Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

A DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


GANGGUAN CITRA TUBUH RT 01/ RW 01 DESA PANGKALAN

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa 1

Disusun Oleh :

Diah Alifia Dwi Prastika (A12019026)

2A/S1 Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

2020/2021
Trigger Case

Seorang perempuan umur 50 tahun, sudah menikah dan bekerja sebagai Guru. Pasien
mengatakan bahwa ia memiliki riwayat penyakit darah tinggi dari satu tahun yang lalu dan
juga terdapat benjolan didaerah payudara dari klien berusia 25 tahun. Pasien didiagnosis
mengidap kanker payudara stadium 2. Pasien mengatakan pernah melakukan pengobatan
alternatif dengan meminum jamu dan memakan makanan yang dianjurkan pengobatan
alternatif tersebut yaitu salah staunya mengkonsumsi bawang putih. Pasien mengatakan
bahwa ia memiliki benjolan di payudara sehingga dokter menganjurkan untuk mengangkat
benjolan tersebut. Pasien mengatakan bahwa ia memiliki motivasi untuk sembuh agar klien
bisa melihat anak pertamanya menikah..Pasien mengatakan bahwa dengan sakitnya ini pasien
bisa lebih banyak istirahat, lebih banyak mengingat Allah, lebih mendekatkan diri pada
Allah. Pasien mengatakan tetap mengajar namun hanya bisa mengirimkan materi saja karena
keterbatasan dirinya. Pasien mengatakan terkadang masih mengikuti pengajian walaupun
memotong acara karena sudah lelah, mengikuti arisan walaupun hanya menghadiri sebentar.
Masyarakat sekitar pun mengetahui dan memaklumi serta mendukung atas kesembuhan
pasien.

Saat dikaji, pasien terlihat murung, bicara lirih/pelan. Ia mengungkapkan takut jika tidak bisa
menjadi istri seutuhnya untuk suaminya karena kondisi payudaranya sekarang. Pasien
mengatakan merasa malu karena payudaranya mengecil dan menutupi payudara kirinya
dengan kerudung Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami perubahan sikap menjadi
pendiam dan tidak seceria dulu sejak didiagnosa kanker serta pengangkatan benjolan yang
terdapat di payudaranya. Pasien terkadang sering menangis tapi secara sembunyi-sembunyi
dan dimalam hari. Pasien juga sering mendengarkan murotal serta pengajian untuk
muhassabah dirinya agar tetap kuat dalam menjalani hidup.

DESA PANGKALAN RT 01/RW 01

Tanggal dirawat 29 Juni 2021

A. IDENTITAS KLIEN

Inisial : Ny. A (P)

Tanggal Pengkajian : 29 Juni 2021


Alamat : Pangkalan, RT 01/RW 01, Purworejo

Umur : 50 tahun

Agama : Islam

Status Perkawinan : Menikah

Pekerjaan : Guru

RM No. :-

Dx. Medis : Kanker payudara (Ca Mammae)

B. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT

Pasien mengatakan ia merasakan adanya benjolan di payudaranya sejak pasien berumur


25 tahun dan terasa nyeri. Pasien didiagnosis mengalami kanker payudara stadium 2, dan
oleh dokter dianjurkan untuk melakukan pengangkatan benjolan tersebut. Setelah
benjolan tersebut diangkat pasien terlihat murung dan tidak seceria seperti dahulu. Ia
mengungkapkan takut jika tidak bisa menjadi istri seutuhnya untuk suaminya karena
kondisi payudaranya sekarang.

C. FAKTOR PREDISPOSISI

Biologis :

 Riwayat penyakit keturunan :


Pasien mengatakan tidak memiliki penyakit keturunan
 Riwayat trauma misal kecelakaan/trauma lain :
Pasien mengatakan tidak ada
 Riwayat status nutrisi :
Sebelum sakit : pasien mengatakan makan 3 kali sehari dan minum 8 gelas sehari
Saat sakit : pasien mengatakan makan 1 kali sehari dan minum 5 gelas sehari
 Riwayat penyakit sebelumnya :
Pasien mengatakan bahwa ia memiliki penyakit darah tinggi dari satu tahun yang lalu
dan juga terdapat benjolan didaerah payudara sejak klien berusia 25 tahun.

Psikologis :
 Perubahan sikap saat berkomunikasi :
Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami perubahan sikap menjadi pendiam
dan tidak seceria dulu sejak didiagnosa kanker serta pengangkatan benjolan yang
terdapat dipayudaranya.
 Pengalaman masa lalu berobat ke pengobatan alternatif :
Pasien mengatakan pernah melakukan pengobatan alternatif dengan meminum jamu
dan memakan makanan yang dianjurkan pengobatan alternatif tersebut yaitu salah
satunya mengkonsumsi bawang putih.
 Gambaran positif terhadap diri karena sakit yang dialami :
Pasien mengatakan bahwa dengan sakitnya ini pasien bisa lebih banyak istirahat, lebih
banyak mengingat Allah, lebih mendekatkan diri pada Allah.
 Motivasi diri terhadap kesembuhan sakitnya :
Pasien mengatakan bahwa ia memiliki motivasi untuk sembuh agar pasien bisa
melihat anak pertamanya menikah dan hidup bahagia.
 Pengalaman psikologis masa lalu terkait sakitnya yang dirasa tidak menyenangkan :
Pasien mengatakan ada, ia merasa karena sakitnya ini segala aktivitas yang ia lakukan
menjadi terbatas. Ia juga takut tidak bisa berperan sebagai seorang istri dan ibu untuk
suami dan anaknya secara optimal karena penyakit yang menimpanya ini.

Sosial Budaya :

 Usia 50 tahun, Jenis kelamin Perempuan, Tingkat pendidikan S1


 Penghasilan untuk berobat :
Klien mengatakan penghasilannya lumayan mencukupi untuk kebutuhan berobat,
suami klien juga bekerja sehingga bisa menambah biaya pengobatan, saudara-saudara
klien juga siap membantu dalam moril dan finansial.
 Respon terhadap pekerjaan saat ini ketika sakit :
Klien mengatakan pekerjaanya tetap mengajar namun hanya bisa mengirimkan materi
saja karena keterbatasan aktivitas dirinya.
 Pendapat pasien tentang pandangan lingkungan sekitar tentang dirinya dan
keluarganya :
Klien mengatakan pandangan lingkungan sekitar ada yang berempati terhadap
dirinya, mendukung untuk kesembuhannya, ketika memerlukan bantuan yang dirasa
tidak bisa dilakukannya sendiri tetangga siap membantu, namun ada juga yang
menjadikannya sebagai bahan gosipan karena penyakit yang dideritanya ini.
 Agama yang dianut :
Klien mengatakan Islam
 Peran pasien di dalam kegiatan lingkungan :
Klien mengatakan terkadang masih mengikuti pengajian walaupun memotong acara
karena sudah lelah, mengikuti arisan walaupun hanya menghadiri sebentar.
Masyarakat sekitar pun mengetahui dan memaklumi serta mendukung atas
kesembuhan pasien.
D. FAKTOR PRESIPITASI
Kondisi kesehatan klien saat ini tengah menderita kanker payudara stadium 2. Kondisi
psikologi yang dialami klien saat ini klien tampak bersuara kecil ketika diminta
menceritakan penyakitnya, klien terlihat malu dengan menutupi payudara kirinya
dengan kerudung, klien juga terlihat murung dan sedih atas penyakit yang
menimpanya.
E. PENGKAJIAN FISIK

Keadaan Umum :

Pasien didiagnosis mengidap kanker payudara stadium 2. Pasien juga mengatakan


bahwa ia memiliki benjolan di payudara sehingga dokter menganjurkan untuk
mengangkat benjolan tersebut. Setelah diangkat pasien terlihat murung tidak seceria
sebelumnya. Ia mengungkapkan takut jika tidak bisa menjadi istri seutuhnya untuk
suaminya karena kondisi payudaranya sekarang.

Pemeriksaan Vital Sign :

Tekanan darah : 130/80 mmHg

Nadi : 90 x/menit

Suhu : 36,5°C

RR : 20 x/menit

Pemeriksaan Fisik :

Pemeriksaan Head To Toe


a. Keadaan Umum

1. Kesadaran : Compos Mentis, agak gelisah


2. Status Gizi :
TB :152 cm
BB : 66 Kg
IMT : 20,5 (normal)
3. Tanda Vital : TD = 130/80 mmHg Nadi = 84 x/mntSuhu = 37 °C RR = 20 x/mnt
4. Skala Nyeri
P: pasien mengatakan nyeri dengan skala 4 di payudara kiri, Q: terasa seperti
tertusuk-tusuk, R: payudara kiri, T: setiap kali gerak.

b. Pemeriksaan Head To Toe

1. Kulit
Kulit bersih warna sawo matang, turgor kulit, tidak ada sianosis.
2. Kepala
Bentuk mesocephal, bentuk simetis,rambut dan kulit kepala bersih. Mata ishokor,
simetris, visus normal. Telinga simetris dan bersih.
3. Leher
Tidak ada benjolan dan tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.
4. Tengkuk
Tidak ada benjolan dan tidak ada kaku kuduk.
5. Dada
a) Inspeksi
Bentuk dada tidak simetris karena ada pembengkakan payudara kiri.
b) Auskultasi
Vesikuler
c) Perkusi
Sonor
d) Palpasi
Terdapat benjolan di payudara kiri, bengkak dan terasa nyeri,tidak simetris,
ada nyeri tekan.
6. Payudara
a) Inspeksi
Di payudara kiri terdapat benjolan, tampak kemerahan, dan kulit payudara
mengkerut seperti kulit jeruk.
b) Palpasi
Teraba benjolan yang mengeras dan terasa nyeri serta terdapatpembengkakan
di payudara kiri.
7. Punggung
Tidak ada nyeri punggung, tidak ada skoliosis dan lordosis.
8. Abdomen
a) Inspeksi
Warna kulit sawo matang, simetris, tidak ada kemerahan dan kekuningan,
tidak ada bekas luka.
b) Auskultasi
Bising usus 20x/menit.
c) Perkusi
Terdengar redup, tidak ada hepatomegali.
d) Palpasi
Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
9. Panggul
Tidak ada nyeri panggul
10. Anus dan Rectum
Pasien mengatakan tidak pernah BAB darah dan tidak ada benjolan dianus.
11. Genetalia
Pasien mengatakan genetalianya bersih, tidak keluar sekret yang berlebihan.
12. Ekstremitas
a) Atas
Mampu menggerakkan tangan secara mandiri, hanya lengan kiri terasa agak
nyeri, tidak teraba benjolan dan terpasang infus RL di lengan kanan. Tidak
ada kelainan bentuk dan fungsi.
b) Bawah
Mampu menggerakkan kaki secara mandiri dan tidak teraba benjolan.

Pengkajian Psikososial :

a. Gambaran diri :
Pasien mengatakan setelah operasi payudara kirinya tidak ada dan merasa
tubuhnya menjadi berubah bentuk.
b. Identitas diri :
Pasien mengatakan bangga sebagai seorang istri dan ibu untuk keluarganya.
c. Peran diri :
Pasien adalah ibu rumah tangga yang juga berkerja sebagai guru. Selama di RS
pasien kooperatif dengan program terapi.
d. Ideal diri :
Pasien mengatakan ingin sembuh dari penyakitnya.
e. Harga diri :
Sejak sakit ini pasien merasa tetap dihargai dan dihormati oleh suami dan
anaknya.

Genogram

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien

F. STATUS MENTAL
a. Penampilan umum :
Pasien berpakaian seadanya tanpa berpikir menggunakan pakaian kesukaan.
b. Pembicaraan :
Pasien berbicara lambat.
c. Aktivitas motorik :
Pasien tampak lesuh dan kurang bersemangat.
d. Alam perasaan :
Pasien terlihat sedih dan murung.
e. Interaksi selama wawancara :
Pasien ketika berinteraksi banyak menunduk serta terlihat sedikit murung.
f. Tingkat kesadaran dan orientasi :
Pasien mampu berorientasi.
g. Memori :
Pasien masih bagus dalam mengingat baik tempat, waktu, dan orang.
h. Daya tilik :
Pasien menyadari dan mengetahui bahwa dirinya sakit.
G. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Penggunaan obat dirumah :
Pasien mengetahui waktu meminum obat setelah makan dan diminum 3x sehari.
2. Proses pemeliharaan kesehatan dirumah :
Pasien berolahraga seminggu 2 kali dengan berjalan kaki santai.
3. Aktivitas didalam dan diluar rumah :
Didalam rumah pasien sering mengerjakan kegiatan rumah tangga yaitu bersih-
bersih sesekali menyelesaikan pekerjaan kantor. Diluar rumah pasien
bersosialisasi dengan tetangga dan berjalan santai bersama tetangga.
H. MEKANISME KOPING

Pasien terkadang sering menangis tapi secara sembunyi-sembunyi dan dimalam hari.
Pasien mengatakan bahwa ia berdoa dan bercerita kepada keluarga setiap mendapat
masalah yang di hadapi apalagi mengenai masalah penyakitnya. Pasien juga sering
mendengarkan murotal serta pengajian untuk muhassabah dirinya agar tetap kuat dalam
menjalani hidup.

I. ASPEK MEDIS
Diagnose medis :
Gangguan Citra Tubuh
Terapi yang diberikan
Afirmasi positif
J. ANALISA DATA

Tgl/Jam Data Fokus Diagnosis Paraf


10 Juni DS : - Pasien mengatakan nyeri pada daerah Nyeri
2021/ payudaranya kronis
09.00 DO : - Pasien terlihat menahan sakit dengan
sesekali meringis dan menunjukkan tidak
nyaman
- TTV
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 90 x/menit
Suhu : 36,5°C
RR : 20 x/menit
DS : - Pasien mengatakan didiagnosa Gangguan
mengalami kanker payudara Citra Tubuh
- Pasien mengatakan ia harus dioperasi
guna mengangkat benjolan
dipayudaranya
- Pasien mengatakan takut jika tidak bisa
menjadi istri seutuhnya
DO : - Pasein terlihat murung
- Pasien terlihat cemas
- Pasien terlihat ketakutan

K. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan Citra Tubuh (GCT)
L. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Tgl/ Diagnosis Rencana Keperawatan


Tujuan Tindakan Rasional
Jam
29 GCT Setelah dilakukan  Promosi Citra - Untuk
Juni tindakan Tubuh memonitori
2021 / keperawatan 2x24 - Monitor frekwensi frekwensi
08.00 jam diharapkan : pernyataan kritik pernyataan kritik
- Melihat bagian terhadap diri sendiri terhadap diri
tubuh (4) - Diskusikan sendiri
- Menyentuh perubahan tubuh dan - Untuk
bagian tubuh fungsinya mendiskusikan
(4) - Diskusikan kondisi perubahan tubuh
- Verbalisasi stres yang dan fungsinya
kecacatan mempengaruhi citra - Unutk
bagian tubuh tubuh mendiskusikan
(4) - Latihan peningkatan kondisi stres yang
- Verbalisasi penampilan diri mempengaruhi
kehilangan - Mengajarkan cara citra tubuh
bagian tubuh mengatasi masalah - Untuk melatih
(4) gangguan citra peningkatan
tubuh (afirmasi penampilan diri
positif dan nafas - Untuk mengatasi
dalam) masalah
- Jelaskan kepada gangguan citra
keluarga tentang tubuh yang dirasa
perawatan klien
perubahan citra - Untuk
tubuh menjelaskan
kepada keluarga
tentang
perawatan
perubahan citra
tubuh

M. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tgl/ Diagnosis/ Implementasi Respon Paraf


Jam TUK/SP
29 GCT 1. Memonitori frekwensi DS :
Juni pernyataan kritik 1. Pasien mengatakan telah
2021/ terhadap diri sendiri mengurangi kritik
08.00 2. Mendiskusikan terhadap diri sendiri
perubahan tubuh dan 2. Pasien mengatakan telah
fungsinya mengerti akan perubahan
3. Mendiskusikan kondisi tubuh dan fungsinya
stres yang 3. Pasien mengatakan
mempengaruhi citra mengetahui kondisi stres
tubuh yang mempengaruhi
4. Melatihan peningkatan citra tubuh
penampilan diri 4. Pasien mengatakan
5. Mengajarkan cara sudah bisa melatih
meningkatkan citra peningkatan penampilan
tubuh (afirmasi positif diri
dan nafas dalam) 5. Pasien mampu
6. Menjelaskan kepada mempraktekkan cara
keluarga tentang meningkatkan citra
perawatan perubahan tubuh
citra tubuh 6. Pasien mengatakan telah
diberikan perawatan
kepada keluarga tentang
perawatan perubahan
citra tubuh
DO :
1. Pasien terlihat
mengurangi kritik diri
2. Pasien terlihat mengerti
akan perubahan tubuh
dan fungsinya
3. Pasien terlihat mengerti
kondisi stres yang
mempengaruhi citra
tubuh
4. Pasien terlihat bisa
melatih peningkatan
penampilan diri
5. Pasien terlihat paham
dan mau mempraktikkan
cara meningkatkan citra
tubuh
6. Pasien terlihat diberikan
perawatan kepada
keluarga tentang
perawatan perubahan
citra tubuh

FORM DOKUMENTASI CATATAN KEPERAWATAN

NAMA PASIEN (Inisial) : Ny. A

Tgl/ Diagnosi Implementasi Evaluasi Paraf


Jam s/SP
29 GCT 1. Memonitori frekwensi S :
Juni pernyataan kritik terhadap  Pasien mengatakan telah
2021 *SP diri sendiri mengurangi kritik
/08.0 terlampir 2. Mendiskusikan perubahan terhadap diri sendiri
0 tubuh dan fungsinya  Pasien mengatakan telah
3. Mendiskusikan kondisi stres mengerti akan perubahan
yang mempengaruhi citra tubuh dan fungsinya
tubuh  Pasien mengatakan
4. Melatihan peningkatan mengetahui kondisi stres
penampilan diri yang mempengaruhi citra
5. Mengajarkan cara tubuh
meningkatkan citra tubuh  Pasien terlihat bisa
6. Menjelaskan kepada melatih peningkatan
keluarga tentang perawatan penampilan diri
perubahan citra tubuh  Pasien terlihat memahami
dan mempraktikkan cara
meningkatkan citra tubuh
 Pasien mengatakan telah
diberikan perawatan
kepada keluarga tentang
perawatan perubahan citra
tubuh
O : - Pasien sudah berkurang
dalam terlihat menahan sakit
dengan berkurang
meringisnya dan berkurang
dalam menunjukkan tidak
nyaman
- TTV
Tekanan darah : 110/80
mmHg
Nadi : 70 x/menit
Suhu : 36°C
RR : 20 x/menit
- Pasien sudah terlihat
berkurang dalam
murungnya
- Pasien terlihat
berkurang dalam
cemas
- Pasien terlihat
berkurang akan
ketakutannya
A : GCT belum teratasi
lanjutkan intervensi
P:
Pasien :
Anjurkan pasien nafas dalam
dalam sesuai jadwal
Perawat :
Evaluasi pertemuan
sebelumnya (afirmasi positif
dan nafas dalam)
Selanjutnya diskusikan
mengurangi GCT dengan
spiritual (membaca Al-
Qur’an, mendengar murotal)

 SP 2 – Pasien : Mengevaluasi tindakan yang sudah dilakukan, mengidentifikasi


dan melakukan cara meningkatkan citra tubuh, melatih interaksi secara
bertahap
Mengajari keterampilan khusus afirmasi positif, membantu mempraktikan
keterampilan khusus afirmasi positif, mengevaluasi perasaan pasien setelah dilakukan
praktik afirmasi positif.
o Orientasi
“Assalamualaikum selamat pagi bu, perkenalkan nama saya Diah Alifia,
panggil saja perawat diah. Saya perawat dinas pagi dari pukul 7 sampai jam 2
siang.”
“Nama ibu siapa? Dan sukanya dipanggil apa nggih bu?”
“Bagaimana perasaan ibu hari ini?”
“Oiya ibu kalau saya boleh tahu apa yang telah dilakukan pada pertemuan hari
kemarin bu?”
“Nah baik, jadi dipertemuan kali ini kita akan melakukan keterampilan khusus
afirmasi positif. apakah ibu bersedia untuk melakukan keterampilan tersebut?”
“Kita memerlukan waktu kurang lebih 15 menit untuk melakukannya, apakah
ibu bersedia?”
“Tempatnya mau disini saja atau dimana bu?”
“Apakah posisi ibu sudah nyaman seperti itu bu?”
“Baik sebelum memulai kegiatan kita mulai dengan membaca basmallah
bersama-sama nggih bu. Bisa kita mulai sekarang ya bu.”
o Kerja
“Sekarang saya jelaskan dulu bu mengenai cara melakukannya. Pertama nanti
ibu menceritakan mengapa ibu merasa malu terhadap kehilangan payudara kiri
yang terjadi pada ibu, selanjutnya ibu tarik nafas sebanyak 3x melalui hidung,
ditahan sebentar, lalu dihembuskan melalui mulut secara perlahan dan ditarik
nafas yang ketiga sambil tutup mata dan sambil memikirkan serta raba bagian
tubuh lain yang masih dapat berfungsi dengan baik. Dan ditahap terakhir ibu
tarik nafas kembali 3x dan pada hembusan nafas yang ketiga ibu dapat
langsung membuka mata.”
“Bagaimana ibu apakah sudah mengerti? Nanti akan saya pandu ya bu”
“Bagaimana bu apakah ibu sudah siap untuk melakukannya?”
“Baik sekarang ibu bisa menceritakan kepada saya mengenai rasa malu yang
ibu rasakan saat payudara ibu sudah di operasi.”
“Jadi ibu merasa malu karena ada perubahan bentuk di payudara ibu? Karena
itu pula ibu merasa takut tidak bisa menjalankan peran sebagai istri secara
optimal nggih bu?”
“Ya bagus sekali ibu mau menceritakan apa yang ibu rasakan kepada saya.”
“Nah langkah selanjutnya ibu tarik nafas dari hidung dan keluarkan dari mulut
sebanyak 3x dan pada tarikkan nafas ketiga sambil menutup mata ya bu. Kita
mulai bu, ayo bu tarik nafas dari hidung…. tahan 1,2,3 keluarkan dari mulut.
Ulangi lagi bu, tarik nafas dari hidung…….tahan 1,2,3 keluarkan dari mulut…
bagus bu. Terakhir bu tarik nafas dari hidung dan sambil pejamkan mata, ayo
bu tarik nafas dari hidung…..tahan 1,2,3 keluarkan dari mulut.”
“Sekarang ibu raba bagian tubuh yang masih dapat berfungsi, pertama raba
kedua mata yang ibu miliki. bagaimana mata ibu, masih lengkap kan dan
masih dapat berfungsi? Coba sekarang ibu raba hidung ibu dan rasakan udara
yang masuk melalui hidung ibu, gimana ibu masih dapat berfungsi dengan
baik?, Selanjutnya ibu raba mulut yang ibu miliki, masih dapat berfungsi
untuk makan dan berbicara? wah bagaimana ibu masih dapat berfungsi dengan
baik? Coba sekarang ibu raba kedua tangan ibu, masih dapat berfungsi dengan
baik kan bu?, Yang terakhir sekarang ibu raba kedua kaki ibu, bagaimana
kakinya bu masih dapat berfungsi untuk berjalan kan?”
“Alhamdulillah semuanya masih sehat dan masih berfungsi nggih bu, ibu
hanya memiliki satu kekurangan dalam tubuh ibu, nah sekarang apa ada yang
perlu ibu sesali atau mungkin menjadi penyebab rasa tidak percaya diri?”
“Bagus sekali ibu, itu berarti ibu sudah mensyukuri akan tubuh yang ibu
miliki.”
“Selanjutnya ibu tarik nafas dari hidung…..tahan 1,2,3 keluarkan dari mulut;
Tarik nafas lagi dari hidung bu…..tahan 1,2,3 keluarkan dari mulut, dan yang
terakhir tarik nafas dari hidung sambil buka mata….tahan 1,2,3 keluarkan dari
mulut.”
“Lalu saya punya jalan keluar bu untuk mengatasi kekurangan yang ibu miliki,
ibu bisa memakai bra yang ada busanya. Hal ini bertujuan untuk membuat
payudara yang telah mengalami operasi ukurannya sama seperti yang tidak di
operasi.”
o Terminasi
“Bagaimana perasaan mba setelah kita praktikan keterampilan khusus afirmasi
positif?”
“Ibu bisa tolong sebutkan kembali cara apa saja yang bisa digunakan untuk
meningkatkan citra tubuh? Yak bagus sekali ibu dapat menyebutkannya
kembali.”
“Nah jadi cara yang saya ajarkan tadi bisa ibu lakukan ketika perasaan malu
ibu mulai mengganggu kembali, tindakan tersebut dapat meningkatkan citra
dalam diri ibu. Ibu tadi sudah bisa melakukannya sendiri nggih? Bagus sekali
ibu telah paham dan berhasil mengikuti dari apa yang saya ajarkan.”
“Nah karena waktunya sudah 15 menit, kita akhiri pertemuan kali ini dengan
membaca hamdalah bersama sama nggih bu.”
“Apakah ada hal yang ingin ibu tanyakan sebelum saya kembali ke ruangan?
Baik kalau begitu terimakasih atas kerjasamanya nggih ibu, saya pamit.
Assalamualaikum”

Anda mungkin juga menyukai