Tim Dosen
Pendahuluan
• Identifikasi permasalahan kesehatan merupakan bagian utama
dari siklus pemecahan masalah, dimana siklus pemecahan
masalah merupakan proses yang terus menerus yang
ditunjukkan untuk pembangunan bidang kesehatan dan proses
perbaikan pelayanan kesehatan secara berkelanjutan dengan
melibatkan semua komponen masyarakat
Permasalahan kesehatan reproduksi perempuan dan
pelayanan kebidanan
• Kematian ibu dan bayi
• Kematian remaja
• Unsafe abortion
• BBLR
• Tingkat kesuburan
• KDRT
• IMS/PMS
• Menopause
• Kehamilan/persalinan dirumah
• Pertolongan persalinan oleh tenaga non kesehatan
• Perilaku dan sosial budaya yang berpengaruh pada pelayanan
kebidanan komunitaspelayanan kebidanan di komunitas
Kematian ibu dan bayi
• Kematian ibu adalah kematian yang terjadi pada ibu selama masa
kehamilan atau dalam 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, tanpa
melihat usia dan lokasi kehamilan, oleh setiap penyebab yang
berhubungan dengan atau diperberat oleh kehamilan atau
penanganannya tetapi bukan oleh kecelakaan atau incidental (faktor
kebetulan).
• AKI tersebut sudah jauh menurun, namun masih jauh dari target yang
diharapkan.
• Angka Kematian Ibu (AKI) didunia berkisar diangka 303 per 100.000
kelahiran hidup (WHO, 2019)
• Angka Kematian Ibu (AKI masih di kisaran 305 per 100.000 Kelahiran
Hidup, belum mencapai target yang ditentukan yaitu 183 per 100.000 KH di
tahun 2024
• Target SDGs AKI yaitu sebesar 70/100.000 KH.
Angka kematian ibu dikatakan masih tinggi karena
• Istilah premature telah diganti menjadi berat badan lahir rendah (BBLR)
oleh WHO, hal ini karena tidak semua bayi dengan berat badan <2500 gram
adalah bayi premature.
• Pada kongres European Perinatal Medicine II di London (1970) dibuat
keseragaman definisi, yaitu sebagai berikut :
Bayi kurang bulan: bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu
(259) hari.
Bayi cukup bulan: bayi dengan masa kehamilan mulai 37-42 minggu
(259-293 hari).
Bayi lebih bulan: bayi dengan masa kehamilan mulai 42 minggu atau
lebih (>294 hari)
BBLR adalah bayi baru lahir yang berat badannya kurang dari 2500 gram.
Menurut Depkes RI, bayi berat lahir rendah ialah bayi yang lahir dengan berat
2500 gram atau kurang tanpa memperhatikan usia kehamilan
Berikut penanganan bayi berat lahir rendah
1) Mempertahankan suhu dengan ketat.
2) Mencegah infeksi. Karena BBL sangat rentan terkena
infeksi.
Contoh mencuci tangan sebelum memegang bayi.
3) Pengawasan nutrisi dan ASI. Refleks menelan pada bayi
dengan BBLR belum sempurna.
4) Penimbangan ketat. Sebagai cara memantau status
gizi/nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan
tubuh.
Tingkat kesuburan
Infertilitas didefinisikan sebagai ketidakmampuan
untuk hamil bagi seorang wanita setelah kawin satu
tahun tanpa alat kontrasepsi.
Pasangan infertilSuatu kesatuan hasil interaksi
biologik yang tidak menghasilkan kehamilan dan
kelahiran bayi hidup
DEFINISI MENURUT WHO
Infertilitas Primer: Pasangan belum pernah hamil
meskipun senggama dilakukan tanpa perlindungan
apa pun untuk waktu sekurang-kurangnya 12 bulan
Infertilitas Sekunder: Pasangan pernah hamil tetapi
kemudian tidak mampu hamil lagi dalam waktu 12
bulan meskipun senggama yang dilakukan tanpa
perlindungan apa pun
Kehamilan terbuang (Pregnancy wastage): Pasangan
mampu menjadi hamil tetapi tidak mampu
menghasilkan kelahiran hidup aterm (termasuk di
dalamnya abortus spontan pada tiap saat dari
kehamilan dan kelahiran mati)
Sub fertilitas (sub fekunditas): Kesukaran untuk
menjadi hamil yang mungkin disebabkan fekunditas
yang menurun dari pasangan suami dan istri
Sterilitas: ketidakmampuan yang lengkap dan
permanen untuk menjadi hamil dan menghamili
meskipun telah diberikan terapi
Tanpa anak (Childlessness): pasangan suami istri
tidak pernah menghasilkan anak. Mungkin
disebabkan karena infertilitas, kehamilan terbuang,
kontrasepsi.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH
TERHADAP KEMAMPUAN REPRODUKSI
Umur istri
Umur suami
Frekuensi senggama
Waktu/saat senggama (Umur spermatozoa: 72 jam,
ovum 12 jam)
22
2. Life Style
• Gaya hidup yang berpengaruh terhadap kesehatan. Contohnya gaya hidup kawin
cerai di lombok atau gaya hidup perokok (yang juga termasuk bagian dari aspek sosial
budaya).
• Salah satu bentuk perilaku sosial budaya yang mempercayai apabila seseorang
sakit tidak perlu pelayanan kesehatan, akan tetapi cukup dengan membeli obat di
warung atau mendatangi dukun.
Contoh perilaku sosial budaya masyarakat yang
berkaitan dengan kehamilan:
Upacara-upacara yang dilakukan untuk mengupayakan
keselamatan bagi janin dalam prosesnya menjadi bayi hingga saat
kelahirannya adalah upacara mitoni, procotan dan brokohan.
Larangan masuk hutan, karena wanita hamil menurut
kepercayaan baunya harum sehingga makhluk-makhluk halus
dapat mengganggunya.
Pantangan keluar waktu maghrib dikhawatirkan kalau diganggu
mahluk halus atau roh jahat.
Pantangan menjalin rambut karena bisa menyebabkan lilitan tali
pusat.
Tidak boleh duduk di depan pintu, dikhawatirkan akan susah
melahirkan.
Tidak boleh makan pisang dempet, dikhawatirkan anak yang akan
dilahirkan kembar dempet atau siam.
Jangan membelah puntung atau kayu api yang ujungnya sudah
terbakar, karena anak yang dilahirkan bisa sumbing atau anggota
badannya ada yang buntung.
Jangan meletakan sisir di atas kepala, ditakutkan akan susah saat
melahirkan.
Dilarang menganyam bakul karena dapat berakibat jari-jari
tangannya akan berdempet menjadi satu.
Jangan membuat kulit ketupat pada masa hamil karena orang tua
percaya bahwa daun kelapa untuk kulit ketupat harus dianyam
tertutup rapat oleh wanita hamil, sehingga dikhawatirkan bayi
yang lahir nanti kesindiran, tertutup jalan lahirnya.
Tidak boleh membelah/memotong binatang, agar bayi
yang lahir nanti tidak sumbing atau cacat fisik lainnya.
Tidak boleh menutup pinggir perahu (galak haruk),
memaku perahu, memaku rumah, membelah kayu api
yang sudah terbakar ujungnya, memukul kepala ikan.
Pantangan nazar karena bisa menyebabkan air liur
menetes terus.
Menggunakan jimat saat bepergian.
Tidak boleh makan makanan yang berbau amis.
Tidak boleh mempersiapkan keperluan untuk bayi
sebelum lahir.
Contoh perilaku sosial budaya lainnya selama
persalinan
Bayi laki-laki adalah penerus keluarga yang akan menjaga nama
baik.
Bayi perempuan adalah pelanjut atau penghasil keturunan.
Memasukkan minyak ke dalam vagina supaya persalinan lancar.
Melahirkan di tempat terpencil hanya dengan dukun.
Minum minyak kelapa memudahkan persalinan.
Minum air rendaman akar rumput fatimah dapat
memperlancar persalinan.
Minum madu dan telur dapat menambah tenaga untuk
persalinan.
Makan daun kemangi membuat ari-arilengket, hingga
mempersulit persalinan.
Contoh perilaku sosial budaya selama nifas
1. Pada masa nifas dilarang makan telur, daging, udang,
ikan laut dan lele.
2. Setelah melahirkan atau setelah operasi, ibu hanya boleh
makan tahu dan tempe tanpa garam atau biasa disebut
dengan ngayep, dilarang banyak makan dan minum, dan
makanan harus disangan/dibakar sebelum dikonsumsi.
3. Pada masa nifas, ibu dilarang tidur siang
4. Pada masa nifas dan saat menyusui, ibu harus puasa,
tidak makan makanan yang padat setelah waktu maghrib
5. Pada masa nifas, ibu tidak boleh keluar rumah sebelum 40
hari
Peran bidan di komunitas terhadap perilaku selama
hamil
KIE tentang menjaga kehamilan yaitu dengan ANC
teratur, konsumsi makanan bergizi, batasi aktifitas fisik,
tidak perlu pantang makan.
KIE tentang segala sesuatu sudah diatur Tuhan Yang
Maha Esa, mitos yang tidak benar ditinggalkan.
Pendekatan kepada tokoh masyarakat untuk mengubah
tradisi yang negatif atau berpengaruh buruk terhadap
kehamilan.
Bekerjasama dengan dukun setempat.
KIE tentang tempat persalinan, proses persalinan,
perawatan selama dan pasca persalinan.
KIE tentang hygiene personal dan hygiene persalinan.
Peran bidan di komunitas terhadap perilaku selama
persalinan
Memberikan pendidikan pada penolong persalinan
mengenai tempat persalinan, proses persalinan,
perawatan selama dan pasca persalinan.
Memberikan pendidikan mengenai konsep kebersihan
baik dari segi tempat dan peralatan.
Bekerja sama dengan penolong persalinan (dukun) dan
tenaga kesehatan setempat