KASUS 1
Di dusun, terdengar keramaian di rumah keluarga A. Y seorang ibu usia 32tahun hamil 32 minggu,
ditemukan oleh tetangga dikamarnya, berteriak meminta pertolongan . Tampak darah keluar dari
lendir jalan lahir, mules, keluarga menolak untuk membawa ibu hamil ke pusat Yankes dalam
membantu proses persalunan .
Data tambahan : kehamilan ketiga anak kedua usia 2 tahun, kehamilan pertama keguguran, anak
kedua lahir cukup bulan normal ditolong paraji , tinggal di lingkungan tinggi polutan dan asap rokok ,
suami, bapak dan kakak kandung perokok aktif, pendidikan ibu smp tidak bekerja, suami bekerja
sebagai mandor bangunan, tidak mempunyai jaminan kesehatan masih percaya pada paraji.
JAWABAN
1. Apakah masalah yang dapat diidentifikasi dari kasus tersebut diAtas? Identifikasi masalah klinis,
masalah non-klinis yang mungkin terjadi.
Jawab:
Identifikasi Fakta
1. Seorang ibu hamil dengan usia kehamilan 32 minggu dengan pengeluaran lendir darah
dari jalan lahir
2. Keluarga menolak untuk membawa ibu hamil ke pusat Yankes dalam membantu proses
persalinan
3. Pasien kehamilan ketiga dengan Riwayat keguguran dan uasia anak kedua 2 tahun
4. Tinggal di lingkungan tinggi polutan dan asap rokok
5. Suami, Bapak dan kakak kandung perokok aktif
6. Pendidikan ibu smp dan tidak bekerja
7. Suami kerja sebagai mandor bangunan
8. Tidak mempunyai jaminan Kesehatan
9. Masih percaya paraji
Masalah Utama (Yang menjadi inti utama dari masalah pada pemicu)
1. Lingkungan tinggi Polutan dan rokok
2. Premature kontraksi
3. Tidak memiliki jaminan kesehatan
4. Masih percaya pada paraji
Data Tambahan (bisa di tanyakan pada dosen
1. Apakah pasien tersebut terjadi partus prematurus?
2. Bagaimana kondisi bayi saat lahir
3. Bagaimana kondisi pasien selanjutnya
Learning issue yang mungkin terjaring
1. Bagaimana kondisi tempat tinggal ibu
2. Bagaimana dukungan keluarga terhadap kehamilan pasien
3. Bagaimana Nutrisi pasien selama kehamilan
4. Bagaimana Riwayat persalinan anak pertama
5. Apa penyebab keguguran pasien pada kehamilan pertama
6. Bagaimana seharusnya tatalaksana pada pasien tersebut
7. Apa yang harus dilakukan agar permasalahan ini tidak berulang
Analisa masalah
Ibu hamil
Hipotesis
Perokok pasif dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur maupun risiko keguguran dan
kelainan janin.zat-zat racun dalam asap rokok dapat masuk ke tubuh janin. Misalnya
karbonmonoksida dapat mengakibatkan penurunan pengangkutan oksigen kepada janin serta
nikotin dapat menurunkan aliran darah ke rahim sampai 30 %. Sehingga pertumbuhan janin
menjadi terganggu.
Referensi terkait
1. Lingkungan bebas Polutan dan asap rokok
2. Bahaya menjadi perokok pasif bagi ibu hamil
3. Penyukuhan dari nakes terkait -lingkungan sehat bagi ibu hamil
4. Kesehatan ibu hamil
5. Motivasi untuk memiliki jaminan kesehatan
2. Bagaimana identifikasi pengkajian lanjut yang dapat dilakukan masing – masing profesi untuk
kasus di atas? Kembangkan pengkajian yang melibat, peran dari antar profesi dan langkah yang
perlu dilakukan.
Identifikasi pengkajian lanjut
1. Bagaimana Riwayat kehamilan dan persalian pertama hingga kehamilan ke 3
2. Apakah penyebab keguguran hamil anak pertama
3. Bagaimana Riwayat KB pasien
4. Bagaimana nutrisi pasien selama hamil
Profesi untuk kasus diatas
1. Bidan : Melakukan penyuluhan dan Penkes mengenai pentingnya lingkungan yang baik
bagi ibu hamil
2. Tokoh masyarakat : Memotivasi suami dan keluarga pasien perduli akan pentingnya
Kesehatan terutama selama masa kehamilan
3. RT/RW setempat dalam melakukan pendataan penduduk dan mendaftarkan agar
memiliki jaminan Kesehatan
3. Buat perencanaan kolaboratif untuk mengatasi masalahkesehatan yang timbul.
Melakukan penyuluhan mengenai bahaya asap rokok bagi perokok pasif terutama bagi ibu
hamil
Melakukan penyuluhan mengenai pentingnya memiliki jaminan Kesehatan terutama bagi
ibu hamil sebagai antisipasi masalah yang mungkin timbul selama kehamilan dan persalinan
Melakukan kolaborasi dengan tokoh masyarakat dalam melakukan pendataan masyarakat
yang membutuhkan jaminan keseharan sosial (KIS PBI)
Melibatkan tokoh masyarakat dalam melakukan pendekatan pada keluarga tentang
pentingnya memeriksalan kehamilan pada nakes dan pentingnya persalinan ditolong oleh
nakes
KASUS 2
Seorang perempuan umur 35 tahun dengan riwayat persalinan sebanyak 6 kali, dan belum pernah
mengalami abortus (P6A0), nifas 40 hari. Riwayat persalinan : spontan, di tolong bidan, berat badan
anak 4100 gr dan masih menyusui bayi secara ekslusif. Hasil pemeriksaan ibu menunjukan : berat
badan 78 Kg, tinggi badan 152 cm, tekan darah 125/80 mmHg. Ibu belum menggunakan alat
kontasepsi karena dilarang oleh suami. Ibu bekerja sebagai Ibu rumah tangga dan suami bekerja
sebagai supir angkot.
Data tambahan : anak pertama usia 10 tahun, anak ke dua usia 8 tahun, anak ke 3 usia 6 tahun, anak
ke 4 usia 4 tahun, anak ke 5 usia 2 tahun.
JAWABAN
1. Apakah masalah yang dapat diidentifikasi dari kasus tsb?
Identifikasi Fakta
1) Seorang perempuan 35 th dengan P6A0 nifas 40 hari
2) Riwayat multiparitas
3) Riwayat melahirkan 4100 gr
4) Tidak menggunakan KB
5) Pekerjaan ibu sebagai IRT
6) Perkerjaan suami sebagai supir angkot
7) Jarak usia antara anak rerata 2-4 tahun
Masalah Utama
1) Tidak meggunakan KB
2) Banyak anak
Data tambahan
1) Kepercayaan suami anti KB dari sisi keagamaan
2) Pemahaman yang ada di masyarakat tentang banyak anak banyak rezeki
ISSUE yang mungkin terjaring
1) Bagaimana kondisi lingkungan tempat tinggal
2) Bagaimana akses tempat tinggal ibu dengan fasilitas kesehatan atau bidan
3) Bagaimana riwayat antenatalcare dan post natal care pasien, kunjungan rutin ke
posyandu atau bidan
4) Apakah pasien diberikan pendidikan kesehatan mengenai resiko memiliki banyak anak
dari segi kesehatan, perekonomian, kualitas gizi anak dan pendidikan anak
5) Apa yang menyebabkan suami tidak mendukung program KB
6) Bagaimana cara pendekatan bidan agar suami setuju ibu menggunakan KB
7) Apa yang harus dilakukan agar ibu mau ber KB dengan ijin dari suami
Analisa masalah
Tidak menggunakan KB
resiko hamil ke 7
Hipotesis
Tidak ber KB mengakibatkan banyak anak
Referensi terkait
1) Penyuluhan tentang KB
2) Penyuluhan tentang resiko tinggi pada ibu multiparitas
2. Bagaimana identifikasi pengkajian lanjut yang dapat dilakukan masing – masing profesi untuk
kasus di atas? Kembangkan pengkajian yang melibat, peran dari antar profesi dan langkah yang
perlu dilakukan.
Identifikasi pengkajian lanjut
1) Bagaimana Riwayat kehamilan dan persalian pertama hingga anak ke 6
2) Bagaimana cara pandang ibu dan suami terhadap KB
3) Bagaimana respon ibu dan suami mengenai program pemerintah “dua anak lebih baik”
4) Sejauh mana kekentalan keyakinan ibu dan suami mengenai banyak anak banyak rejeki
5) Adakah larangan khusus dari sisi keagamaan atau keyakinan pasien
Profesi untuk kasus diatas
1) Bidan : Melakukan penyuluhan dan Penkes mengenai pentingnya ber-KB dengan
resiko kehamilan selanjutnya, usia resiko tinggi dan riwayat multiparitas.
2) Tokoh masyarakat : Memotivasi suami dan keluarga dan juga masyarakat sekitar agar
perduli akan pentingnya KB.
3) RT/RW ikut serta dalam program pemerintah dua anak lebih baik dan menjalankan
program kampung KB.
4) Kader : memberikan support kepada para ibu usia subur agar mau ber – KB.
KASUS 3
Seorang ibu datang ke Klinik Bersalin untuk pemeriksaan rutin. Dari hasil pemriksaan dan tanya
jawab, diketahui ibu ini sedang hamil anak ke dua dengan usia kehamilan 3 bulan. Ibu mempunyai
riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya (tekanan darah 160/90 mmHg). Anak pertama lahir
dengan berat badan 3500 gr.
JAWABAN
1. Apakah masalah yang dapat diidentifikasi dari kasus tsb?
Identifikasi Fakta
1) Seorang ibu hamil dengan usia kehamilan 3 bulan.
2) Mempunyai riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya
3) Anak peratam lahir dengan berat badan 3500 gr.
KASUS 4
Seorang WUS berusia 30 tahun datang ke Praktek Mandiri Bidan dengan keluhan keluar darah
menstruasi dalam jumlah banyak sampai lemas, hal ini terjadi sejak menggunakan alat kontrasepsi
spiral (IUD), sebelumnya menggunakan alat kontrasepsi suntik 1 bulan. Keluhan lain adalah sakit
ketika berhubungan suami istri. Hasil observasi tanda-tanda vital didapatkan tekanan darah 100/60
mmHg, denyutnadi 89x/menit, suhu tubuh 38◦C.
JAWABAN
1. Apakah masalah yang dapat diidentifikasi dari kasus tersebut diAtas? Identifikasi masalah klinis,
masalah non-klinis yang mungkin terjadi ?
Jawab :
Identifikasi Fakta
1) Seorang WUS berusia 30 th dengan gangguan menstruasi
2) Pasien menggunakan alat kontrasepsi Spiral ( IUD )
3) Pasien menggunakan alat kontrasepsi suntik 1 bulan sebelum menggunakan alat
kontrasepsi IUD
4) Pasien mengeluh sakit saat berhubungan suami istri
5) Pasien demam
Masalah Utama (Yang menjadi inti utama dari masalah pada pemicu)
1) WUS dengan gangguan menstruasi ( Menometroragia )
2) Sakit saat berhubungan suami istri
3) Demam
Data Tambahan (bisa di tanyakan pada dosen
1) Berapa banyak jumlah darah yang keluar ?
2) Kapan di pasang alat kontrasepsi IUD ?
3) Berapa lama penggunaan alat kontrasepsi sebelumnya ( suntik 1 bulan ) ?
4) Sudah berapa lama keluhan sakit saat berhubungan suami istri ?
5) Demam sejak kapan ?
6) Hasil Lab darah rutin
Analisa
WUS
Gangguan Menstruasi
Riwayat penggunaan KB
Hipotesis
Menometroragia akibat ketidakcocokan penggunaan alat kontrasepsi
Referensi terkait
1) Cara penanganan kondisi saat ini
2) Penyuluhan tentang pemilihan metode konrasepsi