Anda di halaman 1dari 27

ASKEP KELUARGA DENGAN

IBU HAMIL DAN MENYUSUI


Disusun Oleh :

Dendi Maulana
Gema Indah
Laela Sri
Meilia Rosa
Refina Nur Fazriatisya’ah
Kehamilan
 Kehamilan : adalah suatu kondisi yang terjadi bila ada
pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan
sel mani (spermatozoa).
Kehamilan terbagi atas : trimester I (1 – 14 minggu),
trimester II (14 – 28 minggu), trimester III (28 – 42
minggu

 Bumil : adalah suatu kondisi dimana seorang perempuan


mengalami kehamilan.
Konsep Perkembangan
Perkembangan / Perubahan Fisik

1. Perubahan pada kulit


2. Perubahan kelenjar
3. Perubahan payudara
4. Perubahan perut
5. Perubahan alat kelamin luar
6. Perubahan pada tungkai
7. Perubahan pada sikap tubuh
Masalah Yang Sering Terjadi

 Respon terhadap perubahan citra tubu


 Ambivalensi selama masa hamil
 Hubungan seksual

 Kekhawatiran tentang janin


Tugas PerkembangaN
1. Menerima Kehamilan
Dalam beradaptasi terhadap peran ibu ialah menerima ide
kehamilan dan mengasimilasi status hamil ke dalam gaya hidup
wanita tersebut (Lederman, 1984).

2. Kesiapan menyambut kehamilan


Banyak wanita mula- mula terkejut ketika mendapatkan diri
mereka hamil. Namun, seiring meningkatnya penerimaan
terhadap kehadiran seorang anak, akhirnya mereka menerima
kehamilan. Tidak menerima kehamilan tidak dapat disamakan
dengan menolak anak.
3. Respon Emosional
Wanita yang bahagia dan senang dengan
kehamilannya sering memandang hal tersebut sebagai
pemenuhan biologis dan merupakan bagian dari rencana
hidupnya. Mereka memiliki harga diri yang tinggi dan
cenderung percaya diri akan hasil akhir untuk dirinya
sendiri, untuk bayinya, dan untuk anggota keluarga
yang lain. Meskipun secara umum keadaan mereka
baik, namun kelabilan emosional yang terlihat pada
perubahan mood yang cepat untuk dijumpai pada wanita
hamil.
4. Mengenal peran ibu
Proses mengidentifikasi peran ibu dimulai pada awal setiap
kehidupan seorang wanita, yakni melalui memori - memori
ketika ia, sebagai seorang anak, diasuh oleh ibunya. Persepsi
kelompok sosialnya mengenai peran feminim juga
membuatnya condong memilih peran sebagai ibu atau wanita
karir, menikah atau tidak menikah, dan mandiri dari pada
interdependen.

5. Hubungan Ibu – Anak


Ikatan emosional dengan anak mulai timbul pada periode
prenatal, yakni ketika wanita mulai membayangkan dan
melamunkan dirinya menjadi ibu (Rubin, 1975; Gaffney,
1988a). Mereka mulai berpikir seakan - akan dirinya adalah
seorang ibu dan membayangkan kualitas ibu seperti apa yang
mereka miliki.
6. Hubungan dengan Pasangan
Orang yang paling penting bagi seorang wanita hamil
biasanya ialah ayah sang anak (Richardson,1983). Semakin
banyak bukti menunjukkan bahwa wanita yang diperhatikan dan
dikasihi oleh pasangan prianya selama hamil akan menunjukkan
lebih sedikit gejala emosi dan fisik, lebih sedikit komplikasi
persalinan, dan lebih mudah melakukan penyesuaian selama
masa nifas (Grossman,Eichler,Winckoff,1980;)
7. Kesiapan untuk melahirkan
Menjelang akhir trimester III, wanita akan mengalami
kesulitan napas dan gerakan janin menjadi cukup kuat sehingga
mengganggu tidur ibu. Nyeri pinggang, sering berkemih,
keinginan untuk berkemih, konstipasi, dan timbulnya varies
dapat sangat mengganggu.
Menyusui

Menyusui adalah proses pemberian susu


kepada bayi atau anak kecil dengan air susu
ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi
menggunakan refleks menghisap untuk
mendapatkan dan menelan susu.
Menyusui adalah memberikan air susu untuk
diminum kepada bayi, dan sebagainya dari
buah dada (Kamus Besar Bahasa
Indonesia.2001).
ASI adalah satu-satunya dari semua jenis
susu yang trersedia dan paling cocok di
konsumsi oleh bayi, oleh karena susu
tersebut, secara unik, telah disesuaikan
dengan kebutuhan kebutuhannya.
Faktor penting yang berpengaruh dalam pemberian
ASI:

