Anda di halaman 1dari 18

askep

Sabtu, 26 Oktober 2013

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PERIODE INTRANATAL

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PERIODE INTRANATAL


BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar  belakang
       Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal,
Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa di mana ibu dan keluarga menantikannya ,
peran petugas kesehatan adalah memantau persalinan untuk mendeteksi dini adanya komplikasi,
di samping itu
bersama keluarga memberikan bantuan dan dukungan pada ibu bersalin.
( Stoppard 2007 : 197 )
     Sebelum tahun 1974 ikatan para ahli bidan dan ahli kandungan dari
Perguruan tinggi amerika bersepakat dan mendukung kehadiran suami
Pada waktu istrinya akan melakukan persalinan , pada tahun 1980 , kira 80 % rumah sakit di
amerika serikat sudah memberlakukan peraturan , mengijinkan suami hadir di saat istrinya
melakukan persalinan. Suami tidak perlu duduk termenung di ruangan tunggu lagi .
     Menurut data WHO sebanyak 99 % kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran yang
di rujuk oleh tenaga kesehatan ( Bidan),terjadi di Negara berkembang , sehingga ibu hamil sering
merasa cemas terhadap kehamilannya . ( Laksono, 2008 )
1.2    Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran tindakan pada proses persalinan ( periode intra natal ) dan resiko yang terjadi
sebelum dan sesudah pada proses persalinan
1.3    Tujuan
a.       Tujuan umum
Untuk menerapkan asuhan keperawatan pada ibu dan keluarga dalam proses persalinan
b.      Tujuan khusus
1.      Mampu melakukan pengkajian terhadap ibu dan keluarga dalam proses persalinan
2.      Mampu merumuskan diagnosa keperawatan terhadap ibu pada proses persalinan
3.      Mampu menyusun rencana keperawatan pada ibu saat melakukan proses persalinan
4.      Mampu melakukan tindakan keperawatan pada ibu saat proses persalinan
5.      Dapat melakukan pembahasan asuhan keperawatan pada ibu dan kelurga dalam proses
persalinan 
1.4    Manfaat Penelitian
1.      Bagi mahasiswa
Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai proses persalinan.
2.      Bagi pendidikan
Sebagai bahan masukan dalam memberikan informasi dalam memahami penatalaksanaan
keperawatan pada proses persalinan dan meningkatkan motifasi serta strategi pada ibu
dalam proses persalinan.

        Kata Pengantar


Segala  puji  hanya  milik  Allah SWT.  Shalawat  dan  salam  selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW.  Berkat  limpahan  dan rahmat-Nya penyusun  mampu  menyelesaikan  tugas 
makalah ini guna memenuhi tugas  mata kulia komunikasi dalam keperawatan.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun
penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Proses Persalinan   yang
kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah
ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa akper pembina palembang. Kami sadar
bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu,  kepada  dosen 
pembimbing  saya  meminta  masukannya  demi  perbaikan  pembuatan  makalah  saya  di  masa 
yang  akan  datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
PALEMBANG,Oktober 2013
PENULIS
 
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
                 Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi( janin dan uri ) yang telah cukup
bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain  dengan
bantuan atau tanpa bantuan ( kekuatan sendiri ).
                            Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan ( 37 – 42 minggu ), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.
2.2 Etiologi
                               Penyebab pasti partus masih merupakan teori yang kompleks antara lain oleh factor
hormonal ,pengaruh prostaglandin,struktur uterus ,sirkulasi uterus,pengaruh saraf dan
nutrisi,perubahan biokimia antara lain penurunan kadar hormone estrogen dan progesteron 
2.3 Istilah Yang Berkaitan Dengan Umur Kehamilan Dan Berat Janin Yang Dilahirkan
a.Abortus
  Terhentinya dan dikeluatkannya hasil konsepsi sebelum mampu hidup diluar kandungan
  Umur hamil sebelum 28 minggu
  Berat janin kurang dari 1000 gram
b.Persalinan prematuritas
  Persalinan sebelum umur hamil 28 sampai 36 minggu
  Berat janin kurang dari 2.449 gram
c.Persalinan Aterm
  Persalinan antara umur hamil 37 sampai 42 minggu
  Berat janin diatas 2500 gram
d.Persalinan Serotinus
  Persalinan melampaui umur 42 minggu
  Pada janin terdapat tanda postmaturitas
e.Persalinan Presipitatus
  Persalinan berlangsung cepat  kurang dari 3 jam
2.4 Bentuk Persalinan
     Persalinan Spontan : Persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri, dan melalui jalan

lahir.
     Persalinan Bantuan : Persalinan dengan rangsangan yang dibantu dengan tenaga dari luar, ekstraksi

dengan forcep atau dengan dilakukan sectio sesario.


3.      Persalinan Anjuran : Persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya, baru berlangsung setelah
pemecahan ketuban.
2.5 Penyebab Mulainya Persalinan
a.       Perubahan Kadar Hormon
-   Kadar progesterone menurun (relaksasi otot menghilang)
-   Kadar estrogen dan prostaglandin meninggi
-   Oksitosin pituitari dilepaskan (pada kebanyakan kehamilanproduksi hormon ini akan 
    disupresi)

b. Distensi Uterus, dapat menyebabkan hal berikut :


      -  Serabut otot yang tegang sampai batas kemampuannya akan bereaksi dengan
          mengadakan kontraksi
      -  Produksi dan pelepasan prostaglandin
      -  Sirkulasi plasenta mungkin mengganggu sehingga menimbulkan perubahan hormonal

c. Tekanan Janin

-  Kalau janin sudah mencapai batas pertumbuhannya didalam batas uterus ia akan menyebabkan:
   Peningkatan tekanan dan ketegangan pada dinding uterus
   Stimulasi dinding uterus yang tegang tersebut sehingga timbul kontraksi.
2.6 Tanda-Tanda Persalinan
Sebelum persalinan mulai, saat mendekati akhir kehamilanklien mungkin lihat perubahan
tertentu atau ada tanda-tanda bahwa persalinan terjadi tidak lama lagi sekitar 2-4 minggu sebelum
persalinan. Kepal janin mulai menetap lebih jauh kedalam pelviks. Tekanan pada diafragma berkurang
seperti memperingan berat badan bayi dan memungkinkan ibu untuk bernapas lebih mudah, akan
lebih sering berkemih, dan akan lebih bertekan pada pelviks karena bayi lebih rendah dalam pelviknya.
1.   Persalinan Palsu
 Terjadi lightening
Menjelang minggu ke – 36 pada primigravida terjadi penurunan fundus uteri karena kepala bayi
sudah masuk pintu atas panggul yang disebabkan :
o   Kontraksi Braxton hicks
o   Ketegangan dinding perut
o   Ketegangan ligamentum rotandum
o   Gaya berat janin dimana kepala kearah bawah
  Masuknya kepala bayi kepintu atas panggul dirasakan ibu hamil :
o   Terasa ringan dibagian atas, rasa sesaknya berkurang
o    Dibagian bawah terasa sesak
o   Terjadi kesulitan saat berjalan
o   Sering miksi ( beser kencing )
     Terjadinya His permulaan
        Pada saat hamil muda sering terjadi kontraksi Braxton hicks dikemukan sebagi keluhan karena
dirasakan sakit dan mengganggu  terjadi karena perubahan keseimbangan estrogen,progesterone,
dan memberikan kesempatan rangsangan oksitosin.
Dengan makin tua hamil, pengeluaran estrogen dan progesterone makin berkurang sehingga
oksitosin dapat menimbulkan kontraksi yang lebih seringb sebagai his palsu.
Sifat his permulaan ( palsu )
o   Rasa nyeri ringan di bagian bawah
o   Datangnya tidak teratur
o   Tidak ada perubahan pada serviks atau pembawa tanda
o   Durasinya pendek
o   Tidak bertambah bila beraktifitas
2. Persalinan Sejati
Terjadinya His persalinan , His persalinan mempunyai sifat :
   Pinggang terasa sakit yang menjalar ke bagian depan
   Sifatnya teratur,interval makin  pendek, dan kekuatannya makin besar
   Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks
   Makin beraktifitas ( jalan ) kekuatan makin bertambah 
Pengeluaran Lendir dan darah ( pembawa tanda ), Dengan his persalinan terjadi perubahan pada
serviks yang menimbulkan :
   Pendataran dan pembukaan
   Pembukaan menyebabkan lender yang terdapat pada kanalis servikalis lepas
   Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah
Pengeluaran Cairan
Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan pengeluaran cairan . Sebagian
ketuban baru pecah menjelang pembukaan lengkap. Dengan pecahnya ketuban diharapkan persalinan
berlangsung dalam waktu 24 jam.
2.7 Tahap-Tahap Persalinan
1. Kala I
Dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap (10 cm). Proses ini terbagi dalam 2
fase yaitu: fase laten (8 jam) serviks membuka sampai 3 cm dan fase aktif (7 jam) serviks membuka
dari 3 cm sampai 10 cm. Kontraksi lebih kuat dan sering selama fase aktif.
2.   Kala II
Dimulai darti pembukaan lengkap (10 cm), sampai bayi lahir. Proses ini biasanya berlangsung selama
2 jam pada primi dan 1 jam pada multi.
3. Kala III
Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30
menit.
4. Kala IV
    Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum.
2.8 Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan
a. Power / Tenaga
Power utama pada persalinan adalah tenaga/kekuatan yang dihasilkan oleh kontraksi dan
retraksi otot-otot rahim. Gerakan memendek dan menebalotot-otot rahim yang terjadi sementara
waktu disebut kontraksi. Kontraksi ini terjadi diluar sadar sedangkan retraksi mengejan adalah
tenaga kedua (otot-otot perut dan diafragma) digunakan dalam kala II persalinan. Tenaga dipakai
untuk mendorong bayi keluar dan merupakan kekuatan ekspulsi yang dihasilkan oleh otot-otot
volunter ibu.
 
b. Passages/Lintasan
Janin harus berjalan lewat rongga panggul atau serviks dan vagina sebelum dilahirkan untuk
dapat dilahirkan, janin harus mengatasi pula tahanan atau resisten yang ditimbulkan oleh struktur
dasar panggul dan sekitarnya.
c.  Passanger
Passenger utama lewat jalan lahir adalah janin dan bagian janin yang paling penting (karena
ukurannya paling besar) adalah kepala janin selain itu disertai dengan plasenta selaput dan cairan
ketuban atau amnion.
d. Psikologis
Dalam persalinan terdapat kebutuhan emosional jika kebutuhan tidak tepenuhi paling tidak
sama seperti kebutuhan jasmaninya. Prognosis keseluruhan wanita tersebut yang berkenan dengan
kehadiran anaknya terkena akibat yang merugikan.
2.9 Langkah- Langkah Pertolongan Persalinan Normal
1)    Saat kepala didasar panggul dan membuka pintu dengan crowning sebesar 5 sampai 6 cm
peritoneum tipis pada primi atau multi dengan perineum yang kaku dapat dilakukan episiotomi
median,mediolateral atau lateral.
2)   Episotomi dilakukan pada saat his dan ,mengejan untuk mengurangi sakit,tujuan episiotomi
      adalah untuk menjamin agar luka teratur sehingga mudah mengait dan melakukan adaptasi.
3)   Persiapan kelahiran kepala,tangan kanan menahan perineum sehingga tidak terjadi robekan baru
sedangkan tangan kiri menahan kepala untuk mengendalikan ekspulsi.
4)    Stelah kepala lahir dengan suboksiput sebagai hipomoklion muka dan hidung dibersihkan dari
lender kepala dibiarkan untuk melakukan putar paksi dalam guna menyesuaikan os aksiput kearah
punggung.
5)    Kepala dipegang sedemikian rupa dengan kedua tangan menarik curam kebawah untuk
melahirtkan bahu depan,ditarik keatas untuk melahirkan bahu belakang setelah kedua bahu lahir
ketiak dikaitr untuk melahirkan sisa badan bayi.
6)  Setelah bayi lahir seluruhnya jalan nafas dibersihkan dengan menghisap lender sehingga bayi dapat
bernafas dan menangis dengan nyaring pertanda jalan nafas bebas dari hambatan.
7)  Pemotongan tali pusat dapat dilakukan :
  Setelah bayi menagis dengan nyaring artinya paru-paru bayi telah berkembang dengan 
     sempurna
  Setelah tali pusat tidak berdenyut lagi keduanya dilakukan pada bayi yang aterm
     sehingga peningkatan jumlah darah sekitar 50 cc
  Pada bayi premature pemotongan tali pusat dilakukan segera sehingga darah yang masuk
      ke sirkulasi darah bayi tidak terlalu besar untuk mengurangi terjadi ikterus hemolitik dan
      kern ikterus 
8). Bayi diserahkan kepada petugas untuk dirawat sebagaimana mestinya.
9). Sementara menunggu pelepasan plasenta dapat dilakukan.
        Kateterisasi kandung kemih
        Menjahit luka spontan atau luka episiotomi
2.10 Komplikasi Dalam Persalinan
-  Persalinan lama
-  Perdarahan pasca persalinan
-  Malpresentasi dan malposisi
-  Distosia bahu
-  Distensi uterus
-  Persalinan dengan parut uterus
-  Gawat janin
-   Prolapsus tali pusat
-   Demam dalam persalinan
-   Demam pasca persalinan
  2.11 Penatalaksanaan
 
   1. Kala I 
  Diagnosis
Ibu sudah dalam persalinan kala I jika pembukaan serviks kurang dari 4 cm dan kontraksi terjadi
tertur minimal 2 kali dalam 10 menit selama 40 detik.
  Penanganan
O    Bantulah ibu dalam persalinan jika ia tampak gelisah ,ketakutan dan kesakitan
O   Jika ibu tsb tampak kesakitan,dukungan/asuhan yang dapat diberikan; lakukan perubahan             
posisi,sarankan ia untuk berjalan , dll.
O   Penolong tetap menjaga hak privasi ibu dalam persalinan
O Menjelaskan kemajuan persalinan dan perugahan yang terjadi serta prosedur yang akan
 dilaksanakan dan hasil-hasil pemeriksaan
O    Membolehkan ibu untuk mandi dan membasuh sekitar kemaluannya setelah buang air
besar/.kecil.
O Ibu bersalin biasanya merasa panas dan banyak keringat atasi dengan cara : gunakan kipas
 angina/AC,Kipas biasa dan menganjurkan ibu mandi sebelumnya.
O   Untuk memenuhi kebutuhan energi dan mencegah dehidrasi berikan cukup minum
O   Sarankan ibu untuk berkemih sesering mungkin 
  Pemeriksaan Dalam
      Pemeriksaan dalam sebaiknya dilakukan setiap 4 jam selama kala I pada persalinan dan setelah
selaput ketuban pecah. Gambarkan temuan-temuan yang ada pada partogram.
Pada setiap pemeriksaan dalam catatlah hal-hal sebagai berikut :
  Warna cairan amnion
  Dilatasi serviks
  Penurunan kepala ( yang dapat dicocokkan dengan pemeriksaan luar )
Jika serviks belum membuka pada pemeriksaan dalam pertama mungkin diagnosis in partu
belum dapat ditegakkan . Jika terdapat kontraksi yang menetap periksa ulang wanita tsb setelah 4
jam untuk melihat perubahan pada serviks. Pada tahap ini jika serviks terasa tipis dan terbuka maka
wanita tersebut dalam keadaan in partu jika tidak terdapat perubahan maka diagnosanya adalah
persalinan palsu.
            Pada kala II lakukan pemriksaan dalam setiap jam
  Kemajuan Persalinan dalam Kala I 
Temuan berikut menunjukkan kemajuan yang cukup baik pada persalinan Kala I :
  Kontraksi teratur  yang progresif dengan peningkatan frekwensi dan durasi
 Kecepatan pembukaan serviks paling sedikit 1 cm perjam selama persalinan
  Serviks tampak dipenuhi oleh bagian bawah janin
Temuan berikut menunjukkan kemajuan yang kurang baik pada persalinan kala I :
  Kontraksi yang tidak teratur dan tidak sering setelah fase laten
  Kecepatan pembukaan serviks lebih lambat dari 1 cm perjam selama persalinan fase aktif
  Serviks tidak dipenuhi oleh bagian bawah janin
  Kamajuan pada kondisi janin
      Jika didapati denyut jantung janin tidak normal ( kurang dari 100 atau lebih dari 180 denyut
permenit ) curigai adanya gawat janin
        Posisi atau presentasi selain aksiput anterior dengan verteks fleksi sempurna digolongkan
kedalam malposisi atau malpresentasi
      Jika didapat kemajuan yang kurang baik atau adanya persalinan lama tangani penyebab
tersebut.
  Kemajuan pada kondisi Ibu
      Lakukan penilaian tanda-tanda kegawatan pada Ibu :
   Jika denyut ibu meningkat mungkin ia sedang dalam keadaan dehidrasi atau kesakitan. Pastikan
hidrasi yang cukup melalui oral atau I.V. dan berikan anlgesia secukupnya.
  Jika tekanan darah ibu menurun curigai adanya perdarahan
  Jika terdapat aseton didalam urin ibu curigai masukan nutrisi yang kurang segera berikan
dektrose I.V.
   2.Kala II
  Diagnosis
Persalinan kala II ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan
pembukaan sudah lengkap atau kepala janin sudah tampak di vulva dengan diameter 5 – 6 cm.
  Penanganan
o    Memberikan dukungan terus-menerus kepada ibu dengan : mendampingi ibu agar merasa
    nyaman,menawarkan minum, mengipasi dan meijat ibu
o   Menjaga kebersihan diri
o   Mengipasi dan masase untuk menambah kenyamanan bagi ibu
o   Memberikan dukungan mental untuk mengurangi kecemasan atau ketakutan ibu
o   Mengatur posisi ibu
o   Menjaga kandung kemih tetap kosong
o   Memberikan cukup minum
  Posisi saat meneran
o   Bantu ibu untuk memperoleh posisi yang paling nyaman
o   Ibu dibimbing untuk mengedan selama his, anjurkan kepada ibu untuk mengambik nafas
o    Periksa DJJ pada saat kontraksi dan setelah setiap kontraksi untuk memastikan janin tidak
mengalami bradikardi ( < 120 )
  Kemajuan persalinan dalam Kala II
Temuan berikut menunjukkan kemajuan yang cukup baik pada persalinan kala II:
   Penurunan yang teratur dari janin di jalan lahir
  Dimulainya fase pengeluaran
Temuan berikut menunjukkan yang kurang baik pada saat persalinan tahap kedua 
  Tidak turunnya janin dijalan lahir
  Gagalnya pengeluaran  pada fase akhir
  Kelahiran kepala Bayi
   Mintalah ibu mengedan atau memberikan  sedikit dorongan saat kepala bayi lahir
   Letakkan satu tangan kekepala bayi agar defleksi tidak terlalu cepat
   Menahan perineum dengan satu tangan lainnya jika diperlukan
   Mengusap muka bayi untuk membersihkannya dari kotoran lendir/darah
   Periksa tali pusat:
·         Jika tali pusat mengelilingi leher bayi dan terlihat longgar selipkan tali pusat melalui kepala
bayi
·                Jika  lilitan pusat terlalu ketat tali pusat diklem pada dua tempat kemudian digunting
diantara kedua klem tersebut sambil melindungi leher bayi.
  Kelahiran Bahu dan anggota seluruhnya
  Biarkan kepala bayi berputar dengan sendirinya
  Tempatkan kedua tangan pada sisi kepala dan leher bayi
  Lakukan tarikan lembut  ke bawah untuk melahirkan bahu depan
  Lakukan tarikan lembut  ke atas untuk melahirkan bahu belakang
    Selipkan satu tangan anda ke bahu dan lengan bagian belakang bayi sambil menyangga kepala
dan selipkan satu tangan lainnya ke punggung bayi untuk mengeluarkan tubuh bayi seluruhnya
  Letakkan bayi tsb diatas perut ibunya
  Secara menyeluruh, keringkan bayi, bersihkan matanya dan nilai pernafasan bayi
  Jika bayi menangis atau bernafas ( dada bayi terlihat naik turun paling sedikit 30x/m ) tinggalkan
bayi tsb bersama ibunya
  Jika  bayi tidak bernafas dalam waktu 30 detik mintalah bantuan dan segera mulai resusitasi bayi
 Klem dan potong tali pusat
  Pastikan bahwa bayi tetap hangat dan memiliki kontak kulit dengan kulit dada siibu.
    Bungkus dengan kain yang halus dan kering, tutup dengan selimut dan pastikan kepala bayi
terlindung dengan baik untuk menghindari hilangnya panas tubuh.
   3.Kala III
   Manajemen Aktif Kala III
         Pemberian oksitosin dengan segera
         Pengendalian tarikan tali pusat
         Pemijatan uterus segera setelah plasenta lahir
   Penanganan
Memberikan oksitosin untuk merangsang uetrus berkontraksi yang juga mempercepat pelepasan
plasenta :
  Oksitosin dapat diberikan dalam dua menit setelah kelahiran bayi
  Jika oksitosin tidak tersedia rangsang puting payudara ibu atau susukan bayi guna menghasilkan
oksitosin alamiah atau memberikan ergometrin 0,2 mg. IM.
Lakukan penegangan tali pusat terkendali dengan cara :
    Satu tangan diletakkan pada korpus uteri tepat diatas simpisis pubis. Selama kontraksi tangan
mendorong korpus uteri dengan gerakan dorso kranial – kearah belakang dan kearah kepala ibu.
  Tangan yang satu memegang tali pusat dengan klem 5-6 cm didepan vulva.
  Jaga tahanan ringan pada tali pusat dan tunggu adanya kontraksi kuat ( 2-3 menit )
  Selama kontraksi lakukan tarikan terkendali pada tali pusat yang terus-menerus dalam tegangan
yang sama dengan tangan ke uterus.
  PTT hanya dilakukan selama uterus berkontraksi
  Begitu plasenta terasa lepas, keluarkan dengan menggerakkan tangan atau klem pada tali pusat
mendekati plasenta lepas, keluarkan dengan gerakan ke bawah dan ke atas sesuai dengan jalan
lahir. Kedua tangan dapat memegang plasenta dan perlahan memutar plasenta searah jarum jam
untuk mengeluarkan selaput ketuban.
  Segera setelah plasenta dan selaput ketubannya dikeluarkan masase fundus agar menimbulkan
kontraksi.
  Jika menggunkan manajemen aktif  dan plasenta belum juga lahir dalam waktu 15 menit berikan
oksitosin 10 unit Im. Dosis kedua dalam jarak waktu 15 menit dari pemberian oksitosin dosis
pertama.
    Periksa wanita tsb secara seksama dan jahit semua robekan pada serviks atau vagina atau
perbaiki episotomi.
   4.Kala IV
   Diagnosis
                      Dua jam pertama setelah persalinan merupakan waktu yang kritis bagi ibu dan bayi.
Keduanya baru saja mengalami perubahan fisik yang luar biasa – sio ibu melahirkan bayi dari
perutnya dan bayi sedang menyesuaikan diri dari dalam perut ibu ke dunia luar.
   Penanganan
   Periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 20-30 menit selama jam kedua. Jika
kontraksi tidak kuat masase uterus sampai menjadi keras. Apabila uterus berkontraksi otot
uterus akan menjepit pembuluh darah untuk menghentikan perdarahan .
      Periksa tekanan darah,nadi,kantung kemih, dan perdarahan setiap 15 menit pada jam I dan
setiap 30 menit selama jam II
  Anjurkan ibu untuk minum demi mencegah dehidrasi. Tawarkan ibu makanan dan minuman
yang disukainya.
   Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan kering
   Biarkan ibu beristirahat
  Biarkan bayi berada pada ibu untuk meningkatkan hubungan ibu dan bayi
  Bayi sangat siap segera setelah  kelahiran
    Jika ibu perlu ke kamar mandi, ibu boleh bangun,pastikan ibu dibantu karena masih dalam
keadaan lemah atau pusing setelah persalinan.
  Ajari ibu atau keluarga tentang :
  Bagaimana memeriksa fundus dan menimbulkan kontraksi
  Tanda-tanda bahaya bagi ibu dan bayi
DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
  Kala I :
1).Nyeri akut berhubungan dengan tekanan mekanik pada bagian presentasi,dilatasi/regangan,
tegangan emosional.
2).Defisit volume cairan yang berhubungan dengan penurunan asupan cairan
3).Gangguan pola tidur berhubungan dengan persalinan
4).Perubahan membran mukosa oral yang berhubungan dengan pernapasan melalui mulut
5).Perubahan perfusi jaringan : plasenta yang berhubungan dengan akibat sekunder dari posisi
maternal
6). Risiko infeksi terhadap maternal berhubungan dengan prosedur invasif, pemeriksaan vagina
berulang.
  Kala II :
1.Nyeri akut berhubungan dengan tekanan mekanik pada presentasi, dialatasi/peregangan  jaringan,
kompresi syaraf, pola kontraksi semakin intensif
2.Perubahan rasa nyaman nyeri yang berhubungan dengan kontraksi persalinan.
3. Nyeri berhubungan dengan proses Fisiologis selama dalam Proses persalinan .
4.Ketidakefektifan koping individu dsn keluarga berhubungan dengan hospitalisasi selama menunggu
persalinan.
5.Risiko kerusakan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan pencetusan persalinan, pola kontraksi
hipertonik,janin besar,pemakaian forcep.
6.Risiko cedera terhadap janin berhubungan dengan malpresentasi/posisi,pencetusan kelahiran
disproporsi, sefalopelvik ( CPD ).
  
         
   Kala III :
1.Nyeri berhubungan dengan proses Fisiologis: Involusi uterus, luka episiotomi.
2.Nyeri ( akut ) berhubungan dengan trauma jaringan , respons fisiologis setelah melahirkan
3.Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan kehilangan cairan secara tidak
disadari, atonia uteri, laserasi jalan lahir,tertahannya fragmen plasenta.
4.Risiko infeksi berhubungan dengan Trauma jalan lahir (luka episiotomi).
5.Risiko perubahan proses keluarga berhubungan dengan terjadinya transisi, krisis situasi.
  
   Kala IV :
  1.Nyeri ( akut ) berhubungan dengan efek-efek obat-obatan , trauma mekanis/ jaringan, edema jaringan,
kelemahan fisik dan psikologis, ansietas.
2.Perubahan proses keluarga berhubungan dengan transisi/peningkatan perkembangan anggota
 keluarga.
  3.Prilaku sehat yang berhubungan dengan peran perawatan bayi baru lahir, perilaku bayi baru lahir,
peristiwa fisiologis paca partum normal.
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS
PERIODE INTRANATAL
   DATA UMUM
Nama                                       : Ny. TW                      Nama Suami                : Tn D
Umur                                       : 30 Tahun                   Umur                           : 32 Tahun
Alamat                                     : Palembang                 Pekerjaan                     : Swasta
Pekerjaan                                 : Swasta                       Pendidikan Terakhir    : S1
Agama                                     : Islam                         
Suku Bangsa                            : Indonesia
Status perkawinan                    : Kawin                       
Pendidikan terakhir                  : D3
Tanggal Masuk RS                   : 3 Oktober 2013
NO. RM                                   : 17-91-37                
   DATA UMUM KESEHATAN
1. Tinggi/Berat badan                                                   : 165 cm/ 60 kg
2.  Berat badan sebelum Hamil                                     : ( - )
3.  Masalah kesehatan khusus                                      : ( - )
4.  Obat-obatan                                                           : ( - )
5.  Alergi ( Makanan/obat-obatan/bahan tertentu )        : ( - )
6.  Diet Khusus                                                            : ( - )
7.  Menggunakan alat bantu : gigi tiruan/kaca mata/alat dengar,lain-lain : ( - )
8.   Frekuensi BAB  1 x / hari, Masalah                        : ( - )
9.   Frekuensi BAK  > 3x / hari, Masalah                     : ( - )
10. Kebiasaan waktu tidur                                           : Tidur Malam 7 jam, Tidur siang 2-3 jam
11. Masalah gangguan tidur                                         : ( - )
                                                                                               
   DATA UMUM MATERNITAS

1. Kehamilan ini direncanakan                            : Ya


2. Status Obstetricus                                          : G2 P1 A0
3. Usia  Kehamilan                                             : 38-39 minggu
4. HPHT                                                            : 09 Januari 2012
5. Tafsiran Partus                                                : 16  Oktober 2013
6. Jumlah anak di rumah :

No. Jenis Cara Tempat BB Komplikasi Keadaan Umur


kelamin Lahir Persalinan lahir Selama saat ini
Dan proses
penolong persalinan
1.   Laki-laki Spontan Di RS 2700gr    ( - ) Sehat 4 thn
2. Hamil ini.

7. Mengikuti kelas prenatal                                  :  Tidak dikaji


8. Jumlah kunjungan selama kehamilan ini                     : 7 kali
9. Masalah kehamilan yang lain :
1. Trimester I : mual ( + ),muntah ( + ),tekanan darah tinggi ( - ),oedema tungkai ( - )
2. Trimester II : Mual ( + ) agak berkurang, masalah lain ( - )
3. Trimester III : ( - )
10. Masalah Kehamilan Sekarang

Keluhan : merasa mules mulai jam 00.00, disertai flek  kontraksi belum teratur, lendir darah sudah
keluar, air ketuban ( - ).

9. Kontrasepsi yang pernah dipakai dan masalah yang pernah dialami selama penggunaan alat
kontrasepsi : tak terkaji
10. Makanan bayi sebelumnya ASI/PASI: Anak sebelumnya diberikan ASI sampai usia 2 tahun dan
disertai PASI .
11. Pendidikan Kesehatan yang ingin Ibu dapatkan selama perawatan : ( - )
12. Setelah bayi lahir siapa yang diharapkan membantu : Suami dan orang tua serta keluarga lainnya.
13. Masalah persalinan yang lalu : ( - )

    RIWAYAT PERSALINAN SEKARANG


  1. Mulai persalinan ( kontraksi pervaginam )
                       Merasa mules-mules mulai jam 00.00 tanggal 3 Oktober 2013, kontraksi belum teratur,lendir
darah sudah keluar, air ketuban ( - ). Selanjutnya pagi harinya tanggal 3Okt dari IGDober 2013 masuk di
ruang VK jam 06.00  dengan keluhan kenceng-kenceng, lendir darah ( + ) , air ketuban ( - ), lokasi
ketidaknyamanan pinggang menjalar ke perut dan terus meningkat, KU baik, TD 112/64 mmHg, N 112
X/mnt, RR 20 X/mnt, S 36,2 °C, pasien mengeluh nyeri, merintih dan nampak kesakitan, tidak ada
oedema, dilakukan palpasi  : Janin tunggal, letak memanjang,presentasi kepala, kepala masuk panggul ,
Tinggi fundus uteri : 3J6px, DJJ ( + ), letak Pu-Ka.
  2. Keadaan kontraksi ( frekuensi dalam 10 menit, lamanya , kekuatan) :  His 3 kali dalam 10 menit
lamanya 40 – 70 mmHg,kontraksi teratur (jam 06.30 Wib).
  3. Frekuensi dan kekuatan denyut jantung janin : 140 x/m, kekuatan : cukup kuat.
  4. Pemeriksaan fisik:
Tanda vital                   : TD = 112/64 mmHg, Nadi = 112 x/m, Suhu = 36,2 ‘ C , P = 20 x/m
Kepala/ Leher              : Oedema (-),kelenjar tiroid (-),vena jugularis(-),bekas operasi (-)
Mata                            : conjungtiva anemis (-),sclera (-)
Dada ( Jantung )          : Jantung : Tidak ada bising jantung , S1 dan S2 reguler.
Paru-paru                     : Simetris ki/ka,wheezing (-),ronchi(-)
Payudara                      : Lunak,Putting susu teraba kencang,ASI belum keluar.
Abdomen                     : Terdapat striae gravidarum, Tinggi fundus uteri 3j6px.
Kontraksi                     : His kuat, teratur, DJJ : ( + )
Ekstremitas                  : Tanda Homan ( - ), varises (-),oedema (-)
Refleks                        : ( + /+ )
   5. Pemeriksaan Dalam
      
Jam Dilakukan Oleh Hasil
Pemeriksaan
  06.30 Bidan R KU : Tenang, Pembukaan 2 – 3 cm,portio
lunak, selaput ketuban ( + ), presentasi
kepala , kepala masuk panggul, H1 –
H2,lendir darah ( + ), Air ketuban ( - )
Kesimpulan : Second gravid, aterm dlm
persalinan kala I fase laten
 10.30 Dokter His kuat, DJJ ( + ) , portio tipis , pembukaan
8cm, ketuban ( + ), presentasi kepala, H2,
lender darah
( + ), air ketuban ( - )
Kesimpulan : Second gravid, hamil
aterm,dlm persalinan kala I fase aktif.
   6. Ketuban Utuh, pecah ( - )
   7. Laboratorium
  
Tanggal dan Hasil pemeriksaan Interpretasi
jenis normal
pemeriksaan
Tidak dilakukan ( -  ) (-)
pemeriksaan

   8.Therapi yang diberikan


 
Tanggal Jenis therapi Rute therapi Dosis Indikasi therapy
3 Oktober 2013 Pospargin IM 1 amp kontraksi His
PP IM 1 juta Ui Mencegah infeksi
DATA PSIKOSOSIAL

1. Penghasilan keluarga tiap bulan :  tidak dikaji.


2. Bagaimana perasaan anda terhadap kehamilan sekarang : Ibu mengatakan bahwa kehamilan ini
memang direncanakan, dan merasa bahagia akan kelahiran putra/i ini.
3. Bagaimana perasaan pasangan terhadap kehamilan sekarang :  Tidak dikaji
4. Jelaskan respon sibling terhadap kehamilan sekarang : tidak dikaji

LAPORAN PERSALINAN
  1.  Kala I
Tanggal Jam Hasil Observasi
3 Oktober Jam.07.30 His ( + ), frekuensinya 3 menit, lamanya 40
2013 Jam 09.00 detik, kekuatan sedang, air ketuban ( - ),DJJ 147
Jam 10.30 X/mnt, lokasi ketidaknyamanan pinggang
Jam 11.45 menjalar ke perut dan terus meningkat, pasien
mengeluh nyeri , merintih dan tampak
kesakitan, kepala turun di H1 – H2, Vital Sign :
TD : 110/80 mmHg, N : 100 x/m, R : 24 x/m, SB :
36,5 °C.
KU : Tenang, His ( + ), 4 menit, lamanya 35 - 40
detik.
Kekuatan his : semakin Kuat, air ketuban ( - ),
Vital sign : TD : 110/80 mmHg, N : 88 x/m, R :
24x/m, SB : 36,4’C, DJJ : ( + ), 148 X/mnt, teratur.
His ( +) frekuensi 3- 4 menit, lamanya 30 – 100
mmHg, kekuatan His  : cukup kuat, pembukaan
8 cm, selaput ketuban ( +), DJJ  ( + ), portio tipis ,
pembukaan 8cm, ketuban ( + ), presentasi
kepala, H 2, lender darah ( + ), air ketuban ( - ).
His ( + ) frekuensi 3 - 4 menit, lamanya 40-45
detik,kekuatan His  : kuat, ibu tampak ingin
mengejan , pembukaan lengkap, selaput
ketuban ( +), pecah sendiri, DJJ  ( + ), pimpin
persalinan.  
  Analisa data :
 1.     DO : pasien tampak meringis dan merintih saat kontraksi.
                DS : pasien mengatakan nyeri pada saat kenceng-kenceng, rasa tak nyaman pada pinggang,
                    menjalar keperut dan terus meningkat
        DX Keperawatan : Nyeri akut b.d tekanan/regangan pada bagian presentasi
 2.     DO : pasien dilakukan pemeriksaan dalam (VT) stiap 4 jam.
         DS : Ibu mengatakan tidak mengerti adanya resiko infeksi
         DX Keperawatan : resiko infeksi b.d pemeriksaan vagina berulang.
  2.  Kala II
Tanggal Jam Hasil Observasi
3 Oktober Jam.11.45 Ibu tampak ingin mengejan , anus membuka,
2013 Jam 11.50 perineum menonjol, His ( + ), frekuensinya 2 – 3
menit, lamanya 45 -50 detik, kekuatan His ;
Kuat, VT : Pembukaan lengkap, kepala turun di
H 3- H4 , presentasi kepala, urine ( - ) Ibu
dipimpin untuk mengejan.
Lahir bayi laki-laki, spontan, BBL : 2855 gr,PBL :
50 cm, LK/LD : 30/ 30 cm,  A/S : 8 – 9 , Bayi
Normal , tidak ada cacat bawaan.

Keadaan Umum Bayi baru Lahir :


Berat badan                 : 2855 gram
Panjang badan                         : 50 cm
Lingkar kepala                         : 30 cm
Lingkar dada                            : 30 cm
Lingkar perut                           : 28 cm
APGAR SCORE ;
 NO. Tgl/Jam Karakteristik yg dinilai 1 menit 5 menit
1. Tgl 3 Oktober Denyut jantung 2 2
2013 ,jam  11.50
Pernafasan 2 2
Refleks 1 1
Tonus otot 2 2
Warna kulit 1 2
Total 1 menit : 8 menit, 5 menit : 9
Kesimpulan : AS Baik.
 
  Analisa Data :
1.   DO             : Pasien tampak merintih dan menangis saat mengejan.
      DS : ( - )
      DX Keperawatan : Nyeri berhubungan dengan proses Fisiologis selama Proses persalinan  
   3. Kala III
Tanggal Jam Hasil Observasi
31 Maret 2008 Jam.10.30 Kontraksi uterus ( + ), baik, plasenta dilahirkan
secara spontan lengkap, bentuk oval, insersi
sentral, perdarahan 100 cc,selaput ketuban
utuh, Vital sign : TD : 120/80 mmHg,N : 94 x/m.
  Analisa Data :
  1.   DO : Pasien tampak meringis
      DS : Pasien mengatakan nyeri pada bagian pinggang,perut dan vagina
      DX Keperawatan : Nyeri berhubungan dengan Fisiologis: Involusi uterus, luka episiotomi.
  2.   DO : terdapat luka episiotomi
      DS : -
      DX Keperawatan : Risiko infeksi berhubungan dengan Trauma jalan lahir (luka episiotomi)
        4.   Kala IV :
     
Tanggal Jam Hasil Observasi
3 Oktober Jam 13.35 Kontraksi uterus baik, TFU 2 jari bawah pusat,
2013 perdarahan pervagina   ±50 CC, luka epis baik.
Vital sign : TD : 120/80 mmHg,N : 84 x/m, R 24
x/m,  SB : 36,4 ‘C.
  Analisa Data :
  1.   DO : Pasien tampak lemes
      DS : pasien mengatakan badan terasa lemes
      DX Keperawatan : Fatigue berhubungan dengan Proses persalinan.
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PERIODE INTRANATAL
 KALA I
Jam Dx. Kep Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi
3-10-2013 Nyeri b.d. Setelah 6 jam 1. Managemen nyeri 07.30 Jam 11.30
07.00 Fisiologis: his dan tindakan   - Lakukan pengkajian     - Mengkaji nyeri Subyektif
penurunan kepala keperawatan nyeri secara klien: PQRST.   - Ibu
ke panggul. ibu mampu komprehensif yang   - Mengatur mengatakan
DO : pasien tampak beradaptasi meliputi lokasi, lingkungan nyeri
meringis dan dengan karakteristik, yang nyaman: semakin
merintih saat nyerinya awitan, durasi,      * Menyarankan hebat
kontraksi. Kriteria: frekuensi, kualitas, penunggu satu dibandingkan
DS : pasien Ibu mampu intensitas atau berat orang beberapa jam
mengatakan nyeri melakukan dan faktor bergantian, sebelumnya.
pada saat kenceng- pursed lip presipitasi membersihkan  - Ibu
kenceng, rasa tak breathing.   - Ekspresikan tempat tidur mengatakan
nyaman pada Tidak penerimaan tentang ibu, menjaga meskipun
pinggang, mengejan nyeri ibu tetap nyerinya
                    menjalar sebelum   - Kurangi rasa takut kering. terasa tapi
keperut dan terus waktunya. dengan meluruskan 10.00 akan
meningkat setiap misinformasi   - Mengajarkan berusaha
2. Manajemen ibu untuk untuk
lingkungan melakukan bertahan.
  - Implementasikan nafas dalam Obyektif
tindakan untuk ketika his   - Ekspresi 
kenyamanan fisik timbul. meringis
seperti menciptakan  - Menganjurkan menahan
suasana yang ibu untuk sakit.
nyaman, merubah   - Tampak
meminimalkan posisi tidur gelisah.
stimulasi miring-miring.   - Mampu
lingkungan   - Menganjurkan melakukan
  - Ibu bersalin ibu untuk nafas dalam
biasanya merasa tidak ketika timbul
panas dan banyak mengejan his.
keringat atasi sebelum   - Tidak
dengan cara: dianjurkan. mengejan
gunakan kipas sebelum
angin/AC, Kipas pembukaan
biasa dan lengkap.
menganjurkan ibu   - Sering
mandi sebelumnya mengubah
3. Edukasi posisi tidur.
prosedur/perawatan   Tanda vital:
  - Demonstrasikan TD: 110/80
pereda nyeri non mmHg, N: 98
invasif/ non x/mnt, R: 24
farmakologis : x/mnt, S: 36,2
massage, oC.
distraksi/imajinasi, Assesment
relaksasi, Rasa nyeri
pengaturan posisi semakin kuat
yang nyaman. dan sering,
  * Jika ibu tsb tampak ibu mampu
kesakitan beradaptasi
dukungan/asuhan dengan
yang dapat kondisinya.
diberikan; Planing
     - lakukan perubahan   - Berikan
posisi, sarankan ia support ibu
untuk berjalan, dll. untuk tidak
  - Anjurkan ibu untuk mengejan
tidak mengejan sebelum
sebelum waktunya.
pembukaan lengkap   - Dampingi ibu
sampai
  - Anjurkan ke pembukaan
keluarga untuk lengkap.
mendampingi dan   - Evaluasi
melakukan massage nyeri his.
pada punggung atau
paha ibu
3-10-2013 Resiko infeksi b.d. Setelah 3 jam1.        1.Kontrol infeksi 08.00 Jam 11.00
07.30 pemeriksaan dalam tindakan,          
ibu - Terapkan    - Mengukur Subjektif
berulang. menunjukkan pencegahan tanda vital. - Ibu
DO : pasien kontrol universal    - Mencuci mengatakan
dilakukan terhadap             - Berikan hygiene tangan mengerti
pemeriksaan dalam infeksi. yang baik. sebelum dan adanya resiko
(VT) stiap 4 jam. Kriteria: 2.  - Proteksi infeksi sesudah infeksi
 DS : Ibu Ibu bebas   - Monitor tanda dan melakukan karena
mengatakan tidak dari tanda gejala infeksi tindakan ketuban
mengerti adanya dan gejala lokal/sistemik    - sudah pecah.
resiko infeksi infeksi.   - Cuci tangan sebelum Menganjurkan Objektif
Ibu mampu dan sesudah agar orang - Tanda vital:
menjelaskan melakukan terdekat saja    TD: 110/80
tanda dan tindakan. yang mmHg,
gejala infeksi.  - Gunakan sarung menunggui ibu   N: 98 x/mnt,
tangan steril dalam 11.00    R: 24 x/mnt,
tindakan    - Mengukur    S: 36,4 oC.
pemeriksaan dalam. tanda vital.    - Tidak
  - Pertahankan    - Mencuci terdapat
kesterilan selama tangan tanda-tanda
melakukan sebelum dan infeksi.
tindakan sesudah Assessment
3.  - Monitor tanda vital melakukan Tidak ada
  - Pantau suhu tubuh tindakan. tanda-tanda
dan denyut nadi    - Menggunakan infeksi
tiap 8 jam sarung tangan Planning
4.  - Managemen steril saat    - Pertahankan
lingkungan melakukan kesterilan
  - Jaga kebersihan pemeriksaan saat
tempat tidur, dalam. melakukan
lingkungan tindakan.
5.  - Pendidikan    - Pantau
kesehatan tanda-tanda
  - Berikan penjelasan infeksi.
tentang mengapa    - Anjurkan ibu
klien menghadapi dan keluarga
risiko infeksi, tanda untuk
dan gejala infeksi menjaga
6.  - Administrasi kebersihan
medikasi diri dan
  - Berikan antibiotik lingkungan
sesuai program sekitarnya.
KALA II
Jam Dx. Kep Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi
31- Nyeri b.d. Setelah 15 1. Managemen nyeri 11.45 12.00
03- Fisiologis: menit   - Kurangi rasa takut   - Membantu ibu Subjektif
08 Proses tindakan dengan meluruskan mensupport - Ibu
Jam persalinan. keperawatan setiap misinformasi tungkai. mengatakan
11.45 DO       : ibu mampu   - Berikan bantal pada   - Membantu sakit ketika
Pasien beradaptasi bawah punggung memimpin meneran.
tampak dengan dan Bantu support meneran. Objektif
merintih nyerinya kedua tungkai ibu.   - Menganjurksn - Ibu tampak
dan Kriteria:   - Bantu memimpin ibu untuk meringis
menangis Ibu mampu pola nafas ibu. merilekskan menahan
mengatur sakit.
saat pola nafas   - Anjurkan ibu utk otot dasar    - Pola nafas
mengejan. ketika merilekskan otot pelvis ibu teratur.
DS : ( - ) meneran. dasar pelvis.   - Memberikan - Ibu mampu
Ibu mampu 2.  Manajemen dukungan meneran
meneran lingkungan pada ibu dengan
dengan tepat  - Implementasikan dengan tepat.
dan benar. tindakan untuk memberikan Assesment
Tidak terjadi kenyamanan fisik semangat. - Ibu mampu
ruptur di seperti menciptakan   - Melibatkan beradaptasi
perineum. suasana yang suami dalam dengan
nyaman, proses nyerinya.
meminimalkan kelahiran Planing
stimulasi lingkungan (menemani    - Monitor
3. Edukasi ibu). nyeri ibu.
*prosedur/perawatan Menganjurkan - Anjurkan
  - Demonstrasikan ibu mengatur ibu untuk
pereda nyeri non nafasnya: tetap
invasif/ non selalu mengatur
farmakologis : mengambil pola nafas
massage, nafas dalam dan minta
distraksi/imajinasi, untuk mengisi suami terus
relaksasi, pengaturan awal dan memberikan
posisi yang nyaman. akhir dukungan.
  - Anjurkan ibu kontraksi dan - Berikan
mengatur pola nafas keluarkan informasi
:sebelum meneran perlahan- mengenai
tarik dua kali nafas lahan, keadaan
dlm lalu baru mengejan bayinya.
meneran, ulangi lagi panjang dan
sampai berakhirnya kuat, ketika
kontraksi dan diminta
berhenti meneran menahan
  - Anjurkan pada ibu tidak
untuk konsentrasi  mengejan
saat meneran dulu
4.    *proses penyakit menganjurkan
  - Berikan penjelasan ibu untuk
tentang penyebab berusaha
timbulnya nyeri rileks kepala
bagian
belakang
bersandar.
KALA III
Jam Dx Kep Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi
3-10- Nyeri b.d. Setelah 1. Managemen nyeri 12.00 12.15
2013 Fisiologis: tindakan 15   - Monitor pelepasan    - Melakukan Subjektif
11.55 Involusi menit ibu plasenta. monitor    - Ibu
uterus, luka mampu   - Lakukan pemijatan pada pelepasan mengatakan
episiotomi. beradaptasi fundus uteri. plasenta. perutnya
       DO : Pasien dengan   - Lakukan    - Memberitahu terasa
tampak nyerinya. perawatan/memperbaiki ibu jenis melilit dan
meringis Kriteria: perineum. kelamin dan mules juga
     Tampak   - Anjurkan ibu untuk keadaan terasa nyeri
 DS : Pasien tenang. menggunakan tehnik bayinya. pada jalan
mengatakan Menyatakan nafas dalam untuk - Melakukan lahirnya.
nyeri pada dapat mengurangi rasa nyeri masase fundus Objektif
bagian menahan   - Anjurkan uteri.    - Tanda vital:
pinggang,perut nyeri. suami/keluarga untuk - Melakukan    TD: 120/84
dan vagina menemani ibu. observasi  mmHg,
2.  Manajemen perineum.    N: 94 x/m,
lingkungan    R: 24 x/mnt,
  - Implementasikan - Memimpin ibu    S: 36,4 oC.
tindakan untuk melakukan    - TFU 2 jari
kenyamanan fisik nafas dalam. di bawah
seperti menciptakan - Menganjurkan pusat.
suasana yang nyaman, keluarga untuk   - Ekspresi
meminimalkan menemani ibu. menahan
stimulasi lingkungan - Menganjurkan nyeri.
3. Edukasi : suami untuk   - Dilakukan
prosedur/perawatan melakukan kateterisasi
  - Demonstrasikan pereda masase pada urine
nyeri non invasif/ non putting ibu. keluar.
farmakologis : massage, - Mengatur suhu   - Kontraksi
distraksi/imajinasi, ruangan uterus (+),
relaksasi, pengaturan (menghidupkan kuat.
posisi yang nyaman kipas angin)   - Plasenta
  - Anjurkan pada ibu dan membatasi lahir
untuk konsentrasi  saat penunggu ibu. spontan
meneran - Mengukur lengkap,
  - Beri dukungan pada ibu tanda-tanda Perdarahan
untuk beradaptasi vital. 50 cc.
dengan bayi. Assesment
  - Nyeri masih
aktual.
Planning
  - Monitor
tanda vital.
  - Lakukan
pengkajian
nyeri.
  - Anjurkan
penggunaan
nafas dalam
dan
distraksi
(diajak
bicara).
11.55 Risiko infeksi Kontrol 7.      1.Infection control 12.00 12.15
b.d. Trauma infeksi   - Terapkan pencegahan   - Melakukan Subjektif
jalan lahir selama universal. toileting luka   -
(luka perawatan 3  - Berikan hygiene yang sebelum Objektif
episiotomi). hari. baik. menjahit.   - Luka
Kriteria:   - Jahit luka dengan teknik   - Melakukan episiotomi
Tidak aseptic observasi luka sepanjang 3
terdapat   - Jaga kesterilan alat yang episiotomi. cm.
tanda-tanda digunakan.   - Menjahit luka   - Dilakukan
infeksi.   - Gunakan sarungtangan dengan teknik jahitan
steril dalam melakukan aseptik. dengan cat
rindakan.   - Menjaga gut dan zide
8.      2.Infection protection kesterilan alat. sebanyak 4.
  - Monitor tanda dan   - Memakai   - Tanda vital:
gejala infeksi sarung tangan      TD: 120/84
lokal/sistemik streril. mmHg,
  - Amati faktor-faktor yang  - Mengukur      N: 90 x/mnt,
menaikkan tanda vital.      R: 22 x/mnt,
infeksi/memperlambat   - Menjaga      S: Afebris.
penyembuhan luka : kebersihan   - Tidak
infeksi luka, nutrisi dan luka dan terdapat
hidrasi tidak adekuat, tempat tidur tanda-tanda
penurunan suplai darah. ibu. infeksi.
  - Monitor tanda vital.   - Luka
10.  3.Incision site care tampak
  - Rawat luka post basah.
episiotomi dengan cara Assessment
steril.   - Tidak
  - Pantau kondisi luka, terjadi
waspadai tanda-tanda infeksi.
infeksi Planning
11.   4.Health Education   - Gunakan
  - Berikan penjelasan teknik
tentang mengapa klien aseptic
menghadapi risiko dalam
infeksi, tanda dan gejala perawatan
infeksi luka.
12.   5.Administrasi   - Berikan
medikasi antibiotik
  - Berikan antibiotik sesuai sesuai
program order.
  - Anjurkan
ibu untuk
menjaga
hygiene.
KALA IV
Jam Dx Kep Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi
3-10- Fatigue b.d. Ibu mampu       1.Konservasi 12.30 13.45
2013 Proses melakukan energi    - Mengukur Subjektif
12.30 persalinan. konservasi   - Monitor tingkat tanda vital. - Ibu
       DO : Pasien energi kelemahan ibu.    - Memonitor mengatakan
tampak stelah   - Monitor tanda- tingkat masih
lemes tindakan 6 tanda vital ibu. kelemahan. merasa
DS : pasien jam.   - Berikan periode    - Membersihkan lungkrah,
mengatakan Kriteria: istirahat yang ibu dan rasanya
badan Ibu cukup. mengembalikan ingin tidur.
terasa lemes menyatakan  - Fasilitasi ibu ke ruang Objektif
lelah untuk istirahat. istirahat. - Tampak
berkurang.   - Berikan    - Menganjurkan lemah.
Ibu mampu makanan/nutrisi ibu untuk Tanda vital:
mengatur pada ibu. mencona    TD: 120/80
pola   - Berikan istirahat. mmHg,
istirahat- tambahan    - Menganjurkan    N: 90 x/mnt,
aktivitas. minuman ibu untuk    R:  22 x/mnt,
peroral pada ibu makan dan    S: 36,7 oC.
  - Berikan suplai minum. - Mau makan
oksigen yang 13.35 dan minum.
cukup bagi ibu.    - Menjaga    - Tampak
  - Ciptakan ketenangan tenang,
lingkungan yang ruangan. tidur
tenang.    - Menganjurkan bersama
  - Batasi aktivitas kepada ibu bayinya.
ibu. untuk tidak Asessment
  - Libatkan banyak - Tujuan
keluarga untuk bergerak dulu. belum
memberikan tercapai.
support. Planing
- Lanjutkan
intervensi.
* Fasilitasi
ibu untuk
beristirahat:
Jaga
ketenangan
ruangan,
kebiasaan
sebelum
istirahat.
BAB IV
PENUTUP
  Kesimpulan
         Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang telah cukup bulan atau dapat
hidup di luar kandungan melalui jalan lahir dengan bantuan atau tanpa bantuan
         Tanda – tanda permulaan persalinan
 ~ lightening
~  terjadi his permulaan
    Tahap – tahap persalinan
1. Kala I (pembukaan)

      Partus di mulai bila timbul his dan pengeluaran lender berserta darah yang terjadi 2
fase yaitu fase laten dan fase aktif
2. Kala II ( pengeluaran bayi )

      His menjadi lebih kuat dan cepat kira dua sampai tiga menit sekali. His mulai
mengeluarkan anggota badan bayi .
3. Kala III ( pelapasan plasenta )

      Waktu pelepasan dan pengeluaran plasenta .


Proses pelepasan plasenta :
~ Duncan
~ Schultz
~ postpartum , diharapkan pendarahan postpartum dapat di kurangi terjadi serempak /
kombinasi dari keduanya
4. Kala IV ( Observasi )

      1 jam setelah plasenta lahir lengkap sekurang – kurangnya 1 jam


Factor – factor yang mempengaruhi proses persalinan
~ power ( kekuatan ibu )
~ passage ( jalan lahir )
~ passanger ( janin )

DAFTAR PUSTAKA
      1. Abdul bari saifuddin,, 2002 , Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal,
penerbit yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo, Jakarta
   2. Sarwono, 1989, Ilmu Bedah kebidanan, Yayasan sarwono, Jakarta.
   3. Hacher/moore, 2001, Esensial obstetric dan ginekologi, hypokrates , jakarta
      4. Abdul bari saifuddin,, 2001 , Buku acuan nasional  pelayanan kesehatan maternal dan neonatal,
penerbit yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo, Jakarta
    5. Manuaba,Ida Bagus Gede, 1998, Ilmu kebidanan,penyakit kandungan dan keluarga berencana, EGC,
Jakarta
   6. Marlyn Doenges,dkk, 2001,Rencana perawatan Maternal/Bayi, EGC , Jakarta

Unknown di 07.30

Berbagi

1 komentar:

sri haryanti 15 September 2017 10.46


Sangat bermanfaat sekali
Balas
Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: Google Ac

Publikasikan Pratinjau

Beranda

Lihat versi web

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai