E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan umum
Penampilan ibu baik
Kesadaran komposmentis
Ibu tampak meringis saat ada his
Kesadaran emosi ibu stabil
2. Tanda-Tanda Vital (TTV)
TD : 110/80 mmHg
N : 80x/menit
S : 36,5ºC
P : 22x/menit
3. Kepala dan rambut
Inspeksi : rambut tampak bersih, lurus, hitam, tidak rontok,
dan tidak ada ketombe
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan
4. Wajah
Inspeksi : ekspresi wajah tampak meringis, tiap kali ada
kontraksi dan tidak ada oedema pada wajah
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
5. Mata
Inspeksi : konjungtiva merah mudah, sclera agak putih dan
simetris kiri kanan
6. Hidung
Inspeksi : tidak ada polip dan tidak ada secret
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
7. Telinga
Inspeksi : tidak ada serumen
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
8. Mulut dan gigi
Inspeksi : mulut bersih, bibir lembab, lidah bersih, tidak ada
caries gigi, dan tidak ada gigi yang tanggal
9. Leher
Inspeksi dan palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,
vena jugularis, dan kelenjar limfe
10. Payudara
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, putting susu terbentuk,
nampak hiperpigmentasi pada areola mammae
Palpasi : tidak teraba massa dan nyeri tekan, colostrum
(+) bila putting susu di pencet
11. Abdomen
Inspeksi : tonus otot perut tampak membesar dan kendor,
tampak linea nigra dan striae albican dan tidak
ada luka bekas operasi
Palpasi :
Leopold I : 3 jbpx (32 cm)
Leopold II : punggung kiri ( PU-KI)
Leopold III : Kepala
Leopold IV : BDP
Lingkar perut : 94 cm
TBJ : lingkar perut x TFU 94x32
=3008 gram
Auskultasi DJJ terdengar, kuat, jelas, dan teratur
pada kuadran kanan bawah perut ibu dengan
frekuensi 130x/menit
Tidak ada nyeri tekan saat palpasi
12. Genetalia
VT I 30 oktober, Pukul 17.00 WITA
Keadaan vulva dan vagina : Tidak ada kelainan
Portio : Melesap
Pembukaan : 4 cm
Ketuban : Utuh
Presentasi : Kepala
Penurunan : H.III
Penumbungan : Tidak ada
Moulase : Tidak ada
Kesan panggul : Normal
Pelepasan : Lendir dan darah
VT II 30 oktober 2018, Pukul 21.00 WITA
Keadaan vulva dan vagina : Tidak ada kelainan
Portio : Lunak dan tipis
Pembukaan : 8 cm
Ketuban : utuh
Presentasi : Kepala (UUK kanan depan)
Penurunan : H.IV
Penumbungan : Tidak ada
Moulase : Tidak ada
Kesan panggul : Normal
Pelepasan : Lendir dan darah
13. Ekstremitas Atas
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada oedema pada
tangan
14. Ekstremitas Bawah
Inspeksi : tidak ada oedema dana varises
Perkusi : refleks patella (+/+) kiri dan kanan
STANDAR II : IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
Diagnosa : GI P0 A0, Gestasi 39 minggu 5 hari, Situs Memanjang,
Presentasi Kepala, BDP ( Divergen), Intra Uterin, PU-
KI, Tunggal, Hidup, Inpartu Kala I Fase Aktif, Keadaan
Ibu dan Janin Baik
1. GI P0 A0
DS : ibu mengatakan hamil ke empat dan tidak pernah keguguran
DO :
Perut tampak membesar dan kendor
Teraba bagian-bagian janin saat palpasi
Analisa dan Interpretasi Data
a. Pembesaran perut pada dasarnya disebabkan oleh otot polos
uterus dan serabut-serabut kolagen yang meliputi higroskopik
akibat meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus dapat
mengikuti pertumbuhan janin. (Obstetric Fisiologi UNPAD
Bandung, Tahun 1983)
b. Adanya bagian-bagian bulat dan keras (kepala), teraba
tahanan yang keras, lebar dan datar seperti papan
(punggung) dan bagian-bagian kecil seperti tangan dan
tungkai menandakan bagian-bagian tubuh janin. (Obstetric
Fisiologi, Hal 161)
3. Situs Memajang
DS : ibu mengatakan pergerakan janinnya di sebelah kanan
perut ibu
DO :
Palpasi Leopold II teraba punggung pada sebelah kiri
DJJ terdengar jelas dan kuat di kuadran kiri bawah perut
ibu dengan frekuensi 130x/menit
4. PU-KI
DS : ibu mengatakan pergerakan janin di sebelah kanan perut
ibu
DO :
Leopold II : teraba punggung kiri pada perut ibu
DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur pada kuadran kiri
bawah perut ibu dengan frekuensi 130x/menit
Analisa dan Interpretasi Data
Apabila pada daerah bagian simpisis, teraba keras , lebar seperti
papan di sebelah kiri menandakan punggung di sebelah kiri perut
ibu. Manuaba Ilmu Kebidanan Penyakit Dan KB Untuk
Pendidikan Bidan, Hal 135)
5. Presentasi Kepala
DS :-
DO : pada pemeriksaan Leopold III teraba bagian terendah janin
bulat, keras dan melenting
7. Intra Uterin
DS :ibu mengatakan janinnya bergerak kuat
DO : pada saat palpasi ibu tidak merasakan nyeri perut
Analisa dan Interpretasi Data
Tanda-tanda bahwa anak tumbuh di luar rahim antara lain
pergerakan janin akan lebih nyeri dirasakan oleh ibu. Oleh
karena itu, saat palpasi tidak menimbulkan rasa nyeri pada ibu
berarti intra uterin. (Sastrawinata, Obstetric Fisiologi, Hal 196)
8. Tunggal
DS : ibu mengatakan janinnya bergerak hanya di satu sisi
DO : teraba bagian-bagian janin pada saat palpasi dan DJJ
terdengar jelas kuat dan teratur
9. Hidup
DS : ibu mengatakan mulai merasakan pergerakan janinnya
sejak umur kehamilan 20 minggu
DO :
Leopold I : TFU 3jbpx
Leopold II : PU-KI
Leopold III : Kepala
Leopold IV : BDP (Divergen)
Analisa dan Interpretasi Data
Dengan terdengarnya DJJ menandakan bahwa janin hidup,
pada saat palpasi teraba pergerakan janin pada satu sisi.
(Anomim, Asuhan Pada Ibu Dalam Konteks Keluarga, Hal 78)
STANDAR V : EVALUASI
Tanggal 30 oktober 2018 , Pukul 10.50 WITA
1. Kala I berlangsung normal di tandai dengan
TD : 110/80 mmHg ( Normal 100/60 mmHg-130/90 mmHg)
N : 80×/menit ( Normal 72×/menit-100×/menit)
S : 36,5ºC ( Normal 36,5ºC-37,5ºC)
P : 22×/menit ( Normal 16×/menit-24×/menit)
2. Ketuban pecah spontan
3. Pembukaan lengkap 10 cm dalam waktu 2 jam
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN FISIOLOGI
PADA NY “H” GESTASI 39 MINGGU 5 HARI DENGAN PBK
DI PUSKESMAS BARA BARAYA
TANGGAL 30 OKTOBER 2018
PERSALINAN KALA I
DATA SUBJEKTIF (S)
1. Ibu mengeluh sakit perut tembus belakang disertai pelepasan lendir
dan darah
2. Ibu mengatakan sakitnya dirasakan sejak pukul 12.00 WITA
3. Ibu mengatakan ini kehamilannya yang ke empat dan tidak pernah
keguguran
4. Ibu mengatakan HPHT tanggal 25 -03 2018
5. Ibu mengatakan telah memeriksakan kehamilannya sebanyak 4 kali di
puskesmas
OBJEKTIF (O)
1. Vulva dan anus membuka
2. Perineum menonjol
3. His adekuat 5×10 menit, durasi ˃ 45
detik
4. DJJ 130×/menit
5. Penurunan kepala 0/5 (H. IV)
6. VT II, tanggal 16-11-2015, Pukul 10.20
WITA
Vulva dan vagina :Tidak ada
kelainan
Portio : Tipis dan lunak
Pembukaan : 10 cm
Ketuban : Jernih
Presentasi : Kepala (UUK)
Penurunan : H.IV
Penumbungan : Tidak ada
Moulase : Tidak ada
Kesan panggul : Normal
Pelepasan : Lendir dan darah
ASSESMENT (A)
Perlangsungan kala II, keadaan ibu dan
janin baik
PLANNING (P)
1. Melihat tanda dan gejala kala II
a. Adanya dorongan untuk meneran
b. Adanya tekanan pada anus
c. Perineum menonjol
d. Vulva dan anus membuka
2. Menyiapkan diri dan peralatan
a. Bak partus berisi
1 pasang handscoon
2 buah klem
½ koher
Gunting tali pusat
Gunting episiotomy
Kateter logam dan karet
Duk steril
Spoit
Kasa steril
b. Bak hecting berisi
Nald puder
Gunting benang
Kasa steril
Jarum dan catgut
Handscoon
c. Ember berisi larutan klorin
d. Ember berisi larutan DTT
e. Ember untuk pakaian kotor
f. Nierbekken
g. Pakaian dan selimut bayi
h. Pakaian dan sarung untuk ibu
i. Softex / pembalut gurita
j. Ember tempat plasenta
k. Lidocain
l. Oxytosin 10 unit
3. Memakai celemek
4. Memastikan tangan tidak memakai
perhiasan, kemudian mencuci tangan di
bawah air mengalir
5. Memakai sarung tangan DTT pada
tangan yang akan melakukan
pemeriksaan dalam
6. Mengisi spoit dengan oxytosin 10 unit
dengan satu tangan
7. Membersihkan vulva dan vagina sampai
perineum, menyekanya dangan hati-hati
dari atas ke bawah dengan
menggunakan kapas saflon
8. Melakukan pemeriksaan dalam untuk
memastikan pembukaan sudah lengkap
Vulva dan vagina :Tidak ada
kelainan
Portio : Tipis dan lunak
Pembukaan : 10 cm
Ketuban : Jernih
Presentasi : Kepala (UUK)
Penurunan : H.IV
Penumbungan : Tidak ada
Moulase : Tidak ada
Kesan panggul : Normal
Pelepasan : Lendir dan darah
9. Mendekontaminasi sarung tangan
dengan cara mencelupkan ke dalam
larutan clorin 0,5%, kemudian rendam
secara terbalik selama 10 menit
10. Mendengarkan DJJ setelah kontraksi
berakhir untuk memastikan DJJ dalam
batas normal (120×/i-160×/i)
11. Memberitahukan pada ibu bahwa
pembukaan sudah lengkap dan
keadaan janin baik, kemudian bantu
ibu untuk menemukan posisi yang
nyaman sesuai keinginannya
12. Meminta keluarga untuk menyiapkan
posisi yang nyaman untuk meneran
13. Melaksanakan bimbingan meneran
pada saat ibu ingin meneran atau
timbul kontraksi yang kuat
14. Menganjurkan ibu untuk berjalan,
berjongkok atau mengambil posisi
yang nyaman jika ibu belum merasa
ada dorongan untuk meneran dalam
selang waktu 60 menit
15. Meletakkan handuk bersih untuk
mengerinngkan bayi di perut bawah ibu
jika kepala bayi membuka vulva
dengan diameter 5-6 cm
16. Meletakkan kain bersih yang di lipat 1/3
bagian sebagai alas bokong ibu
17. Membuka tutup partus set dan periksa
kembali kelengkapan peralatan dan
bahan yang akan digunakan atau
dibutuhkan dalam persalinan dan
pastikan semuanya siap pakai
18. Pakai sarung tangan DTT / steril pada
kedua tangan
19. Setelah tampak kepala bayi dengan
diameter 5-6 cm membuka vulva,
lindungi perineum ibu dengan satu
tangan yang dilapisi kain bersih dan
kering, tangan yang lain menahan
belakang kepala untuk
mempertahankan defleksi dan
membantu lahirnya kepala.
Menganjurkan ibu bernafas efektif dan
bernapas yang dangkal
20. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali
pusat
21. Setelah kepala lahir tunggu putaran
paksi luar secara spontan
22. Setelah putaran paksi luar selesai
pegang kepala secara biparietal.
Menganjurkan ibu untuk meneran saat
kontraksi. Dengan lembut gerakan
kepala ke arah bawah distal sehingga
bahu depan muncul di depan arcus
pubis dan kemudian gerakan kea rah
atas distal untuk melahirkan bahu
belakang
23. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan
bawah untuk menopang kepala dan
bahu, gunakan tangan atas untuk
menelusuri dan memegang lengan dan
siku sebelah atas
24. Setelah tubuh dan lengan lahir,
penelusuran tangan atas berlanjut ke
punggung, bokong, tungkai dan kaki
25. Menjepit tali pusat dengan klem kira-
kira 3 cm dari pusat bayi, mengurut tali
pusat ke arah distal ibu dan menjepit
kembali tali pusat 2 cm dari klem
pertama
26. Memegang tali pusat dengan satu
tangan kemudian pegang tali pusat
yang di klem untuk melindungi bayi dan
lakukan pemotongan diantara kedua
klem tersebut ikat tali pusat dengan
benang DTT kemudian tali pusat di ikat
dengan cara simpul mati lalu lepaskan
klem dan masukkan ke dalam wadah
yang telah disediakan
27. Melakukan penilaian pada bayi
Bayi lahir spontan, segera menangis,
bayi lahir jam 10.50 WITA dengan BB :
3300 gram, PB : 51 cm, JK : ♂, A/S :
8/10
28. Mengeringkan tubuh bayi
29. Selimuti bayi dengan kain hangat dan
pasang topi di kepala bayi
30. Meletakan bayi tengkurap di dada ibu
untuk kontak kulit ibu dan bayi.
Luruskan dada bayi sehingga dada bayi
menempel pada dada ibunya.
Usahakan kepala bayi berada di
payudara ibu dengan posisi lebih
rendah dari putting susu atau areola
mammae ibu
OBJEKTIF (O)
Bayi lahir spontan tanggal 16 November
2015, Pukul 10.50 WITA dengan BB : 3300
gram, PB : 51 cm, JK : ♂ (laki-laki), A/S :
8/10
Kontraksi uterus baik
TFU setinggi pusat
Tampak semburan darah dari jalan lahir
Perdarahan ± 100 cc
ASSESMENT (A)
Perlangsungan kala III, keadaan ibu dan
bayi baik
PLANNING (P)
31. Memeriksa fundus uteri untuk memastikan
hanya satu bayi yang lahir
32. Memberitahu ibu bahwa dia akan di suntik
oxytosin 10 unit
33. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir
suntikan oxytosin 10 unit secara IM dipaha
kiri
34. Memindahkan klem tali pusat hingga
berjarak 5-10 cm dari vulva
35. Meletakan satu tangan di atas perut ibu di
atas simpisis untuk mendeteksi, tangan
yang satunya menegangkan tali pusat
36. Setelah uterus berkontraksi tegangkan tali
pusat ke arah bawah sambil tangan yang
lain mendorong uterus ke arah belakang
atas (dorsol cranial)
37. Bila ada penekanan bagian depan dinding
depan uterus kearah dorsol ternyata di ikuti
pergeseran tali pusat kearah distal maka
lanjutkan dorongan ke arah cranial hingga
plasenta lahir
38. Saat plasenta muncul di introitus vagina,
lahirkan plasenta dengan kedua tangan
dan putar plasenta searah jarum jam
hingga selaput plasenta terpilin kemudian
lahirkan dan tempatkan pada wadah yang
disediakan
39. Segera setelah plasenta lahir dan semua
plasenta lahir lengkap, lakukan massase
uterus, letakkan telapak tangan pada
fundus dan lakukan massase dengan
gerakan melingkar dengan lembut hingga
uterus berkontraksi ( fundus teraba keras)
40. Memeriksa kedua sisi plasenta, pastikan
plasenta dilahirkan lengkap masukan
plasenta ke dalam kantong plastic atau
tempat khusus
41. Mengevaluasi kemungkinan laserasi pada
vagina dan perineum, lakukan penjahitan
bila terjadi laserasi yang luas dan
menimbulkan perdarahan
42. Memastikan uterus berkotraksi dengan
baik dan tidak menimbulkan perdarahan
pervaginam
43. Celupkan tangan yang masih memakai
sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5
%, bersihkan noda, cairan, dan darah pada
tubuh ibu
OBJEKTIF (O)
1. Plasenta dan selaput ketuban lahir pada jam
11.15 WITA
2. Kontraksi uterus baik ( teraba keras dan
bulat)
3. TFU 1 jrbpst
4. Perdarahan ± 100 cc
5. Tanda-tanda vital
Jam 11.15 WITA
TD : 100/80 mmHg
N : 80x/i
S : 36,5ºC
P : 22x/i
Ku : baik
TFU : setinggi pusat
Kandung kemih : kosong
Jam 11.30 WITA
TD : 100/80 mmHg
N : 80x/i
P : 22x/i
Ku : baik
TFU : setinggi pusat
Kandung kemih : kosong
Jam 11.45 WITA
TD : 100/80 mmHg
N : 80x/i
P : 22x/i
Ku : baik
TFU : setinggi pusat
Kandung kemih : kosong
Jam 12.00 WITA
TD : 100/80 mmHg
N : 80x/i
P : 22x/i
Ku : baik
TFU : setinggi pusat
Kandung kemih : kosong
Jam 12.30 WITA
TD : 100/80 mmHg
N : 80x/i
S : 36,5ºC
P : 22x/i
Ku : baik
TFU : setinggi pusat
Kandung kemih : kosong
Jam 13.00 WITA
TD : 100/80 mmHg
N : 80x/i
P : 22x/i
Ku : baik
TFU : setinggi pusat
Kandung kemih : kosong
ASSESMENT (A)
Perlangsungan kala IV
PENATALAKSANAAN (P)
44. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik
dan kandung kemih kosong
45. Menganjurkan ibu/ keluarga melakukan
massase uterus dan menilai kontraksi
46. Mengevaluasi jumlah kehilangan darah
47. Memeriksa nadi ibu dan memastikan
keadaan umum ibu baik
48. Pantau keadaan bayi dan memastikan bayi
bernapas dengan baik (40-60x/i)
49. Menempatkan semua alat bekas pakai dalam
larutan klorin 0,5% dan membilas alat
setelah di dekontaminasi
50. Membuang bahan-bahan yang
terkontaminasi ke tempat sampah
51. Membersihkan ibu dari paparan darah dan
cairan tubuh dengan menggunakan air DTT,
membersihkan cairan tubuh dan lendir di
ranjang atau di sekitar ibu berbaring,
membantu ibu memakai pakaian bersih dan
kering
52. Memastikan ibu merasa nyaman, membantu
ibu memberikan ASI, menganjurkan keluarga
untuk memberikan minum dan makan yang
di inginkan
53. Dekontaminasi tempat persalinan dengan
larutan clorin 0,5 %
54. Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam
larutan clorin 0,5 %, rendam secara terbalik
55. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air
mengalir dan keringkan
56. Memakai sarung tangan DTT untuk
memeriksa keadaan fisik bayi
57. Dalam satu jam pertama berikan salep mata,
atau tetes mata profilaksis, injeksi Vik K 1 mg
di paha kiri anterolateral. Memeriksa fisik
bayi baru lahir
Pernapasan : 50x/I ( 40-60x/i)
Suhu : 36,7ºC ( 36,5ºC-37,5ºC)
58. Setelah satu jam pemberian Vik K1, berikan
imunisasi HB0 di paha kanan anterolateral
59. Melepaska sarung tangan, cuci tangan dan
keringkan
60. Lengkapi partograf