Anda di halaman 1dari 16

Kehamilan post term

EKA RIYANTI
Pengertian
• Kehamilan yang berakhir antara 40 dan 42
minggu
WHO defenisi….
1. Kehamilan postterm adalah kehamilan yang
berlangsung pada atau melebihi 42 minggu
atau 294 hari
2. Kehamilan postdate adalah kehamilan yang
berlangsung melebihi 40 minggu ditambah satu
atau lebih hari (setiap waktu yang melebihi
tanggal perkiraan lahir)
3. Prolonged pregnancy adalah semua kehamilan
yang melebihi 42 minggu. Sinonim postterm
Etiologi
Pengaruh Progesteron
penurunan hormon progesteron dalam kehamilan
memacu proses biomolekuler pada persalinan dan
meningkatkan sensitivitas uterus terhadap
oksitosin sehingga di ambil kesimpulan kehamilan
postdate adalah karena berlangsungnya pengaruh
progesteron
Teori Oksitosin
Pemakaian oksitosin untuk induksi persalinan
pada kehamilan postdate memberi kesan bahwa
oksitosin secara fisiologis memegang peranan
penting dalam menimbulkan persalinan dan
pelepasan oksitosin dari neurohipofisis ibu hamil
yang kurang pada usia kehamilan lanjut diduga
sebagai salah satu faktor penyebab kehamilan
postdate
Teori kortisol/ ACTH Janin
• Pemberi tanda untuk dimulainya persalinan adalah janin,
diduga akibat peningkatan tiba tiba kadar kortisol plasma
janin. Kortisol janin akan mempengaruhi plasenta
sehingga produksi progesteron berkurang dan membesar
sekresi estrogen selanjutnya berpengaruh terhadap
meningkatnya produksi prostaglandin. Pada cacat
bawaan seperti anencephalus, hipoplasia adrenal janin
dan tidak adanya kelenjar hipofisis pada janin akan
menyebabkan kortisol janin tidak di produksi dengan baik
sehingga kehamilan dapat berlangsung lewat waktu
Syaraf uterus
Tekanan pada gangglion servikalis dan pleksus
frankenhauser akan membangkitkan kontraksi
uterus. Pada keadaaan dimana tidak ada tekanan
pada pleksus ini seperti kelainan letak, tali pusat
pendek dan bagian bawah masih tinggi sebagai
penyebab terjadinya kelahilan post date
Herediter
• Seorang ibu yang mengalami kehamilan post
date mempunyai kecenderungan untuk
melahirkan lewat waktu pada kehamilan
berikutnya.
• Menurun jika ibunya postdate kemungkinan anak
perempunnya juga postdate
Keluhan subyektif
Cemas karena kehamilan lewat waktu
Tanda klinis
• Tidak ada kontraksi padahal HPL sudah lewat
• Tidak ada pembukaan
• Tidak ada tanda tanda persalinan
• Gerakan janin berkurang
Bayi
• Stadium 1 kulit kehilangan verniks kaseosa dan
terjadi maserasi sehingga kulit kering, rapuh dan
mudah mengelupas
• Stadium II seperti stadium 1 disertai pewarnaan
mekonium kehijauan di kulit
• Stadium III seperti stadium I disertai pewarnaan
kekuningan pada kuku kulit dan tali pusat
Prognosis
• 37 – 41 minggu ------1.1%
• 43 minggu ------3,3 %
• 44 minggu ------6,6%
Komplikasi
• Perubahan pada plasenta
• Pengaruh pada janin
sindrom post maturitas gangguan
pertumbuhan, dehidrasi, kulit kering, keriput,
kukui kaki dan tangan panjang, hilangnya
vernik kaseosa dan lanugo, maserasi kulit,
warna kehijauan atau kekuningan pada kulit
dan tali pusat
• Gawat janin
Penatalaksanaan
• Selama persiapan persalinan
• Miring ke kiri
• Pergunakan CTG
• Beri oksigen
• Pantau persalinan dengan partograf
• Segera lahirkan bayi ( INDUKSI atau SC)
• Pengawasan ketat
Diagnosa keperawatan
• Resiko cidera janin
• Resiko cidera ibu
• Cemas
Risiko distress janin b.d insufisiensi sirkulasi utero plasenta
• Tujuan: mencegah terjadinya distress janin
• Kriteria hasil:
•  DJJ dan gerakan janin dalam batas normal
•  Jumlah cairan ketuban masih cukup
Intervensi keperawatan:
1) Pantau kesejahteraan janin dalam rahim secara berkala
2) Kolaborasi pemeriksaan prosedur diagnostik untuk evaluasi
kesejahteraan janin dalam rahim
3) Monitor tanda-tanda vital pada ibu
4) Beritahukan klien dan keluarga rencana induksi persalinan jika
diperlukan
Cemas b.d proses penantian kelahiran bayi
Tujuan: mengurangi kecemasan klien
Kriteria hasil:
•  TTV klien dalam batas normal
•  Klien kooperatif selama tindakan
Intervensi keperawatan:
1) Informasikan tentang prosedur tindakan diagnostik yang akan
dijalani oleh klien
2) Bersikap empati dan solutif terhadap setiap keluhan klien
3) Ajarkan teknik relaksasi yang dapat diterapkan oleh klien:
progressif muscle relaxation (PMR), guided imagery.
4) Libatkan klien dan keluarga dalam setiap rencana tindakan yang
akan dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai