Anda di halaman 1dari 20

KONSEP DASAR

KEPERAWATAN
KOMPLEMENTER 1

Etri Yanti
LATAR BELAKANG

 Konvensional/modern/barat:
perkembangan teknologi  industri zat
kimia sintetis; canggih  mahal, penyakit
membandel, beragam; sering terjadi
malpraktik; antibiotik berkembang 
kuman jadi ganas dan bandel; putus asa
terhadap pengobatan (penyakit kronis:
kanker) ; arah lebih pada menghilangkan
gejala, efek samping berbahaya
 Pengobatan alternatif: tidak dipakai
karena takut ditertawakan, pakar
selanjutnya terbukti melihat hasil bukan
cara, masyarakat tertarik, terbukti
mempunyai potensi, biaya lebih rasional
Macam – macam terapi pengobatan :

 Modern: prinsip paliatif (menghilangkan


gejala) didasari oleh penelitian ilmiah
yang akurat.
 Holistik: pendekatan dalam terapi
tradisional karena pendekatan sinergi
antara tubuh, pikiran dan jiwa
 Komplementer: penggunaan terapi
tradisional ke dalam pengobatan
modern. Ada yang sudah integrasi
contoh: diet, herbal dan akupunktur.
Herbal ada yang telah lulus uji klinis
disamakan dengan obat modern.
Perbedaan Terapi komplementer dengan
terapi lainnya
 TERAPI MEDIS : OBAT CAPTOPRIL, AMLODIPIN,
BISOPLOROL, FUROSEMID, NIFEDIPIN >> BEDA
FUNGSINYA
 TERAPI KOMPLEMENTER = TERAPI ALTERNATIF
- HERBAL : DAUN SALAM, BAWANG PUTIH
- AKUPUNKTUR
 TERAPI MODALITAS : SENAM RELAKSASI
PROGRESIF
 PENGOBATAN TRADISIONAL : JAMU > MENGKUDU
Apa itu terapi??

 USAHA UNTUK MEMULIHKAN KESEHATAN


ORANG YANG SEDANG SAKIT
 PENGOBATAN ATAU PERAWATAN PENYAKIT
 APA YANG DAPAT MEMBERIKAN KESENANGAN
BAIK FISIK MAUPUN MENTAL PADA
SESEORANG YANG SEDANG SAKIT
MIS. TERAPI BERMAIN, TERAPI MUSIK
DEFINISI KEP KOMPLEMENTER

 Pengertian terapi komplementer didalam Kamus


Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
 Terapi adalah usaha untuk memulihkan kesehatan
orang yang sedang sakit; pengobatan penyakit;
perawatan penyakit.
 Komplementer adalah bersifat melengkapi, bersifat
menyempurnakan.
 Pengobatan komplementer dilakukan dengan tujuan
melengkapi pengobatan medis konvensional dan
bersifat rasional yang tidak bertentangan dengan
nilai dan hukum kesehatan di Indonesia .
Definisi ...
 Pengobatan Komplementer tradisional-alternatif :

adalah pengobatan non konvensional yang di tunjukan


untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif yang diperoleh melalui pendidikan
terstruktur dengan kualitas, keamanan, dan evektivitas
yang tinggi. (Menteri Kesehatan)
Definisi ...

 Terapi Komplementer  adalah cara


penanggulangan penyakit yang dilakukan
sebagai pendukung kepada pengobatan medis
(konvensional) atau sebagai pengobatan pilihan
lain diluar pengobatan medis yang konvensional
(Lindquist, Snyder & Tracy (2014)

Standar praktek pengobatan komplementer telah


diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia.
PERAN PERAWAT
DALAM TERAPI KOMPLEMENTER :

1. Perawat adalah sebagai pelaku dari terapi


komplementer selain dokter dan praktisi
terapi.
2. Perawat dapat melakukan intervensi mandiri
kepada pasien dalam fungsinya secara holistik
dengan memberikan advocate dalam hal
keamanan, kenyamanan dan secara ekonomi
kepada pasien.
WHO (World Health Organization),

 Menurut WHO (World Health Organization),


Pengobatan komplementer adalah pengobatan
nonkonvensional yang bukan berasal dari
negara yang bersangkutan.
 misalnya: jamu sebagai ramuan asli Indonesia,
tidak termasuk pengobatan
komplementer tetapi merupakan
pengobatan tradisional.
TUJUAN TERAPI KOMPLEMENTER

 Memperbaiki fungsi dan sistem kerja organ-


organ tubuh secara menyeluruh
 Meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap
penyakit
 Menstimulasi dan mengaktifkan mekanisme
penyembuhan alami tubuh
Lanjutan...
 Untuk mengurangi stres, meningkatkan
kesehatan, mencegah penyakit,
menghindari atau meminimalkan efek
samping, gejala-gejala, dan atau
mengontrol serta menyembuhkan
penyakit.
BATASAN TERAPI KOMPLEMENTER

 Jenis pengobatan komplementer


tradisional-alternatif yang dapat
diselenggarakan secara sinergis dan
terintergrasi harus di tetapkan oleh
menteri kesehatan setelah melalui proses
pengkajian.
 Untuk mendukung penyelenggaran pengobatan
tersebut Kementrian Kesehatan telah menerbitkan
keputusan menteri kesehatan No.
1076/Menkes/SK/2003 tentang pengobatan
tradisional
 dan peraturan Menteri Kesehatan
No.1109/Menkes/PER/X/2007 tentang
penyelenggaraan pengobatan komplementer–
alternatif difasilitas kesehatan pelayanan
kesehatan, jenis pengobatan tenaga pelaksana
termasuk tenaga asing.
Hubungan pengobatan komplementer terhadap
profesi keperawatan

 Secara tradisional profesi keperawatan sebagai


profesi kesehatan berfokus pada perawatan
individu, keluarga dan masyarakat untuk
membantu mereka mencapai, mempertahankan
atau memulihkan kesehatan yang optimal dan
kualitas hidup ini, meliputi : perawatan otonom
dan kolaboratif segala usia, keluarga, kelompok
dan masyarakat yang sakit maupun yang sehat
dalam semua pengaturan
Lanjutan ...

 Perawat secara holistik harus bisa


mengintegrasikan prinsip mind-body-spirit dan
modalitas (cara menyatakan sikap terhadap
suatu situasi) dalam kehidupan sehari-hari dan
praktek keperawatannya.
 Terapi komplementer menjadi salah satu cara
bagi perawat untuk menciptakan lingkungan
yang terapeutik dengan menggunakan diri
sendiri sebagai alat atau media penyembuh
dalam rangka menolong orang lain dari masalah
kesehatan. Perawat berdialog disaat pemberian
terapi komplementer.
Lanjutan...

 Pasien yang menggunakan terapi


komplementer memiliki beberapa alasan. Salah
satu alasannya adalah filosofi holistik pada
terapi komplementer, yaitu adanya harmoni
dalam diri dan promosi kesehatan dalam terapi
komplementer.

 Alasan lainnya karena pasien ingin terlibat


untuk pengambilan keputusan dalam
pengobatan dan peningkatan kualitas hidup
dibandingkan sebelumnya.
Lanjutan...
 Sejumlah 82% pasien mengatakan adanya
reaksi efek samping dari pengobatan
konvensional yang diterima menyebabkan
memilih terapi komplementer (Snyder &
Lindquis, 2002).
 Hal lain yang terjadi karena klien ingin
mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan
pilihannya, sehingga apabila keinginan
terpenuhi akan berdampak ada kepuasan klien.
 Hal ini dapat menjadi peluang bagi perawat
untuk berperan memberikan terapi
komplementer.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai