Anda di halaman 1dari 18

Kelompok

Anindhita Rahmaini (2120242049)


3
Anisa Pratama Putri (2120242050)
Putri Abelia Joshanda (2120242069)
Putri Wahyuni (2120242072)
Rekha Anjeli Mahalni (2120242074)
Tessa Juliya (2120242083)
Ummy Raudhatul Karim (2120242085)
Vivia Jovancha
1 (2120242086)
MAKALAH
POSTMATUR
KEPERAWATAN
MATERNITAS
⋄ A. Pengertian Postmatur ⋄ Kehamilan post matur adalah
kehamilan yang melewati 294 hari
⋄ Kehamilan postmatur merupakan atau lebih dari 42 minggu lengkap di
salah satu bentuk hitung dari HPHT ( Hari Pertama
kegawatdaruratan medis yang Haid Terakhir ). Biasanya usia
terjadi pada ibu hamil dan ibu kehamilan normal antara 38-42
minggu. Namun, sekitar 3,4 - 14%
yang akan bersalin. kehamilan
atau rata - rata 10% kehamilan
postmatur adalah kehamilan yang
berlangsung sampai 42 minggu atau
melampaui umur 294 hari (42 lebih. Prevalensi diatas bervariasi
Minggu ) dengan segala tergantung pada kriteria yang di pakai
kemungkinan komplikasinya. oleh peneliti (Prawirohardjo, 2008)

3
⋄ B. Etiologi Postmatur
⋄ Penyebab dari kehamilan postmatur ini masih belum diketahui secara jelas menurut
(Soerjono, 2010) beberapa teori yang diajukan antara lain :
⋄ 1. Pengaruh progesteron
⋄ Penurunan hormon progesteron dalam kehamilan merupakan perubahan
endokrin yang dapat memacu proses biomolekul pada saat persalinan dan meningkatkan
sensitifitas terus terhadap oksitosin, sehingga terjadi kehamilan postmatur karena masih
dipengaruhi progesteron.
⋄ 2. Teori oksitosin
⋄ Pemakaian oksitosin untuk induksi persalinan pada kehamilan, secara fisiologi
memiliki peranan penting dalam menimbulkan persalinan dan pelepasan oksitosin dari
neurohipofisis ibu hamil yang kurang pada usia kehamilan lanjut juga sebagai salah satu
penyebab kehamilan postmatur.

4
⋄ 3. Teori kortisol / ACTH janin ⋄ 4. Saraf uterus
⋄ Dalam teori ini diajukan bahwa sebagai ⋄ Tekanan pada ganglion
pemberi tanda untuk di mulainya persalinan adalah cervicale is dari pleksus
janin diduga akibat peningkatan kadar kortisol frankenhauser akan
plasma janin titik kortisol janin akan meningkatkan kontraksi
mempengaruhi plasenta sehingga produksi uterus. Pada keadaan dimana
progesteron berkurang dan memperbesar sekresi tidak adanya tekanan pada
estrogen yang dapat berpengaruh terhadap pleksus ini seperti pada
meningkatnya produksi prostaglandin titik pada kelainan letak tali pusat
cacat bawaan janin seperti Anas evaluasi pendek dan bagian bawah
hiperplasia adrenal janin dan tidak adanya kelenjar masih tinggi kesemuanya
hipofisis pada janin akan menyebabkan kortisol diduga sebagai penyebab
janin tidak diproduksi dengan baik sehingga terjadinya kehamilan
kehamilan dapat berlangsung lewat bulan. postmatur.
⋄ .
5
⋄ 5. Herediter
⋄ Beberapa penulis menyatakan bahwa
. kehamilan
seorang ibu yang mengalami
postmatur mempunyai kecenderungan
untuk melahirkan lewat bulan pada
kehamilan berikutnya. Mogren
menyatakan bahwa jika ada seorang ibu
mengalami kehamilan postmatur saat
melahirkan anak perempuan maka
kemungkinan besar anak perempuan
tersebut akan mengalami kehamilan
postmatur juga.

6
. C.Tanda tanda bayi postmatur

⋄ 1. Stadium I
⋄ Kulit menunjukkan kehilangan verniks kaseosa dan maserasi berupa kulit
kering, rapuh dan mudah mengelupas.
⋄ 2. Stadium II
⋄ Kulit menunjukkan kehilangan verniks kaseosa dan maserasi berupa kulit
kering rapuh dan mudah mengelupas dan juga disertai dengan pewarnaan mekonium
. kehijauan pada kulit. . .

⋄ 3. Stadium III
⋄ Terdapat pewarnaan kekuningan pada kuku kulit dan tali pusat.

7
⋄ Tanda bayi postmatur ( Manuaba, Ida Bagus gede, 1998 )

⋄ 1. Biasanya lebih berat dari bayi matur ( >4000 gram )


⋄ 2. Tulang dan sutura kepala lebih keras dari bayi matur
⋄ 3. Rambut lanugo hilang atau sangat kurang
⋄ 4. Kulit keriput, sering mengelupas, sering berwarna kekuningan
⋄ 5. Kadang-kadang anak agak kurus
⋄ 6. Air ketuban sedikit dan mengandung mekonium
⋄ 7. Kuku kuku panjang

8
D. Komplikasi persalinan postmatur
Bahaya persalinan postmatur adalah :
1. Kemungkinan kematian anak didalam rahim bertambah.
2. Besarnya anak yang berlebih dapat menimbulkan kesukaran
pada persalinan. Sebaiknya anak dapat kecil dikarenakan penurrunan
fungsi plasenta
Komplikasi :
1. Untuk ibu
a.Rasa takut akibat terlambat lahir
b.Rasa takut menjalani oprasi dengan akibat komplikasi.
2. Untuk janin
a.Oligohidramnion
b.Diwarnai mekonium
c. Makrosomnia, berat badan terus bertambah meskipun
lambat, dapat mencapai lebih dari 4000-4500 gram

9
d. Dismaturitas bayi.
Criteria makrosomia, kuku panjang, penulangan baik,
tulang rawan telinga sudah baik, lemak kulit masih
cukup, pertumbuhan genetalia sekunder sudah ada,
mata besar dan terbuka.
e. Jika plasenta telah mengalami disfungsi
sehingga tidak mempu memberikan nutrisi dan O2
yang cukup, akan terjadi sebaliknya sehingga disebut
sindrom post matur dengan kriteria bayi tampak
tua, kuku panjang, keriput (lemak berkurang)
terutama di telapak tangan dan kaki, mata lebar
bahkan sudah membuka, verniks kaseosa hilang atau
berkurang.
f. Hipoglikemia, karena janin menggunakan
cadangan lemak kulit dan glikogen dalam hati.
E.Penatalaksanaan Postmatur
Menurut Arif Mansjoer (2000) penatalaksanaan
kehamilan lewat waktu bila keadaan janin baik dapat
dilakukan dengan cara :
1.Tunda pengakhiran kehamilan selama satu minggu
dengan menilai gerakan janin dan tes tanpa tekanan 3 hari
kemudian, bila hasil positif, segera lakukan seksio sesarea
2.Induksi persalinan.
Induksi persalinan merupakan suatu usaha supaya
persalinan mulai berlangsung dengan jalan merangsang
timbulnya his. Ada dua cara yang biasanya dilakukan untuk
memulai proses induksi, yaitu mekanik dan kimia.

11
a.Secara mekanik
Biasanya dilakukan dengan sejumlah cara seperti menggunakan
metode striping, vibrator kateter serta memecahkan ketuban.

b.Secara kimia
Ibu akan diberikan obat-obatan khusus di ada yang diberikan
dengan cara diminum, dimasukkan ke dalam vagina, di infus kan,
ataupun disemprotkan pada hidung titik biasanya tak lama
setelah salah satu cara kimia itu dilakukan, ibu hamil akan
merasakan datangnya kontraksi.

12
Penatalaksanaan pada bayi postmatur antara lain :
1.Bila bayi mengalami ketidakefektifan termoregulasi tindakan yang
diberikan antara lain :
a.Hangatkan inkubator atau penghangat radian sebelumnya,
pastikan bahwa handuk dan atau selimut yang tipis yang telah
dihangatkan telah tersedia. Pertahankan suhu ruang bersalin pada
suhu 22 celcius dengan kelembaban relatif 60% - 65%.
b.Bersihkan bayi baru lahir, dari darah dan vernix yang berlebihan
khususnya yang ada di kepala dengan handuk yang telah
dihangatkan sebelumnya
c.Letakkan bayi baru lahir di bawah penghangat radian
d.Bungkus bayi dengan selimut yang telah dihangatkan dan
pindahkan bayi ke ibunya
e.Rangkul bayi sehingga menempel pada dada ibu dan dibedong
dengan selimut yang hangat

13
2.Risiko cedera
a.Evaluasi dengan alat elektronik respon denyut jantung
janin terhadap kontraksi uterus selama asuhan intrapartum
b.Gaji kadar glukosa darah dengan menggunakan script
kimia sebelum pemberian ASI dan sebelum 2 jam setelah
kelahiran
c.Kaji tanda-tanda hipoglikemi
d.Ajarkan orang tua untuk memperkirakan perubahan pada
kemampuan infan
e.Diskusikan dengan orang tua perlunya pemantauan
konstan terhadap infan

14
 Persalinan anjuran atau induksi persalinan dapat dilakukan
dengan metode antara lain :
1.Persalinan anjuran dengan infus pituitrin (sintosinom)
2. Memecahkan ketuban
3. Persalinan anjuran yang menggunakan protaglandin

15
 Menurut achadiat (2004), penatalaksanaan postmatur
tanpa patologi lain yaitu :
1.Pasien dirawat
2.Pemeriksaan laboratorium non stres test (NST)
3.NST reactive periksa keadaan serviks
4.Serviks matang ( BS) 9 dapat langsung di induksi
5.Jika servis belum matang perlu dimatangkan dulu
6.Bila terdapat patologi lain misalnya preeklamsi berat bekas
SC dan lain-lain maka dipertimbangkan untuk mengakhiri
kehamilan secara SC
7.Jika induksi gagal atau terjadi gawat janin dilakukan SC
 

16
Pencegahan.Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan
kehamilan yang teratur minimal 4 kali selama kehamilan, 1 kali pada trimester
pertama sebelum 12 minggu 1 kali pada trimester kedua antara 13 minggu
sampai 28 minggu dan dua kali pada trimester ketiga di atas 28 minggu titik
bila keadaan memungkinkan, pemeriksaan kehamilan dilakukan 1 bulan sekali
sampai usia 7 bulan 2 minggu sekali pada kehamilan 7-8 bulan dan seminggu
sekali pada bulan terakhir. Hal ini akan dapat menjamin ibu dan dokter
mengetahui dengan benar usia kehamilan, dan mencegah terjadinya kehamilan
serotinus yang berbahaya perhitungan dengan satuan Minggu seperti yang
digunakan para dokter kandungan merupakan perhitungan yang lebih tepat
titik untuk itu perlu diketahui dengan tepat tanggal hari pertama haid
terakhir seorang calon ibu tersebut. Perhitungannya, jumlah hari sejak hari
pertama haid terakhir hingga saat itu dibagi 7 jumlah hari dalam seminggu
titik misalnya hari pertama haid terakhir X jatuh pada 2 Januari 1998. Saat
ini tanggal 4 Maret 1998. Jumlah hari sejak hari pertama haid terakhir
adalah 61 titik setelah angka itu dibagi 7 diperoleh angka 8,7 jadi usia
kehamilannya saat ini adalah 9 Minggu.

17
 

THANK YOU

18

Anda mungkin juga menyukai