1. Keadaan jiwa yang bahagia dan santai


2. Keletihan
3. Kebersihan Minimal dalam satu hari buah
dada harus dicuci dengan bersih.
4. Susunan makanan atau diet
Alasan Pemberian ASI harus dianjurkan kepada
setiap ibu yang melahirkan

1. Asi yang pertama (kolostrum) mengandung


beberapa benda penangkis (anti-body) yang
dapat mencegah infeksi pada bayi;
2. Bayi yang minum ASI jarang menderita
gastroenteritis;
3. Lemak dan protein asi mudah dicerna dan diserap
secara lengkap dalam saluran pencernaan ; asi
merupakan susu yang paling baik untuk
pertumbuhan dan tidak mungkin bayi akan
menjadi gemuk berlebihan dengan asi (obese);
Lanjutan

4. Kemungkinan bayi menderita kejang oleh karena


hipokalsemia sangat sedikit;
5. Pemberian asi merupakan satu-satunya jalan yang paling
baik untuk mengeratkan hubungan ibu dan bayi; dan ini
sangat dibutuhkan bagi perkembangan bayi yang normal
terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan;
6. Asi merupakan susu buatan alam yang lebih baik daripada
susu buatan mana pun oleh karena mengandung benda
penangkis (kolostrum mengandungnya 15 kali lebih banyak
daripada asi), sucihama, segar, murah, tersedia setiap
waktu, dengan susu yang sebaik-baiknya untuk diminum.
•  
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. A
DENGAN IBU HAMIL

A.
Pengkajian
1.Identifikasi data
a.Kepala Keluarga
Nama: Tn.A
Jenis Kelamin: Laki-laki
Suku : Tolaki
Umur : 28 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan: SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
NO NAMA L/P USIA HUB.KK PENDIDIKAN PEKERJAAN
Alamat1
: Kampus
Tn.A
Baru
L 28 Tahun Ayah SMA Wiraswasta
b.Susunan Anggota Keluarga
2 Ny.S P 22 Tahun Istri SMA IRT
c. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. A merupakan tipe keluarga inti yang
anggota keluarganya terdiri dari suami dan istri.
d.Latar Belakang Budaya
 Tn. A mengatakan keluarganya adalah asli suku
Tolaki yang berkebangsaan Indonesia. Dialog dan
aksen masih kental dalam keluarga.
 jika berbicara dengan istri/suami keluarga
menggunakan bahasa daerah tolaki.namun jika
bebicara dengan tetangga keluara menggunakan
bahasa Indonesia.
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ny.S mengatakan usianya saat ini 22 tahun dan sedang
hamil 5 bulan.Ny.S mengatakan baru 1  kali memeriksakan
kehamilannya ke puskesmas terdekat. Ny.S mengatakan saat
memeriksakan kehamilannya dianjurkan untuk makan sayur-
sayuran serta lauk-pauk selama kehamilannya namun tidak
semua anjuran itu bisa di penuhi oleh Ny.S Ny.S Harus banyak
mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi karena Ny
S menderita anemia. Ny.S hanya mengkonsumsi vitamin
penambah darah yang di dapatnya dari puskesmas namun
setelah vitamin itu habis Ny.S sudah tidak mengkonsumsinya
lagi.
 Pemeriksaan fisik

o Kepala

– Rambut

Bersih, tidak ada ketombe, tidak rontok .

– Mata  

Konjuntivaan anemis, sclera an anikterik.

o Hidung  : Tidak ada secret dan polip.    

o Telinga : Tidak ada Serumen    

o Mulut dan gigi : Bersih, lidak ada stomatitis dan gigi lengkap Bersih, tidak ada

stomatitis, gigi lengkap

o Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar

o Tonsil : Tidak ada Pembengkakan.


o Dada
- Jantung : S I dan S II Suara nafas Vesikuler.  
- Paru  : Suara nafas Vesikuler. 
-Bentuk : Simetris kanan dan kiri.
o Abdomen
-Peristaltik usus : 12x/menit
-Aciles : Tidak ada acites
-Turgor : Elastis, tidak ada nyeri tekan dan lepas.  
o Ekstremitas
-Gerakan : Dapat digerakkan atas dan bawah
-CRT : < 3 detik
-Edema : Tidak ada edema
o  Tanda-tanda Vital:
-Tekanan darah : 12 0/80 Mmhg
-Nadi : 82x/menit
-Suhu : 37 ° C
-Pernafasan : 24x/menit
-BB: 49 Kg
F. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

