bio-
psiko-sosio-kultural dan spiritual yang unik merupakan satu
kesatuan jasmani dan rohani yang utuh dan tidak ada individu
yang sama.
•Seorang bidan mempunyai pandangan hidup pancasila dimana
dalam melakukan pelayanan kebidanan tidak membeda-
bedakan ras, suku, agama, keyakinan dll
BIDAN BERKEYAKINAN BAHWA SETIAP INDIVIDU
BERHAK MEMPEROLEH PELAYANAN KESEHATAN
YANG AMAN DAN MEMUASKAN SESUAI DENGAN
KEBUTUHAN DAN PERBEDAAN KEBUDAYAAN.
•Setiap individu berhak menentukan nasib sendiri dan
mendapatkan informasi yang cukup dan untuk berperan di segala
aspek pemeliharaan kesehatannya (Informed choice dan
Informed consent)
SETIAP INDIVIDU BERHAK UNTUK
DILAHIRKAN SECARA SEHAT
•Setiap wanita usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya
berhak mendapat pelayanan berkualitas.
PENGALAMAN MELAHIRKAN ANAK
MERUPAKAN TUGAS PERKEMBANGAN
KELUARGA

• Membutuhkan persiapan sampai anak menginjak masa-masa remaja.

• Keluarga-keluarga yang berada di suatu wilayah/daerah membentuk masyarakat kumpulan


dan masyarakat Indonesia terhimpun didalam satu kesatuan bangsa Indonesia.
• Manusia terbentuk karena adanya interaksi antara manusia dan budaya dalam lingkungan
yang bersifat dinamis mempunyai tujuan dan nilai-nilai yang terorganisir.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai