3
TUJUAN
(pasal 2)
4
TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
PEMERINTAH
6
TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN/KOTA
7
JENIS PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
(ps 7)
8
PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA
TEMPAT
N PENDIDI AREA UPAYA PENDAFTARAN
SDM KEILMUAN & PERIZINAN PELAYAN
O KAN KESEHATAN
AN
11
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
Jenis yankestrad: Komplementer
2
Tenaga Biokultural Formal PROMOTIF. STRTKT Mandiri atau
Kesehatan & Perguruan PREVENTIF & SIPTKT di Fasilitas
Tradisional biomedis, Tinggi KURATIF (sesuai Pelayanan
(NAKES terbukti (minimal REHABILIT perizinan Kesehatan
TRAD) secara D3) ATIF nakes) Tradisional
ilmiah (Griya
Sehat)
12
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
Jenis yankestrad: Integrasi
3
Nakes dan Kombinasi Formal PROMOTIF. STR & Fasilitas
nakestrad yankes Perguruan PREVENTIF SIP pelayanan
(dilakukan konvensional Tinggi KURATIF kesehatan
secara dan (minimal REHABILIT
bersama) yankestrad D3) ATIF
komple
menter
13
TATA CARA PELAYANAN,
REGISTRASI DAN PERIZINAN
PENYEHAT TRADISIONAL (HATTRA)
1. Hanya menerima klien sesuai keilmuan & keahliannya
2. Bila berhalangan praktik, tidak dapat digantikan oleh hattra
lainnya
3. Bila tidak mampu memberikan pelayanan, wajib mengirim
klien ke fasyankes
4. Wajib memiliki STPT dari Pemkab/Pemkot
5. Diberikan kepada yang tidak melakukan intervensi tubuh
yang bersifat invasif
6. Hanya dapat memiliki 1 STPT dan 1 tempat praktik
7. Berlaku 2 tahun, dapat diperpanjang selama memenuhi
persyaratan
14
TATA CARA PELAYANAN,
REGISTRASI DAN PERIZINAN
16
PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL
BAGI HATTRA DAN NAKESTRAD
(PS26-27)
17
SISTEM PELAPORAN
• Hattra dan nakestrad wajib melapor ke Dinkes
Kab/Kota melalui Puskesmas setempat
• Laporan memuat:
-jumlah dan jenis kelamin klien
-jenis penyakit
- metode
-cara pelayanan
18
TENAGA KESEHATAN TRADISIONAL WNI LULUSAN LUAR NEGERI
DAN TENAGA KESEHATAN TRADISIONAL WNA
• Penyehat tradisional WNA dilarang melakukan praktik/bekerja
dalam rangka memberikan Pelayanan Kesehatan Tradisional
Empiris di Indonesia.
20
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
(ps 66)
21
PUBLIKASI DAN PERIKLANAN
(ps 67-69)
Penyehat Tradisional Tenaga Kesehatan Tradisional
Wajib memasang papan Wajib memasang papan nama
nama praktik praktik
(nama, tata cara pelayanan, (jenis, tempat & jam pelayanan
waktu pelayanan, dan STPT) serta gelar keahlian yang sesuai,
SIPTKT)
Dilarang melakukan dapat melakukan iklan dan
publikasi dan iklan publikasi yankestrad
komplementer sesuai
peraturan perundang-
undangan
22
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
(ps 70-71)
• Pemerintah bertanggungjawab memberdayakan dan
mendorong peran aktif masyarakat dalam upaya
pengembangan kesehatan tradisional
• diarahkan agar masyarakat dapat melakukan
perawatan kesehatan secara mandiri (asuhan
mandiri) dan benar.
• dilaksanakan melalui pemanfaatan taman obat
keluarga dan keterampilan
• masyarakat secara perorangan/terorganisasi dapat
berperan aktif dalam upaya pengembangan kestrad
23
PENDANAAN
(ps 74 & 79)
• Metode yankestrad yang telah ditetapkan
Menteri dapat diintegrasikan di fasilitas
pelayanan kesehatan, dapat didukung dengan
jaminan pembiayaan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
• Sumber pembiayaan : APBN, APBD & sumber
lain yang sah
24
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
(ps 75-82)
25
SANKSI ADMINISTRATIF
(ps 83-84)
PENYEHAT NAKESTRAD/ PENYELENGGARA
TRADISIONAL NAKESTRAD ASING FASYANKESTRAD
• Teguran lisan; • Teguran lisan; • Teguran lisan;
• Teguran • Teguran • Teguran tertulis;
tertulis; tertulis;
dan/atau
dan/atau
dan/atau • Pencabutan izin.
• Pembatalan • Pencabutan
STPT.
izin.
26
KETENTUAN PERALIHAN
(ps 84-85)
• Hattra, nakestrad, Panti Sehat, Fasyankestrad, dan Fasyankes
yang memberikan yankestrad Empiris, yankestrad
Komplementer, dan yankestrad Integrasi harus menyesuaikan
dengan Peraturan Pemerintah ini paling lama 2 (dua) tahun
sejak PP ini diundangkan.
• Nakes yang memiliki keahlian kesehatan tradisional tetap
dapat memberikan yankestrad Integrasi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan tempatnya bekerja paling lama 7 (tujuh) tahun
sejak Peraturan Pemerintah ini diundangkan.
• Catatan:
– Sesuai UU no 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan pasal 88 (1) Tenaga kesehatan lulusan
pendidikan dibawah Diploma III yang telah melakukan praktik sebelum ditetapkan UU ini,
diberi kewenangan untuk menjalankan praktik sebagai tenaga kesehatan untuk jangka waktu
6 (enam) tahun setelah Undang-Undang diundangkan
27
PMK RI No. 37 thn 2017
• Tentang PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
INTEGRASI
• Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi
adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang
mengombinasikan pelayanan kesehatan
konvensional dengan pelayanan kesehatan
tradisional komplementer, baik bersifat sebagai
pelengkap maupun pengganti dalam keadaan
tertentu.
• Pelayanan Kesehatan Konvensional adalah
suatu sistem pelayanan kesehatan yang
dilakukan oleh dokter dan/atau tenaga
kesehatan lainnya berupa mengobati gejala
dan penyakit dengan menggunakan obat,
pembedahan, dan/atau radiasi
• BAB II Penyelenggaraan Pasal 3:
Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi dilakukan
secara bersama oleh tenaga kesehatan tradisional
dan tenaga kesehatan lain untuk
pengobatan/perawatan pasien.
Diselenggarakan di FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN upaya pelayanan kesehatan promotif,
preventif, kuratif, rehabilitatif oleh pemerintah,
pemerintah daerah dan/atau masyarakat
Pasal 4
(1) Tenaga kesehatan tradisional dan tenaga kesehatan
lain yang memberikan Pelayanan Kesehatan
Tradisional Integrasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (1) wajib memiliki SIP sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
dilaksanakan berdasarkan standar profesi, standar
pelayanan kesehatan, dan standar prosedur
operasional.
PMK No. 15 Thn 2018
• TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN
KESEHATAN TRADISIONAL KOMPLEMENTER
• Pelayanan Kesehatan Tradisional adalah
pengobatan dan/atau perawatan dengan cara
dan obat yang mengacu pada pengalaman dan
keterampilan turun temurun secara empiris
yang dapat dipertanggungjawabkan dan
diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku
di masyarakat.
• Pelayanan Kesehatan Tradisional
Komplementer adalah penerapan kesehatan
tradisional yang memanfaatkan ilmu biomedis
dan biokultural dalam penjelasannya serta
manfaat dan keamanannya terbukti secara
ilmiah
• Tenaga Kesehatan Tradisional adalah setiap
orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan tradisional serta memiliki
pengetahuan dan/atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan tradisional
yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan tradisional
• Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan
bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan
hewan, bahan mineral, sediaan sarian
(galenik), atau campuran dari bahan tersebut
yang secara turun temurun telah digunakan
untuk pengobatan dan dapat diterapkan
sesuai dengan norma yang berlaku di
masyarakat
• Surat Tanda Registrasi Tenaga Kesehatan
Tradisional yang selanjutnya disingkat STRTKT
adalah bukti tertulis pemberian kewenangan
untuk memberikan Pelayanan Kesehatan
Tradisional Komplementer
• Surat Izin Praktik Tenaga Kesehatan
Tradisional, yang selanjutnya disingkat SIPTKT
adalah bukti tertulis yang diberikan kepada
Tenaga Kesehatan Tradisional dalam
pemberian Pelayanan Kesehatan Tradisional
Komplementer
Pasal 5: Ciri khas PKT Komplementer