KEPERAWATAN MATERNITAS
“KONSEP INTRANATAL”
Oleh : Dessy Rumengan SST,M.Kes
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang. Saya panjatkan atas kehadiratnya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayahnya, sehingga saya dapat meyelesaikan makalah “Konsep
Intranatal”.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu dosen Dessy Rumengan
SST,M.Kes selaku dosen pengampuh yang telah memberikan bimbingan, ide, dan
saran dalam kesempatan ini.
Semoga makalah yang saya susun dapa menambah penegetahuan dan
penagalaman kepada pembaca.
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan
makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
1. Intranatal adalah kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup
bulan/hampir
cukup bulan, disertai dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh
ibu (Sulaiman
Sastrawinata).
2. Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin) yang dapat
hidup di
dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau jalan lain. (Rustam Muchtar,
1998).
sendiri, tanpa bantuan alat, serta tidak melukai bayi dan ibu, yang umumnya
berlangsung
kurang dari 24 jam.
b. Partus abnormal, Partus buatan yaitu persalinan pervaginam dengan bantuan
alat atau
melalui dinding perut dengan operasi caesarea
c. Partus anjuran dimana kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan
dari luar
dengan jalan rangsangan seperti pemberian pitocin atau prostaglandin atau
pemecahan
ketuban.
F. Tanda-tanda Inpartum
o Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering, dan teratur
o Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak robekan
kecil pada serviks
o Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
o Pada pemeriksaan dalam : serviks mendatar dan pembukaan telah ada
H. Tahap Persalinan
1. Kala I ( kala pembukaan )
Inpartum (partus mulai) ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah
(bloody show),
karena serviks mulai membuka (dilatasi) dan mendatar (effacement). Darah
berasal dari
pecahnya pembuluh darah kapiler sekitar kanalis servikalis karena
pergeseran ketika
serviks mendatar dan terbuka. Tanda dan gejala persalinan kala I adalah His
sudah adekuat,
Penipisan dan pembukaan serviks sekurang-kurangnya 3 cm, keluarnya
cairan dari vagina
dalam bentuk lendir bercampur darah, sering BAK, akhir kala I primigravida
keluar darah
menetas. Kala pembukaan dibagi atas 2 fase yaitu :
a. Fase laten : dimana pembukaan serviks berlangsung lambat sampai
pembukaan 3 cm
berlangsung dalam 7 – 8 jam
b. Fase aktif : berlasung selama 6 jam dan dibagi atas 3 sub fase :
- Periode akselerasi ; berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm
- Periode dilatasi maksimal (steady) : selama 2 jam pembukaan
berlangsung cepat
menjadi 9 cm.
- Periode deselarasi : berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam pembukaan
menjadi 10 cm
2. Kala II (Kala Pengeluaran Janin)
Pada kala pengeluaran janin, his terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama
kira-kira 2 – 3
menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga
terjadilah tekanan
pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa
mengedan. Karena
tekanan pada rectum, ibu merasa seperti mau buang air besar dengan tanda
anus terbuka.
Pada waktu his kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan perineum
meregang.
Dengan his mengedan yang terpimpin, akan lahirlah kepala, diikuti oleh
seluruh badan
janin. Kala II pada primi : 1 ½ -2 jam, pada multi 1 ½ -1 jam. Tanda dan
gejala pada kala
ini adalah Ibu ingin meneran, Perineum menonjol, Vulva dan anus
membuka,
Meningkatnya pengeluaran darah dan lendir, Kepala telah turun didasar
panggul.
3. Kala III (Kala Pengeluaran Uri)
Setelah bayi lahir, kontraksi rahim istirahat sebentar. Uterus teraba keras
dengan fundus
uteri setinggi pusat, dan berisi plasenta yang menjadi tebal 2 kali
sebelumnya. Beberapa
saat kemudian, timbul his pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam waktu 5-10
menit seluruh
plasenta terlepas, terdorong ke dalam vagina dan akan lahir spontan atau
dengan sedikit
dorongan dari atas simfisis atau fundus uteri. Seluruh proses biasanya
berlangsung 5-30
menit setelah bayi lahir. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran
darah kira-kira
100-200 cc.
4. Kala IV
Adalah kala pemulihan masa yang kritis ibu dan anaknya, bukan hanya proses
pemulihan
secara fisik setelah melahirkan tetapi juga mengawali hubungan yang baru
selama satu
sampai dua jam. Pada kala IV ibu masih membutuhkan pengawasan yang
intensive karena
perdarahan dapat terjadi, misalnya karena atonia uteri, robekan pada serviks
dan perineum.
Rata-rata jumlah perdarahan normal adalah 100 – 300 cc, bila perdarahan
diatas 500 cc
maka dianggap patologi. Perlu diingat ibu tidak boleh ditinggalkan sendiri
dan belum boleh
dipindahkan kekamarnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran