Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAT

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
BAB II: PEMBAHASAN
DEFINISI CARING
PRINSIP KLIEN TENTANG CARING
KRITERIA –KRITERIA CARING
CARING DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN
CARING DALAM SPIRITUAL
TANTANGAN CARING
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

Caring merupakan dasar dalam sebuah kesatuan nilai-nilai kemanusiaan


nyang universal (kebaikan, kepedulian, dan cinta terhadap diri sendiri dan
orang lain). (Jean Watson,1985). Caring dapat melibatkan tindakan atau
komunikasi verbal, dapat juga tidak. (Gadow dan Nodding, 1984)
Caring memberikan perhatian kepada manusia dan memberikan bantuan
kepada individu sebagai individu atau sebagai advokasi pada individu yang
tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya. (Nur Salam, 2008)
Caring ini juga merupakan suatu asuhan keperawatan yang diberikan
secara total melalui interaksi antara perawat dengan klien bisa dengan rasa
peduli dan perhatian, bisa dengan memberikan penjelasan kepada klien
sebelum melakukan tindakan, menanyakan tentang keadaan klien, sebelum
menyentuh klien.
Secara bahasa caring diartikan sebagai tindakan kepedulian. Sedangkan
secara umum caring dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
berdedikasi bagi orang lain, serta suatu perasaan empati pada orang lain dan
perasaan cinta atau menyayangi.

Jadi, dapat di simpulkan bahwa caring adalah intisari dari praktik


keperawatan yang tidak dapat di pisahkan, tujuannya adalah dalam membantu
penyembuhan, caring juga sebagai dasar dalam sebuah kesatuan nilai-nilai
kemanusian yang universal yang dapat melibatkan komunikasi atau tindakan.

RUMUSAN MASALAH

a. Apa devinisi dari caring?.


b. Apa prinsip-prinsip caring?
c. Apa sajah yang termasuk dalam kriteria caring?
d. Apa pengertian caring dalam praktik keperawatan?
e. Apa sajah tantangan dari caring?
TUJUAN
a. Untuk mengetahui devinisi dari caring.
b.
BAB II
PEMBAHASAAN

A. Definisi Caring

a. Caring merupakan dasar dalam sebuah kesatuan nilai-nilai kemanusiaan


nyang universal (kebaikan, kepedulian, dan cinta terhadap diri sendiri dan
orang lain). (Jean Watson,1985)
b. Caring dapat melibatkan tindakan atau komunikasi verbal, dapat juga tidak.
(Gadow dan Nodding, 1984)
c. Caring memberikan perhatian kepada manusia dan memberikan bantuan
kepada individu sebagai individu atau sebagai advokasi pada individu yang
tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya. (Nur Salam, 2008)
d. Caring adalah suatu asuhan keperawatan yang diberikan secara total melalui
interaksi antara perawat dengan klien bisa dengan rasa peduli dan perhatian,
bisa dengan memberikan penjelasan kepada klien sebelum melakukan
tindakan, menanyakan tentang keadaan klien, menyentuh klien.
e. Caring adalah suatu tindakan moral atas dasar kemanusiaan, sebagai suatu
cerminal perhatian, perasaan empati dan kasih sayang kepada orang lain,
dilakukan dengan cara memberikan tindakan nyata kepedulian, dengan tujuan
untuk meningkatkan kualitas kondisi kehidupan orang tersebut.
f. Secara bahasa caring diartikan sebagai tindakan kepedulian. Sedangkan
secara umum caring dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
berdedikasi bagi orang lain, serta suatu perasaan empati pada orang lain dan
perasaan cinta atau menyayangi.
g. Caring merupakan suatu proses yang berorientasi pada tujuan membantu
orang lain bertumbuh dan mengaktualisasikan diri, caring juga merupakan
sifat yang direalisasikan dalam bentuk sabar, jujur, dan rendah hati.
h. Caring merupakan sentral untuk praktik keperawatan karena caring
merupakan suatu cara pendekatan yang dinmis, dimana perawat bekerja
untuk dapat lebih meningkatkan kepeduliannya kepada klien. Dalam
keperawatan, caring merupakan bagian inti yang penting dalam praktik
keperawatan. (Sartika, 2010)
i. Caring merupakan intisari keperawatan karekteristik yang dominan, khusus,
serta tidak terpisahkan dalam keperawatan. (Leininger, 1984)
Jadi, dapat di simpulkan bahwa caring adalah intisari dari praktik
keperawatan yang tidak dapat di pisahkan, tujuannya adalah dalam membantu
penyembuhan, caring juga sebagai dasar dalam sebuah kesatuan nilai-nilai
kemanusian yang universal yang dapat melibatkan komunikasi atau tindakan.

B. Persepsi Klien Tentang Caring


1. Pengetahuan perilaku caring perawat menurut klien adalah perawat
memberikan perlakuan lebih pada klien dan dianggap keluarga, perilaku
caring perawat yang dirasakan klien adalah perawat aktif bertanya, berbicara
lembut, memberi dukungan, responsif, terampil dan menghargai serta
menjelaskan. Meningkatkan pemahaman tentang perilaku caring pada
perawat akan meningkatkan pelayanan keperawatan untuk klien dan klien
akan merasakan perilaku caring perawat dalam pelayanan keperawatan.
2.Persepsi klien sangat penting karena pelayanan kesehatan merupakan fokus
terbesar dari tingkat kepuasan klien. Jika klien merasakan pelayanan
kesehatan sikap simpatik, merasa kasian, dan tertarik terhadap mereka
sebagai individu, mereka biasanya menjadi teman kerja yang aktif dalam
merencanakan perawatan, klien menunjukan bahwa mereka semakain puas
saat perawat melakukan caring.

Jadi persepsi dalam kamus behasa Indonesia adalah tanggapan atau penerimaan
langsung dari sesuatu. Namun dalam konteks persepsi klien tentang caring adalah
bagaimana kita sebagai perawat menempatkan diri kita saat melakukan caring.

C..Kriteria-kriteria caring

1. Kembali ke klien dengan sukarela tanpa diminta


2. Membuat klie merasa nyaman, relaks, dan aman
3. Hadir untuk memberi kenyamanan dan memenuhi kebutuhan klien
sebelum diminta
4. Menggunakan suara dan sifat yang baik halus, lembut dan
menyenangkan
5. Mengijinkan klien melakukan sesuatu untuk dirinya sebisa mungkin
6. Menjawab anggota keluarga secara jujur dan ikhlas
7. Mengajarkan keluarga cara memelihara kondisi fisik yang lebih nyaman
8. Teori caring menjelaskna tentang proses caring yang terdiri dari
bagaimana perawat mengerti kejadia ynag berarti didalam hidup
seseorang, hadir secara emosional, melakukan suatu hal kepada orang
lain sama seperti melakukan terhadap diri sendiri, memberi informasi dan
memudahkan jalan seseorang dalam menjalani transisi kehidupan serta
menaruh kepercayaan seseorang dalam menjalani hidup. (Swanson,
1991).

D.Etika Pelayanan

1.Komunikasi
Dapat berkomunikasi sacar lengkap, akurat dan cepat dengan didukung
fakta yang memadai
2. Aktivitas
aktivitas yang harus ditunjang dengan menunjukkan suatu kesungguhan
dan sikap empati serta bertanggung jawab terhadap setiap tugas.
3.Tinjauan
prinsif pertama dalam melaksanakan peran tersebut adalah moral dan
etika keperawatan.

4. Penampilan
keseluruhan dari cara berpakaian, berbicara, gerak-gerik, sikap dan
prilaku dengan tujuan agar dapat membuat kelien berkesan.

E. Aspek pelayanan etika

 Aspek kontrak
Telah diketahui bahwa sebagai professional kita dibawah kewajiban
kontrak untuk care. Radsman (1994) mengatakan, “perawat memiliki tugas
professional untuk memberikan care”.

 Aspek Etika
Kata etika merujuk pada kebiasaan yang benar dan yang salah. Etika
pelayanan keperawatan menempatkan perawat sebagai penolong klien. Perawat
bekerja sesuai standar etika untuk tujuan dan motivasi yang baik.
3. Prinsip – prinsip etik keperawatan :

1.Asas keadilan : tidak ada diskriminas.


Asas Menghormati otonomi : mempunyai hak untuk menentukan tindakan.
2.Asas Manfaat : setiap tindakan harus bermanfaat bagi klien
3.Asas kejujuran : dalam berkomunikasi harus mengatakan yang benar dan jujur
pada klien
4.Asas komitmen : berdasarkan tanggung jawab moral dan profesi

F. Caring dalam Praktik Keperawatan


Caring bukanlah sesuatu yang dapat diajarkan, tetapi merupakan hasil dari
kebudayaan, nilai-nilai, pengalaman, dan dari hubungan dengan orang lain. Sikap
keperawatan yang berhubungan dengan caring adalah kehadiran, sentuhan kasih
sayng, mendengarkan, memahami klien, caring dalam spiritual, dan perawatan
keluarga.

1. Kehadiran
Kehadiran adalah suatu pertemuan antara seseorang dengan seseorang lainnya
yang merupakan sarana untuk mendekatkan diri dan menyampaikan
manfaat caring. Menurut Fredriksson (1999), kehadiran berarti “ada di” dan “ada
dengan”. “Ada di” berarti kehadiran tidak hanya dalam bentuk fisik, melainkan juga
komunikasi dan pengertian. Sedangkan “ada dengan” berarti perawata selalu
bersedia dan ada untuk klien (Pederson, 1993). Kehadiran seorang perawat
membantu menenangkan rasa cemas dan takut klien karena situasi tertekan.

1. Sentuhan
Sentuhan merupakan bentuk personal dari komunikasi verbal ( fundamental
keperawatan edisi 2 hal 386 ). Ada dua jenis sentuhan, yaitu sentuhan kontak dan
sentuhan non-kontak. Sentuhan kontak merupakan sentuhan langsung kullit
dengan kulit. Sedangkan sentuhan non-kontak merupakan kontak mata. Sentuhan
adalah bagian penting dari hubungan perawat dan pasien, namun sentuhan harus
di gunakan sesuai batasan karena penggunaannya terbatas oleh norma sosial
yang kuat.

2. Mendengarkan
Untuk lebih mengerti dan memahami kebutuhan klien, mendengarkan merupakan
kunci, sebab hal ini menunjukkan perhatian penuh dan ketertarikan perawat.
Mendengarkan membantu perawat dalam memahami dan mengerti maksud klien
dan membantu menolong klien mencari cara untuk mendapatkan kedamaian.

3. Memahami klien

Salah satu proses caring menurut Swanson (1991) adalah memahami klien.
Memahami klien sebagai inti suatu proses digunakan perawat dalam membuat
keputusan klinis. Memahami klien merupakan pemahaman perawat terhadap klien
sebagai acuan melakukan intervensi berikutnya (Radwin,1995). Pemahaman klien
merupakan gerbang penentu pelayanan sehingga, antara klien dan perawat terjalin
suatu hubungan yang baik dan saling memahami

G. Caring dalam spiritual

Kepercayaan dan harapan individu mempunyai pengaruh terhadap kesehatan


fisik seseorang. Spiritual menawarkan rasa keterikatan yang baik, baik melalui
hubungan intrapersonal atau hubungan dengan dirinya sendiri, interpersonal atau
hubungan dengan orang lain dan lingkungan, serta transpersonal atau hubungan
dengan Tuhan atau kekuatan tertinggi.

Perawatan keluarga merupakan sumber daya penting. Keberhasilan


intervensi keperawatan sering bergantung pada keinginan keluarga untuk berbagi
informasi dengan perawat untuk menyampaikan terapi yang dianjurkan. Menjamin
kesehatan klien dan membantu keluarga untuk aktif dalam proses penyembuhan
klien merupakan tugas penting anggota keluarga. Menunjukkan perawatan
keluarga dan perhatian pada klien membuat suatu keterbukaan yang kemudian
dapat membentuk hubungan yang baik dengan anggota keluarga klien.

H.Tantangan dari Caring

Caring memiliki beberapa tantangan diantaranya, yaitu:

1.Stereotip: menanamkan keyakinan yang terlalu disederhanakan dan


disamaratakan tentang sekelompok orang, yang didasarkan pada
pengalaman yang terlalu terbatas untuk dianggap valid. Respon tersebut
mengategorikan klien dan meniadakan keunikan mereka sebagai seorang
individu.
2.Setuju atau tidak setuju: sama halnya dengan respon penilaian, sikap
menyetujui dan tidak menyetujui seolah menunjukan bahwa klien salah atau
benar, dan perawat berada pada posisi untuk menilai. Respon ini
menghambat klien untuk berpikir melalui posisi mereka dan dapat
menyebabkan klien bersifat defensive.
3.Defensif: mencoba melindungi seseorang atau institusi layanan kesehatan dari
komentar yang negatif. Respon ini mencegah klien untuk masalah yang
sebenarnya. “anda tidak berhak mengeluh” respon defensif melindungi
perawat untuk mengakui kelemahan layanan kesehatan, termasuk kelemahan
pribadi.
4.Menantang: memberikan respon yang memaksa klien untuk membuktikan
pernyataan atau pandangannya. Respon ini menunjukan bahwa perawat
gagal ntuk mempertimbangkan perasaan klien, membuat klien merasa perlu
mempertahankan posisinya.
5. Menyelidiki: menggali informasi sebagian besar karena rasa ingin tahu, bukan
karena keinginan untuk membantu klien. Respon ini mengindikasikan perawat
mencampuri dan mengganggu privasi klien. Mengajukan pertanyaan “kenapa”
sering kali terkesan menyelidiki dan menempatkan klien pada posisi bertahan.
6.Menguji: mengajukan pertanyaan yang memaksa klien mengakui sesuatu.
Respon ini hanya membolehkan klien untuk memberi jawaban yang terbatas,
dan seringkali memenuhi kebutuhan perawat bukan kebutuhan klien.

Selain tantangan di atas, terdapat tantangan dalam Caring, yaitu pengadaan


pada teknologi dan strategi pengasuhan kesehatan yang efektif, biaya dan usaha
untuk standarisasi dan memperbaiki proses kerja yang dapat melemahkan atau
menantang sifat caring.
BAB III
PENUTUP
 Kesimpulan
Caring merupakan perwujudan dari semua faktor yang digunakan perawat dalam
memberikan pelayanan kesehatan pada klien. Kemudian, caring juga menekankan
harga diri individu, artinya dalam melakukan praktik keperawatan, perawat
senantiasa selalu menghargai klien dengan menerima kelebihan maupun
kekurangan klien.

Caring secara umum dapat diartikan suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi
orang lain, pengawasan dengan waspada, perasaan empati pada orang lain dan
perasaan cinta atau menyayangi. Caring merupakan suatu proses yang
berorientasi pada tujuan membantu orang lain bertumbuh dan mengaktualisasikan
diri, caring juga merupakan sifat yang direalisasikan dalam bentuk sabar, jujur, dan
rendah hati. Namun caring atau kepedulian tersebut tidak sampai pada keadaan
simpati hanya pada keadaan empati saja.

 Saran
Sebagai seorang perawat profesional kita harus mengetahui tentang
pengertian caring, namun bukan hanya mengetahuinya saja tetapi juga
mempraktikannya pada kehidupan sehari-hari terutama pada saat berhadapan
dengan klien yang kita bantu.
Daftar Pustaka
Ferry, Nursalam Efendi. 2008. Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika
Morrison, Paul, dkk. 2009. Caring & Communication. Jakarta: EGC
Nursalam. 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Potter & Perry. 2005. Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC.
Wulan, Kencana, dkk. 2011. Pengantar Etika Keperawatan. Jakarta: Prestasi

Anda mungkin juga menyukai