PENDAHULUAN
1 .2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Mahasiswa dapat memahami tentang asuhan persalinan patologis
1.2.2 Tujuan khusus
1.2.2.1 Dapat melakukan pengumpulan data untuk membuat keputusan.
1.2.2.2 Dapat menginterpretasikan data dan mengidentifikasi masalah.
1.2.2.3 Dapat membuat diagnosis atau menentukan masalah potensial yang terjadi
/dihadapi.
1.2.2.4 Dapat menilai adanya kebutuhan dan kesiapan intervensi segera untuk mengatasi
masalah.
1.2.2.5 Dapat menyusun rencana asuhan pemberian asuhan atau intervensi untuk solusi
masalah .
1.2.2.6 Dapat melaksanakan asuhan / intervensi terpillih.
1.2.2.7 Dapat memantau dan mengevaluasi efektifitas asuhan atau intervensi.
1.3 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini baik secara teori dan praktis antara lain :
1.3.1 Bagi Mahasiswa
Dengan makalah ini diharapkan mahasiswa dapat menjadikan ini sebagai pedoman dalam
melakukan asuhan yang efektif dalam asuhan kebidanan pada ibu bersalin. Sehingga
mahasiswa mendapatkan tambahan ilmu dan praktis sehingga dapat dijadikan sebagai
bekal saat akan terjun ke lapangan .
Macam-macam persalinan :
a. Partus precipitates
Bila persalinan berlangsung sangat cepat (2 jam sejak tanda persalinan janin
sudah lahir).
b. Partus dengan tindakan
Bila persalinan dilakukan dengan bantuan alat .
c. Painless Labor
Merupakan persalinan dengan mengurangi rasa nyeri pada ibu.
Istilah-istilah yang berkaitan dengan persalinan berdasarkan tuanya umur kehamilan dan
berat badan bayi:
1. Abortus
Pengeluaran buah kehamilan sebelum kehamilan 22 minggu atau bayi dengan
berat badan kurang dari 500 gram.
2. Partus Immaturus
Pengeluaran buah kehamilan antara 22 minggu dan 28 minggu atau bayi dengan
berat badan antara 500 gram dan 999 gram.
3. Partus Prematurus
Pengeluaran buah kehamilan antara 28 minggu dan 37 minggu atau bayi dengan
berat badan antara 1000 gram dan 2499 gram.
4. Partus Maturus atau aterm
Pengeluaran buah kehamilan antara 37 minggu dan 42 minggu atau bayi
dengan berat badan 2500 gram atau lebih.
5. Partus Postmaturus atau serotinus
Pengeluaran buah kehamilan setelah kehamilan 42 minggu.
5.5 Penolong
Penolong yang memiliki kompetensi dan pengetahuan yang cukup akan bisa mendeteksi
dan mengambil keputusan dalan memberikan asuhan persalinan yang sesuai. Dengan
asuhan yang tepat seorang ibu akan bersalin dengan baik dan cepat mendapat tindakan
khusus bila diperlukan.
5.7 Pendamping
Bukan hanya saat mempersiapkan kelahiran, calon ayah juga bisa terlibat saat persalinan.
Peran pendamping dalam persalinan yaitu memberi dukungan emosional/psikis, pemberian
dukungan fisik seperti membantu ibu memijat punggung, kaki atau kepala ibu dan tindakan-
tindakan bermanfaat lainnya, menyeka muka ibu secara lembut dengan menggunakan kain
yang dibasahi air hangat atau dingin, membantu ibu bernafas secara benar pada saat
kontraksi. Pemberian dukungan instrument seperti, memberikan ibu makanan ringan dan
minuman yang cukup untuk memberikan energi dan mencegah dehidrasi. Pemberian
dukungan informasi seperti mengucapkan kata-kata yang membesarkan hati dan pujian
kepada ibu, dan suami SIAGA (siap antar jaga). (APN, 2008)
6.3 Fleksi
Masuknya kepala ke dalam pintu atas panggul biasanya dengan sutura sagittalis melintang
dan dengan fleksi yang ringan. Bila sutura sagittalis terdapat dalam diameter
anteroposterior dari pintu atas panggul, maka masuknya kepala janin tentu lebih sukar,
karena menempati ukuran yang terkecil dari pintu atas panggul. Bila sutura sagittalis
terdapat di tengah-tengah jalan lahir, ialah tepat di antara symphisis dan promontorium,
maka dikatakan kepala dalam synclitismus. Pada synclitismus os parietale depan dan
belakang sama tingginya. Jika sutura sagitalis agak ke depan mendekati symphisis atau
agak ke belakang mendekati promontorium, maka disebut asynclitismus. Asynclitismus
posterior ialah apabila sutura sagittalis mendekati symphisis dan os parietale belakang
lebih rendah dari os parietale depan. Asynclitismus anterior ialah kalau sutura sagittalis
mendekati promontorium sehingga os parietale depan lebih rendah dari os parietale
belakang. Majunya kepala karena kepala mendapat tekanan dari serviks, dinding panggul
atau dasar panggul, fleksi (dagu lebih mendekati dada).Internal Rotation
Bagian terendah janin memutar kedepan, kebawah sympisis merupakan usaha untuk
menyesuaikan posisi kepala dengan jalan lahir. Hal tersebut terjadi bersamaan dengan
majunya kepala, rotasi muka belakang secara lengkap terjadi setelah kepala didasar
panggul.
6.4 Extention
Extention adalah defleksi kepala yang terjadi karena sumbu pintu bawah panggul
mengarah kedepan dan keatas. Setelah sub occiput tertahan pada pinggir bawah symtisis
sebagai hipomoclion, maka lahirlah occiput, muka dan dagu.
6.5 External Rotation
Setelah kepala lahir, kepala memutar kembali kearah punggung anak untuk menghilangkan
torsi akibat putar paksi dalam.
6.6 Expulsi
Bahu depan berada dibawah symtisis sebagai hipomoclion sehingga lahirlah bahu
belakang, bahu depan dan badan seluruhnya.
j. Perubahan Pencernaan
Ibu dapat mengalammi diare pada awal persalinan. Mual dan sendawa dapat
terjadi sebagai respon reflek terhadap dilatasi serviks lengkap.
k. Perubahan Endokrin
Sistem endokrin aktif selama persalinan. Permulaan persalinan dapat diakibatkan
oleh penurunan kadar progesterone dan peningkatan kadar estrogen,
prostaglandin serta oksitosin.
l. Perubahan hematologi
Hemoglobin meningkat sampai 1.2 gram/100 ml selama persalinan dan akan
kembali pada tingkat seperti sebelum persalinan sehari setelah pasca salin
kecuali ada perdarahan postpartum.
10.1 Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan Kala I persalinan dan
informasi untuk membuat keputusan klinik.
10.2 Tujuan utama dari penggunaan partograf adalah:
Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan servik
melalui periksa dalam.
Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal. Dengan demikian juga
dapat mendeteksi secara dini kemungkinan terjadi partus lama.
Data pelengkap yang terkait dengan pemantauan kondisi ibu, kondisi bayi, grafik
kemajuan proses persalinan, bahan dan medikamentosa, yang diberikan.Pemeriksaan
laboratorium, membuat keputusan klinik dan asuhan atau tindakan yang diberikan
dimana semua itu dicatatkan secara rinci pada status atau rekam medik ibu bersalin dan
bayi baru lahir.
10.3 Kondisi ibu dan bayi dinilai dan dicatat dengan seksama yaitu:
DJJ frekuensi dan lamanya kontraksi uterus, nadi ibu dinilai setiap 30menit ( jam) suhu
ibu dinilai setiap 2 jam.
Pembukaan serviks, penurunan bagian terendah janin, tekanan darah dinilai setiap 4 jam.
Produksi urine aseton dan tanda penyulit dinilai setiap 2-4 jam. Jika ditemukan gejala dan
tanda penyulit penilaian kondisi ibu dan bayi harus lebih sering dilakukan.
11.5 Rujukan
Persiapan rujukan sebaiknya sudah dilakukan pada waktu asuhan antenatal yang melibatkan
ibbu, keluarga dan masyarakat sekitarnya, sehingga rujukan dapat dilakukan secara efektif dan
efisien sebagai salah satu asuhan sayang ibu dan bayi dalam mendukung keselamatan ibu dan
bayi. Rujukan dilakukan dengan memakai prinsip BAKSOKUDA (Bidan Alat Keluarga Surat
Obat Kendaraan Uang DArah).
B: (Bidan) Pastikan ibu dan atau bayi baru lahir didampingi oleh penolong persalinan
yang kompeten untuk menatalaksana gawat darurat obstetric dan bayi baru lahir untuk
dibawa ke fasilitas rujukan.
A: (Alat) Bawa perlengkapan dan bahan-bahan untuk auhan persalinan, masa nifas, dan
bayi baru lahir bersama ibu ke tempat rujukan.
K: (Keluarga) Beritahu ibu dan keluarga mengenai kondisi terakhir ibu dan atau bayi dan
mengapa ibu dan atau bayi perlu rujukan.
S: (Surat) Berikan surat ke tempat rujukan. Sertakan juga partograf yang dipakai untuk
mempuat keputusan klinik.
O: (Obat) Bawa obat-obatan esensial yang mungkin diperlukan selama di perjalanan.
K: (Kendaraan) Siapkan kendaraan dan pastikan kondisi kendaraan cukup baik untuk
mencapai tujuan pada waktu yang tepat.
U: (Uang) Ingatkan keluarga agar membawa uang dalam jumlah yang cukup untuk membeli
obat-obatan yang diperlukan dan bahan-bahan kesehatan lain yang diperlukan selama ibu
dan atau bayi baru lahir tinggal di fasilitas rujukan (APN, 2008).
DA: (Darah)Siapkan donor darah untuk mengantisipasi kekurangan darah bila ibu mengalami
pendarahan.
Asuhan kebidanan pada ibu hamil dilakukan dengan pendekatan manajemen varney,
penerapan 7 langkah manajemen menurut Varney yang dituangkan dalam bentuk dokumentasi
dengan metode SOAP.
I. Kala I
Ibu mengeluh sakit perut hilang timbul dari punggung menjalar ke perut
bagian bawah.
Ibu mengatakan sakit perut sejak beberapa jam yang lalu/sehari sebelumnya,
terdapat pengeluaran lendir atau lendir bercampur darah diikuti dengan/tanpa
pengeluaran air ketuban, keadaan air ketuban: bau amis, warna jernih.
Gerakan janin dalam 24 jam masih aktif dirasakan
6. Riwayat kesehatan
Siklus menstruasi teratur, lama haid 3-7 hari, pada primigaravida dapat
menggunakan kontrasepsi atau tidak dan dapat hamil dalam 1 tahun setelah
menikah atau pasca penghentian kontrasepsi dengan melakukan koitus yang
teratur, pada miltigravida memiliki riwayat penggunaan metode/alat kontrasepsi
dengan jarak anak >2 tahun.
9. Pengetahuan, yang perlu dikaji yaitu apakah ibu serta pendamping mengetahui
atau belum tentang Tanda dan gejala persalinan, Teknik mengatasi rasa nyeri,
Mobilisasi dan posisi persalinan, Teknik meneran, Teknik Inisiasi Menyusui Dini
( IMD ), Peran pendamping, Proses persalinan.
b. Data Objektif
2. Pemeriksaan fisik
Wajah tidak oedema, tidak pucat, conjungtiva merah muda dan sclera putih, mukosa mulut
lembab, bibir segar, tidak ada pembengkakan kelenjar limfe, pembendungan vena jugularis,
pembesaran kelenjar tiroid, payudara tidak ada kelainan, payudara simetris, apakah ada
pengeluaran kolostrum, putting susu menonjol, kebersihan payudara, tidak ada bekas luka
operasi, palpasi Leopold :
Leopold I : TFU >3 jari bawah px sampai pusat-px, pada fundus teraba satu bagian
besar, lunak, agak bilat dan tidak melenting
Leopold II : pada sisi kanan/kiri perut ibu teraba bagian datar, memanjang dan ada
tahanan, pada sisi kanan/kiri perut ibu teraba bagaian kecil janin
Leopold III : Pada bagian terendah janin teraba bagian keras, bulat dan tidak dapat
digoyangkan.
Perlimaan1/5-4/5, TFU >3 jari bawah px sampai pusat-px , Tafsiran berat janin: 2500-
4000 gram, His 3-5 x 10 menit durasi 20-40 x/menit, serta DJJ : 120-160 x/menit.
Genetalia dan Anus : pada vulva : ada pengeluaran, berupa lender/lender bercampur
darah, tidak ada oedema, tidak ada varices dan sikatrik.
Vagina : tidak ada skibala, sistokel, rektokel, tidak ada tanda-tanda infeksi. VT
(tanggal/bulan/tahun, jam VT, oleh tenaga kesehatan): Portio lunak, dilatasi 1- <9 cm,
penipisan 10-90%. Selaput ketuban utuh/tidak. Presentasi kepala, denominator UUK, posisi
denominator Kanan/kiri depan, moulage O, penurunan dengan menggunakan bidang Hodge
serta tidak ada bagian kecil janin dan tali pusat.
3. Pemeriksaan penunjang
Hb:11 gram%, proteinuria negatif, reduksi urine negatif
Golongan darah(A/B/AB/O)
Lain-lain
a.Diagnosa kebidanan
GAPAH UK 37-42 mg preskep puka/puki janin tunggal hidup intra uteri partus kala I
fase laten (pembukaan 1-3 cm)/ fase aktif (pembukaan >4 cm 10 cm)
b. Masalah
Dalam menyusun rencana asuhan yang menyeluruh mengacu kapada diagnosa, masalah
asuhan serta kebutuhan yang telah sesuai dengan kondisi klien saat di beri asuhan.
rencana asuhan pada persalinan kala I yaitu:
Jelaskan pada ibu dan keluarga bahwa ibu sudah memasuki kala I persalinan
Beri penjelasan sesuai masalah atau kebutuhan ibu
Pantau kemajuan persalinan, kondisi ibu dan kondisi bayi pada lembar observasi
(pada fase laten) atau partograf WHO (pada fase aktif)
Siapkan alat sesuai APN
II. Kala II
a. Data Subjektif
Ibu mengeluh sakit perut seperti ingin BAB, ingin meneran, ada keluar lendir
bercampur darah yang bertambah banyak dan disertai/tidak keluhan adanya
pengeluaran air dari alat kelamin ibu yang tidak dapat ditahan.
b. Data Objektif
KU baik, Tanda-tanda vital: suhu :36,5-37,5C, nadi 60-100 x/menit, respirasi 16-
24x/menit, TD tidak lebih dari 140/95 dan tidak kurang dari 90/70 mmHg,
Perubahan TD tidak lebih dari 10 mmHg dari sebelumnya. His 3-5 x 10 menit
durasi 20-40 x/menit, serta DJJ : 120-160 x/menit. Perlimaan 3/5-5/5, ada tanda
gejala kala II yaitu vulva membuka, perineum menonjol serta ada tekanan pada
anus. VT : portio lunak, pembukaan 10 cm, penipisan 100%, presentasi kepala,
denominator UUK, posisi depan, moulage O, penurunan H III+, tidak teraba bagian
kecil janin dan tali pusat.
a. Diagnosa kebidanan
GAPAH UK 37-42 minggu preskep puka/puki janin tunggal hidup intra uteri partus
kala II
b. Masalah
Lakukan episiotomy
Dalam menyusun rencana asuhan yang menyeluruh mengacu kapada diagnosa, masalah
asuhan serta kebutuhan yang telah sesuai dengan kondisi klien saat di beri asuhan
Jelaskan pada ibu dan keluarga bahwa ibu sudah memasuki kala II persalinan
Anjurkan ibu untuk mengambil posisi sesuai pilihan atau kenyamanan ibu
a. Data Subjektif
Ibu mengatakan senang setelah melihat bayinya dalam keadaan sehat namun ibu
masih merasakan sakit pada perutnya.
b. Data Objektif
KU baik, Tanda-tanda vital: suhu :36,5-37,5C, nadi 60-100 x/menit, respirasi 16-
24x/menit, TD tidak lebih dari 140/95 dan tidak kurang dari 90/70 mmHg,
Perubahan TD tidak lebih dari 10 mmHg dari sebelumnya, kontraksi +, TFU
sepusat, kandung kemih kosong, jumlah perdarahan 50- <200 cc, anogenital tali
pusat memanjang, ada semburan darah secara tiba-tiba dan singkat.
a. Diagnosa kebidanan
Diagnosa ibu
Diagnosa Bayi
Bayi aterm lahir spontan belakang kepala segera setelah lahir dengan (vigerous
baby/masalah penyerta lainnya)
atonia uteri
syok hipovolemik
4. Menentukan Kebutuhan Akan Tindakan Segera (Mandiri,Kolaborasi dan Rujukan)
Lakukan KBI/KBE
Dalam menyusun rencana asuhan yang menyeluruh mengacu kapada diagnosa, masalah
asuhan serta kebutuhan yang telah sesuai dengan kondisi klien saat di beri asuhan.
Jelaskan pada ibu dan keluarga bahwa ibu sudah memasuki kala III serta keadaan
bayi
Keringkan bayi, jepit, potong dan ikat tali pusat
Lakukan IMD
IV. Kala IV
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
Keadaan Ibu : KU baik, Tanda-tanda vital: suhu :36,5-37,5C, nadi 60-100 x/menit,
respirasi 16-24x/menit, TD tidak lebih dari 140/95 dan tidak kurang
dari 90/70 mmHg, Perubahan TD tidak lebih dari 10 mmHg dari
sebelumnya, kontraksi +, plasenta lahir lengkap tidak lebih dari 30
menit, diameter plasenta 15-20 cm, berat plasenta 500 cc, insersi tali
pusat sentralis/parasentralis. Pada vulva dan vagina ada/tidak laserasi,
jika ada laserasi grade I/II , jumlah perdarahan <500 cc.
Keadaan bayi : kulit kemerahan, tangis kuat, gerak aktif, reflek hisap +, reflek
menelan+
a. Diagnosa kebidanan
Diagnosa ibu
Diagnosa Bayi
Bayi aterm lahir spontan belakang kepala segera setelah lahir dengan
vigerous baby
b. Masalah
Potensial HPP
Reposisi, bebaskan jalan nafas, pasang oksigen, pasang infuse RL, manual
plasenta
Dalam menyusun rencana asuhan yang menyeluruh mengacu kapada diagnosa, masalah
asuhan serta kebutuhan yang telah sesuai dengan kondisi klien saat di beri asuhan.
Jelaskan paba ibu dan keluarga bahwa ibu sudah memasuki kala IV persalinan
Lakukan heating (bila perlu)
Ajarkan ibu serta keluarga cara melakukan massase fundus serta cara menilai
kontraksi uterus
Pantau kondisi ibu selama 2 jam yaitu 15 menit pada 1 jam pertama dan 30 menit
pada 1 jam kedua
Berikan salep mata dan vitamin K pada bayi setelah 1 jam lahir.
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
Keadaan Bayi : wajah bayi cerah, menyusui dengan frekuensi beberapa kali , lama
menyusui beberpa menit, reflek hisap+
Diagnosa ibu
P (aterm, premature, abortus, jumlah anak hidup) partus spontan belakang kepala
post partum 2 jam
Diagnosa Bayi
Bayi aterm lahir spontan belakang kepala umur 2 jam dengan vigerous
baby/masalah penyerta lainnya
3. Masalah
potensial HPP
potensial infeksi
Dalam menyusun rencana asuhan yang menyeluruh mengacu kapada diagnosa, masalah
asuhan serta kebutuhan yang telah sesuai dengan kondisi klien saat di beri asuhan.
G2P1011 UK 39 MINGGU 1 HARI PRESKEP U PUKI JANIN TUNGGAL HIDUP INTRA UTERI PARTUS KALA I
FASE AKTIF
1.Identitas
Ibu Suami
: Ny. KF Tn. NB
Nama : 25 tahun 25 tahun
: Bali/Indonesia Bali/Indonesia
: Hindu : SMA Hindu
Umur
: SMP SMA
: IRT Swasta
Suku/Bangsa : Bantiran Kelod Bantiran Kelod
:- -
Agama :- -
:0 -
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat Rumah
No Telepon
Alamat Kerja
Golongan darah
b. Pemeriksaan sebelumnya
6.Riwayat Kesehatan
a. Penyakit yang sedang atau pernah diderita ibu : ibu mengatakan tidak sedang atau tidak pernah
menderita penyakit jantung, hipertensi, asma, TBC, hepatitis, PMS, HIV/AIDS, TORCH, infeksi
saluran kencing, epilepsy, malaria.
b. Penyakit keluarga yang menular : ibu mengatakan keluarganya maupun keluarga suami tidak
pernah menderita penyakit menular seperti HIV/AIDS, hepatitis, TBC, PMS
c. Riwayat penyakit keturunan : ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan
seperti diabetes militus, hipertensi, jantung
d. Riwayat faktor keturunan : ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat faktor keturunan seperti
faktor keturunan kembar, kelainan konginital, kelainan jiwa, kelainan darah
7. Riwayat Menstruasi dan KB
Menarche : 15 tahun
Siklus menstruasi : teratur, 28 hari
Lama haid : 3-4 hari
Disminorhea : tidak ada
Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan KB apapun sebelumnya.
Ibu minum terakhir pukul 08.30 wita, jumlah 1 gelas, jenis air putih
c. Istirahat terakhir
Ibu masih tetap bisa bisa ber istirahat di sela-sela kontraksi (14/09/2015)
d. Eliminasi
Ibu mengatakan tidak ada keluhan pada saat BAB dan BAK
e. Psikologis
Ibu mengatakan saat ini sudah siap untuk melahirkan dan ibu mengatakan perasaan ibu saat ini
sangat bahagia dan ibu sangat kooperatif
f. Sosial
Ibu mengatakan ini adalah pernikahan pertamanya dan sah,sudah memiliki akta dan di akui oleh
agama dan hukum. lama pernikahannya 5 tahun, hubungan dengan suami dan keluarganya
harmonis. Ibu mengatakan keputusan diambil oleh suami melalui musyawarah dengan keluarga.
Ibu mengatakan sudah mempersiapkan perlengkapan persalinan seperti perlengkapan ibu,
perlengkapan bayi, biaya, pendonor jika diperlukan, pendampingan oleh suami dan transportasi
mobil
g. Spiritual
Ibu mengatakan tidak ada kepercayaan tertentu terkait kehamilan dan persalinan yang
merugikan kesehatan. Ibu selalu berdoa untuk keselamatan bayinya. Ibu memiliki keyakinan
mampu melewati persalinan dengan normal dan akan melahirkan anak yang sehat.
9. Pengetahuan
Ibu mengatakan belum mengetahui cara tehnik meneran efektif dan cara mengurangi rasa nyeri
Pemeriksaan fisik
1. Keadaan Umum: baik
Kesadaran : Composmentis
Antropometri : BB sebelumnya : 49 kg
BB sekarang : 62 kg
TB :160 cm
Tanda Vital :Suhu: 36,5 C, Nadi: 80 kali/ menit, Respirasi : 20 kali/menit TD: 110/60
mmHg, TD sebelumnya 120/80 mmHg
2. Pemeriksaan Fisik
Payudara tidak ada kelainan, simetris, tidak ada retraksi pada dada,
puting susu menonjol, payudara bersih, tidak ada benjolan atau masa,
terdapat pengeluaran kolostrum, dan tidak ada pembengkakan pada
kelenjar limfe.
f. Abdomen
Inspeksi :
Perut ibu terlihat membesar sesuai umur kehamilan, arah memanjang searah sumbu ibu,
, tidak terdapat bekas luka operasi ada linea nigra, dan striae.
Palpasi Leopold
Leopold I : TFU 3 jari bawah px,pada fundus ibu teraba bulat, lembek dan
besar.
Leopold II : Pada perut kiri ibu teraba datar,keras, memanjang dan ada
seperti tekanan. Disisi kanan perut ibu teraba bagian kecil janin
Leopold III :Pada bagian bawah teraba bulat, keras, dan tidak dapat
digoyangkan.
Leopold IV : Tangan pemeriksa sejajar,sebagian besar bagian terendah janin
sudah masuk PAP
Perlimaan : 2/5
Tinggi Fundus Uteri : 30 cm
TBJ : (29 11 ) x 155 = 2790 gram
HIS : adekuat, frekuensi 4 kali/10 menit durasi 30-35detik
Auskultasi DJJ : 147x/menit, irama teratur
k. Kaki : Kaki simetris, tidak ada oedema, tidak ada varices, warna kuku merah
muda , reflek patella +/+
3. Pemeriksaan penunjang
a. Hb : 11.6 gr %
b. USG hasil dari pemeriksaan tersebut janin dalam keadaan baik dan tidak ada kelainan
III. ANALISA
G2P1011 UK 39 Minggu 1 Hari preskep U Puki Janin Tunggal Hidup Intra Uteri Partus Kala I fase aktif
Masalah :- Ibu belum mengetahui cara meneran yang efektif dan cara mengurangi rasa nyeri.
IV. PENATALAKSANAAN
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu, dan suami, Ibu dan suami mengerti dengan
penjelasan bidan dan ibu terlihat lebih tenang setelah mendengar hasil pemeriksaan
2. Memfasilitasi informed consent kepada ibu dan suami tentang asuhan yang akan diberikan, Ibu
dan suami setuju untuk menerima asuhan yang diberikan oleh bidan dan informed consent
telah ditandatangani.
3. Melibatkan pendamping selama proses persalinan, suami tampak selalu menemani ibu dan
kooperatif dalam membantu ibu.
4. Memberikan KIE kepada ibu mengenai teknik meneran yang efektif, iIbu mengatakan mengerti
dengan penjelasan yang diberikan oleh bidan.
5. Memberikan KIE mengenai teknik mengatasi rasa nyeri,ibu dapat menarik nafas panjang dan
pendamping sudah mengurut perut ibu.
6. Menjelaskan kepada ibu tentang posisi saat bersalin, ada posisi setengah duduk, jongkok,
berdiri, merangkak, ibu mengatakan kini sudah tahu tentang posisi apa saja saat bersalin dan
mengatakan akan memilih posisi setengah duduk
7. Melibatkan pendamping dalam memenuhi kebutuhan nutrisi ibu, ibu sudah diberikan minum
segelas air putih oleh suami
8. Melibatkan pendamping dalam memenuhi kebutuhan eliminasi, ibu sudah buang air kecil di
kamar mandi dibantu oleh suami
9. Menganjurkan ibu untuk beristirahat di sela-sela kontraksi, ibu tampak bersandar dan
menurunkan kakinya untuk beristirahat saat tidak ada kontraksi
10. Memberikan dukungan emosional pada ibu, ibu tampak lebih semangat dan mengatakan bisa
melewati persalinan dengan lancar.
11. Melakukan pemantauan kesejateraan janin, ibu dan kemajuan persalinannya dengan lembar
partograf WHO. Hasil terlampir di lembar depan partograf.
12. Mempersiapkan alat dan obat sesuai APN (partus set, hecting set, spuit, O 2, alat resusitasi,
oksitosin, metherghin), alat dan obat sudah dipersiapkan.
13. Mempersiapkan alat pelindung diri (penutup kepala, masker, kacamata, celemek, sepatu bot),
alat-alat sudah dipersiapkan.
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Ibu KF JK : perempuan
Umur : 25 tahun Alamat : Bantiran kelod
P:
P:
5.1 SIMPULAN
Berdasarkan kasus diatas dapat disimpulkan bahwa asuhan kebidanan pada
ibu bersalin KF dilakukan dengan menggunakan pola pikir varney dan di
dokumentasikan menggunakan metode SOAP. Diawali dengan pengkajian
data, interpretasi data untuk menentukan diagnosa, masalah, serta diagnosa
dan masalah potensial, dilanjutkan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi asuhan. Setelah itu didokumentasikan dengan metode SOAP. Dari
kasus tersebut tidak terdapat kesenjangan yang terjadi antara teori dan
kenyataan di lapangan.
5.2 SARAN
5.2.1 Bagi Mahasiswa
Untuk lebih memperdalam penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan
dalam hal memberikan asuhan kebidanan pada ibu bersalin
5.2.2 Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan
Bagi RSUD Buleleng untuk mempertahankan mutu pelayanan dalam
memberikan asuhan kebidanan pada ibu bersalin secara komprehensif dan
intensif pada ibu sehingga proses persalinannya ini dapat berjalan tanpa
adanya komplikasi.
5.2.3 Bagi Institusi Pendidikan
Agar mampu meningkatkan mutu pelayanan dan pengetahuan agar lebih
berkualitas sehingga tercipta bidan-bidan yang professional, terampil, dan
handal yang mampu memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif.
74