Anda di halaman 1dari 28

KEBIJAKAN

PROGRAM PELAYANAN
KESEHATAN TRADISIONAL
DI JAWA TENGAH

DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA TENGAH
PERTEMUAN PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
PEMALANG, 7 AGUSTUS 2019
DASAR PENYUSUNAN
KEBIJAKAN TRADKOM 2015 - 2019

• Kom
itme
Intern n
• Stra ational
t eg i W
HO

• TARGET
SKN
(PERPRES 72/2012) KEBIJAKAN RENSTRA
• PENGATURAN
TRADKOM YANKESTRAD

PP 103 / 2014
YANKESTRAD

RPJMN
RENSTRA
2015-2019 REORGANISASI
KEMKES
KEBIJAKAN KESTRAD DI JATENG

1. Pengembangan pelayanan kesehatan tradisional


integrasi
2. Pemberdayaan masyarakat melalui pembinaan
Kelompok Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional.
3. Pengelolaan pelayanan kesehatan tradisional
empiris.
4. Pembinaan, Pengawasan dan Pendataan
Penyehat Tradisional.
PENDEKATAN “CONTINUUM OF CARE” &
“LIFE CYCLE”

BERKESINAMBUNGAN & THD


SELURUH TAHAPAN SIKLUS
HIDUP MANUSIA

4
PENERAPAN
PARADIGMA SEHAT

A B

Gerakan Masyarakat
Pendekatan Keluarga Hidup Sehat (GERMAS)
6
MASALAH KESTRAD

1.Penerapan yankestrad di fasyankes terkendala pengobatan berbasis


bukti (evidence based medicine) 
2.Yankestrad masih dalam proses penataan
3.Pendidikan kestrad dalam pengembangan
4.Pengembangan pohon keilmuan kestrad belum tuntas
5.Penapisan alat kestrad belum dilakukan
6.Penapisan dan kajian oleh sentra P3T belum tersosialisasi
7.Kerjasama antar instansi dan unit dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan tradisional belum optimal.
8.Binwasdal belum didukung oleh SDM yang kompeten
9.Iklan tentang kestrad meluas dengan pengendalian tersegmentasi
10.Nakes yg telah dilatih dirolling atau pindah tugas atau jadi struktural.
7
KENDALA

1.Pemahaman pengelola program di setiap tingkatan terhadap


regulasi dalam pelaksanaan pembinaan dan pengawasan
yankestrad belum optimal.
2.Pengelola program kesehatan tradisional di Daerah
bertanggungjawab terhadap beberapa program.
3.Mutasi pejabat tidak diiringi transfer of knowledge tentang
kesehatan tradisional.
4.Dukungan teknis Sentra P3T terhadap Dinkes Provinsi dan
Dinkes Kabupaten/Kota dalam pembinaan Hattra belum
sesuai dengan Permenkes No.90 Tahun 2013 tentang Sentra
P3T.
SIMPULAN

1.Pengembangan pelayanan kesehatan tradisional, alternatif


dan komplementer harus diperkuat dengan SDM 
pemerataan, kompetensi sesuai kebutuhan di lapangan,
keterjaminan dan penguatan akses yankestrad yang aman,
bermanfaat dan bermutu bagi seluruh lapisan masyarakat
melengkapi pelayanan kesehatan secara komprehensif.
2.Pemanfaatan kearifan lokal dalam pengembangan pelayanan
kesehatan tradisional harus didukung dengan kajian dan
hasilnya harus disosialisasikan.

9
PP NO 103 TAHUN 2014
TENTANG
PELAYANAN
KESEHATAN TRADISIONAL

10
JENIS PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
(PS7)
1. YANKESTRAD
3. Yankestrad
2. YANKESTRAD
EMPIRIS KOMPLEMENTER Integrasi
Penerapan Penerapan kesehatan Suatu bentuk pelayanan
tradisional yang kesehatan yang
kesehatan mengkombinasikan
memanfaatkan ilmu
tradisional yang biomedis dan pelayanan kesehatan
manfaat dan biokultural dalam konvensional dengan
keamanannya penjelasannya serta Pelayanan Kesehatan
manfaat dan Tradisional Komplementer,
terbukti secara baik bersifat sebagai
empiris keamanannya terbukti
pelengkap atau pengganti.
secara ilmiah

Dilaksanakan dalam satu


sistem kesehatan tradisional 11
CARA PENGOBATAN/PERAWATAN
PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL

1. MENGGUNAKAN KETERAMPILAN
a. teknik manual;
b. terapi energi; dan/atau
c. terapi olah pikir.

2. MENGGUNAKAN RAMUAN
• tanaman;
• hewan;
• mineral; dan/atau
• sediaan sarian (galenik) atau
campuran dari bahan-bahan.

3. KOMBINASI KETERAMPILAN DAN RAMUAN dalam satu


kesatuan pelayanan kesehatan tradisional komplementer

12
SISTEM PELAYANAN PELAYANAN
KESEHATAN TRADISIONAL
JENIS AREA UPAYA PENDAFTARAN TEMPAT
NO SDM KEILMUAN PENDIDIKAN
YANKESTRAD KESEHATAN & PERIZINAN PELAYANAN

1 Pelayanan Penyehat Terbukti Informal PROMOTIF & STPT (terdaftar), Mandiri atau
Kesehatan Tradisional secara Non formal PREVENTIF berlaku 2 thn, dpt
empiris, harus diperbaharui
praktik
Tradisional
sesuai berkelompok
Empiris
dengan di Panti sehat
pendekatan
biokultural
2 Pelayanan Tenaga Biokultural & Formal PROMOTIF. STRTKT & Mandiri atau
Kesehatan Kesehatan biomedis, Perguruan PREVENTIF SIPTKT
Tradisional terbukti Tinggi KURATIF (sesuai
di Fasilitas
Tradisional
Komplementer (NAKESTRAD) secara ilmiah (minimal D3) REHABILITATIF perizinan nakes) Pelayanan
Kesehatan
Tradisional
3 Pelayanan Dilakukan Kombinasi IDEM IDEM STR & SIP Fasilitas
Kesehatan secara yankes
Tradisional bersama oleh konvensional pelayanan
Integrasi nakes dan dan kesehatan
nakestrad yankestrad
komplementer

1. Jenis yankestrad komplementer ditetapkan Menteri


setelah mendapat rekomendasi dari tim
2. Tim tdd: unsur Kemkes, OP, praktisi & pakar kestrad 13
PENGGUNAAN ALAT DAN TEKNOLOGI
(PS23-24)

HATTRA NAKESTRAD
HANYA DAPAT DILARANG
MENGGUNAKAN ALAT & MENGGUNAKAN ALAT
TEKNOLOGI YG AMAN KEDOKTERAN DAN
BAGI KESEHATAN &
SESUAI DG PENUNJANG
METODE/KEILMUANNYA DIAGNOSTIK
DILARANG KEDOKTERAN
MENGGUNAKAN ALAT KECUALI BILA SESUAI
KEDOKTERAN & DENGAN METODE,
PENUNJANG DIAGNOSTIK
KEDOKTERAN KOMPETENSI DAN
KEWENANGANNYA
PENGGUNAAN ALAT &
TEKNOLOGI HARUS
MEMILIKI IZIN DARI
MENTERI
14
TENAGA KESEHATAN TRADISIONAL
WNI LULUSAN LUAR NEGERI
DAN TENAGA KESEHATAN
Penyehat tradisionalTRADISIONAL
WNA dilarang melakukan WNA
praktik/bekerja dalam rangka
memberikan Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris di Indonesia.
 
Tenaga Kesehatan Tradisional WNI Lulusan LN dan WNA:

NAKESTRAD PROSES PRAKTIK

WNI lulusan LN Evaluasi Kompetensi + perizinan (sesuai Sama dengan nakestrad


dengan nakestrad Indonesia) Indonesia

WNA Evaluasi kompetensi + perizinan (khusus) Alih teknologi dan ilmu


STRTKT sementara + SIPTKT pengetahuan
1 thn & diperpanjang hanya
utk 1th berikutnya)

15
PUBLIKASI DAN PERIKLANAN
(PS 67-69)
Penyehat Tradisional Tenaga Kesehatan Tradisional
Wajib memasang papan Wajib memasang papan nama
nama praktik praktik
(nama, tata cara pelayanan, waktu (jenis, tempat & jam pelayanan serta gelar
keahlian yang sesuai, SIPTKT)
pelayanan, dan STPT)

Dilarang melakukan dapat melakukan iklan dan


publikasi dan iklan publikasi yankestrad
komplementer sesuai
peraturan perundang-
undangan
16
PENDANAAN
(PS 74 & 79)
Metode yankestrad yang telah ditetapkan
Menteri dapat diintegrasikan di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan, dapat didukung
dengan jaminan pembiayaan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sumber pembiayaan : APBN, APBD & sumber


lain yang sah

17
TATA CARA PELAYANAN,
REGISTRASI DAN PERIZINAN
PENYEHAT TRADISIONAL TENAGA KESEHATAN TRADISIONAL
(HATTRA) (NAKESTRAD)
1. HANYA DAPAT MENERIMA KLIEN 1. PEMBERIAN YANKESTRAD
KOMPLEMENTER HARUS SESUAI DG
SESUAI KEILMUAN & KEAHLIAN STANDAR PROFESI, STANDAR
YANG DIMILIKI PELAYANAN & STANDAR PROSEDURAL
OPERASIONAL
2. BILA BERHALANGAN PRAKTIK, 2. BL BERHALANGAN PRAKTIK, DPT
TIDAK DAPAT DIGANTIKAN OLEH DIGANTIKAN O/NAKESTRAD LAIN YG
HATTRA LAINNYA MEMILIKI KOMPETENSI &
KEWENANGAN YG SAMA
3. BILA TIDAK MAMPU MEMBERIKAN 3. BL TDK MAMPU MEMBERIKAN
PELAYANAN, WAJIB MENGIRIM PELAYANAN, WAJIB MERUJUK KE
KLIEN KE FASYANKES FASYANKES ATAU FASYANKESTRAD
LAIN
4. WAJIB MEMILIKI STPT DARI 4. WAJIB MEMILIKI STRTKT DARI KONSIL
PEMDA KAB/KOTA (BERLAKU 5 TAHUN)
5. DIBERIKAN KPD YANG TIDAK 5. WAJIB MEMILIKI SIPTKT DARI PEMDA
KAB/KOTA
MELAKUKAN INTERVENSI TUBUH
YANG BERSIFAT INVASIF 6. DAPAT MEMILIKI SIPTKT PALING
BANYAK 2 , MASING-MASING HANYA
6. HANYA DAPAT MEMILIKI 1 STPT BERLAKU UNTUK 1 TEMPAT
DAN 1 TEMPAT PRAKTIK 7. NAKESTRAD DI BAWAH
SARJANA/SARJANA TERAPAN HANYA
7. BERLAKU 2 TAHUN, DAPAT DAPAT MEMILIKI 1 SIPTKT
DIPERPANJANG SELAMA 8. PEMBAHARUAN SIPTKT DILAKSANAKAN
MEMENUHI PERSYARATAN SEPANJANG STRTKT MASIH BERLAKU 18
SANKSI ADMINISTRATIF
(PP.103 TH.2014 PS. 83-84)

PENYEHAT NAKESTRAD/ PENYELENGGARA


TRADISIONAL NAKESTRAD ASING FASYANKESTRAD

• Teguran lisan; • Teguran lisan; • Teguran lisan;


• Teguran • Teguran tertulis; • Teguran tertulis;
tertulis; dan/atau dan/atau
dan/atau • Pencabutan izin. • Pencabutan izin.
• Pembatalan
STPT.
19
KETENTUAN PERALIHAN
(PS 84-85)

Hattra, nakestrad, Panti Sehat, Fasyankestrad, dan


Fasyankes yang memberikan yankestrad Empiris,
yankestrad Komplementer, dan yankestrad Integrasi
harus menyesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
ini paling lama 2 (dua) tahun sejak PP ini
diundangkan.

 Nakes yang memiliki keahlian kesehatan tradisional tetap


dapat memberikan yankestrad Integrasi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan tempatnya bekerja paling lama 7
(tujuh) tahun sejak Peraturan Pemerintah ini
diundangkan. 20
Permenkes No. 8 Tahun 2014
tentang Pelayanan Kesehatan SPA
Pelayanan kesehatan SPA :
adalah yankes yang dilakukan secara holistik dengan memadukan
berbagai jenis perawatan kesehatan tradisional dan modern yang
menggunakan air beserta pendukung perawatan lainnya berupa:
- pijat, - terapi aroma
- penggunaan ramuan - latihan fisik
- terapi warna - terapi musik
- makanan
untuk memberikan efek terapi melalui panca indera guna mencapai
keseimbangan antara tubuh (body), pikiran (mind), dan jiwa (spirit),
sehingga terwujud kondisi kesehatan yang optimal. (Pasal 1)
21
PENGERTIAN
Health SPA adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan SPA
untuk menghasilkan manfaat relaksasi dan kebugaran
Wellness SPA adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan SPA
untuk menghasilkan manfaat peremajaan (rejuvenasi) dan
penguatan sistem tubuh (revitalisasi)
Relaksasi adalah upaya untuk mengurangi kelelahan,
kepenatan, ketegangan, emosi, kejenuhan, baik fisik
maupun mental untuk mendapat kebugaran kembali
Rejuvenasi adalah memelihara kesehatan sebagai proses
peremajaan tubuh
Revitalisasi adalah upaya pemberdayaan fungsi tubuh untuk
lebih menguatkan fungsi organ tubuh yang sehat dan
mengembalikan vitalitas sehingga diperoleh tingkat
kesehatan yang lebih optimal.
JENIS YANKES SPA

Yankes SPA Tradisional


Yankes SPA Medis

• Health SPA
 Griya Spa Tirta I

•Wellness SPA
 Griya Spa Tirta II dan III

Pendekatan Promotif Dan


Preventif.
PERSYARATAN DAN PERIZINAN

Setiap penyelenggara Yankes SPA tradisional harus memiliki Tanda


Daftar Usaha Pariwisata dan izin teknis
Tanda Daftar Usaha Pariwisata dikeluarkan oleh Gubernur atau
Bupati/Walikota setelah mendapat izin teknis dari Dinkes
Kab/Kota.
Kepala DinKes harus melaksanakan verifikasi persyaratan
berdasarkan self assessment atau kajian administrasi dan teknis
lainnya setelah menerima permohonan, dapat mengikutsertakan
asosiasi SPA.
Izin teknis diberikan dalam jangka waktu 5 tahun
Terapis SPA harus memiliki STPT yang diterbitkan oleh Dinkes
Kab/Kota
Klasifikasi griya
Yankes SPA
Berdasarkan manfaat
pelayanan kesehatannya

Griya SPA Tirta I


Relaksasi

Griya SPA Tirta II Relaksasi


Rejuvenasi

Relaksasi
Rejuvenasi
Griya SPA Tirta III
Revitalisasi
PEMBINAAN & PENGAWASAN
Dilakukan secara terpadu dan berjenjang oleh
Menkes dan Kementerian terkait mulai dari tingkat
pusat sampai kabupaten/kota bersama lintas sektor
terkait termasuk asosiasi SPA thd penyelenggaraan
pelayanan SPA untuk meningkatkan mutu
pelayanan sehingga tercapai pelayanan yang aman,
bermanfaat, bermutu dan dapat
dipertanggungjawabkan .
PENGAWASAN
Meliputi pengawasan terhadap :
Perizinan yang dimiliki penyelenggara SPA
Kinerja terapis SPA, kemampuan tenaga, kesesuaian jenis
metode pelayanan dan hasil yang diperoleh klien, keamanan
peralatan (kalibrasi), bahan, bangunan, kualitas air, dan
sarana pendukung lainnya.
Pemeriksaan kesehatan terapis SPA
Pengawasan dilaksanakan sekurang-kurangnya setahun sekali
oleh Dinkes Provinsi dan Dinkes Kab/Kota berkoordinasi
dengan Dinas Pariwisata dan Asosiasi Terapis SPA
TERIMA KASIH

28

Anda mungkin juga menyukai