Anda di halaman 1dari 49

“ Allah mengetahui apa yang dikandung oleh Setiap

perempuan, dan kandungan rahim yang kurang


sempurna dan yang bertambah. dan segala
sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya.” (13;8)

 “ (ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat


kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang
menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan
gugurlah kandungan segala wanita yang hamil,
dan kamu Lihat manusia dalam Keadaan mabuk,
Padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan
tetapi azab Allah itu sangat kerasnya.” (22;2)
  
 “ Dan Kami perintahkan kepada manusia
( berbuat baik ) kepada dua orang ibu
bapaknya: ibunya telah mengandungnya
dalam keadaan lemah yang bertambah
tambah, dan menyapihnya dalam dua
tahun, bersyukurlah kepadaKu dan
kepada dua orang ibu bapakmu, hanya
kepadaKulah kembalimu”
( QS. Lukman ; 14 )
 dan perempuan-perempuan yang tidak
haid lagi (monopause) di antara
perempuan-perempuanmu jika kamu
ragu-ragu (tentang masa iddahnya), Maka
masa iddah mereka adalah tiga bulan; dan
begitu (pula) perempuan-perempuan yang
tidak haid. dan perempuan-perempuan
yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah
sampai mereka melahirkan kandungannya.
dan barang -siapa yang bertakwa kepada
Allah, niscaya Allah menjadikan baginya
kemudahan dalam urusannya
..\..\ayat kehamilan.doc
Hal-hal yang perlu dikaji pada kehamilan:
1. Riwayat kehamilan
a. Riwayat kehamilan gravida, abortus, jumlah anak
hidup, prenatal education SC, lama persalinan,lahir
mati,prematur,usia kehamilan dan BBL
b. Riwayat ginekologi infeksi, operasi, usia menarche,
siklus mens, seksualitas,KB
c. Riwayat kes, BB, gol darah,Rh,dalam pengobatan,
merokok,alkohol,caffein, infeksi medikasi radiografi,
status medik( DM,ginjal,congenital),imunisasi
d. Riwayat kesehatan
keluarga:cancer,DM,kehamilan kembar,cacat
bawaan/keturunan

e. Riwayat pekerjaan: tipe pekerjaan, paparan


terhadap zat berbahaya
f. Riwayat ayah bayi: usia, mas kes, gol darah,
kelainan kongenital, pekerjaan, perilaku selama
kehamilan
g. personal information: ras, budaya ,agama,
penghasilan ,support sistem, penggunaan yan kes
2. Taksiran Tanggal Partus/Taksiran perhitungan Partus

Jika HPHT lupa maka ukur tinggi Fundus uteri dengan


kriteria:
a. Dimulai trimester II, palpasi tinggi fundus uteri jika
seumbilikus maka 24 mgg, se-xyphoid 36 mgg
b. paling baik menggunakan cm
c. Bila TFU lebih/tidak sesuai kemungkinan
polihidramnion, makrosomia(badan bayi besar), kembar,
TFU tidak sesuai/kurang/abnormal  kongenital
abnormal, oligohidramnion
3. Pengkajian faktor Resiko: demografi obstetrik medikal
4. Pemeriksaan Fisik
TTV, TB, BB, head to toe, rambut, mata, genetalia dst,
refleks patela, inspeksi dan palpasi

payudara:ukuran,kekenyalan,pigmentasi,areola,putting,
colostrum,stie,leophold I - IV

5. Pengkajian Psikososial
Harapan terhadap kehamilan, emosional, keuangan,
perilaku pasangan terhadap kehamilan, kehamilan
direncanakan/tidak, edukasional, support
system,keyakinan agama, budaya, fungsi keluarga,
situasi kehidupan,aktivitas seksual,persiapan persalinan
dan parenting
6. Pemeriksaan penunjang
a. Hematologi( Leukosit,Hb,Ht, USG, Kultur
getah servik)
b. Negele’s ruletaksiran partus( H+7, Bulan
+9 )
c. Pengkajian psikososial(konsep diri, kognitif,
behaviour,mekanisme koping,peran)
d. Pengkajian kultur spiritual(kebiasaan2
selama kehamilan, kebiasaanadat/agama;
larangan2 selama kehamilan
Trimester I
Teknik pengkajian meliputi
-interview, pemsik, test laboratorium

Hal-hal yang sering ditemukan pada pengkajian


trimester I:
 Nausea dan muntah(morning sickness) sampai
dengan 4 bln akibat peningkatan estrogen dan
progasteron, penurunan glukosa darah
 Kekauan nasal dan epitaksis karena edema nasal
peningkatan estrogen.
 Sering buang air akibat pembesaran uterus menekan
kandung kemih.
 Payudara sensitive akibat perubahan hormone.
 Leukorhea (peningkatan keluaran vagina berwarna
bening) akibat aktifitas efittel vagina dalam rangka
persiapan distensi untuk proses persalinan.
 Sakit kepala akibat ketegangan emosional, eye starin,
pembesaran pembuluh darah, kongesti sinus akibat
perubahan hormone.
Trismester II dan III
Tindak lanjut kunjungan pada tahap ini
kurang intensif dari kunjungan awal
prenatal. ditanyakan mengenai emosional
secara umum dan kesehatan psikologis,
keluhan atau permasalahan yg di hadapi.

 kunjungan ini kebutuhan pribadi dan


keluarga diidentifikasi dan di gali.
Hal-hal yang sering di temukan saat pengkajia ini, adalah:

• Heatburn karena regurgitasi asam lambung ke esofagus


karna tension dan muntah pada trisemester III.
 Udem mata kaki.
 Varises akibat gangguan sirkulasi dan kelemahan dinding
pembuluh darah.
 Konstipasi akibat peristaltik menurun dan insufiensi
intake cairan.
 Sakit punggung bawah akibat perubahan postur karena
lordosis gravidarium.
 Kram kaki.
 Fightness kibat perubahan volume darah
dan postural hipotensi.
 Nafas cepat akibat tekana paru-paru.
 Kesulitan tidur akibat pembesaran uterus,
kontraksi uterus(braxton hick).
Masalah Keperawatan pada ibu hamil secara
Umum adalah:
Diagnosa keperawatan umum pada kehamilan
adalah:
 Perilaku mencari pelayanan kesehatan
 Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan
 Perubahan nutriisi : lebih dari kebutuhan
 Kurang pengetahuan
 Perubahan penampilan
Diagnosa Keperawatan Trisemester I

 Perubahan nutrisi(resiko) berhubungan dengan


meningkatnya basal metabolisme rate (BMR) dan sekresi
kelenjar tiroid meningkat.

 Gangguan rasa nyaman berhubungan denga mual, pusing.

 Resiko injury (ibu) berhubungan dengan tekanan uterus


pada kandung kemih,

 Resiko injury (bayi) berhubunga dengan resiko


komplikasi trisemester I.

 Ganggauan kardiak out put berhubunga dengan


peningkatan volume plasma.
Rencana Tindakan Trimester I

Tentukan prioritas rencana tindakan yang tepat sesuai


prioritas diagnosa yang muncul.

 Support klien dan keluarga untuk perilaku sehat


sehingga status kesehatan meningkat.
 Deteksi adanya factor resiko(riwayat keluarga,
kehamilan sebelumnya dan kondisi kehamilan saat ini).
 Cegah terjadinyaa koplikasi kehamilan.
 Bantu pasangan sehingga dapat beradaptasi secara
positif terhadap kehamilan dan peran menjadi orang
tua.
 Bantu klien menurunkan keluhan ringan dalam
kehamilan.
 Anjurkan ibu melakukan kunjungan ulang.
 Monitor secara deakuat kemajuan kehamilan.
Diagnosa yang Mungkin Muncul Pada Trimester II dan III
Berikut ádalah diagnosa keperawatan yang bisa di
temukan pada trisemester II dan III, yaitu:

 Resiko komplikasi berhubungan dengan perubahan


sistem trisemester II
 Resiko gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan
penurunan absorsi Fe
 Progresif kesehatan ibu dan fetus berhubungan dengan
adaptasi fisiologis trisemester II
 Tumbuh kembang fetus cukup progresif dan normal
berhubungan dengan positifnya perilaku ibu dalam
meningkatkan kesehatan trisemester II.
 Resiko perubahan konsep diri : penampilan
peran berhubungan dengan kurangnya
model peran ibu(nenek)
 Resiko konflik peran berhubungan dengan
konflik karir dan perlunya bekerja untuk
menambah penghasilan.
 Koping negatif dari keluarga berhubungan
dengan tidak adekuatnya support dari
orang terdekat.
 Gangguan proses keluarga berhubungan
dengan perbedaan budaya dalam persepsi
peran selama kehamilan
 konsep diri negatif suami berhubungan dengan
adanya persepsi yang tidak sesuai antara ibu
dan peran ayah.
 Cemas berhubungan dengan proses persalinan
 Gangguan pola tidur berhubungan dengan
mimpi buruk.
Rencana Tindakan Trimester II dan III

 Bina hubungan yang baik dengan ibu dan keluarga


 Berikan pendidikan kesehatan untuk peningkatan
kesehatan dan pencegahan kompikakasi pada
kehamilan
 Berikan penyuluhan untuk perispan ibu dan
keluarga menghadapi persalinan
 Berikan dukungan kepada klien salam
menjalani kehamilan dan persiapan
persalinan
 Lamjutkan pengkajian dalam memperbarui
data dan diagnosa keperawatan yang
mungkin mucul lagi
 Perbaharui dan lanjutkan strategi dalam
rencana asuhan keperawatan
Implementasi Keperawatan

Perawat perlu melakukan teknik mendengarkan


dengan ekspresi penuh perhatian, sentuhan, dan
dengan kontak mata dan haknya untuk mengekspresikan
perasaan mereka. Implementasi dapat dilakukan dengan
formal atau informal. Pertemuan di ruang
pemeriksaanklinis, kunjungan rumah maupun
percakapan dari telepon dapat di gunakan secara
efektif dalam membantu klien dan keluarganya
menjalani proses kehamilan, termasuk persiapan untuk
persalinan.
Implementasi keperawatan pada kehamilan, yaitu:

 Menekan pentingnya mematuhi jadwal pemeriksaan


kehamilan dalam rangka mendeteksi komplikasi dalam
kehamilan dan evaluasi perkembangan janin dan

kesehatan ibu.
 Melakukan tindakan promotif terhadap status nutrisi dan
carian : menekankan pentingnya menu seimbang dan
intake cairan yang cukup.
 Memberikan pendidikan kesehatan untuk mengatasi rasa
tidak nyaman selama kehamilan
 Meningkatkan adaptasi psisosial klien dan keluarga
terhadap kehamilan : mendiskusikan masalah seksual,
keinginan, serta alasan perubahan libido, informasi
tentang parenting dan sibling.
Evaluasi dan Kriteria Hasil pada Ibu Hamil:

 Ibu bebas dari komplikasi


 Ibu memenuhi kebutuhan nutrisi yang adekwat
 Ibu belajar mengatasi rasa tidak nyaman selama
kehamilan
 Ibu dan pasangan mencapai adaptasi psikososial
selama kehamilan
 menghitung usia kehamilan berdasar HPHT
hanya untuk siklus haid normal dan teratur
(28-30 hari).

 Untuk taksiran usia kehamilan & menghitung


hari perkiraan lahir (HPL) berdasar HPHT
dapat menggunakan rumus Neagele
Cara:
HPHT 16 -11 – 18
*) + 7 pada tanggal pertama dari haid terakhir
*) Kurang ( - ) bulan dengan 3
*) + 1 pada tahunnnya
Untuk bulan yang tidak bisa dikurangi 3, misalnya
Januari, Februari, dan Maret, maka bulannya ditambah 9,
tapi tahunnya tetap tidak ditambah

Untuk usia kehamilan tinggal menghitungnya setiap


tanggal 23, jadi pada saat tgl 23 desember , berarti usia
kehamilan anda menginjak satu bulan, 23 januari usia
kehamilan 2 bulan
 TUJUAN : Menentukan  PERSIAPAN
posisi atau letak janin 1. Bina hubungan
dengan menggunakan saling percaya, jaga
palpasi abdomen yang privasi
sistematik klien,jelaskan
prosedur dan alasan
dari prosedur yg
dilakukan kepada
klien
2. Anjurkan klien untuk mengosongkan kandung
kemih, jika klien belum berkemih
3. Anjurkan klien untuk tidur telentang rata
punggung dengan lutut sedikit fleksi, letakkan
bantal kecil atau gulungan handuk dibawah
lekukan panggul, letakkan juga bantal dibawah
kepala
4. Cuci tangan dengan air hangat
5. alat-alat yang digunakan : laenec, meteran dan
selimut
 Tujuan : untuk  Prosedur :
mengetahui tinggi 1. Observasi abdomen
fundus uteri(usia klien sebelum
kehamilan) dan memulai palpasi
bagian yang terdapat 2. Berdiri disamping
pada bagian fundus klien ,lihat wajah
uteri klien.letakkan
tangan dgn tegas &
rata pd abdomen
3. Palpasi bagian atas abdomen dengan kedua
tangan yaitu dengan mengumpulkan fundus uteri
kearah tengah dengan kedua tangan pemeriksa
4. Tentukan masa yang dipalpasi apakah bagian
kepala ataukah bokong dengan memperhatikan
konsistensi,bentuk dan pergerakan
(melingkar,keras, bulat,melenting dan mudah
bergerak, maka bagian fundus uteri adalah
kepala. Bila ditemukan bagian yang terasa
lebar,lembut, dan menonjol, kurang melenting
maka bagian yg berada difundus adalah bokong.)
 Tujuan : menentukan  Prosedur :
bagian kanan dan kiri dari 1. Posisi pemeriksa melihat
punggung janin kewajah klien.pemeriksa
berdiri disebelah kanan
klien, letakkan seluruh
permukaan kedua tangan
pada kedua sisi abdomen
dan palpasi lembut namun
dengan tekanan yang
dalam
2. Tahan satu tangan sementara tangan yang lain
menyusuri permukaan / sisi yang lain dari
abdomen, susuri dari atas kebawah
3. Cara melakukan Palpasi : lakukan palpasi dari
atas kebawah dengan menyusuri secara
perlahan,namun tegas dan dengan tekanan
mendalam ( punggung janin; bentuk memanjang,
bila teraba tonjolan kecil-kecil maka bagian
tersebut ekstermitas )
 Tujuan : membedakan  Prosedur :
bagian presentasi dari 1. Posisi pemeriksa
janin dan sudah melihat kearah
masuk dalam pintu wajah klien.
panggul Pemeriksa berdiri
disebelah kanan
klien
2. Letakkan tangan kiri
dibagian fundus
uteri untuk
 Untuk menfiksasi fundus, tangan kanan
diletakkan pada bagian bawah uterus dengan
posisi diantara ibu jari dan keempat jari lainnya.
Rasakan bagian apa yang merupakan presentasi
janin. Lalu gerakkan dengan menumpu pada
pergelangan tangan bagian tersebut.( jika
dirasakan bagian bergerak, berarti presentasi
belum masuk pintu panggul. Jika presentasi
sudah masuk pintu panggul maka kan terasa
terfiksasi dalam rongga panggul atau sulit
digerakkan
 ( manuver ini tidak dilakukan jika presentasi
janin bokong )
 Tujuan : menyakinkan hasil yang ditemukan
pada pemeriksaan leopold III dan untuk
mengetahui sejauhmana bagian presentasi
sudah masuk pintu panggul
 Prosedur : ( apabila posisi kedua telapak tangan
pemeriksa adalah konvergen artinya
1. Pemeriksa berdiri disebelah presentasi belum masuk, apabila
divergen berarti sudah masuk)
kanan dan menghadap
kearah kaki klien. Kaki klien
3. Untuk mengetahui kemajuan turunnya
diluruskan kepala perhatikan berapa banyak jari
2. Lakukan gerakan menyusuri dapat memegang kepala janin. Jika
terpegang oleh 4 jari pemeriksa
kedua sisi bagian bawah artinya 1/5 bagian kepala sudah
uterus dengan kedua tangan masuk.
sampai kearah jalan lahir
(symphisis). Perabaab
dilakukan dengan tegas,
apabila dirasakan bagian
yang membulat dan sulit
dimasukkan jari-jari kita
kerongga panggul, maka
bagian tersebut adalah
kepala.
 Tujuan : mengetahui tinggi fundus uteri
sesuai atau tidak dengan usia kehamilan
 Mengukur dengan meteran (cara Mc. Donald)
 - cara ini lebih akurat dilakukan pada usia
gestasi lebih dari 20 minggu
1. Kumpulkan terlebih dahulu fundus uteri kearah tengah
dengan menggunakan kedua tangan pemeriksa
2. Mengukur tinggi fundus dengan meteran mulai dari
symphisis ke prosesus siphoideus dengan posisi meteran
terbalik
3. Pada usia kehamilan 20 minggu, tinggi fundus uterus
sekitar 18 cm, usia kehamilan 24 mgg= 20 cm, 28 mgg=
24,5 cm, 32 mgg=28 cm, 36 mgg=31,5 cm, 40 mgg=35
cm. ( tinggi fundus uterus seharusnya mengalami
pembesaran sesuai dengan usia kehamilannya)
 Kumpulkan terlebih dahulu fundus uteri kearah tengah
dengan menggunakan kedua tangan pemeriksa
 Lakukan palpasi untuk mengetahui letak dan tinggi fundus
uteri.ukur dengan menggunakan jari. Pengukuran dapat
dilakukan dengan acuan jarak terdekat dari simpisis pubis,
pusat atau prosesus xipodeus
 Pada usia kehamilan 12 minggu=2 jari diatas simpisis, 16
mgg=1/2 simpisis-pusat, 20 mgg= 2-3 jari dibawah pusat,
24 mgg= setinggi pusat, 28 mgg=3 jari diatas pusat, 32
mgg=3 jari dibawah PX, 36 mgg=2 jari dibawah px, 40
mgg= ½ jarak xipodeus-pusat
 Persiapan:
1. Alat yang disiapkan meliputi: laenec atau
dopler, jam dengan jarum detik atau timer,
jeli, tisu
2. Klien diposisikan dalam posisi supine dengan
kaki diluruskan dan kepala beralas
3. Buka pakaian klien mulai dari px sampai
dengan simpisis pubis, tutupi dengan selimut
bagian yang akan diperiksa
4. Untuk pemeriksaan yang efektif dan efisien,
tentukan dahulu punctum maksimum dari
janin yaitu bagian punggung mendekati kepala
 Hal yang harus diperhatikan :
1. Jelaskan peralatan yang digunakan, tujuan dan
prosedur pemeriksaan
2. Posisi laenec tegak lurus pada daerah punctum
maksimum
3. Bedakan detak jantung janin dengan detak nadi ibu
4. DJJ dapat didengar dengan doppler pada usia
kehamilan sekitar 10 mgg sedangkan laenec sekitar 20
mgg.
5. Rerata frekuensi normal 120-160 x/mnt
1. Pemeriksa berdiri disebelah kanan klien
2. Letakkan laenec atau doppler tepat pada
punctum maksimum. (bila sudah masuk PAP,
posisi laenec diatas simpisis)
3. Lepaskan tangan, tidak memegang laennec
4. Arahkan wajah pemeriksa kebagian
ekstremitas bawah klien
- tangan kiri perawat memegang radialis ibu,
bandingkan bunyi yang didengar dengan yang
diraba, bila yang terdengar tidak sama dengan
detak nadi berarti DJJ
- sambil melihat detik jam pada tangan
kanan, hitunglah detak jantung janin dalam
satu menit penuh.
5. Perhatikan frekuensi, kekuatan dan
keteraturan
6. Catat frekuensi, kekuatan dan keteraturan
1. Pemeriksa berdiri disebelah kanan klien
2. Letakkan laenec atau doppler tepat pada
punctum maksimum. (bila sudah masuk PAP,
posisi laenec diatas simpisis)
3. Lepaskan tangan, tidak memegang laennec
4. Arahkan wajah pemeriksa kebagian
ekstremitas bawah klien
- tangan kiri perawat memegang radialis ibu,
bandingkan bunyi yang didengar dengan yang
diraba, bila yang terdengar tidak sama dengan
detak nadi berarti DJJ

Anda mungkin juga menyukai