KELOMPOK 8
Sunarsih
Deuis Ati K
Dudi Agus S.
Dudu Munfaridz
Meta Wulan
Irfan Malik
Anwar Sutisna
Mamat Zaini I
Aep Sepulloh
M. fuzi S
Yanti Widi P
1. Latar Belakang
Family Center Care merupakan suatu metode perawatan bagi Pasien dan
keluarganya, tidak hanya ditujukan pada individu tetapi semua anggota keluarga dianggap
sebagai menerima perawatan. Konsep FCC didasrkan pada sejumlah elemen pendukung
kehidupan Pasien, pengakuan terhadap kekuatan keluarga, serta fasilitas koaborasi antara
keluarga pasien dengan tenaga professional kesehatan (Institute for patient and family
Patient and family Centered care setelah sekian lama dilupakan, kini concern dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Dahulu, dokter adalah captain of ship yang menjadi
center dalam segala hal yang terkait dengan pengambilan keputusan dan tanggung jawab
dalam pelayanan kesehatan kepada pasien.perubahan paradigm ini tidak lain bertujuan untuk
mendapatkan outcomes pelayanan kesehatan yang lebih baik, pengalokasian sumber daya
yang tepat, dan mencapai kepuasan pasien dan keluarga yang lebih besar.halini
dimungkinkan karena patien and family centered care adalah pendekatan yang melibatkan
yang didapatkan, dan program perawatan dari hari ke hari. (Piper, 2009).
Mengulas tentang pemaknaan dari NAPZA, NAPZA itu sendiri memiliki arti, yaitu:
Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif Lainnya. Selain itu juga, ada yang menyebutnya
NARKOBA (Narkotika dan Obat-obat Berbahaya) atau NAZA (Narkotika dan Zat Adiktif).
NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif Lainnya) adalah bahan/zat/obat yang bila
masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak/susunan saraf
pusat, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi sosialnya karena
Istilah NAPZA umumnya digunakan oleh sektor pelayanan kesehatan, yang menitikberatkan
pada upaya penanggulangan dari sudut kesehatan fisik, psikis, dan sosial. NAPZA sering
disebut juga sebagai zat psikoaktif, yaitu: zat yang bekerja pada otak, sehingga
Hal ini ditandai dengan dicanangkannya “Indonesia Darurat Narkoba”, makin meningkatnya
disalahgunakan. Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Bandung dan
Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resort Kota Besar Bandung, pada tahun 2015 sebanyak
555 kasus penyalahgunaan NAPZA dan hampir setiap tahunnya mengalami peningkatan
yang cukup signifikan. Untuk saat ini lebih dari 300 tersangka yang mendekam di Tahanan
Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resort Kota Besar Bandung dikarenakan kasus
bawah 20 tahun dan di atas 30 tahun. Namun, yang paling banyak berada pada usia di atas
tunakarya, dan profesi lainnya. Dilihat dari tingkat pendidikan, korban penyalahgunaan
NAPZA yang tertinggi terjadi pada lulusan SLTA dan terendah terjadi pada lulusan Sarjana.
Tempat yang menjadi lokasi transaksi atau tindak pidana, yaitu: tempat keramaian, tempat
Nasional (BNN) Kota Bandung telah menyediakan program rehabilitasi untuk 750 orang.
Akan tetapi, korban penyalahgunaan NAPZA yang baru mendaftar untuk di rehabilitasi
sebanyak 274 orang. Beberapa pusat rehabilitasi untuk merawat korban penyalahgunaan
NAPZA yang ada di Kota Bandung, yaitu: RSUD Ujung Berung, Puskesmas Ibrahim Adjie,
Puskesmas Kopo, Puskesmas Pasir Kaliki, Klinik Yabes, Rumah Cemara, Sekar Mawar, dan
lain-lainnya.
Perawat merupakan salah satu tenaga professional kesehatan yang berperan dalam
upaya meningkatkan kesehatan pasien dan keluarga melalui kegiatan promosi kesehatan.
perubahan (change agent), sebagai fasilitator dalam pemberdayaan, dan sebagai praktisi
Oleh karena itu perawat harus memiliki pengetahuan dan kompetensi yang cukup
dalam pelaksanaan Family Center Care sehingga asuhan keperawatan dapat berjalan dengan
baik. Pengetahuan (knowledge) juga diartikan sebagai hasilpengindraan manusia atau hasil
tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, dan
pengetahuan. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap
2. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis ingin mengetahui dengan jelas tentang Family
3. Tujuan penulisan
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dengan jelas tentang Family Center Care Pada Penyalahgunaan
NAPZA
b. Tujuan Khusus
4. Manfaat penulisan
a. Bagi perawat
Memberikan wawasan agar perawat dirumah sakit dan Puskesmas dapat menerapkan
Ikut terlibat untuk memberikan masukan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada
Memberikan gambaran tentang family center care dan dapat diterapkan bagi sebagai
a. Pengertian
Family centered care ( asuhan yang berpusat pada keluarga ) yaitu pendekatan yang
digunakan dalam memberikan pelayanan kesehatan, family centered care juga
menekankan keterlibatan orang tua, keluarga, maupun orang terdekat dalam
menerapkan asuhan keperawatan. Penerapan family centered ca re bermanfaat untuk
meningkatkan kerjasama yang optimal pada keluarga dalam pengambilan keputusan
berdasarkan informasi dari keluarga.
