Anda di halaman 1dari 30

SELAMAT DATANG

PESERTA
PERTEMUAN KOORDINASI BINWASDAL,
BINWASBAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

AYAM BAKAR BU MAMIK


JL. KALIMANTAN NO. 11 A SANANWETAN BLITAR
PMK 61 TAHUN 2016
KABUPATEN
BLITAR

dr. Christin Indrawati, M.Kes


Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan
Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar
• Pelayanan kesehatan tradisional : pengobatan dan/atau perawatan
dengan cara dan obat yg mengacu pd pengalaman & keterampilan turun
temurun secara empiris yg dapat dipertanggungjawabkan dan
diterapkan sesuai dengan norma yg.berlaku di masyarakat (Pasal 1)
* Berdasarkan cara pengobatannya, yankestrad terbagi menjadi (Pasal
59 ayat 1) :
a. Yankestrad yg menggunakan keterampilan
b. Yankestrad yg menggunakan ramuan
* Setiap orang yg.melakukan yankestrad yg.menggunakan alat & teknologi
harus mendapat izin dari lembaga kesehatan yg.berwenang (Pasal 60
ayat 1)
* Penggunaan alat & teknologi yg dimaksud harus dapat
dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya serta tidak
bertentangan dng norma agama & kebudayaan masyarakat (Pasal 60
ayat 2)
PRINSIP PEMANFAATAN KESEHATAN
TRADISIONAL
PENUNJANG PENGOBATAN
KONVENSIONAL

Promotif &
Preventif
DASAR PENYELENGGARAAN PROGRAM
PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL

WHO STRATEGY ON
TRADITIONAL MEDICINE
(2014-2023)
UU No 36/2009 PP 3 SASARAN STRATEGI
Tentang Kesehatan NO. 103/2014
PASAL 47, T&CM:
PASAL 48 AYAT 1 YANKESTRAD 1.Membangun basis pengetahuan/
pendidikan kestrad
PASAL 59 AYAT 3 2.Memperkuat mutu, keamanan dan
manfaat yankestrad dng pengaturan
3P (Produk, Pelayanan dan Praktisi)
3.Mengintegrasikan yankestrad dan
pemberdayaan masyarakat

SISTEM KESEHATAN
NASIONAL
(PERPRES NO 72 TAHUN 2012)
6
PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA

KONVENSIONAL NON KONVENSIONAL

TRADISIONAL COMPLEMENTARY
ALTERNATIVE MEDICINE
1. EMPIRIS (NON TRADISIONAL)
2. KOMPLEMENTER
3. INTEGRASI  CHIROPRAKSI
 HOMEOPATHY
 TCM  OSTEOPATHY
 UNANI

 OZONE
AYURVEDA
 KESTRAINDO  KELASI
 7HYPERBARIK
 PODIATRY dll
Jenis Pelayanan Kesehatan Tradisional
(PP no.103/2014)

1. Yankestrad 2. Yankestrad 3. Yankestrad


Empiris Komplementer Integrasi
Penerapan kesehatan Penerapan kesehatan Suatu bentuk pelayanan
tradisional yang tradisional yang kesehatan yang
mengkombinasikan
manfaat dan memanfaatkan ilmu pelayanan kesehatan
keamanannya terbukti biomedis dan konvensional dengan
secara empiris biokultural dalam Pelayanan Kesehatan
penjelasannya serta Tradisional Komplementer,
manfaat dan baik bersifat sebagai
keamanannya terbukti pelengkap atau pengganti.
secara ilmiah

Dilaksanakan dalam satu


sistem kesehatan tradisional 8
PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL EMPIRIS

AREA
TEMPAT
PENDIDIKA UPAYA PENDAFTARAN
NO SDM KEILMUAN PELAYA
N KESEHA & PERIZINAN
NAN
TAN

1 Penyehat Terbukti • Informal PROMO- STPT Mandiri


Tradisional secara (kursus2) TIF & (terdaftar), atau
empiris, • Non formal PREVEN- berlaku 2 praktik ber
harus sesuai (magang TIF tahun, dapat kelompok
dengan pd hattra diperbaharui di Panti
pendekatan senior) sehat
biokultural

9
KETENTUAN PENYELENGGARAAN
YANKESTRAD EMPIRIS
– dapat dipertanggungjawabkan keamanan dan manfaatnya secara
empiris, dan digunakan secara rasional

– dalam rangka upaya promotif & preventif

– dilakukan dengan pendekatan holistik (menyeluruh) dan alamiah 


menyeimbangkan kembali antara kemampuan adaptasi dengan
penyebab gangguan kesehatan

– tidak bertentangan dengan norma agama (klenik/mistik/menggunakan


bantuan gaib dan norma yang berlaku di masyarakat & ramalan); dan

– tidak bertentangan dengan program pemerintah dalam upaya


peningkatan derajat kesmasy
IDENTIFIKASI MODALITAS KESEHATAN TRADISIONAL
di DUNIA
NO KATEGORI KLASIFIKASI METODE (CONTOH)
1 RAMUAN TUMBUHAN HERBAL/JAMU
HEWAN
MINERAL
2 KETERAMPILAN • TEKNIK MANUAL PIJAT, TERAPI PATAH
TULANG, BEKAM

• TERAPI OLAH PIKIR MEDITASI, YOGA, RUKIAH


(SPIRITUAL), HIPNOTERAPI

• TERAPI ENERGI TENAGA DALAM (PRANA,


REIKI, MERPATI PUTIH)
3 KOMBINASI SISTEM PENGOBATAN KESTRAINDO, TCM,
LENGKAP (WHOLE AYURVEDA, UNANI,
MEDICAL SYSTEM) NATUROPATI, HOMEOPATI,
CHIROPRACTIC
11
TATA CARA PELAYANAN,
REGISTRASI DAN PERIZINAN
TENAGA KESEHATAN TRADISIONAL
PENYEHAT TRADISIONAL (HATTRA) (NAKESTRAD)
1. HANYA DPT MENERIMA KLIEN SESUAI 1. PEMBERIAN YANKESTRADKOM HARUS SESUAI
KEILMUAN & KEAHLIAN DG STANDAR PROFESI, STANDAR PELAYANAN &
SPO
2. BILA BERHALANGAN PRAKTIK, TDK DPT 2. BILA BERHALANGAN PRAKTIK, DPT DIGANTIKAN
DIGANTIKAN OLEH HATTRA LAINNYA O/NAKESTRAD LAIN YG MEMILIKI KOMPETENSI
3. BILA TDK MAMPU MEMBERIKAN PELAYANAN, & KEWENANGAN YG SAMA
WAJIB MENGIRIM KLIEN KE FASYANKES 3. BL TDK MAMPU MEMBERIKAN PELAYANAN,
WAJIB MERUJUK KE FASYANKES ATAU
4. WAJIB MEMILIKI STPT FASYANKESTRAD LAIN
5. TIDAK MELAKUKAN INTERVENSI TUBUH YANG 4. WAJIB MEMILIKI STRTKT DARI KONSIL (BERLAKU
BERSIFAT INVASIF 5 TAHUN)
5. WAJIB MEMILIKI SIPTKT
6. HANYA DPT MEMILIKI 1 STPT DAN 1 TEMPAT 6. PEMBAHARUAN SIPTKT DILAKSANAKAN
PRAKTIK SEPANJANG STRTKT MASIH BERLAKU
7. IZIN TEMPAT PRAKTIK PERSEORANGAN 7. WAJIB MEMATUHI ETIKA PROFESI
MELEKAT PADA STPT HATTRA
8. SETIAP PANTI SEHAT HARUS MEMILIKI IZIN
SARANA
9. WAJIB MENAATI KODE ETIK HATTRA
12
Hattra wajib memiliki STPT;
 Hanya dapat memiliki 1 (satu) STPT;
 STPT berlaku untuk 1 (satu) tempat praktik;

STPT hanya diberikan HATRA yang tidak melakukan intervensi terhadap tubuh yang
bersifat invasif serta tidak bertentangan dengan konsep dan ciri khas yankestrad empiris.

SPTP berlaku 2 tahun & dapat diperpanjang kembali

Syarat untuk mendapatkan STPT : Syarat untuk memperpanjang STPT :

1. Surat Penyataan mengenai metode atau 1. Fotocopy STPT yang berlaku


teknik pelayanan yang diberikan 2. Rekomendasi Dinkes Kab/Kota
2. Fotocopy KTP yang masih berlaku (diberikan setelah dilakukan
3. Pas photo terbaru 4x6 (2 lembar) penilaian teknis)
4. Surat keterangan lokasi tempat praktik
dari lurah atau desa Permohonan diajukan paling lambat 3
5. Srt Pengantar dari Puskesmas bulan sebelum jangka waktu
6. Rekomendasi Dinkes Kab/Kota (diberikan STPT berakhir
setelah dilakukan penilaian teknis)
7. Srt Rekomendasi dari asosiasi terkait
PANTI SEHAT
a) Panti sehat perorangan tempat hattra melakukan
pelayanan secara perorangan
Izin penyelenggaraan Panti Sehat perorangan melekat pada STPT
yang dimiliki oleh Penyehat Tradisional

b) Panti sehat berkelompok tempat hattra melakukan


pelayanan secara bersama
 dapat dimiliki oleh perorangan atau badan hukum
 harus memiliki penanggung jawab teknis yg memiliki STPT

Panti sehat tidak boleh melaksanakan pelayanan rawat inap


IZIN PENYELENGGARAAN
PANTI SEHAT BERKELOMPOK

Mengajukan surat permohonan ke Pemerintah Kab/Kota,


dengan melampirkan:
1.STPT masing-masing Hattra
2.Salinan/fotocopy pendirian badan usaha, kecuali perorangan
3.Indentitas lengkap pemohon
4.Surat keterangan domisili dari kelurahan
5.Profil Panti sehat (struktur organisasi kepengurusan, daftar
tenaga, sarana & prasarana, jenis pelayanan yg diberikan)
6.Rekomendasi dinas Kesehatan Kab/Kota (setelah dilakukan
penilaian teknis)
PENGGUNAAN ALAT DAN TEKNOLOGI
(PS23-24)
HATTRA NAKESTRAD
• HANYA DAPAT MENGGUNAKAN • DILARANG MENGGUNAKAN ALAT
ALAT & TEKNOLOGI YG AMAN KEDOKTERAN DAN PENUNJANG
BAGI KESEHATAN & SESUAI DG DIAGNOSTIK KEDOKTERAN
METODE/KEILMUANNYA KECUALI BILA SESUAI DENGAN
• DILARANG MENGGUNAKAN ALAT METODE, KOMPETENSI DAN
KEDOKTERAN & PENUNJANG KEWENANGANNYA
DIAGNOSTIK KEDOKTERAN
• PENGGUNAAN ALAT &
TEKNOLOGI HARUS MEMILIKI
IZIN DARI LEMBAGA KES YG
BERWENANG
Alat dan teknologi kesehatan tradisional dapat berupa instrument, mesin dan/atau
bahan lain yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah dan
meringankan keluhan, dan memulihkan kesehatan.
16
OBAT TRADISIONAL
Penggunaan OT

Sedian jadi obat tradisional, sedian jadi obat


obat herbal terstandar, dan tradisional racikan
fitofarmaka sendiri.
• jamu yang dibuat segar
nomor izin edar • ramuan simplisia kering; dan
• obat ramuan luar

• Cara pemberian sedian jadi obat tradisional harus sesuai


dengan aturan pakai yang telah ditetapkan dan sesuai dengan
keluhan.
• Pemberian obat tradisional penyehat tradisional tidak boleh
mencampur antara obat tradisional, obat herbal
terstandar, dan fitofarmaka yang diproduksi oleh
industri/usaha dengan obat tradisional racikan sendiri.
PERMENKES NOMOR 71/2013
TENTANG PELAYANAN KESEHATAN PADA JAMINAN KESEHATAN
NASIONAL

(PASAL 24 AYAT 2)

“Dalam hal obat yang dibutuhkan sesuai indikasi medis pada


Fasilitas Kesehatan rujukan tingkat lanjutan tidak tercantum
dalam Formularium Nasional, dapat digunakan obat lain
berdasarkan persetujuan Komite Medik dan kepala/direktur
rumah sakit”
PUBLIKASI DAN PERIKLANAN
(ps 67-69)

Penyehat Tradisional
Wajib memasang papan nama praktik
(nama, tata cara pelayanan, waktu pelayanan, dan STPT)

Dilarang melakukan publikasi dan iklan

PENYEHAT TRADISIONAL

NAMA :

BUKA : SENIN – SABTU

JAM : 09.00 – 19.00

NOMOR STPT:

JENIS PELAYANAN : ........(ditulis KETRAMPILAN atau RAMUAN atau


KOMBINASI, sesuai dengan STPT 19
SISTEM PELAPORAN
• Hattra dan nakestrad wajib melapor ke Dinkes
Kab/Kota melalui Puskesmas setempat
• Laporan memuat:
-jmlh dan jenis kelamin klien
-jenis keluhan
-metode
-cara pelayanan

20
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
 Dilakukan secara berjenjang mulai Menteri Kadinkes Provinsi
Kadinkes Kab/Kota sesuai dengan tugas & kewenangannya.
 Pelaksanaan Binwas dapat melibatkan institusi terkait &
masyarakat

• Dalam melaksanakan pengawasan (Menteri, Kadinkes


Provinsi, Kadinkes Kab/Kota)  dapat mengangkat
Tenaga Pengawas.

• Tenaga Pengawas bertugas  melakukan pengawasan


terhadap penyelenggaraan Yankestrad Empiris.
TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH
(bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan tradisional)

PEMERINTAH  PROVINSI
•membuat kebijakan penyelenggaraan •Membuat kebijakan daerah, mengacu pada
yankestrad tkt nasional kebijakan nasional;
•Mengusulkan pengkajian spesifik daerah (local
•Melakukan binwasdal
spesific) kepada pemerintah
•mendorong penerapan, penelitian, dan •Melakukan pelaporan yankestrad skala provinsi;
pengembangan yankestrad; •Mendayagunakan nakestrad.
•melakukan pengelolaan, pemantauan, KABUPATEN/KOTA
penapisan, kemitraan dan evaluasi •Membuat kebijakan daerah , mengacu pada
yankestrad skala nasional kebijakan provinsi dan nasional;
•membuat sistem pelaporan yankestrad; •Mengusulkan pengkajian spesifik daerah (local
spesific) kpd pemerintah melalui provinsi;
•meningkatkan mutu penyelenggaraan
•Melakukan pelaporan yankestrad;
•menjamin keamanan penyelenggaraan •Memberikan perizinan bagi nakestrad
•menyusun NSPK yankestrad •Mendayagunakan hattra dalam rangka pelayanan
kesehatan promotif dan preventif.

22
SANKSI ADMINISTRATIF
(ps 83-84)
PENYEHAT NAKESTRAD/ PENYELENGGARA
TRADISIONAL NAKESTRAD ASING FASYANKESTRAD
• Teguran lisan; • Teguran lisan; • Teguran lisan;
• Teguran • Teguran tertulis; • Teguran tertulis;
tertulis; dan/atau dan/atau
dan/atau • Pencabutan izin. • Pencabutan izin.
• Pembatalan
STPT.

23
KETENTUAN PERALIHAN
PP 103 TAHUN 2014 tentang Yankestrad :
Pasal 84 :
Hattra, Nakestrad, Panti Sehat, Fasyankestrad, dan Fasyankes
yang memberikan yankestrad Empiris, yankestrad
Komplementer, dan yankestrad Integrasi harus menyesuaikan
dengan Peraturan Pemerintah ini paling lama 2 (dua) tahun
sejak PP ini diundangkan.
Pasal 85 :
(1) Nakes yang memiliki keahlian kesehatan tradisional tetap
dapat memberikan yankestrad Integrasi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan tempatnya bekerja paling lama 7 (tujuh) tahun
sejak Peraturan Pemerintah ini diundangkan.
(2) Nakes sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikecualikan
bagi Nakes Tradisional 24
KETENTUAN PERALIHAN
UU 36 TAHUN 2014 tentang Tenaga Kesehatan :
Pasal 88 :
(1) Nakes lulusan pendidikan dibawah D3 yang telah melakukan
praktik sebelum ditetapkan UU ini, tetap diberikan kewenangan
utk.menjalankan praktik sebagai Nakes utk.jangka waktu 6 tahun
setelah UU ini diundangkan.
(2) Kewenangan sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat diperoleh
dgn.mengajukan permohonan mendapatkan STR Nakes.

25
YANKESTRAD EMPIRIS

HATTRA DI
PELIMPAHAN BANYUWANGI
PERIJINAN DPMPTSP
SK BINWASDAL/BINWASBAN

YANKESTRAD DI RS YANKESTRAD DI RS
BANGIL SOEDONO
HATRA DENGAN STPT

STPT 2 19.pdf

YANKESTRAD DI RS YANKESTRAD DI RS
BANGIL SOEDONO
HATRA DENGAN STPT
No Nama No STPT Jenis Keterampilan Alamat
1Nurseto 448/02/409.104.4/2017 Pijat Sanankulon
2In Badroni 448/05/409.104.4/2017 Pijat Ponggok
3Mustofa 448/03/409.104.4/2017 Pijat ponggok
4Ahmad Jaenuri 448/04/409.104.4/2017 Pijat Udanawu
5Kasiyan 448/01/409.104.4/2017 Pijat Udanawu
6Suhardi 448/06/409.104.4/2018 Pijat Panggungrejo
7Nurchamid 448/07/409.104.4/2018 Pijat Selopuro
8Imamah 448/08/409.104.4/2018 Pijat wonodadi
9Agus Hariono 448/10/409.104.4/2018 Refleksi Selopuro
10Muhammad Amin Yunus 448/14/409.104.4/2018 Herbal Kesamben
11RM. Hariyanto Harfath 448/11/409.104.4/2018 Herbal mandesan selopuro
12Nur Wiyono 448/13/409.104.4/2018 Herbal Wlingi
13Drs. Bisri 448/12/409.104.4/2018 Herbal Ponggok
14Nur Rochim 448/09/409.104.4/2018 Pijat Binangun
15Moh Rofiqudin 448/17/409.104.4/2018 Pijat Talun
16Widayati 448/15/409.104.4/2018 Pijat Talun
17Kasiyem 448/16/409.104.4/2018 Pijat Talun
18Anis Kurniati 448/18/409.104.4/2018 Pijat Talun
19Haryono 448/19/409.104.4/2018 Pijat Selopuro
20Marianah 448/20/409.104.4/2018 Pijat Kesamben
21Agus Malik 448/21/409.104.4/2018 Refleksi Garum
22Suwardi 448/22/409.104.4/2018 Refleksi Kademangan
23Umi Kalsum 448/23/409.104.4/2018 Pijat wonodadi
24Ernawati 448/24/409.104.4/2018 Pijat Selopuro
25Erny Muniarsih 448/25/409.104.4/2018 Pijat Binangun
26Intan Tri Yuana 448/28/409.104.4/2018 Pijat Binangun
27Siti Fatimah 448/26/409.104.4/2018 Pijat Binangun
28Erni Septikawati 448/27/409.104.4/2018 Pijat Binangun
29Ida Wahyuni 448/29/409.104.4/2018 Pijat Nglegok
30Maryadi 448/30/409.104.4/2018 Pijat Srengat
31Anna Lithfi 448/31/409.104.4/2018 Pijat Srengat
32Prehatin Tursilawati 448/32/409.104.4/2018 Pijat Srengat
33M. Saleh 448/33/409.104.4/2018 Herbal Garum
34Wachid Hasyim 448/34/409.104.4/2018 Pijat Selopuro
35Agus Hariono 503/002/409.117/DPMPTSP/STPT/VI/2019 Refleksi Selopuro
36Suwardi 503/004/409.117/DPMPTSP/STPT/VI/2019 Refleksi Kademangan
37Abdullah Aghos Malik 503/003/409.117/DPMPTSP/STPT/VI/2019 Refleksi Garum
38Deden Sawpuloh 503/006/409.117/DPMPTSP/STPT/VI/2019 Pijat Sanankulon
39Saiful Erfin 503/005/409.117/DPMPTSP/STPT/VI/2019 Pijat Sananwetan
40Miftachul Huda 503/010/409.117/DPMPTSP/STPT/VI/2019 Pijat Sananwetan
41Sri Utami 503/009/409.117/DPMPTSP/STPT/VI/2019 Pijat wonodadi
42Bagus Prasetyawan 503/008/409.117/DPMPTSP/STPT/VI/2019 Pijat Sananwetan
43Siska Ika Handayani 503/007/409.117/DPMPTSP/STPT/VI/2019 Pijat Sananwetan 29
30

Anda mungkin juga menyukai