Anda di halaman 1dari 20

TERAPI KOMPLEMENTER

DALAM KEPERAWATAN
Ns. Endah Panca Lydia F, M.Kep
Terapi komplementer
Adalahhh…….
Terapi komplementer
Terapi non farmakologi adalah terapi tanpa
menggunakan obat-obatan farmakologi untuk
mengatasi gejala yang muncul. Terapi
komplementer termasuk dalam terapi non
farmakologi.

Terapi komplementer adalah terapi yang digunakan


secara bersama-sama dengan terapi lain dan bukan
untuk menggantikan terapi medis, namun dapat juga
digunakan sebagai single therapy untuk meningkatkan
kesehatan (Synder & Lynquis, 2007).
Menurut WHO (2007), Terapi
Komplementer  adalah cara
penanggulangan penyakit yang dilakukan
sebagai pendukung kepada pengobatan
medis konvensional atau sebagai
pengobatan pilihan lain diluar pengobatan
medis, dan umumnya bukan berasal dari
negara asalnya.
Tujuan terapi komplementer

untuk memperbaiki fungsi dari sistem –


sistem tubuh, terutama sistem kekebalan
tubuh.

mengurangi stres, meningkatkan kesehatan,


mencegah penyakit, menghindari atau
meminimalkan efek samping, serta
menyembuhkan penyakit.
Terapi alternatif Terapi komplementer

Terapi modalitas
PRINSIP TERAPI KOMPLEMENTER

Berfokus terhadap kesejahteraan yang


berhubungan dengan tubuh, pikiran dan
spirit.

Berbeda dengan terapi alternatif, terapi


modalitas.
Data lain menyebutkan terjadi peningkatan jumlah
pengguna terapi komplementer di Amerika dari 33%
pada tahun 1991 menjadi 42% di tahun 1997
(Eisenberg,1998 dalam Snyder & Lindquis, 2002)

Sejumlah 82% klien melaporkan adanya reaksi efek


samping dari pengobatan konvensional yang diterima
menyebabkan memilih terapi komplementer
Aspek legal etik
Peraturan Menteri
Undang
Kesehatan–RIUndang
No. RI
No. 36 tahun 2009
1076/Menkes/SK/2003
tentang pengobatan
tentang kesehatan.
tradisional

Ke
put
usa
n
Me
nter
i
Kes
eha
tan
RI
No.
120
/Me
nke
s/S
K/I
I/20
08
tent
ang
stan
dar
pel
aya
nan
hip
erb
arik
PerMenKes RI No.
11 09/Menkes/Per/IX/2007
tentang penyelenggaraan
pengobatan komplementer –
alternatif di fasilitas pelayanan
kesehatan

Kep
utus
an
Dire
ktur
Jend
eral
Bina
Pela
yana
n
Med
ik,
No.
HK.
03.0
5/I/1
99/2
010
tent
ang
ped
oma
n
krite
ria
pene
tepa
n
met
ode
pen
gob
atan
kom
ple
men
ter
Menurut National Center for Complementary and Alternative
Medicine (NCCAM) (Synder & Lindquis, 2002):

1. Alternative Medical System, yaitu sistem pelayanan


kesehatan yang mengembangkan pendekatan
pelayanan biomedis berbeda dari Barat misalnya
Traditional Chinese Medicine.
2. Mind Body Intervention, yaitu memberikan
intervensi dengan berbagai teknik untuk
memfasilitasi kapasitas berpikir yang
mempengaruhi gejala fisik dan fungsi tubuh
misalnya meditasi, yoga, relaksasi progresif,
visualisasi kreatif, hypnotherapy, brain gym, terapi
musik, terapi zikir dan lain-lain.
3. Terapi Biologis, yaitu terapi yang natural
terdiri dari terapi herbal, food combining,
terapi jus, makrobiotik, dan lain-lain.
4. Manipulasi Anggota Tubuh, yaitu terapi yang
didasari oleh manipulasi dan pergerakan tubuh
misalnya massage, aromatherapy, pilates,
chiropractic, yoga, dan lain-lain.
5. Terapi Energi, yaitu terapi yang fokusnya
berasal dari energi dalam tubuh atau
mendatangkan energi dari luar tubuh
misalnya akupunktur, akupressur,
refleksiologi, tai chi, reiki, dll.
Permenkes RI Nomor : 1109/Menkes/Per/2007 adalah
:

Intervensi tubuh dan pikiran (mind and


bodyinterventions) : Hipnoterapi, mediasi,
penyembuhan spiritual, doa dan yoga
Sistem pelayanan pengobatan alternatif :
akupuntur, akupresur, naturopati,
homeopati, aromaterapi
Cara penyembuhan manual : chiropractice,
healing touch, tuina, shiatsu, osteopati, pijat
urut
Pengobatan farmakologi dan
biologi : jamu, herbal, gurah
Diet dan nutrisi untuk pencegahan
dan pengobatan : diet makro nutrient,
mikro nutrient

Cara lain dalam diagnosa dan


pengobatan : terapi ozon, hiperbarik
Penerapan terapi komplementer pada
keperawatan perlu mengacu kembali pada teori-
teori yang mendasari praktik keperawatan.
Misalnya teori Rogers yang memandang
manusia sebagai sistem terbuka, kompleks,
mempunyai berbagai dimensi dan energi.
Florence Nightingale yang telah menekankan
pentingnya memperhatikan lingkungan untuk
proses penyembuhan.
Peran perawat dalam tx. komplementer
 Mengkaji riwayat kesehatan dan kondisi pasien,
menjawab pertanyaan dasar tentang terapi
komplementer dan merujuk pasien untuk
mendapatkan informasi yang reliable, memberi
rujukan terapis yang kompeten maupun memberi
sejumlah terapi komplementer (Synder & Lindquis,
2007).
 sebagai konselor, pendidik kesehatan, peneliti,
pemberi pelayanan langsung, koordinator dan
sebagai advokat.
Contoh terapi komplementer
Terapi akupuntur
Terapi akupresur
Hipnotherapy
Refleksiologi
Dll.
Kendala tx komplementer
Masih lemahnya pembinaan dan pengawasan;
Terbatasnya kemampuan tenaga kesehatan
dalam melakukan bimbingan;
Terbatasnya anggaran yang tersedia untuk
pelayanankesehatan komplementer;
Belum memadainya regulasi yang mendukung
pelayanan kesehatan komplementer;
Terapi komplementer belum menjadi program
prioritas dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan.
Daftar pustaka
Smith, S.F., Duell, D.J., Martin, B.C. (2004).
Clinical nursing skills: Basic to advanced skills.
New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Snyder, M. & Lindquist, R. (2007)
Complementary/alternative therapies in
nursing. 4th ed. New York: Springer.

Anda mungkin juga menyukai