Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KEPERAWATAN MATERNITAS
“KONSEP INTRANATAL”
Oleh : Dessy Rumengan SST,M.Kes

NAMA : SAFITRA PAPUTUNGAN


NIM : 14.13.1251
KELAS : REG B (SEM.4)

AKADEMI KEPERAWATAN TOTABUAN KOTAMOBAGU


2020/2021

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang. Saya panjatkan atas kehadiratnya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayahnya, sehingga saya dapat meyelesaikan makalah “Konsep
Intranatal”.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu dosen Dessy Rumengan
SST,M.Kes selaku dosen pengampuh yang telah memberikan bimbingan, ide, dan
saran dalam kesempatan ini.
Semoga makalah yang saya susun dapa menambah penegetahuan dan
penagalaman kepada pembaca.
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan
makalah ini.

Kotamobagu, 20 mei 2020

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Intranatal adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran


bayi cukup bulan/hampir cukup bulan, disertai dengan pengeluaran plasenta dan
selaput janin dari tubuh ibu. Intranatal adalah proses pengeluaran konsepsi janin
dari uri yang dapat hidup di dunia luar, dari Rahim melalui jalan lahir atau jalan
lain. Seorang ibu harus memasuki proses persalinan dan melahirkan dengan
pengetahuan cukup mengenai tahap-tahap persalinan, cara mengatasi rasa sakit
tanpa obat-obatan , dan efek samping yang mungkin timbul kareana pemakaian
obat-obatan untuk persalinan. Oleh karena itu, diperlukan peranan perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan pada ibu bersalin.

B. RUMUSAN MASALAH

a) Apa definisi intranatal ?


b) Apa Istilah Yang Ada Hubungan Dengan Persalinan/Partus?
c) Apa Sebab-sebab yang menimbulkan persalinan?
d) Apa Faktor yang Mempengaruhi Persalinan?
e) Bagaimana Tanda-tanda Permulaan Persalinan?
f) Apa Faktor-Faktor yang Berperan dalam Persalinan?
g) Apa sajakah tahap-tahap persalinan?

C. TUJUAN

Agar mahasiswa mampu memahami tentang intranatal guna melengkapi


kelancaran persalinannya.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian
1. Intranatal adalah kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup
bulan/hampir
    cukup bulan, disertai dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh
ibu (Sulaiman
    Sastrawinata).
2. Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin) yang dapat
hidup di
    dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau jalan lain. (Rustam Muchtar,
1998).

B.     Beberapa Istilah Yang Ada Hubungan Dengan Persalinan/Partus


  Menurut Cara Persalinan
a. Partus normal disebut juga partus spontan yaitu proses lahirnya bayi dengan
tenaga ibu  

    sendiri, tanpa bantuan alat, serta tidak melukai bayi dan ibu, yang umumnya
berlangsung
    kurang dari 24 jam.
b.  Partus abnormal, Partus buatan yaitu persalinan pervaginam dengan bantuan
alat atau
     melalui dinding perut dengan operasi caesarea
c.  Partus anjuran dimana kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan
dari luar
     dengan jalan rangsangan seperti pemberian pitocin atau prostaglandin atau
pemecahan
     ketuban.

  Istilah-Istilah Berdasarkan Umur Kehamilan


a. Abortus (keguguran) adalah terhentinya kehamilan sebelum janin dapat
hidup
    (viables), Pengeluarannya sebelum kehamilan 22 minggu atau bayi
dengan berat badan
    kurang dari 500 gram.
b. Partus Prematurus adalah persalinan dari hasil konsepsi pada kehamilan
antara 28 – 36
     minggu, janin dapat hidup tetapi prematur, berat janin antara 1000 –
2500 gram.
c. Partus maturus atau aterm (cukup bulan) adalah partus pada kehamilan
37-40 minggu,
     janin matur, berat badan diatas 2500 gram
d. Partus post maturus (serotinus) adalah persalinan yang terjadi 2 minggu
atau lebih dari
    waktu partus yang ditaksir, janin disebut post matur

  Istilah-Istilah Berdasarkan Jumlah Kehamilannya


a. Gravida adalah seorang wanita yang sedang hamil
b. Primigravida adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi yang dapat hidup
    (viable)
c. Nulipara adalah seorang wanita yang belum pernah melahirkan bayi viable
d. Primipara adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi hidup untuk pertama
kali
e. Multipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi hidup beberapa kali (5 kali)
f. Grandemultipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi 6 kali atau lebih
hidup/mati

C.     Sebab-sebab yang menimbulkan persalinan.


     1. Teori penurunan hormone
         1 –2 minggu sebelum partus mulai terjadi penurunan kadar hormon estrogen
dan
         progesterone. Progesteron bekerja sebagai penenang otot-otot polos rahim
dan akan                
         menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila kadar
progesteron turun
     2. Teori plasenta menjadi tua
         Plasenta tua akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesteron
yang
         menyebabkan kekejangan pembuluh darah, hal ini akan menimbulkan
kontraksi rahim.
     3. Teori dissensi Rahim
         Rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskemia otot
rahim sehingga
         mengganggu sirkulasi uterus-plasenta.
     4. Teori iritasi mekanik
         Di belakang servix terletak ganglion servikale (fexus frankenhauser). Bila
ganglion ini di
         geser dan tekan, misalnya oleh kepala janin, akan timbul kontraksi uterus.
     5. Induksi partus yaitu dengan jalan Gangan laminaria, Amniotomi, Oksitosin
drips.

D.    Faktor yang Mempengaruhi Persalinan


     1. Faktor Hormonal yang Menyebabkan Peningkatan Kontraksi Uterus
         a. Rasio estrogen terhadap progesterone
             Progesteron menghambat kontraksi uterus selama kehamilan, sedangkan
estrogen
             cenderung meningkatkan derajat kontraktilitas uterus.Baik estrogen
maupun progesteron disekresikan dalam jumlah yang secara progresif makin
bertambah selama kehamilan, tetapi mulai kehamilan bulan ke-7 dan seterusnya
sekresi estrogen terus meningkat sedangkan sekresi progesteron tetap konstan atau
mungkin sedikit menurun. Oleh karena itu diduga bahwa rasio estrogen terhadap
progesterone cukup meningkat menjelang akhir
             kehamilan, sehingga paling tidak berperan sebagian dalam peningkatan
kontraksi uterus.

          b. Pengaruh oksitosin pada uterus


              Oksitosin merupakan suatu hormon yang disekresikan oleh neurohipofise
yang secara  
              khusus menyebabkan kontraksi uterus. 3 alasan peranan oksitosin :
              -  Otot uterus meningkatkan jumlah reseptor-reseptor oksitoksin, oleh
karena itu   
                 meningkatkan responnya terhadap dosis oksitosin yang diberikan
selama beberapa bulan terakhir kehamilan
              -  Kecepatan sekresi oksitosin oleh neurohipofise sangat meningkat pada
saat persalinan.
              -  Iritasi oleh regangan pada serviks uteri, dapat menyebabkan kelenjar
hipofise posterior meningkatkan sekresi oksitosinnya
c. Pengaruh hormon fetus pada uterus
               Kelenjar hipopisis fetus juga mensekresikan oksitoksin yang jumlahnya
semakin meningkat, dan kelenjar adrenalnya mensekresikan sejumlah besar
kortisol yang merupakan suatu stimulan uterus. Selain itu, membran fetus
melepaskan prostagladin
               dalam kosentrasi tinggi pada saat persalinan. Prostagladin meningkatkan
intensitas kontraksi uterus.
       2. Faktor mekanis yang meningkatkan kontraktilitas uterus
           a. Regangan otot-otot uterus
               Regangan sederhana otot-otot polos meningkatkan kontraktilitas otot-
otot tersebut.
               Selanjutnya regangan intermiten seperti yang terjadi berulang-ulang
pada uterus karena
               pergerakan fetus juga meningkatkan kontraksi otot polos
           b. Regangan atau iritasi serviks
               Regangan atau iritasi saraf pada serviks mengawali timbulnya refleks
pada korpus uteri,
               tetapi efek ini juga secara sederhana dapat terjadi akibat transmisi
iogenik sinyal-sinyal dari serviks ke korpus uterus.

E.     Tanda-tanda Permulaan Persalinan


    Sebelum terjadi kehamilan/persalinan beberapa minggu sebelumnya, wanita
hamil memasuki  
    bulannya atau  minggunya atau  harinya disebut kala pendahuluan(Prepatory
Stage of Labor).
    Tandanya adalah sebagai berikut :
    o   Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu
atas panggul   
          terutama pada primigravida.
    o   Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
    o   Perasaan sering atau susah kencing (polikisuria) karena kandung kemih
tertekan oleh
         bagian terbawah janin.
    o   Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi lemah uterus,
kadang disebut
         false labor pains
    o   Serviks menjadi lembek, mulai mendatar, dan sekresinya bertambah
bisa bercampur darah
         (bloody show).

F.      Tanda-tanda Inpartum
    o    Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering, dan teratur
    o    Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak robekan
kecil pada serviks
    o    Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
    o    Pada pemeriksaan dalam : serviks mendatar dan pembukaan telah ada

G.    Faktor-Faktor yang Berperan dalam Persalinan


    1. Kekuatan mendorong janin keluar (power)
        His (kontraksi uterus)
        His adalah kontraksi otot-otot Rahim pada persalinan. Pada waktu kontraksi
otot-otot rahim   
        menguncup sehingga menjadi tebal dan lebih pendek. Kavum uteri menjadi
lebih kecil serta           
        mendorong janin dan kantung amnion ke arah segitiga, bawah rahim dan
serviks.

        Sifat- sifat HIS adalah :


       -          Kontraksi simetris dan terkoordinasi
       -          Fundus dominan kemudian diikuti dengan relaksasi
       -          Involunter, intermitten
       -          Terasa sakit, kadang-kadang dapat dipengaruhi dari luar secara fisik,
kimia dan psikis
       Dalam mengawasi persalinan hendaknya selalu dibuat daftar tentang His :
       -          Frekuensi : adalah jumlah his dalam waktu tertentu biasanya per 10
menit
       -          Amplitudo/intensitas : adalah kekuatan his diukur dalam satuan mmHg
       -          Aktivitas his : adalah lamanya setiap his berlangsung diukur dengan
detik.
       -          Durasi his : adalah lamanya setiap his berlangsung diukur dengan
detik
       -          Datangnya his : apakah datangnya sering, teratur dan tidak
       -          Interval : adalah masa relaksasi
        Perubahan-perubahan akibat His:
       -          Kontraksi otot-otot dinding perut
       -          Kontraksi diafraghma
   2.  Faktor janin
      -  Janin pada usia kehamilan 36 minggu sudah masuk PAP (Pintu Atas
Panggul)
      -  Placenta
      -  Cairan amnion yang mulai dihasilkan usia kehamilan 10-36 minggu dengan
jumlah normal  
         1000 cc
   3.  Faktor jalan lahir
      -  Panggul
      -  Otot-otot dasar panggul
      -  Uterus

H.    Tahap Persalinan
     1. Kala I ( kala pembukaan )
         Inpartum (partus mulai) ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah
(bloody show),  
         karena serviks mulai membuka (dilatasi) dan mendatar (effacement). Darah
berasal dari
         pecahnya pembuluh darah kapiler sekitar kanalis servikalis karena
pergeseran ketika
         serviks mendatar dan terbuka. Tanda dan gejala persalinan kala I adalah His
sudah adekuat,
         Penipisan dan pembukaan serviks sekurang-kurangnya 3 cm, keluarnya
cairan dari vagina 
         dalam bentuk lendir bercampur darah, sering BAK, akhir kala I primigravida
keluar darah
         menetas. Kala pembukaan dibagi atas 2 fase yaitu :
         a. Fase laten : dimana pembukaan serviks berlangsung lambat sampai
pembukaan 3 cm  
                               berlangsung dalam 7 – 8 jam
         b. Fase aktif : berlasung selama 6 jam dan dibagi atas 3 sub fase :
          -  Periode akselerasi ; berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm
          -  Periode dilatasi maksimal (steady) : selama 2 jam pembukaan
berlangsung cepat   
             menjadi 9 cm.
          -  Periode deselarasi : berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam pembukaan
menjadi 10 cm
    2.  Kala II (Kala Pengeluaran Janin)
         Pada kala pengeluaran janin, his terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama
kira-kira 2 – 3  
         menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga
terjadilah tekanan
         pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa
mengedan. Karena
         tekanan pada rectum, ibu merasa seperti mau buang air besar dengan tanda
anus terbuka.
         Pada waktu his kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan perineum
meregang.
         Dengan his mengedan yang terpimpin, akan lahirlah kepala, diikuti oleh
seluruh badan
         janin. Kala II pada primi : 1 ½ -2 jam, pada multi 1 ½ -1 jam. Tanda dan
gejala pada kala
         ini adalah Ibu ingin meneran, Perineum menonjol, Vulva dan anus
membuka,
         Meningkatnya pengeluaran darah dan lendir, Kepala telah turun didasar
panggul.
   3.  Kala III (Kala Pengeluaran Uri)
        Setelah bayi lahir, kontraksi rahim istirahat sebentar. Uterus teraba keras
dengan fundus
        uteri setinggi pusat, dan berisi plasenta yang menjadi tebal 2 kali
sebelumnya. Beberapa
        saat kemudian, timbul his pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam waktu 5-10
menit seluruh
        plasenta terlepas, terdorong ke dalam vagina dan akan lahir spontan atau
dengan sedikit
        dorongan dari atas simfisis atau fundus uteri. Seluruh proses biasanya
berlangsung 5-30
        menit setelah bayi lahir. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran
darah kira-kira
       100-200 cc.
  4.  Kala IV
       Adalah kala pemulihan masa yang kritis ibu dan anaknya, bukan hanya proses
pemulihan
       secara fisik setelah melahirkan tetapi juga mengawali hubungan yang baru
selama satu
       sampai dua jam. Pada kala IV ibu masih membutuhkan pengawasan yang
intensive karena
       perdarahan dapat terjadi, misalnya karena atonia uteri, robekan pada serviks
dan perineum.
       Rata-rata jumlah perdarahan normal adalah 100 – 300 cc, bila perdarahan
diatas 500 cc
       maka dianggap patologi. Perlu diingat ibu tidak boleh ditinggalkan sendiri
dan belum boleh
       dipindahkan kekamarnya.

BAB III

PENUTUP
A.      Kesimpulan

Persalinan adalah serangkaian kejadian yang merupakan proses keluarnya


bayi dari uterus ke dunia luar yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul
dengan pengeluaran placenta dan selaput janin dari tubuh ibu. Persalinan dibagi
menjadi  4 tahap :  kala I berlangsung  dari awal gejala sampai serviks berdilatasi
sempurna (10 cm), Kala II diawali dengan dilatasi sempurna serviks dan diakhiri
dengan kelahiran bayi, Kala III diawali dengan keluarnya bayi dan uterus dan
diakhiri dengan keluarnya plasenta, dan Kala IV diawali dengan keluarnya
plasenta dan berakhir ketika uterus tidak relaksasi lagi.

B.       Saran

Pemahaman dan keahlian dalam aplikasi Asuhan


Keperawatan khususnya perawat agar dapat mengaplikasikannya khususnya
berinovasi dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien. Ini akan
mendukung profesionalitas dalam wewenang dan tanggung jawab perawat sebagai
bagian dari tenaga medis yang memberikan pelayanan Asuhan Keperawatan
secara komprehensif.

Anda mungkin juga menyukai