Oleh:
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Latar Belakang
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia yang jumlah penderitanya cenderung
meningkat dan penyebarannya semakin meluas. Penyakit DBD merupakan
penyakit yang menular terutama pada anak-anak.
Kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang
pemberantasan jentik nyamuk di sekitar lingkungan rumah meningkatkan resiko
terkena penyakit demam berdarah dengue. Oleh sebab itu perlu diberikan
pemahaman serta tindakan yang tepat dalam upaya mencegah penyebaran
penyakit demam berdarah dengue.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan Banjar
Banyuning Selatan dapat memahami tentang DHF.
C. Sasaran
Seluruh masyarakat Banjar Banyuning Selatan, Kec Buleleng, Kab Buleleng.
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tanggal : 25 Desember 2016
Waktu : 09.00 WITA - Selesai
Tempat : Balai Banjar Banyuning Selatan
G. Rencana Kegiatan
Kegiatan
No Tahapan Waktu
Penyuluhan Sasaran
1 Pembukaan 5 menit 1. Memberi salam 1.Menjawab salam
2. Memperkenalkan 2.Mendengarakan
diri
3. Menjelaskan tujuan
H. Metode Evaluasi
Cara : Lisan
Jenis pertanyaan : Pertanyaan terbuka
Waktu : Setelah dilakukan penyuluhan
Soal :
a) Jelaskan pengertian dari Penyakit DHF
b) Menjelaskan penyebab DHF
c) Menyebutkan tanda dan gejala DHF
d) Menyebutkan cara penularan DHF
e) Menyebutkan cara pencegahan DHF
f) Evaluasi struktur, evaluasi proses dan evaluasi hasil
Materi :
Pengenalan Penyakit DHF
A. Pengertian DHF
Dengue Haemorrhagic Fever atau Demam Berdarah Dengue ialah suatu
penyakit yang terdapat pada anak- anak dan dewasa dengan gejala utama demam,
nyeri otot dan sendi, yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama
(Mansjoer, 2001).
Penyakit DBD adalah penyakit yang ditandai dengan : (1) demam tinggi
mendadak, tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus menerus selama 2-7 hari, (2)
manifestasi pendarahan termasuk uji Tourniquet positif, (3) Trombositopeni (
Jumlah trombosit 00.000/µ 1), dan (4) hemokonsentrasi (peningkatan hemotokrit
≤20%), dan (5) disertai atau tanpa pembesaran hati (hepatomegali) (Andre Saferi
Wiyaja, 2013).
Demam Berdarah Dengue ditandai oleh empat manifestasi klinis utama:
demam tinggi, fenomena hempragic, sering dengan mengalami hematomegali dan
pada kasus-kasus berat, tanda –tanda kegagalan sirkulasi (Ester, 2014).
B. Penyebab DHF
Penyebab Demam Berdarah Dengue adalah karena adanya virus dengue dan
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypty. Meskipun dapat juga
ditularkan oleh Aedes Albopictus yang biasanya hidup di kebun-kebun. DBD ini
banyak di temukan di daerah tropis yang curah hujannya cukup tinggi. Sebab
nyamuk akan mudah berkembang biak di daerah yang tergenang air. Umumnya
sering terjadi di daerah Asia Tenggara, khususnya Indonesia yang saat ini menjadi
masalah utama di negeri kita ini.
Virus berkembang dalam tubuh nyamuk selama 8-10 hari terutama dalam
kelenjar air liurnya, dan jika nyamuk ini menggigit orang lain, maka virus dengue
akan dipindahkan bersama air liur nyamuk. Dalam tubuh manusia, virus ini akan
berkembang selama selama 4-6 hari dan orang tersebut akan mengalami sakit
demam berdarah dengue. Virus dengue memperbanyak diri dalam tubuh manusia
dan berada pada pembuluh darah selama satu minggu.
Ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypty
1. Warna hitam dengan belang-belang putih di seluruh badannya
2. Berbadan kecil
3. Biasanya menggigit pada siang hari dan sore hari
4. Hidup dan berkembang biak di dalam rumah (bak mandi, kaleng bekas,
kolam ikan, ban bekas, pot tanaman air, tempat minuman burung)
5. Senang hinggap pada pakaian yang bergantung,kelambu dan ditempat yang
gelap dan lembab.
6. Jentik nyamuk berperan aktif di dalam bak air
7. Posisi jentik nyamuk tegak lurus dengan permukaan air
8. Gerakan jentik nyamuk naik turun ke atas pemukaan air untuk bernafas
9. Kemampuan terbang kira-kira 100 meter
KIMIA
BIOLOGI
Bagan cara pemberantasan nyamuk (PSN DBD)
Cara Pencegahan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Kimia
Dengan cara pemberian abatisasi(abate), pengasapan dan fogging.
2. Fisik
Dalam sekurang-kurangya seminggu sekali, maka cegahlah dengan cara 3 M plus
:
a) Menguras bak mandi
b) Menutup tempat penampungan air
c) Mengubur atau menyingkirkan benda- benda yang dapat digenangi air
seperti ban bekas,kaleng bekas,vas bunga,penampungan air dsb.
d) Menggunakan obat nyamuk sebelum tidur dan sebelum bepergian
e) Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat lainnya yang
sejenis seminggu sekali.
f) Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar / rusak.
g) Menutup lubang pada potongan bambu / pohon dengan tanah.
h) Menaburkan bubuk Larvasida.
i) Memelihara ikan pemakan jentik di kolam / bak penampung air.
j) Memasang kawat kasa.
k) Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar.
l) Menggunakan kelambu.
m) Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk.
3. Biologi
Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik (ikan
adu/ikan cupang), dan bakteri (Bt.H-14) yaitu agen yang aktif mengendalikan
nyamuk .
DAFTAR PUSTAKA