 Riwayat keluarga inti


Tn. A mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit
keturunan ataupun penyakit menular seperti kencing manis,
TBC, jantung, hepatitis, hipertensi. Apabila anggota keluarga
sakit, keluarga biasanya hanya membeli obat di apotik
terdekat.
 Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. A berada pada tahap perkembangan keluarga,
ini ditandai oleh istri Tn. A yang sedang Hamil 5 bulan.
 Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. A berada pada tahap perkembangan keluarga,
ini ditandai oleh istri Tn. A yang sedang Hamil 5 bulan.
Diagnosa Keperawatan Keluarga

1. Anemia Ny S pada keluarga Tn. A  berhubungan dengan


ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah
kubutuhan untuk BUMIL
2. Gangguan pemenuhan istrahat tidur Ny S berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan
3. Gangguan konsep diri Ny. S pada keluarga Tn A
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam
mengenal masalah perubahan fisiologis kehamilan
4. Resiko gangguan perkembangan janin Ny S pada keluarga
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam
mengambil keputusan yang tepat.
 
DX : 1
Anemia Ny S pada keluarga Tn. A  berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kubutuhan
untuk BUMIL
Tujuan
1. Setelah di lakukan intervensi masalah anemia pada Ny S bisa teratasi
2. Setelah dilakukan intervensi keperawatan gangguan istrahat tidur bisa
teratasi
3. Setelah di lakukan intervensi keperawatan masalah gangguan konsep
diri pada Ny S dapat teratasi
4. Setelah dilakukan intervensi keperawatan resiko gangguan
perkembangan janin bisa di cegah    Setelah di lakukan pertemuan
untuk melakukan intervensi keluarga di harapkan mampu :
a. Mengenal masalah bahaya anemia
b. Mengetahui makanan – makanan yang mengandung zat besi
c. Mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi masalah anemia.
Intervensi Keperawatan

1. Kaji pengetahuan keluarga tentang anemia.


2. Jelaskan pada keluarga tentang bahaya anemia pada
BUMIL.
3. Jelaskan pada keluarga contoh – contoh makanan
yang mengandung zat besi dengan harga terjangkau.
4. Anjurkan pada keluarga khususnya BUMIL untuk
terus mengkonsumsi makanan yang mengandung
zat besi.
5. Anjurkan ibu untuk meminta vitamin penambah
darah di puskesmas.
Rasional

1. Untuk mengetahui tentang penyakit


anemia pada BUMIL
2. Menambah pengetahuan keluarga tentang
bahaya anemia pada BUMIL
3. Untuk meningkatkan pengetahuan apa
saja makanan yang harus diberikan kepada
BUMIL
4. Agar kandungan zat besi pada BUMIL
terkontrol dan terpenuhi
5. Agar kondisi BUMIL stabil
Implementasi

1. Menjelaskan secara sederhana tentang anemia


2. Menyebutkan bahaya yang mungkin timbul
pada BUMIL akibat anemia yang tidak
teratasi.
3. Menjelaskan pentingnya makanan bergizi
untuk BUMIL.
4. Menyebutkan contoh- contoh makanan yang
mengandung zat besi.
5. Menyebutkan contoh  sayur- sayuran yang
mengandung zat besi yang bisa didapatkan
dengan harga terjangkau.
Evaluasi 

Hari/ tanggal   : Sabtu , 26- 11- 2011 Jam 08. 00


WITA
1. mengkaji pengetahuan keluarga tentang anemia.
2. menjelaskan pada keluarga tentang bahaya anemia pada
BUMIL.
3. pada keluarga contoh – contoh makanan yang
mengandung zat besi dengan harga terjangkau.
4. menganjurkan pada keluarga khususnya BUMIL untuk
terus mengkonsumsi makanan yang mengandung zat
besi
5. Menganjurkan ibu untuk meminta vitamin penambah
darah di puskesmas
S : BUMIL mengatakan mulai mengkonsumsi
makanan yang mengandung zat besi seperti sayur-
sayuran hijau yang bisa dijangkau dengan
harga murah

O : kondisi BUMIL tampak terlihat sehat dan


tidak pucat

A : masalah belum teratasi

P : intervensi dilanjutkan ( intervensi 4 dan 5 )


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai