Anda di halaman 1dari 14

TERAPI KOMPLEMENTER

DALAM KEPERAWATAN
GERONTIK
Shintha Silaswati
Pendahuluan
 Perkembangan terapi komplementer (gabungan
nursing unconventional dengan modern) saat ini
menjadi sorotan banyak negara.

Estimasi di AS pengguna terapi alternatif 627 juta


orang dan yg menggunjungi paktek konvensional 386
juta orang (Smith, Duell, Martin, 2004)
Data peningkatan dari th 91 (33%) dan th 97 42% di AS
yg menggunakan terapi komplementer (Eisenberg,
1998 dalam Snyder & Lindquis, 2002).
 Alasan klien yang menggunakan komplemeter diantaranya
adalah filosofi holistik
 Alasan lain karena pengobatan selalu menimbulkan efek
samping. 82% klien mengeluh reaksi efeksamping
 Terapi komplementer lebih membuat sinergi dalam tubuh
 

Wewenang perawat dalam memberikan terapi


komplementer dan alternatif tidak lepas dari kultur
(budaya) dan Sumber Daya Alam (SDM) Negara
Indonesia yang memiliki beragam kepercayaan/norma
serta ribuan tanaman obat yang bisa digunakan dalam
pengobatan alternatif dimasyarakat.
Di Indonesia

Masyarakat Indonesia yang memilih pengobatan alternatif


atau komplementer telah mendapatkan perlindungan dari
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1109 Tahun 2007
tentang praktik pengobatan komplementer dan alternatif
dalam pelayanan kesehatan

Kepmenkes Nomor 1239 Tahun 2001 tentang


Registrasi dan Praktik Keperawatan
NOMOR HK.02.02/MENKES/148/I/2010
• Perawat professional sbgi bagian dari tenaga kes memiliki
ilmu dan kiat dlm mempertahankan & memenuhi keb dasar
manusia yg sehat dan sakit mll praktik kep holistik dan
komprehensif
• Holistik melihat manusia secara bio-psiko-sosio-spiritual dan
kultural,
• Perawat komunitas menekankan pada aspek promotif dan
preventif
• Perawat komunitas sangat perlu mendapat bekalan
ketrampilan di berbagai level pencegahan dan mampu
mengatasi masalah dengan memberikan pelayanan yang
tepat.

Terapi Komplementer
TERAPI KOMPLEMENTER
 Terapi komplemeter sebagai pengembangan
terapi tradisional yang diintegrasikan dengan
terapi modern dapat mempengaruhi
keharmonisan individu dari aspek biologis,
psikologis, dan spiritual.
 Terapi komplementer merupakan tehnik
treatment untuk meningkatkan penyembuhan
(healing), melalui konektivitas antara body-
mind-spirit dari setiap individu.
 Disebut juga dengan terapi holistik
JENIS TERAPI KOMPLEMENTER
 Mind-body-spirit therapy : Tai chi, imagery,
terapi musik, humor, yoga, meditasi, journaling
dan story telling
 Manipulative & body based therapy : massage,
terapi relaksasi, dan exercise
 Natural product : botanicals, mineral, vitamin,
suplement dan probiotics
 Energy therapy :light therapy, healing touch,
reiki, accupressure, reflexology
Evidence Based
(Tindakan komplementer)
 Tai chi & Meditasi
 Gangguan pola tidur
 Gangguan kognitif
 Obesitas
 Kecemasan, depresi
 Nyeri sendi
 Gangguan pencernaan
 Hipertensi
 Nyeri kepala
 Asma
Evidence Based
(Tindakan komplementer)
 Massage
 Gangguan rasa nyaman (Nyeri, pegal-pegal)
 Hipertensi

 Aromatherapy
 Insomnia
 Hipertensi
 Nyeri
 Migrain
Evidence Based
(Tindakan komplementer)
 Akupunktur
 Gangguan rasa nyaman (Nyeri ,
Disminore, Gastritis, Mual, dan
Nyeri ischiatika)
 Intolereansi aktifitas (Gangguan jantung, dan
Gangguan fungsi otot)
 Gangguan perfusi (hipertensi)

 Akupresur
 Sama dengan akupunktur
Evidence Based
(Tindakan Modalitas)
 Hypnocaring
 Gangguan kecemasan (Hysteria, Stress)
 Gangguan rasa nyaman (nyeri, sakit
kepala dan migren)
 Phobia,Depresi, Alkoholisme,
 Gangguan sexual (Impotensipsikologis)
 Peningkatan kosentrasi, Pemberdayaan
diri, Perbaikan perilaku tdk sehat
(merokok, ngemil, tiduran/malas,dll)
 Gangguan pola-makan (Obesitas dan DM)
 Gangguan tidur, Penggunaan obat,
psikoaktif, Kepercayaan diri dan
 Membantu Program pengobatan TB
Tanggung Jawab Perawat dalam Memberikan
Terapi Komplementer
 SK Menkes No. HK.02.02/MENKES/148/2010
tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat
terapi komplementer merupakan bagian dari
praktik keperawatan.
 Undang-Undang Keperawatan No. 38 tahun 2014
tentang Praktik Keperawatan dalam menjalankan
tugas sebagai pemberi asuhan keperawatan di
bidang upaya kesehatan masyarakat, perawat
berwenang melakukan penatalaksanaan
keperawatan kompelementer dan alternatif
 Undang-Undang kesehatan No. 36 tahun 2009
menegaskan tetang penggunaan terapi
komplementer dan aternatifpelayanan
kesehatan tradisional adalah pengobatan
dan/atau perawatan dengan cara dan obat
yang mengacu pada pengalaman dan
keterampilan turun temurun secara empiris
yang dapat dipertanggung jawabkan dan
diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku
di masyarakat

Anda mungkin juga menyukai