RISKA NURFADILAH K
2117019
2019
A. KONSEP MEDIK
1. Definisi
kegawatdaruratan medis yang terjadi pada ibu hamil dan ibu yang
atau lebih dari 42 minggu lengkap di hitung dari HPHT (Hari pertama
(Prawirohardjo, 2008).
2. Etiologi
antara lain :
a. Pengaruh progesteron
dipengaruhi progesteron.
b. Teori oksitosin
yang kurang pada usia kehamilan lanjut diduga sebagai salah satu
lewat bulan.
d. Saraf Uterus
ada tekanan pada pleksus ini, seperti pada kelainan letak, tali
matur.
okstitosin berkurang.
keluarga tertentu
e. Insufisiensi plasenta
3. Patofissiologi samapai timbul gejala
adanya kadar kortisol yang rendah pada darah janin membuat kadar
4. Manifestasi Klinik
Prawirohardjo)
tali pusat
e. Kuku-kuku panjang
a. Ultrasonografi (USG).
b. Pemeriksaan radiologi.
c. Pemeriksaan laboratorium.
antara lain:
gerakan janin dan tes tanpa tekanan 3 hari kemudian, Bila hasil
b. Induksi Persalinan.
yaitu mekanik dan kimia. Kedua cara ini pada dasarnya dilakukan
untuk mengeluarkan zat prostaglandin yang fungsinya sebagai zat
memecahkan ketuban.
lama setelah salah satu cara kimia itu dilakukan, ibu hamil akan
65%.
2. Resiko cidera
kelahiran
kemampuan infan
terhadap infan
7. Komplikasi
yaitu:
Kepekaan uterus-
oksitoin menurun Stimulasi (pacemaker)
bagi kontraksi otot polos
uterus tidak timbul.
Produksi
prostaglandin tidak
maksimal
Kontraksi uterus
tidak terjadi
Penipisan Serviks Tidak
Terjadi
Kehamilan
postmatur
12
O2 ke jaringan
Kehamilan janin berkurang
postmatur
MK: Gangguan
perfusi jaringan
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Identitas klien : nama, umur, ras, gravida, alamat, dan nomor telepon,
polio.
6. Transfusi darah.
8. Pola tidur.
9. Diet.
10. Aktifitas.
kimiawi.
e. Riwayat keluarga.
yang sama.
16
f. Riwayat mestruasi
1. Umur menarche.
3. Lamanya.
5. Disminore.
lain-lain.
g. Riwayat Obstetri.
1. Gravida/para
1. Tanggal terminasi
2. Usia genital
3. Tempat lahir
dalam persalinan.
h. Riwayat ginekologi
1. Infeksi vagina.
j. Riwayat pernikahan.
letak janin dan berapa tinggi fundus uteri, apakah sesuai dengan umur
2. Persalinan : Spontan atau buatan, lahir aterm atau prematur, ada atau
3. Nifas : Apakah ada luka episiotomi atau robekan jalan lahir yang telah
dijahit.
4. Anak : Jenis kelamin, hidup atau mati, kalau sudah meninggal pada usia
berapa dan sebab meninggal, berat badan dan panjang badan waktu
lahir.
18
adalah :
1. Pola nutrisi
Makan teratur 3 kali sehari, 1 piring nasi, lauk, sayur dan buah, minum
kurang lebih 8 gelas per hari, susu, teh dan air putih.
2. Pola Aktivitas
3. Pola Seksual
4. Pola eliminasi
n. Pemeriksaan Umum
4. Suhu : Apakah ada peningkatan suhu atau tidak. Normalnya suhu tubuh
5. Denyut nadi : Untuk mengetahui nadi pasien yang dihitung dalam menit.
8. Tinggi badan : Untuk mengetahui tinggi badan ibu hamil, kurang dari
9. Lila : Untuk mengetahui lingkar lengan atas ibu, normalnya 23,5 cm.
20
o. Pemeriksaan fisik
1. Kepala
o Muka : Keadaan muka pucat atau tidak, adakah kelainan atau tidak,
tidak
b. Axilla : Adakah tumor atau benjolan, adakah nyeri tekan atau tidak
bentuk abdomen, linea alba / nigra, striae albkan / lividae, kelainan dan
pergerakan janin.
2. Palpasi
menempatkan ujung pita ukur pada tepi atas sympisis pubis dan tetap
fundus ibu
o HIS / Kontraksi
o Pada ibu post matur tidak ada his walaupun kehamilan sudah
mencapai 42 minggu
22
o Tafsiran berat
presentasi, selaput ketuban masih utuh atau tidak dan sudah sejauh
2. Perineum : Untuk mengetahui ada bekas luka atau tidak, ada keluhan
atau tidak.
3. Anus : Untuk mengetahui ada hemoroid atau tidak, ada kelainan atau
tidak.
r. Pemeriksaan penunjang
adalah :
plasenta.
tanpa tekanan, dinilai apakah reaktif atau tidak dan tes tekanan
oksitosin ). Salah satu tanda dari postmaturitas adalah air ketuban yang
2. Diagnose
b. Resiko Cidera pada ibu berhubungan dengan bayi yang besar dan tidak
3. Intervensi keperawatan terdiri dari 3 diagnosa prioritas, tujuan dan kriteria hasil, rencana keperawatan dan
nasional
PERENCANAAN
DIAGNOSA
NO KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA RENCANA
(DIAGNOSA) RASIONAL
HASIL KEPERAWATAN
1 2 3 4 5
Ansietas berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Gunakan pendekatan 1. Agar pasien percaya pada
dengan kurang keperawatan di harapkan yang tenang dan perawat.
pengetahuan. pasien dapat mengurangi meyakinkan 2. Agar pasien dapat
tingkat kecemasan dengan 2. Jelaskan semua prosedur mempersiapkan diri
skala indicator : termasuk sensasi yang dengan tindakan yang
1. Tidak dapat beristirahat akan di rasakan yang akan dilakukan dan yang
yaitu dengan skala mungkin akan di alami akan dirasakan
sedang (3) menjadi skala klien selama prosedur 3. Agar pasien tenang
ringan (4) dilakukan penghadapi penyakitnya
2. Rasa takut yang di 3. Dorong keluarga untuk 4. Agar pasien semangat
sampaikan secara lisan mendampingi klien dan tidak merasa takut
yaitu dengan skala dengan cara yang tepat 5. Agar klien merasa legah
sedang (3) menjadi 4. Puji, kuatkan perilaku dan tenang
ringan (4) yang baik secara tepat
3. Kesulitan dalam 5. Dengarkan klien
penyelesaian masalah
yaitu dengan skala
sedang (3) menjadi tidak
ada (5)
25
Resiko Cidera pada ibu Setelah dilakukan tindakan 1. Tentukan indikasi medis 1. Agar adanya ransangan
berhubungan dengan bayi keperawatan di harapkan dan/atau obstetric untuk pada ibu
yang besar dan tidak ada pasien dapat terjadi dilakukanya induksi 2. untuk melihat hasil
dilatasi serviks pergerakan dalam skala 2. Monitor tanda vital ibu observasi
indicator : dan janin sebelum induksi 3. Agar tidak terjadi
1. Keseimbangan yaitu 3. Monitor efek samping kesalahan saat
sangat terganggu (1) prosedur yang digunakan melakukan pemeriksaan
menjadi banyak untuk membuka serviks dalam
terganggu (2) 4. Evaluasi kembali status 4. Agar tidak ada kesalahan
2. Berjalan yaitu sangat serviks dan verifikasi saat melakukan tindakan
terganggu (1) menjadi pembukaan sebelum selanjutnya
banyak terganggu (2) memulai tindakan induksi
3. Bergerak dengan mudah lebih lanjut
yaitu dengan skala agak
terganggu (1) menjadi
banyak terganggu (2)
26
Resiko cedera pada janin Setelah dilakukan tindakan 1. Lengkapi pengkajian 1. Untuk memenuhi
berhubungan dengan keperawatan di harapkan nutrisi , sesuai kebutuhan kebutuhan nutrisi pasien
persalinan yang lama pasien dapat mengurangi 2. Monitor intake 2. Untuk memantau intake
keparahan persalinan makanan/cairan dan makanan/cairan dalam
dengan skala indicator : hitung masukan kalori perhitungan masukan
1. Lecet pada kulit yaitu 3. Perhari, sesuai kebutuhan kalori.
dengan skala berat (1) dorong pasien untuk 3. Agar pasien tidak sulit
menjadi sedang (3) memilih makanan untuk menelan.
2. Memar yaitu dengan setengah lunak, jika 4. Untuk memenuhi
skala sedang (3) menjadi pasien mengalami kebutuhan nutrisi ibu dan
ringan (4) kesulitan menelan karena janinnya .
3. Perdarahan yaitu dengan menurunya jumlah saliva
skala cukup berat (2) 4. Motivasi pasien untuk
menjadi skala ringan (4) mengkonsumsi makanan
yang tinggi kalsium ,
sesuai kebutuhan
27
C. DAFTAR PUSTAKA
EGC.
Jakarta: EGC.
Hockenberry, Wilson, (2007). Wong’s Nursing Care of Infant and children, 8th
Ladewig, Patricia W., London, Marcia L., Olds, sally B., (2006). Asuhan Ibu &
Luxner, Karla L., (2004). Delmar’s Maternal-Infant : Nursing Care Plans, 2th
Jakarta: Arcan.