Disampaikan pada
Pelatihan Asman Pemanfaatan TOGA dan Akupresur bagi Fasilitator Puskesmas
Hotel Bidakara Jakarta, 23 Agustus 2016
PENGOBATAN TRADISIONAL
DEFINISI
(Undang-Undang No.36 tahun 2009)
3
PERATURAN PEMERINTAH
NO 103 TAHUN 2014
TENTANG
YANKESTRAD
13 Bab
86 Pasal
4
TUJUAN
(pasal 2)
5
TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
PEMERINTAH
PROVINSI
7
TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN/KOTA
8
JENIS PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
(ps 7)
9
PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA
RAMUAN
Tumbuhan
Hewan
Mineral
Sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan-bahan.
KETRAMPILAN
Manual
Olah pikir
Energi
GABUNGAN
Ramuan dan ketrampilan dalam satu kesatuan pelayanan
kesehatan tradisional komplementer
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
Jenis yankestrad: Empiris
TEMPAT
N PENDIDI AREA UPAYA PENDAFTARAN
SDM KEILMUAN & PERIZINAN PELAYAN
O KAN KESEHATAN
AN
12
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
Jenis yankestrad: Komplementer
2
Tenaga Biokultural Formal PROMOTIF. STRTKT & Mandiri atau
Kesehatan & Perguruan PREVENTIF SIPTKT di Fasilitas
Tradisional biomedis, Tinggi KURATIF (sesuai Pelayanan
(NAKES terbukti (minimal REHABILITA perizinan Kesehatan
TRAD) secara D3) TIF nakes) Tradisional
ilmiah
13
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
Jenis yankestrad: Integrasi
3
Nakes dan Kombinasi Formal PROMOTIF. STR & Fasilitas
nakestrad yankes Perguruan PREVENTIF SIP pelayanan
(dilakukan konvensional Tinggi KURATIF kesehatan
secara dan (minimal REHABILIT
bersama) yankestrad D3) ATIF
komple
menter
14
TATA CARA PELAYANAN,
REGISTRASI DAN PERIZINAN
PENYEHAT TRADISIONAL (HATTRA)
1. Hanya menerima klien sesuai keilmuan & keahliannya
2. Bila berhalangan praktik, tidak dapat digantikan oleh hattra
lainnya
3. Bila tidak mampu memberikan pelayanan, wajib mengirim
klien ke fasyankes
4. Wajib memiliki STPT dari Pemkab/Pemkot
5. Diberikan kepada yang tidak melakukan intervensi tubuh
yang bersifat invasif
6. Hanya dapat memiliki 1 STPT dan 1 tempat praktik
7. Berlaku 2 tahun, dapat diperpanjang selama memenuhi
persyaratan
15
TATA CARA PELAYANAN,
REGISTRASI DAN PERIZINAN
17
PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL
BAGI HATTRA DAN NAKESTRAD
(PS 26-27)
18
SISTEM PELAPORAN
Hattra dan nakestrad wajib melapor ke Dinkes
Kab/Kota melalui Puskesmas setempat
Laporan memuat:
-jumlah dan jenis kelamin klien
-jenis penyakit/ keluhan
- metode
-cara pelayanan
19
TENAGA KESEHATAN TRADISIONAL LULUSAN LUAR NEGERI DAN
TENAGA KESEHATAN TRADISIONAL WNA
21
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
(ps 66)
22
PUBLIKASI DAN PERIKLANAN
(ps 67-69)
Penyehat Tradisional Tenaga Kesehatan Tradisional
Wajib memasang papan Wajib memasang papan nama
nama praktik praktik
(nama, tata cara pelayanan, (jenis, tempat & jam pelayanan
waktu pelayanan, dan STPT) serta gelar keahlian yang sesuai,
SIPTKT)
Dilarang melakukan dapat melakukan iklan dan
publikasi dan iklan publikasi yankestrad
komplementer sesuai
peraturan perundang-
undangan
23
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
(ps 70-71)
Pemerintah bertanggungjawab memberdayakan dan
mendorong peran aktif masyarakat dalam upaya
pengembangan kesehatan tradisional
diarahkan agar masyarakat dapat melakukan
perawatan kesehatan secara mandiri (asuhan
mandiri) dan benar.
dilaksanakan melalui pemanfaatan taman obat
keluarga dan keterampilan
masyarakat secara perorangan/terorganisasi dapat
berperan aktif dalam upaya pengembangan kestrad
24
PENDANAAN
(ps 74 & 79)
Metode yankestrad yang telah ditetapkan
Menteri dapat diintegrasikan di fasilitas
pelayanan kesehatan, dapat didukung dengan
jaminan pembiayaan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Sumber pembiayaan : APBN, APBD & sumber
lain yang sah
25
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
(ps 75-82)
27
KETENTUAN PERALIHAN
(ps 84-85)
Hattra, nakestrad, Panti Sehat, Fasyankestrad, dan Fasyankes
yang memberikan yankestrad Empiris, yankestrad
Komplementer, dan yankestrad Integrasi harus menyesuaikan
dengan Peraturan Pemerintah ini paling lama 2 (dua) tahun
sejak PP ini diundangkan.
Nakes yang memiliki keahlian kesehatan tradisional tetap
dapat memberikan yankestrad Integrasi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan tempatnya bekerja paling lama 7 (tujuh) tahun
sejak Peraturan Pemerintah ini diundangkan.
Catatan:
Sesuai UU no 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan pasal 88 (1) Tenaga
kesehatan lulusan pendidikan dibawah Diploma III yang telah melakukan praktik
sebelum ditetapkan UU ini, diberi kewenangan untuk menjalankan praktik sebagai
tenaga kesehatan untuk jangka waktu 6 (enam) tahun setelah Undang-Undang
diundangkan
28
KEBIJAKAN
YANKESTRAD
INDIKATOR RENSTRA
Definisi Operasional:
Puskesmas yang menyelenggarakan kesehatan tradisional terhadap masyarakat
diwilayah kerjanya yang memenuhi salah satu kriteria dibawah ini:
1. Puskesmas yg memiliki tenaga kesehatan sudah dilatih pelayanan kesehatan
tradisional
2. Puskesmas yang melaksanakan asuhan mandiri kesehatan tradisiional ramuan
dan keterampilan
3. Puskesmas yang melaksanakan kegiatan pembinaan meliputi pengumpulan data
kesehatan tradisional, fasilitasi, registrasi/ perijinan dan bimbingan teknis serta
pemantauan pelayanan kesehatan tradisional komplementer
Sasaran Strategis Direktorat Pelayanan
Kesehatan Tradisional
Meningkatnya Pembinaan, Pengembangan dan Pengawasan Upaya
Kesehatan Tradisional dan Komplementer
JANGKA PANJANG
Pendidikan formal yankestrad Indonesia
Penyelenggaraan yankestrad oleh tenaga profesi
yankestrad
PERATURAN
Permenkes sebagai tindak lanjut amanat PP 103 Tahun 2014
Rancangan Permenkes tentang Penyelenggaraan
Yankestrad Empiris
Rancangan Permenkes tentang Penyelenggaraan
Yankestrad Komplementer
Rancangan Permenkes tentang Penyelenggaraan
Yankestrad Integrasi
Rancangan Permenkes tentang Pembinaan dan
Pengawasan Yankestrad
Permenkes No 66 Tahun 2015 Tentang Gerai Djamoe
Terdaftar dan Etalase Djamoe
Permenkes no 9 tahun 2016 Upaya Pengembangan
Kesehatan Tradisional melalui Asuhan Mandiri
Pemanfaatan TOGA dan Ketrampilan
Sosialisasi peraturan perundangan yang ada
terkait Yankestrad tidak bertentangan dengan
peraturan diatasnya, antara lain :
Permenkes No. 1076 Tahun 2003 Tentang
Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional
Permenkes No. 1109 Tahun 2007 Tentang
Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer
Alternatif di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Permenkes No. 1787 Tahun 2010 Tentang Iklan dan
Publikasi Pelayanan Kesehatan
Permenkes No. 8 tahun 2014 Tentang Pelayanan
Kesehatan SPA
KEGIATAN
Peningkatan Kapasitas Dokter dalam Pelayanan Medik
Akupunktur
Peningkatan Kapasitas Dokter dalam Pelayanan Medik
Herbal
TOT Peningkatan Kapasitas Dokter dalam Pelayanan Medik
Herbal.
TOT Peningkatan Kapasitas Nakes dalam Pelayanan
Akupresur
TOT Asuhan Mandiri dalam Pemanfaatan TOGA dan
Akupresur
Penilaian Pemanfaatan TOGA
Revitalisasi SP3T
Terima kasih
Diskusi
Dr. Sentanu (Bali)
Legalitas hattra, PP 103 merupakan payung hukum yang jelas
bagi masyarakat, di lapangan dari 30 hattra hanya 1 org yg
memiliki ijin, yang mempunyai kewenangannya siapa? Payung
hukum untuk yg mempunyai kewenangan?
Puskesmas menyampaikan ke dinas kesehatan, sampaikan
bahwa sesuai ketentuan bahwa hattra harus mempunyai izin
(STPT) berdasarkan PP No. 103 tahun 2014, waktu untuk
menyesuaikan sampai tahun 2016. Kerjasama dengan lintas
sektor (Satpol PP) untuk membantu menegakkan
Awal tahun 2017 akan mengajak para kepala daerah,
(gubernur, walikota, bupati) untuk mensosialisasikan PP 103
dan peraturan yang lain
Isliza (Sultra)
Sertifikat kompetensi, bagaimana cara agar bisa mendapatkan
serkom? Dari sejak lulus thn 2013 belum memiliki serkom?
Uji kompetensi thn 2015, STR apakah harus di makassar atau
kendari (tugas di kendari, sekolah di makassar)
Serkom didapatkan setelah uji kompetensi
Bila sudah lulus uji kompetensi tanyakan ke perguruan
tinggi dan profesi (yang mengeluarkan serkom)
Online ke MTKI untuk mengecek sudah sampai mana
proses STR nya, bila belum bisa di cek juga di MTKP Kendari
Emy (Kaltara)
Modalitas/cara pengobatan, sediaan sarian apa
maksudnya?
Pengalaman di lapangan, sudah membuat TOGA,
bisakah memberikan terapi tradisional? Terkadang
stok obat di puskesmas habis, diganti dengan obat
herbal (daun salam)
Sediaan sarian/galenik bisa rebusan atau ekstrak,
Utk daun salam sudah ada ketentuannya, lihat di
modul. Jangan dipaksakan kepada klien,
berdasarkan kemauan klien
Komang (sulteng)
Apakah kemenkes memprogramkan/ rencana untuk
melatih setiap puskesmas ada petugas yang dilatih
akupresur? Sudah pernah dilatih pemanfaatan TOGA
tetapi belum pemanfaatan akupresur
Tahun 2016 ini yang melakukan pelatihan tersebut
adalah provinsi melalui dana dekon, tahun 2016
bisa melalui dekon atau DAK non fisik
2016 sudah dilakukan pelatihan oleh provinsi
melalui dana dekonsentrasi (awal agustus)