Family centered care yaitu memampukan keluarga dengan menciptakan kesempatan dan
cara bagi semua anggota keluarga untuk menunjukkan kemampuan dan kompetensi
baru yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pasien dan keluarga.
b. Manfaat
Keluarga mampu untuk merawat pasien secara mandiri
Membina hubungan yang harmonis dan saling percaya
Pasien akan merasa lebih nyaman karena keluarga telah perhatian kepadanya
Motivasi pasien untuk sembuh sangat tinggi
Keluarga dapat mengontrol keadaan pasien
Pada pasien – pasien dengan penyalahgunaan NAPZA dukungan keluarga sangatlah
dibutuhkan untuk meningkatkan kwalitas hidup mereka dan agar mereka dapat
menjauhi barang “ harram ” tersebut. Dukungan dan motivasi dari keluarga akan dapat
mempengaruhi keadaan psikis penderita narkoba sehingga mereka akan berusaha untuk
memperbaiki hidup mereka agar lebih sehat lagi.
2. Pengertian NAPZA
a. NAPZA merupakan akronim dari narkoba, psikotropika dan zat adiktif lainnya yang
merupakan jenis obat-obatan yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kejiwaan.
Menurut UU RI No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika menyebutkan bahwa :
Narkotika adalah suatu zat atau obat yang berasal dari tanaman maupun bukan
tanaman baik sintetis maupun bukan sintetis yang menyeb ab kan penurunan dan
perubahan kesadaran, mengurangi dan menghilanngkan rasa nyeri serta dapat
menimbulkan ketergantungan secara fisik maupun psikologik.
Psikotropika adalah etiap bahan baik alami maupun buatan bukan narkotika yang
bersifat psikoaktif mempunyai pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
Zat Adiktif yaitu bahan lain yang bukan narkotika atau psikotropika yang merupakan
inhalasi yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan.
NAPZA secara umum adalah zat-zat kimiawi yang apabila dimasukkan kedalam
tubuh baik secara oral ( diminum, dihisap, dihirup, disedot ) maupun disuntik akan
dapat mempengaruhi pikiran, suasana hati, perasaan dan perilaku seseorang. Hal ini
dapat mempengaruhi keadaan sosial yang ditandai dengan indikasi negatif, waktu
pemakaian yang panjang dan pemakaian yang berlebihan ( Lumbantobing, 2007 ).
Penyalahgunaan NAPZA yaitu pemakaian obat – obatan untuk sendiri tanpa indikasi
medik, tanpa petunjuk atau resep dokter, baik secara teratur atau berkala sekurang –
kurangnya selama satu bulan. Pada penyalahgunaan ini cenderung terjadi toleransi
tubuh yaitu kecenderungan menambah dosis obat untuk mendapat khasiat yang sama
setelah pemakaian berulang. Disamping itu menyebabkan sindroma putus obat
apabila pemakaiannya dihentikan ( Hawari, 2000 ).
b) Factor keluarga
Beberapa kondisi keluarga berpengaruh terhadap penyalahgunaan napza adalah
- hubungan antara anggota keluarga yang tidak harmonis.
- keluarga yang tidak utuh.
- suasana rumah di warnai dengan pertengkaran yang terus menerus
- kurang komunikasi dan kasih sayang antara anggota keluarga.
1. Kesimpulan
Family centered care yaitu memampukan keluarga dengan menciptakan kesempatan dan
cara bagi semua anggota keluarga untuk menunjukkan kemampuan dan kompetensi baru
yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pasien dan keluarga.
2. Saran
Bagi perawat agar mampu menjadi edukator pada keluarga untk ikut melakukan
pencegahan dengan cara pendekatan yang melibatkan keluarga agar program perawatan
pasien dengan penyalahgunaan NAPZA dapat terpantau dari hari ke hari
DAFTAR PUSTAKA
Hawari Dadang, (2006). Penyalahgunaan Dan Ketergantungan NAPZA: Narkotika, alcohol dan
zat adiktif. Jakarta: FKUI.
Sholihah Qomariyatus,(2013).Efektivitas program p4gn terhadap pencegahan penyalahgunaan
napza. Lampung: KEMAS.
Nurmaya Alya,(2016).penyalahgunaan napza di kalangan remaja.Bima:Jurnal Psikologi.
Pendidikan & Konseling (JPPK) Jabbar abdul (2017). Family centered care.
Riadi Muchlisin (2013). Pengertian dan Jenis-jenis NAPZA Setyawan Dody (2014). Family
Centered Care (FCC)
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 5, No.3,
Nopember 2010
Jurnal Indigenous Vol. 1, No. 1, Mei 2016: 74-83
https://pedulinapzaundip.wordpres.com/2011/08/10/penyalahgunaan-napza/