Anda di halaman 1dari 16

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL

DIREKTUR TATA KELOLA KESEHATAN MASYARAKAT


DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT

Disampaikan pada :
Rapat Koordinasi Penyusunan RKO Fitofarmaka Tahun 2024

14 Februari 2023
LATAR BELAKANG

PELUANG BESAR PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL

100 negara telah Akupunktur dan


170 (88%) negara 75 negara telah
memiliki regulasi herbal adalah
WHO memiliki institut riset
nasional untuk pelayanan yang
menyelenggarakan nasional untuk
kesehatan paling sering
pelayanan kesehatan kesehatan
tradisional, termasuk dilaksanakan negara
tradisional tradisional
Indonesia anggota WHO
Sumber: WHO Global Report on Traditional and Complementary Medicine, 2019

Terdapat 2,848 spesies yang berhasil diidentifikasi


sebagai tanaman obat (RISTOJA 2017)
Di Indonesia, 1 dari 3 orang pernah memanfaatkan produk
atau jasa layanan kesehatan tradisional

59% 44%
orang Indonesia rumah tangga menggunakan
pernah konsumsi cara tradisional untuk
herbal kesehatan
Sumber: Data Riskesdas 2010 & 2013

Sementara itu, potensi pemanfaatan produk yankestrad

>12.000 Jamu 81 Obat Herbal 22 Fitofarmaka


• Keamanan dan Terstandar (OHT) • Uji praklinik dan uji klinik
khasiat dibuktikan • Uji praklinik • Bahan baku dan produk
secara empiris • Bahan baku distandarisasi
distandarisasi

3
PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
(PP Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional)

Yankestrad Yankestrad Yankestrad


Empiris Komplementer Integrasi
Pengertian Penerapan kesehatan Penerapan kesehatan tradisional Pelayanan kesehatan yang
tradisional yang manfaat memanfaatkan ilmu biomedis mengkombinasikan pelayanan
dan keamanannya dan biokultural dalam kesehatan konvensional dengan
terbukti secara empiris penjelasannya serta manfaat dan Pelayanan Kesehatan Tradisional
keamanannya terbukti secara Komplementer, bersifat sebagai
ilmiah pelengkap atau pengganti.

SDM Penyehat Tradisional Tenaga Kesehatan Tradisional Dilakukan secara bersama oleh
(Nakestrad) Nakes dan Nakestrad
Pendidikan Informal, Nonformal Perguruan Tinggi (minimal D3) Perguruan Tinggi (minimal D3)

Area/Upaya Promotif, Preventif Promotif, Preventif, Kuratif, Promotif, Preventif, Kuratif,


Rehabilitatif Rehabilitatif
Perizinan STPT STRTKT - SIPTKT STR - SIP (Nakes/dokter)
STRTKT - SIPTKT (Nakestrad)
Tempat Panti Sehat Fasyankestrad/Griya Sehat Puskesmas dan Rumah Sakit
pelayanan
Indikator Kestrad Renstra 2020-2024 Indikator Kestrad Renstra 2020-2024
sebelum Revisi Revisi PMK 13/2022
Indikator DO Indikator DO

1. Jumlah PKM yang Jumlah PKM yang menyelenggarakan Persentase kab/kota Kab/kota menerapkan
menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan tradisional yang menerapkan Germas bila memiliki
kegiatan pelayanan yang memenuhi kriteria: kebijakan Gerakan regulasi terkait Germas,
kesehatan tradisional a. Melakukan pelayanan kesehatan Masyarakat Hidup dan melaksanakan 2 dari 3
tradisional Sehat (Germas) kegiatan berikut:
b. Melakukan pembinaan kelompok 1. Melaksanakan
asuhan mandiri kesehatan tradisional kampanye Germas
c. Melakukan pendataan penyehat tema prioritas
tradisional 2. Memiliki kegiatan
d. Memiliki RTH dalam bentuk Taman skrining kesehatan di
Obat Keluarga (TOGA) tempat kerja
3. Memiliki kegiatan
2. Jumlah RS pemerintah Jumlah Rumah sakit pemerintah yang pembinaan kesehatan
yang menyelenggarakan menyelenggarakan pelayanan kesehatan tradisional
kegiatan pelayanan tradisional dan memiliki Ruang Terbuka
kesehatan tradisional Hijau untuk taman obat sebagai media
integrasi edukasi
DO: Kab/kota yg memiliki PKM yg
3. Jumlah griya sehat di Jumlah Griya Sehat di Kabupaten/Kota melakukan pembinaan kelompok
kabupaten/kota asuhan mandiri kesehatan tradisional
KONSEP PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL

PENGEMBANGAN PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL (3P)

PRODUCT PRACTICE PRACTITIONER

 Body of Knowledge
 Jamu > 12000 Kesehatan Tradisional  Tenaga kesehatan
Indonesia tradisional
produk  Dasar hukum Yankestrad
 Tenaga kesehatan
 OHT 81 produk  RISKESDAS
dengan kemampuan
 Fitofarmaka 22  FOHAI/FROTI
 Modalitas Yankestrad tambahan
produk  Fasyankes Integrasi  Penyehat Tradisional
 Fasyankestrad

EQUITY, SAFETY, EFFICACY & QUALITY


7
Tujuan Pemanfaatan Obat Tradisional  promotive,preventif dan
kuratif:
• Peningkatan daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit
• Mencegah penyakit atau resiko Kesehatan
• Mengatasi keluhan Kesehatan ringan Memiliki izin edar dari
BPOM
• Pemulihan dan perawatan Kesehatan, meningkatkan Kesehatan dan kebugaran

 Jenis tanaman,
SEDIAAN MODERN komposisi dan
Kondisi kemasan dalam
PEMBERDAYAAN PROMOTIF & keadaan baik takaran yang
PREVENTIF tepat
MASYARAKAT  Pengolahan yang
Permenkes Nomor 9 baik dan benar
EMPIRICAL BASED Bentuk fisik dalam
Tahun 2016  Cara
keadaan baik
mengkonsumsi
dengan benar
SEDIAAN  dapat dilakukan
SEBAGAI SEGAR secara mandiri
PRODUK

OHT • Memiliki izin edar


PANDUAN EVIDENCED BASED
dari BPOM
PENGGUNAAN SEDIAAN MODERN • Kondisi kemasan
dalam keadaan
(Kepmenkes RI FITOFARMAKA baik
No.HK.01.07/MENKES/ KURATIF • Bentuk fisik
187/2017 tentang dalam keadaan
Formularium Ramuan Obat • RS baik
Tradisional Indonesia / • PKM • Teruji secara
FROTI) • FASYANKES LAINNYA ilmiah (praklinik/
klinik)
PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL DI FASYANKES

TUJUAN : PELUANG :

OT dapat digunakan Sebagai adjuvant


untuk menggantikan mis. pada penderita
Terutama digunakan sebagai pelengkap atau kekosongan kanker digunakan
komplementer dari pengobatan terstandar ketersediaan obat untuk mengurangi
kimia, misalnya efek samping
penggunaan obat kemoterapi dan
tradisional untuk meningkatkan
hepatoprotektor Quality of life

Pemanfaatan
ramuan tradisional
Digunakan sebagai pengganti pada Sebagai pendamping sejak zaman dahulu
keadaan di mana obat konvensional tidak (on top) obat kimia merupakan tradisi
dapat digunakan misalnya obat anti budaya masyarakat
diabetes, lupus Indonesia sebagai
salah satu kearifan
lokal (local wisdom)
TANTANGAN
DALAM PEMANFAATAN OBAT TRADISIONAL

Masih sedikitnya jumlah obat herbal terstandar dan fitofarmaka yang teregistrasi di Badan POM

Obat tradisional tidak masuk dalam Formularium Nasional (Fornas)

Penelitian mengenai obat tradisional belum terhilirisasi dengan baik

Regulasi terkait kewenangan dokter untuk meresepkan FF Belum ada

PERLU SINERGISME
AKADEMISI, BISNIS, PEMERINTAH, & MASYARAKAT
PERCEPATAN PENGEMBANGAN & PEMANFAATAN OBAT
TRADISIONAL
• SATGAS PERCEPATAN
PENGEMBANGAN &
PEMANFAATAN FF
PEMERINTAH • REGULASI K/L TERKAIT
SESUAI TUPOKSI

• MENDORONG &
MEMANFAATKAN OT
YANG AMAN,
BERMANFAAT, DAN
MASYARAKAT AKADEMISI
DIDASARKAN
BERMUTU SECARA
CERDAS DAN SESUAI
• PENELITIAN OBAT
PERAN KEBUTUHAN
TRADISIONAL
LINTAS TERMASUK MASYARAKAT &
SEKTOR KERJASAMA PROGRAM
DENGAN INDUSTRI PEMERINTAH

• HILIRISASI
PENELITIAN OT BISNIS PRAKTISI
• PEMANFAATAN
MENJADI PRODUK OBAT TRADISIONAL
FITOFARMAKA DI FASYANKES
PETA STRATEGI KESEHATAN TRADISIONAL

11
ROADMAP KESTRAD

12
ROADMAP KESTRAD

Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024

13
ROADMAP KESTRAD
Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024

14
NO K/L KEGIATAN WAKTU
1 Kemenkes • Menyusun standar ramuan jamu  Dit Takelmas, Prodisfar • Mg 2 Feb
• Menyiapkan buku-buku/materi  Dit Takelmas, Prodisfar
• Membuat surat ke Dirjen Bangda terkait permintaan
peningkatan pemanfaatan jamu sbg bagian belanja mamin
daerah  Dit Takelmas
• Pembinaan pengusaha jamu ttg pembuatan jamu yang baik &
benar  Dit Prodisfar
• Pembelajaran GS di BKTM/LKTM/B2P2TOOT  Dit Takelmas
• Promosi jamu pd kelompok milenial kerja sama dengan CEO
milenial yg peduli jamu (cth : Agradaya)
KOORDINASI PROMOSI • Inisiasi promosi jamu melalui kegiatan wellness tourism (cth :
PEMANFAATAN JAMU taman naturindo)
LINTAS • Pelayanan pijat baduta di PKM & RS Bangli (Diharapkan
seluruh PKM di 2024)
KEMENTERIAN/LEMBAGA
• Pengembangan RS percontohan wellness tourism (cth : RS
DAN ORGANISASI Sardjito)
PEMERINTAH DAERAH
2 Kemendagri • Membuat surat ke daerah terkait pemanfaatan jamu sbg bagian • Mg 1 Mar
belanja mamin
• Mendorong daerah (OPD-OPD) utk belanja produk dlm negeri,
termasuk jamu
3 Kemenparekraf • Mendorong intensifikasi penggunaan jamu pd event promosi
Indonesia di LN, juga event-event unggulan yg sudah terkurasi
di Indonesias/Kharisma Even Nusantara (KEN)
• Menambahkan jamu dalam draft narasi wisata Kesehatan agar
stakeholder memiliki persepsi yg sama
4 Kemenko Marves • Membantu mengkoordinasikan bila ada isu/kendala/bottleneck
dlm promosi jamu

5 Bappenas • Menelusuri terkait penyelesaian Perpres Jamu


• Mendorong pemanfaatan jamu masuk dalam RPJMN 2025- 15
2029

Anda mungkin juga menyukai