Anda di halaman 1dari 9

TERAPI KOMPLEMENTER

PADA KLIEN PALIATIF

KELOMPOK 3
Rendy Jacob
Sherina Jelien Manoppo
Widiawati. S. Salila
Safitra Paputungan
Stevani Tatontos
Putri Pinontoan
Wanda Mamentu
Pengertian Palliative Care

Perawatan paliatif merupakan pendekatan untuk meningkatkan kulitas hidup


pasien dan keluarga dalam menghadapi penyakit yang mengancam jiwa,dengan
cara meringankan penderitaan terhadap rasa sakit dan memberikan dukungan
fisik, psikososial dan spiritual yang dimulai sejak ditegakkannya diagnosa hingga
akhir kehidupan pasien (World Health Organization, 2016).

Tujuan Keperawatan Paliatif


Tujuan akhir dari perawatan paliatif adalah mencegah dan mengurangi
penderitaan serta memberikan bantun untuk memperoleh kualitas kehidupan
terbaik bagi pasien dan keluarga tanpa memperhatikan stadium atau kebutuhan
terapi lainnya, denan demikian perawatan palitif dapat diberikan secara
bersamaan dengan perawatan yang memperpanjang kehidupan atau sebagai
focus keperawatan (Campbell, 2009).
Peran Fungsi Perawat Pada Asuhan Keperawatan Paliatif

1. Perawat sebagai salah satu petugas praktik di klinik


2. Perawat sebagai pendidik
3. Perawat sebagai peneliti
4. Perawat sebagai kolaborasi
5. Perawat sebagai penasihat (concultant)

Prinsip Dasar Perawatan Paliatif


6. Menghormati dan menghargai pasien serta keluarga
7. Kesempatan atau hak untuk mendapatkan kepuasan dan perawatan paliatif yang
pantas
8. Mendukung pemberian perawatan (caregiver).
9. Pengembangan profesi dan dukungan sosial untuk perawatan paliatif
Konsep Terapi Komplementer

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), terapi adalah usaha untuk memulihkan
kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan penyakit, perawatan penyakit. Komplementer adalah
bersifat melengkapi, bersifat menyempurnakan.
Pengobatan komplementer dilakukan dengan tujuan melengkapi pengobatan medis konvensional
dan bersifat rasional yang tidak bertentangan dengan nilai dan hukum kesehatan di Indonesia.
Komplementer adalah penggunaan terapi tradisional ke dalam pengobatan modern. Terminologi ini
dikenal sebagai terapi modalitas atau aktivitas yang menambahkan pendekatan ortodoks dalam
pelayanan kesehatan.
Definisi tersebut menunjukkan terapi komplemeter sebagai pengembangan terapi tradisional
dan ada yang diintegrasikan dengan terapi modern yang mempengaruhi keharmonisan individu dari
aspek biologis, psikologis, dan spiritual. Hasil terapi yang telah terintegrasi tersebut ada yang telah
lulus uji klinis sehingga sudah disamakan dengan obat modern. Kondisi ini sesuai dengan prinsip
keperawatan yang memandang manusia sebagai makhluk yang holistik (bio, psiko, sosial, dan spiritual)
Tujuan Terapi Komplementer

Terapi komplementer bertujuan untuk memperbaiki fungsi dari sistem-sistem tubuh,


terutama sistem kekebalan dan pertahanan tubuh agar tubuh dapat menyembuhkan dirinya
sendiri yang sedang sakit, karena tubuh kita sebenarnya mempunyai kemampuan untuk
menyembuhkan dirinya sendiri, asalkan kita mau mendengarkannya dan memberikan respon
dengan asupan nutrisi yang baik dan lengkap serta perawatan yang tepat.
(Prasetyaningati,2019)

Jenis-Jenis Terapi Komplementer


1. Nutrisi (Nutritional Therapy)
2. Terapi herbal (Herbal Therapy)
3. Terapi psiko-somatik (Mind-Body Therapy)
4. Terapi spiriyual berbasis doa (Spiritual Therapy Based on Prayer)
Klasifikasi Terapi Komplementer

1. Sistem medis alternatif


a. Akupuntur
b. Akupresur
2. Mind-body medicine
a. Meditasi dan Pernapasan
b. Hipnosis
c. Guided imagery
d. Pelatihan relaksasi
e. Terapi distraksi
f. Terapi musik
g. Terapi Seni
3. Manipulative and body-based practices
a. Pijat atau massase
b. Gentle massase
c. Refleksi
4. Energy medicine (Reiki)
5. Biological Based Practice
Hubungan Terapi Komplementer pada Keperawatan Paliatif

Salah satu penyakit paliatif yang bisa dilakukan terapi komplementer adalah penyakit
kanker. Pengobatan kanker yang baik harus memenuhi fungsi menyembuhkan (kuratif),
mengurangi rasa sakit (paliatif) dan mencegah timbulnya kembali (preventif). Pengobatan
komplementer alternatif adalah salah satu pelayanan kesehatan yang akhir-akhir ini
banyak diminati oleh masyarakat maupun kalangan kedokteran konvensional (Hasanah &
Widowati, 2016).

Hasil penelitian yang lain menunjukkan terapi modern telah terbukti secara medis dan
gejala-gejala yang ditimbulkan oleh penyakit kanker dapat dikurangi dengan terapi
modern dan komplementer sehingga secara global kualitas hidup penderita kanker
meningkat. Salah satu dari terapi komplementer yang dapat digunakan pada keperawatan
paliatif adalah akupuntur. Akupunktur yang digunakan pada terapi kanker bukan ditujukan
untuk mengobati penyakit kankernya karena penusukan pada lesi merupakan
kontraindikasi. Hal ini dilakukan untuk pengobatan paliatif yaitu mengurangi nyeri kronis,
mengurangi efek samping kemoterapi ataupun radioterapi seperti nyeri, mual, muntah,
serta mengurangi dosis obat anti-nyeri sehingga kualitas hidup penderita dapat
ditingkatkan.
Peran Tenaga Kesehatan Dalam Terapi Komplementer

1. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan


2. Peran Sebagai Advokat (Pembela) Klien
3. Peran edukator
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai