DALAM KEPERAWATAN
GERONTIK
Shintha Silaswati
Pendahuluan
Perkembangan terapi komplementer (gabungan
nursing unconventional dengan modern) saat ini
menjadi sorotan banyak negara.
Terapi Komplementer
TERAPI KOMPLEMENTER
Terapi komplemeter sebagai pengembangan
terapi tradisional yang diintegrasikan dengan
terapi modern dapat mempengaruhi
keharmonisan individu dari aspek biologis,
psikologis, dan spiritual.
Terapi komplementer merupakan tehnik
treatment untuk meningkatkan penyembuhan
(healing), melalui konektivitas antara body-
mind-spirit dari setiap individu.
Disebut juga dengan terapi holistik
JENIS TERAPI KOMPLEMENTER
Mind-body-spirit therapy : Tai chi, imagery,
terapi musik, humor, yoga, meditasi, journaling
dan story telling
Manipulative & body based therapy : massage,
terapi relaksasi, dan exercise
Natural product : botanicals, mineral, vitamin,
suplement dan probiotics
Energy therapy :light therapy, healing touch,
reiki, accupressure, reflexology
Evidence Based
(Tindakan komplementer)
Tai chi & Meditasi
Gangguan pola tidur
Gangguan kognitif
Obesitas
Kecemasan, depresi
Nyeri sendi
Gangguan pencernaan
Hipertensi
Nyeri kepala
Asma
Evidence Based
(Tindakan komplementer)
Massage
Gangguan rasa nyaman (Nyeri, pegal-pegal)
Hipertensi
Aromatherapy
Insomnia
Hipertensi
Nyeri
Migrain
Evidence Based
(Tindakan komplementer)
Akupunktur
Gangguan rasa nyaman (Nyeri ,
Disminore, Gastritis, Mual, dan
Nyeri ischiatika)
Intolereansi aktifitas (Gangguan jantung, dan
Gangguan fungsi otot)
Gangguan perfusi (hipertensi)
Akupresur
Sama dengan akupunktur
Evidence Based
(Tindakan Modalitas)
Hypnocaring
Gangguan kecemasan (Hysteria, Stress)
Gangguan rasa nyaman (nyeri, sakit
kepala dan migren)
Phobia,Depresi, Alkoholisme,
Gangguan sexual (Impotensipsikologis)
Peningkatan kosentrasi, Pemberdayaan
diri, Perbaikan perilaku tdk sehat
(merokok, ngemil, tiduran/malas,dll)
Gangguan pola-makan (Obesitas dan DM)
Gangguan tidur, Penggunaan obat,
psikoaktif, Kepercayaan diri dan
Membantu Program pengobatan TB
Tanggung Jawab Perawat dalam Memberikan
Terapi Komplementer
SK Menkes No. HK.02.02/MENKES/148/2010
tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat
terapi komplementer merupakan bagian dari
praktik keperawatan.
Undang-Undang Keperawatan No. 38 tahun 2014
tentang Praktik Keperawatan dalam menjalankan
tugas sebagai pemberi asuhan keperawatan di
bidang upaya kesehatan masyarakat, perawat
berwenang melakukan penatalaksanaan
keperawatan kompelementer dan alternatif
Undang-Undang kesehatan No. 36 tahun 2009
menegaskan tetang penggunaan terapi
komplementer dan aternatifpelayanan
kesehatan tradisional adalah pengobatan
dan/atau perawatan dengan cara dan obat
yang mengacu pada pengalaman dan
keterampilan turun temurun secara empiris
yang dapat dipertanggung jawabkan dan
diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku
di masyarakat