-
MASALAH
KEBIDAN
AN DI
KOMUNIT
Mestika Lumbantoruan,SKM,M.KM
AS
1.KEMATIAN IBU dan BAYI
■a. Kematian Ibu
■ Kematian ibu adalah kematian yang terjadi pada ibu selama masa kehamilan
atau dalam 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, tanpa melihat usia dan
lokasi kehamilan, oleh setiap penyebab yang berhubungan dengan atau
diperberat oleh kehamilan atau penanganannya tetapi bukan oleh kecelakaan
atau incid.
■b. Kematian Bayi
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi saat setelah bayi lahir sampai
bayi belum berusia tepat 1 tahun (Depkes RI, 2009). Menurut SDKI tahun
2003, AKB sebesar 35/1000 kelahiran hidup.Penyebab kematian bayi
meliputi: Gangguan perinatal (34,7%), Sistim pernapasan (27,6%), Diare
(9,4%), Sistim pencernaan (4,3%) dan Tetanus (3,4%).
C.Upaya menurunkan AKI dan AKB
01 02 03
1.Melaksanakan kelas 2.Pelaksanaan P4K 3.Implentasi pertolongan
ibu hamil berkualitas yang berkualitas persalinan empat tangan
di fasilitas Kesehatan
04 05 06
4.Implementasi penempatan 5.peningkatan 7.Optimalisasi desa
bidan di Desa dan fungsi PONED siaga
berdomisili di Desa
PERAN BIDAN
1. Melakukan pencatatan kelahiran dan kematian
ibu dan bayi serta mengidentifikasi penyebab
kematian ibu dan bayi dengan melibatkan peran
serta masyarakat.
2.Bekerja sama dengan tokoh Masyarakat untuk
mengadakan desa siaga yang meliputi
pengaturan transportasi setempat yang siap
melakukan rujukan kedaruratan
3.Melakukan pelaksanaan pertemuan rutin GSI
(gerakan sayang ibu) dalam promosi "suami,
bidan dan desa SIAGA"
02
01
KEHAMILAN
REMAJA
Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi
pada wanita usia 14-19 tahun baik melalui proses
pranikah atau nikah. Hal masa depan pun
menjadi masalah misalnya malu terhadap teman,
lingkungan dan juga merasa remaja sudah
musnah.
Hal yang mengakibatkan terjadinya kehamilan remaja antara lain
Unsafe abortion adalah upaya untuk terminasi kehamilan muda dimana pelaksanaan tindakan
tersebut tidak mempunyai cukup keahlian dan prosedur standar yang aman sehingga dapat
membahayakan keselamatan jiwa pasien.
Penyebab
a. Alasan kesehatan, dimana ibu tidak cukup sehat untuk hamil.
b. Alasan psikososial, dimana ibu tidak sendiri tidak punya anak lagi.
c. Kehamilan di luar nikah.
d. Masalah ekonomi, menambah anak akan menambah beban ekonomi.
e. Masalah sosial, misalnya khawatir adanya penyakit turunan.
f. Kehamilan yang terjadi akibat perkosaan.
g. Kegagalan pemakaian alat kontrasepsi.
Ciri-Ciri
3.Kurangnya
pengetahuan baik
pelaku ataupun tenaga 4.Status illegal
pelaksana
Peran bidan
1.sex education
2.Bekerja sama dengan tokoh agama dalam pendidikan
keagamaan
3.Peningkatan sumber dayalmanusia
4.Penyuluhan tentang abortus dan bahayanya
4.BBLR
(BAYI BERAT LAHIR
RENDAH)
CIRI-CIRI BBLR
a. Melakukan KIE pada waktu pemeriksaan kehamilan tentang asupan nutirsi selama
hamil dan meninjau ulang status pekerjaan dan membantu membuat keputusan
mengenai persalinan. Mengkaji kesiapan ibu untuk kelahiran dan persalinan serta
kesiapan keluarga untuk bayi baru lahir.
b. Meningkatkan peran serta keluarga dan masyarakat agar mau menerima pelayanan KIA
sebagai upaya untuk mencegah kejadian BBLR dan penangananya.
c. Bekerja sama dengan tokoh masyarakat untuk mengadakan desa siaga yang meliputi
pengaturan transportasi setempat yang siap melakukan rujukan kedaruratan,
mengadakan pengaturan biaya bagi masyarakat yang tidak mampu.
5
Tingkat kesuburan
1.PUS (pasangan usia subur) dengan
Fertilitas tinggi
2. PUS dalam masa prakonsepsi
3.PUS dengan masalah Infertilitas
(Kemandulan)
pencegahan
1. Berbagai macam infeksi diketahui menyebabkan infertilitas
terutama infeksi prostate, buah zakar, maupun saluran sperma.
Karena itu, setiap infeksi didaerah tersebut harus ditangani
serius
2. Beberapa zat dapat meracuni sperma. Banyak penelitihan
menunjukan pengaruh buruk rokok terhadap jumlah dan
kualitas sperma
3. Alcohol dalam jumlah banyak dihubungkan dengan rendahnya
kadar hormone testosterone yang tentunya akan menganggu
pertumbuhan sperma
4. Berperilaku sehat
Peran bidan
1) Meningkatkan peran serta kedua pasangan untuk dapat saling
bekerjasama dalam menangani masalah infertilitas.
2) Melakukan rujukan sehingga pasangan infertil mendapat penanganan
yang tepat
3) Konseling tentang variasi dalam hubungan seksual, cara menghitung
masa subur, makanan yang dapat meningkatkan kesuburan suami atau
isteri.
Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Non Medis
Pertolongan persalinan oleh tenaga non medis yaitu proses persalinan yang dibantu
oleh tenaga non kesehatan yang biasa dikenal dengan istilah dukun bayi. Dalam
tatanan masyarakat yang masih memegang tradisi adat, dukun masih memegang
peranan yang sangat penting Adanya asumsi pada masyarakat kita bahwa melahirkan
di dukun mudah dan murah, merupakan salah satu penyebab terjadinya pertolongan
persalinan oleh tenaga non kesehatan.
b. Penyebab
Penyebab persalinan di tenaga non medis:
1. Disparitas antar wilayah (Jauh dari nakes)
2. Pendidikan (Pendidikan yang rendah)
3. Ekonomi (Ibu dengan tingkat penghasilan rendah hampir lima kali lebih besar
melakukan persalinan dirumah dibandingkan dengan ibu dengan tingkat pengeluaran
tinggi)
Peran bidan
Peran bidan