Anda di halaman 1dari 30

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BATANG TARANG
Jalan Angkasapuri nomor 41, Dusun Melaban Desa Hilir Kecamatan Balai (78563)
Halo Puskesmas : 085349531202 Email : Puskesmasbatara@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BATANG TARANG


NOMOR: SK/PKM-BATANG TARANG/.../2018

TENTANG

PENANGGUNG JAWAB MANAJEMEN MUTU


PUSKESMAS BATANG TARANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PUSKESMAS BATANG TARANG

Menimbang : a. bahwa dalam upaya peningkatan mutu layanan klinis


dan keselamatan pasien, hanya dapat terlaksana jika
terdapat kejelasan mengenai tenaga klinis yang terlibat
dan bertanggung jawab dalam upaya tersebut;
b. bahwa agar pelaksanaan pertanggungjawaban upaya
peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien dapat berjalan dengan optimal, maka dipandang
perlu untuk menetapkan penanggung jawab mutu;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b,
perlu menetapkan Keputusan Kepala Puskesmas
Batang Tarang.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan;
2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691 Tahun 2011
tentang Keselamatan Pasien;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BATANG TARANG


TENTANG PENANGGUNG JAWAB MUTU PUSKESMAS
BATANG TARANG.
KESATU : Menetapkan nama yang tertcantum di bawah ini :
Nama :
NIP :
Sebagai Penanggung jawab Mutu Puskesmas Batang
Tarang;
KEDUA : Uraian tugas Penanggung jawab Mutu sebagaimana
terlampir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Keputusan ini;
KETIGA : Pada saat surat keputusan ini mulai berlaku, Keputusan
Kepala Puskesmas Batang Tarang Nomor SK/…/2016
Tentang … Puskesmas Batang Tarang, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku
KEEMPAT : Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dan
apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan
diadakan perbaikan atau perubahan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di Batang Tarang
Pada tanggal 1 Maret 2018

Kepala Puskesmas Batang Tarang

HELENA
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS BATANG
TARANG
NOMOR : SK/PKM-BATANG TARANG/ ...
/2018
TENTANG : PENANGGUNG JAWAB
MANAJEMEN MUTU
PUSKESMAS BATANG
TARANG

URAIAN TUGAS WAKIL MANAJEMEN MUTU


PUSKESMAS BATANG TARANG

Uraian Tugas Wakil Manajemen Mutu Puskesmas sebagai berikut :

1. Memastikan proses yang diperlukan untuk sistem manajemen mutu ditetapkan,


di implementasikan dan dipelihara

2. Melaporkan kepada Kepala Puskesmas tentang kinerja sistem manajemen


mutunya, dan kebutuhan apapun yang diperlukan untuk perbaikan

3. Memastikan kesadaran tentang persyaratan pelanggan di seluruh organisasi

4. Tanggung jawab wakil manajemen dapat mencakup sebagai penghubung


dengan pihak luar dalam masalah yang berkaitan dengan sistem manajemen
mutu

Ditetapkan di Batang Tarang


Pada tanggal 1 Maret 2018

Kepala Puskesmas Batang Tarang

HELENA
PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BATANG TARANG
Jalan Angkasapuri nomor 41, Dusun Melaban Desa Hilir Kecamatan Balai (78563)
Halo Puskesmas : 085349531202 Email : Puskesmasbatara@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BATANG TARANG


NOMOR: SK/PKM-BATANG TARANG/.../2018

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM PENINGKATAN MUTU LAYANAN KLINIS


DAN KESELAMATAN PASIEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PUSKESMAS BATANG TARANG

Menimbang : a. bahwa dalam upaya peningkatan mutu layanan klinis


dan keselamatan pasien, hanya dapat terlaksana jika
terdapat kejelasan mengenai tenaga klinis yang terlibat
dan bertanggung jawab dalam upaya tersebut;
b. bahwa agar pelaksanaan pertanggungjawaban upaya
peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien dapat berjalan dengan optimal, maka dipandang
perlu untuk membentuk Tim peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b,
perlu menetapkan Keputusan Kepala Puskesmas
Batang Tarang tentang Pembentukan tim peningkatan
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan;
2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691 Tahun 2011
tentang keselamatan pasien;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BATANG TARANG


TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENINGKATAN MUTU
PELAYANAN KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN;
KESATU : Tim peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan
pasien beserta uraian tugasnya sebagaimana terlampir dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan
ini.
KEDUA : Pada saat surat keputusan ini mulai berlaku, Keputusan
Kepala Puskesmas Batang Tarang Nomor SK/…/2016
Tentang … Puskesmas Batang Tarang, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku
KETIGA :
Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dan
apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Batang Tarang
Pada tanggal 1 Maret 2018

Kepala Puskesmas Batang Tarang

HELENA
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS BATANG
TARANG
NOMOR : SK/PKM-BATANG TARANG/ ...
/2018
TENTANG : PEMBENTUKAN TIM
PENINGKATAN MUTU
PELAYANAN KLINIS DAN
KESELAMATAN PASIEN
PUSKESMAS BATANG
TARANG

TIM PENINGKATAN MUTU LAYANAN KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN

KETUA :
SEKRETARIS :
ANGGOTA :

Ditetapkan di Batang Tarang


Pada tanggal 1 Maret 2018

Kepala Puskesmas Batang Tarang

HELENA
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS BATANG
TARANG
NOMOR : SK/PKM-BATANG TARANG/ ...
/2018
TENTANG : PEMBENTUKAN TIM
PENINGKATAN MUTU
PELAYANAN KLINIS DAN
KESELAMATAN PASIEN
PUSKESMAS BATANG
TARANG

URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


TIM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

NAMA JABATAN : KETUA TIM PENINGKATAN MUTU DAN


KESELAMATAN PASIEN

TUGAS : Melaksanakan upaya peningkatan mutu layanan klinis


dan keselamatan pasien di Puskesmas.

URAIAN TUGAS : 1. Merencanakan kegiatan peningkatan mutu layanan


klinis dan keselamatan pasien berdasarkan hasil
evaluasi kegiatan tahun lalu sebagai pedoman dan
petunjuk pelaksanaan kegiatan yang akan
dilaksanakan serta sumber pendanaan kegiatan.
2. Melaksanakan sosialisasi dan koordinasi dengan unit
kerja terkait dalam rangka penyelarasan kegiatan yang
akan dilaksanakan guna kelancaran pelaksanaan
kegiatan.
3. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk
pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien kepada anggotanya.
4. Melaksanakan kegiatan monitoring, evaluasi hasil
pelaksanaan kegiatan, menyampaikan saran dan
pertimbangan sebagai bahan dalam pengambilan
keputusan serta menyusun laporan secara periodik
baik lisan maupun tertulis guna pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas.
5. Menjadi penanggung jawab terhadap pelaksanaan dan
pemantauan kegiatan perbaikan mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien.
6. Memimpin pelaksanaan kegiatan rapat tim
peningkatan mutu dan keselamatan pasien di
Puskesmas.

NAMA JABATAN : SEKRETARIS

TUGAS : Melaksanakan kegiatan penyusunan laporan hasil


kegiatan tim peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien.

URAIAN TUGAS : 1. Melaksanakan koordinasi dengan ketua tim dalam


rangka menyelaraskan kegiatan yang akan
dilaksanakan guna kelancaran pelaksanaan tugas.
2. Melaksanakan kegiatan pendokumentasian hasil
pengukuran indikator mutu layanan klinis dan sasaran
keselamatan pasien.
3. Melaksanakan kegiatan pengolahan data,
penyusunaan program kerja, monitoring dan evaluasi,
berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan.
4. Menyusun laporan hasil kegiatan tim peningkatan
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien.
5. Melaksanakan notulensi pada kegiatan rapat tim
peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien.
6. Menyusun perencanaan sumber dana kegiatan.

NAMA JABATAN : KOORDINATOR PELAYANAN UMUM

TUGAS : Melaksanakan upaya peningkatan mutu layanan klinis


dan sasaran keselamatan pasien rawat jalan di
Puskesmas.

URAIAN TUGAS : 1. Merencanakan kegiatan peningkatan mutu layanan


klinis dan keselamatan pasien rawat jalan di
Puskesmas.
2. Menyusun indikator peningkatan mutu layanan klinis
dan sasaran keselamatan pasien rawat jalan di
Puskesmas.

3. Mengkoordinasi kegiatan peningkatan mutu layanan


klinis dan keselamatan pasien rawat jalan di
Puskesmas dengan pelaksanaan kegiatan.
4. Melaksanakan pengukuran indikator mutu layanan
klinis dan sasaran keselamatan pasien rawat jalan di
Puskesmas.
5. Melaksanakan monitoring, evaluasi hasil pelaksanaan
kegiatan peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien rawat jalan.
6. Menyampaikan saran dan pertimbangan sebagai
bahan dalam pengambilan keputusan kepada ketua
tim.
7. Menyusun laporan secara periodik baik lisan dan
tertulis sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan
kegiatan rawat jalan.

NAMA JABATAN : KOORDINATOR PELAYANAN GIGI

TUGAS : Melaksanakan upaya pertimbangan mutu layanan klinis


dan sasaran keselamatan pasien klinik gigi di
puskesmas.

URAIAN TUGAS : 1. Merencanakan kegiatan peningkatan mutu layanan


klinis dan keselamatan pasien klinik gigi di
Puskesmas.
2. Menyusun indikator peningkatan mutu layanan klinis
dan sasaran keselamatan pasien klinik gigi di
Puskesmas.
3. Mengkoordinasi kegiatan peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien klinik gigi di Puskesmas
dengan pelaksanaan kegiatan.
4. Melaksanakan pengukuran indikator mutu layanan
klinis dan sasaran keselamatan pasien klinik gigi di
Puskesmas.
5. Melaksanakan monitoring, evaluasi hasil pelaksanaan
kegiatan, peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien klinik gigi.
6. Menyampaikan saran dan pertimbangan sebagai
bahan dalam pengambilan keputusan kepada ketua
tim.
7. Menyusun laporan secara periodik baik lisan dan
tertulis sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan
kegiatan klinik bersalin.
NAMA JABATAN : KOORDINATOR PELAYANAN KLINIK KB MKJP

TUGAS : Melaksanakan upaya peningkatan mutu layanan klinis


dan sasaran keselamatan pasien klinik KB MKJP di
Puskesmas.

URAIAN TUGAS : 1. Merencanakan kegiatan peningkatan mutu layanan


klinis dan keselamatan pasien klinik KB MKJP di
Puskesmas.
2. Menyusun indikator peningkatan mutu layanan klinis
dan sasaran keselamatan pasienklinik KB MKJP di
Puskesmas.
3. Mengkoordinasikan kegiatan peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien klinik KB MKJP
di Puskesmas dengan pelaksana kegiatan.
4. Melaksanakan pengukuran indikator mutu layanan
klinis dan sasaran keselamatan pasien klinik KB MKJP
di Puskesmas.
5. Melaksanakan monitoring, evaluasi hasil pelaksanaan
kegiatan peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien klinik KB MKJP.
6. Menyampaikan saran dan pertimbangan sebagai
bahan dalam pengambilan keputusan kepada ketua
tim.
7. Menyusun laporan secara periodik baik lisan dan
tertulis sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan
kegiatan klinik KB MKJP.

NAMA JABATAN : KOORDINATOR PELAYANAN OBAT/FARMASI


TUGAS : Melakukan upaya peningkatan mutu layanan klinis dan
sasaran keselamatan pasien klinik farmasi di Puskesmas.
URAIAN TUGAS : 1. Merencanakan kegiatan peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien farmasi di Puskesmas.
2. Menyusun indikator peningkatan mutu layanan klinis
dan sasaran keselamatan pasien farmasi di
Puskesmas.
3. Mengkoordinasikan kegiatan peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien farmasi di
Puskesmas.
4. Melaksanakan pengukuran indikator mutu layanan
klinis dan sasaran keselamatan pasien farmasi di
Puskesmas.
5. Melaksanakan monitoring, evaluasi hasil pelaksanaan
kegiatan peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien farmasi.
6. Menyampaikan saran dan pertimbangan sebagai
bahan dalam pengambilan keputusan kepada ketua
tim.
7. Menyusun laporan secara periodik baik lisan dan
tertulis sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan
kegiatan farmasi.

NAMA JABATAN : KOORDINATOR PELAYANAN GIZI


TUGAS : Melaksanakan upaya peningkatan mutu layanan klinis
dan sasaran keselamatan pasien klinik gizi di
Puskesmas.
URAIAN TUGAS : 1. Merencanakan kegiatan peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien klinik gizi di
Puskesmas.
2. Menyusun indikator peningkatan mutu layanan klinis
dan sasaran keselamatan pasien klinik gizi di
Puskesmas.
3. Mengkoordinasikan kegiatan peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien klinik gizi di
Puskesmas dengan unit terkait.
4. Melaksanakan pengukuran indikator mutu layanan
klinis dan sasaran keselamatan pasien klinik gizi di
Puskesmas.
5. Melaksanakan monitoring, evaluasi hasil pelaksanaan
kegiatan peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien klinik gizi.
6. Menyampaikan saran dan pertimbangan sebagai
bahan dalam pengambilan keputusan kepada ketuan
tim.
7. Menyusun laporan secara periodik baik lisan dan
tertulis sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan
kegiatan klinik gizi.

NAMA JABATAN : KOORDINATOR PELAYANAN REKAM MEDIK


TUGAS : Melaksanakan upaya peningkatan mutu layanan klinis
dan sasaran keselamatan pasien rekam medik di
Puskesmas.
URAIAN TUGAS : 1. Merencanakan kegiatan peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien rekam medik di
Puskesmas.
2. Menyusun indikator peningkatan mutu layanan klinis
dan sasaran keselamatan pasien rekam medik di
Puskesmas.
3. Mengkoordinasikan kegiatan peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien rekam medik di
Puskesmas dengan pelaksanan kegiatan.
4. Melaksanakan pengukuran indikator mutu layanan
klinis dan sasaran keselamatan pasien rekam medik di
Puskesmas.
5. Melaksanakan monitoring, evaluasi hasil pelaksanaan
kegiatan peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien rekam medik.

6. Menyampaikan saran dan pertimbangan sebagai


bahan dalam pengambilan keputusan kepada ketua
tim.
7. Menyusun laporan secara periodik baik lisan dan
tertulis sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan
kegiatan rekam medik.

NAMA JABATAN : KOORDINATOR PELAYANAN LABORATORIUM


TUGAS : Melaksanakan upaya peningkatan mutu layanan klinis
dan sasaran keselamatan pasien laboratorium.
URAIAN TUGAS : 1. Merencanakan kegiatan peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien Labotorium di
Puskesmas.
2. Menyusun indikator peningkatan mutu layanan klinis
dan sasaran keselamatan pasien laboratorium di
Puskesmas.
3. Mengkoordinasikan kegiatan peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien laboratorium di
Puskesmas dengan pelaksanan kegiatan.
4. Melaksanakan pengukuran indikator mutu layanan
klinis dan sasaran keselamatan pasien laboratorium di
Puskesmas.
5. Melaksanakan monitoring, evaluasi hasil pelaksanaan
kegiatan peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien laboratorium.
6. Menyampaikan saran dan pertimbangan sebagai
bahan dalam pengambilan keputusan kepada ketua
tim.
7. Menyusun laporan secara periodik baik lisan dan
tertulis sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan
kegiatan laboratorium.

Ditetapkan di Batang Tarang


Pada tanggal 1 Maret 2018

Kepala Puskesmas Batang Tarang

HELENA
PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BATANG TARANG
Jalan Angkasapuri nomor 41, Dusun Melaban Desa Hilir Kecamatan Balai (78563)
Halo Puskesmas : 085349531202 Email : Puskesmasbatara@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BATANG TARANG


NOMOR: SK/PKM-BATANG TARANG/.../2018

TENTANG

KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN


PUSKESMAS BATANG TARANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PUSKESMAS BATANG TARANG

Menimbang : a. bahwa pelayanan klinis Puskesmas Batang Tarang.


dilaksanakan kebutuhan pasien;
b. bahwa sasaran kinerja UKM. Wajib dilakukan analisis
kinerja berdasarkan hasil cakupan yang akan dicapai;
c. sasaran kinerja UKM ditentukan sesuai dengan
kemampuan Puskesmas Batang Tarang;
d. bahwa pelayanan klinis Puskesmas Batang Tarang. perlu
memperhatikan mutu dan keselamatan pasien;
bahwa untuk menjamin pelayanan klinis dilaksanakan
sesuai kebutuhan pasien, bermutu, dan memperhatikan
keselamatan pasien, maka perlu disusun kebijakan
pelayanan klinis di . ABCD;
e. bahwa keselamatan pasien dianalisis dan ditindaklanjuti
sesuai dengan kemampuan Puskesmas Batang Tarang
f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, huruf b, huruf c, huruf d dan huruf e, perlu
menetapkan Keputusan Kepala Puskesmas tentang
Peningkatan Mutu dan Kinerja Puskesmas, Sasaran Kinerja
UKM, Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Puskesmas Batang Tarang;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan


Kerja;
2. Undang-undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen;
3. Undang-undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran;
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2009
tentang Pelayanan Publik;
5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
6. Undang-undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, klinik Pratama,
Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri
10. Dokter Gigi;
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 tahun
11. 1993 tentang Penyakit yang timbul karena Hubungan Kerja;
Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial
Nomor 1747 tahun 2000 tentang Pedoman Standar
12. Pelayanan Minimal dalam Bidang Kesehatan;
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
716/MENKES/SK/V/2003 tentang Persyaratan Hygiene
13. Sanitasi Jasaboga;
Pertauran Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
14. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
382/MENKES/SK/III/2007 tentang Pedoman Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Lainnya;
15.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BATANG TARANG


TENTANG KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
PUSKESMAS BATANG TARANG.

KESATU : Kebijakan peningkatan mutu dan kinerja puskesmas, sasaran


kinerja UKM, peningkatan mutu dan keselamatan pasien
Puskesmas Batang Tarang sebagaimana tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
keputusan ini.
KEDUA : Pada saat surat keputusan ini mulai berlaku, Keputusan Kepala
Puskesmas Batang Tarang Nomor SK/…/2016 Tentang …
Puskesmas Batang Tarang, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkandengan
ketentuanapabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Batang Tarang


Pada tanggal 1 Maret 2018

Kepala Puskesmas Batang Tarang

HELENA
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS BATANG
TARANG
NOMOR : SK/PKM-BATANG
TARANG/ ... /2018
TENTANG : KEBIJAKAN MUTU DAN
KESELAMATAN PASIEN
PUSKESMAS BATANG
TARANG

KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN


PUSKESMAS BATANG TARANG

A. Peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas:

1. Penanggung jawab manajemen mutu atau Wakil Manajemen Mutu


Puskesmas Batang Tarang adalah

2. Wakil manajemen mutu bertanggung jawab untuk mengkoordinir seluruh


kegiatan mutu di Puskesmas:
a. Memastikan bahwa proses yang diperlukan untuk sistem manajemen
mutu ditetapkan, diimplementasikan, dan dipelihara.
b. Melaporkan kepada Kepala Puskesmas mengenai kinerja dari sistem
manajemen mutu, kinerja pelayanan dan setiap kebutuhan untuk
dikoreksi
c. Memastikan meningkatnya kepedulian seluruh karyawan terhadap
kebutuhan dan harapan sasaran/pasien

3. Pedoman peningkatan mutu dan kinerja


Peningkatan mutu dan kinerja di Puskesmas Batang Tarang sesuai
dengan Visi, Misi, Tujuan, dan Tata Nilai Puskesmas;
Peningkatan mutu dan kinerja di Puskesmas Batang Tarangberpedoman
kepada Dokumen Mutu yaitu Pedoman Mutu, Pedoman, dan Standard
Operating Procedure;
Peningkatan mutu dan kinerja di Puskesmas Batang Tarangmencakup
komitmen untuk memenuhi persyaratan dan perbaikan terus menerus
untuk efektifitas dan Sistem Manajemen Mutu.
Peningkatan mutu dan kinerja di Puskesmas Batang Tarang di
komunikasikan dan dipahami oleh seluruh karyawan di Puskesmas Batang
Tarang.

4. Perencanaan perbaikan mutu dan kinerja


Perencanaan perbaikan mutu dan kinerja di Puskesmas Batang
Tarangmelibatkan seluruh sumber daya manusia yang ada di Puskesmas
Batang Tarang.
Perencanaan perbaikan mutu dan kinerja di Puskesmas Batang Tarang
dilakukan sesuai prioritas permasalahan yang ada di Puskesmas Batang
Tarang.
Perencanaan perbaikan mutu dan kinerja di Puskesmas Batang Tarang
memperhatikan umpan balik pelanggan yang didapatkan melalui rapat
atau pertemuan linsek, survey kepuasan pelanggan, kotak saran, media
telpon, SMS, media sosial dan email.
Perencanaan perbaikan mutu dan kinerja di Puskesmas Batang Tarang di
komunikasikan dan dipahami oleh seluruh karyawan di Puskesmas Batang
Tarang.
5. Pengukuran mutu dan kinerja dengan indikator yang jelas
6. Perbaikan mutu dan kinerja yang berkesinambungan berdasarkan
penilaian mutu dan kinerja
7. Peran pimpinan dan seluruh karyawan dalam peningkatan mutu dan
kinerja
Pimpinan Puskesmas, Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP) dan Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM),
pelaksana dan seluruh karyawan Puskesmas Batang Tarangberkomitmen
untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan
memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan, dan melakukan
peningkatan serta perbaikan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM),
Sarana dan Prasarana untuk menghasilkan peningkatan mutu dan kinerja
secara konsisten.

8. Evaluasi perbaikan kinerja melalui audit internal


9. Pelaksanaan rapat tinjauan manajemen
10. Pemberdayaan pengguna dalam perbaikan mutu dan kinerja
11. Kajibanding kinerja

B. Sasaran kinerja UKM


1. Perbaikan kinerja UKM

a. Budaya perbaikan kinerja UKM.

b. Peran Kepala Penanggung jawab, Pelaksana dalam perbaikan mutu


dan kinerja UKM.

c. Perbaikan kinerja UKM yang berkesinambungan yang terdokumentasi.

d. Pemberdayaan sasaran dalam perbaikan kinerja.

e. Kajibanding kinerja UKM yang terintegrasi.

C. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien,


1. Peningkatan mutu layanan klinis

a. Tetapkan kebijakan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien

b. Susun tim mutu layanan klinis dan keselamatan pasien dengan


kejelasan uraian tugas

c. Susun program mutu layanan klinis dan keselamatan pasien

d. Laksanakan program mutu layanan klinis dan keselamatan pasien


sesuai rencana

e. Lakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program mutu layanan


klinis dan keselamatan pasien

2, Peningkatan mutu dan keselamatan pasien


a. Kebijakan mutu dan keselamatan pasien:

1) Mewajibkan semua praktisi klinis berperan aktif dalam peningkatan


mutu dan keselamatan pasien
2) Penetapan area prioritas dalam peningkatan mutu dan keselamatan
pasien

3) Penetapan indikator-indikator mutu dan keselamatan pasien

4) Penetapan standar/panduan pelayanan klinis

5) Penetapan budaya/tata nilai mutu dan keselamatan pasien

6) Diterapkannya manajemen risiko dalam upaya peningkatan mutu


dan keselamatan pasien

b. Dibentuk tim mutu dan keselamatan pasien dengan kejelasan


tanggung jawab dan uraian tugas, yang anggotanya adalah praktisi
klinis
3. Peningkatan mutu dan keselamatan pasien
a. Adanya komitmen (terdokumentasi) praktisi klinis untuk peningkatan
mutu dan keselamatan pasien secara berkelanjutan
b. Pemahaman praktisi klinis thd mutu dan keselamatan pasien (melalui
sosialisasi, workshop, pelatihan)
c. Keterlibatan praktisi klinis dalam peningkatan mutu dan keselamatan
pasien yang ditunjukkan dalam:
1) Peran aktif dalam penyusunan, pengumpulan, analisis dan tindak
lanjut terhadap pencapaian indikator klinis
2) Penilaian terhadap perilaku dalam pemberian pelayanan klinis
(sesuai dengan budaya dan tata nilai keselamatan pasien
(contoh: kebiasaan cuci tangan, kebiasaan melakukan chek
ulang untuk menghindari kekeliruan, budaya tidak saing
menyalahkan)
3) Ide-ide perbaikan pelayanan klinis
4) Penyusunan rencana, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
perbaikan mutu dan keselamatan pasien
5). Indikator meliputi:
a) Indikator mutu pada penilaian oleh pasien, asuhan pasien
(mulai dari patient assessment dan pelaksanaan asuhan),
pelayananan penunjang medis, penggunaan antibiotika.
b) Indikator keselamatan pasien: tidak terjadinya salah
identifikasi pasien, tidak terjadinya kesalahan pemberian obat,
tidak terjadinya kesalahaan prosedur klinis, pengendalian
infeksi (tidak terjadi infeksi akibat pemberian pelayanan), dan
tidak terjadinya pasien jatuh, dilakukannya kebiasaan cuci
tangan (hand hygine)
6) .Layanan klinis dilaksanakan berdasarkan standar/panduan
pelayanan klinis
7). Disusun Perencanaan mutu dan keselamatan pasien berdasar:
a) Area prioritas (3H + 1P)
b) Hasil monitoring dan pengukuran indikator-indikator mutu dan
keselamatan pasien
c) Identifikasi Risiko dan Analisis risiko
d) Pelaporan dan analisis terjadinya KTD, KTC, KNC dan KPC
d. Dilakukan monitoring mutu dan keselamatan pasien melalui
penyusunan indikator mutu dan keselamatan pasien (dengan target
yang jelas), pengumpulan data dan analisis terhadap pencapaian
indikator.
Rencana peningkatan mutu dan keselamatan pasien memuat:
1) montoring dan penilaian kinerja pelayanan klinis
2) Monitoring dan penilaian kinerja dan perilaku sdm klinis
3) Pelaporan insiden keselamatan pasien (KTD, KTC, KNC, KPC)
4) Implementasi manajemen risiko pada area prioritas:mulai dari
identifikasi risiko klinis,
5) Analisis risiko, dan upaya untuk meminimalkan risiko (dengan
metoda Failure mode and effect analysis/FMEA)
a) Penyusunan panduan praktik klinis dan SOP klinis
b) Monitoring dan penilaian sasaran keselamatan pasien
c) Peningkatan mutu dan keselamatan pelayanan laboratorium
d) Peningkatan mutu dan keselamatan pelayanan obat
e) Peningkatan mutu dan keselamatan pelayanan radiodiagnostik
f) Program diklat mutu dan keselamatan pasien,
g) Penyediaan sumber daya untuk melaksanakan rencana
peningkatan mutu dan keselamatan pasien
6) Pelaksanaan peningkatan mutu dan keselamatan pasien:
a) Tindak lanjut dari hasil pengukuran indikator dan jika ada
permasalahan/complain, maupun KTD, KTC, dan KNC
b) Program-program yang ada pada rencana
7) Monitoring, evaluasi dan tindak lanjut thd pelaksanaan peningkatan
mutu dan keselamatan pasien sesuai dengan yang direncanakan
yang dikomunikasikan kepada semua praktisi klinis dan dilaporkan
pada pimpinan

1. Peningkatan Mutu Puskesmas Batang Tarang, sebagai berikut :


a. Sesuai dengan Visi, Misi, Tujuan, dan Tata Nilai Puskesmas;
b. Berpedoman kepada Dokumen Mutu yaitu Pedoman Mutu, Pedoman, dan
Standard Operating Procedure;
c. Mencakup komitmen untuk memenuhi persyaratan dan perbaikan terus
menerus untuk efektifitas dan Sistem Manajemen Mutu.
d. Peningkatan mutu dan kinerja puskesmas memperhatikan umpan balik
pelanggan yang didapatkan melalui rapat atau pertemuan linsek, survey
kepuasan pelanggan, kotak saran, media telpon, SMS, media sosial dan
email;
e. Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran
Mutu Kinerja;
f. Puskesmas memastikan Kebijakan Mutu berjalan sesuai dengan ketentuan
melalui Pertemuan Tinjauan Manajemen, Tindakan Korektif, Tindakan
Preventif dan Audit Internal;
g. Dikomunikasikan dan dipahami seluruh karyawan;
h. Ditinjau agar terus menerus sesuai dengan kebutuhan;

2. Pimpinan Puskesmas, Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)


dan Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), pelaksana dan
seluruh karyawan Puskesmas Batang Tarangberkomitmen untuk memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan memperhatikan kebutuhan
dan harapan pelanggan, dan melakukan peningkatan serta perbaikan kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM), Sarana dan Prasarana untuk menghasilkan
peningkatan mutu secara konsisten.

3. Kepala Puskesmas dan Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan


(UKP) dan Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) wajib
berpartisipasi dalam program mutu (peningkatan mutu) dan keselamatan pasien
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.

4. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan program mutu


dan keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh jajaran Puskesmas.
5. Proses layanan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dimonitoring dan dievaluasi secara periodik dalam audit
internal yang dilakukan oleh tim auditor internal.

6. Hasil temuan audit ditindaklanjuti sebagai perbaikan mutu dan kinerja


Puskesmas Batang Tarang.

7. Hasil temuan audit atau permasalahan yang tidak dapat diselesaikan sendiri
oleh puskesmas, dapat meminta rekomendasi atau saran dari Dinas Kesehatan
Kota.

8. Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) dilaksanakan setelah pelaksanaan audit


internal.

9. Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) dilaksanakan di puskesmas pada Bulan Juni


dan Bulan Desember setiap tahunnya.

10. Tenaga klinis wajib berperan aktif dalam upaya peningkatan mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien, mulai dari identifikasi permasalahan mutu layanan
klinis, melakukan analisis, menyusun rencana perbaikan, melaksanakan dan
menindaklanjuti.

11. Tenaga klinis terdiri dari dokter, perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lain yang
bertanggung jawab melaksanakan asuhan keperawatan pasien.

12. Penerapan manajemen risiko terdiri dari beberapa proses sebagai berikut :
a. Identifikasi risiko, merupakan kegiatan mengklasifikasikan jenis-jenis risiko
yang ada di Lingkungan Puskesmas Batang Tarang;
b. Pengukuran risiko, merupakan kegiatan mengukur tingkat kemungkinan dan
dampak terjadinya risiko;
c. Prioritas risiko, merupakan kegiatan mengurutkan jenis risiko berdasarkan
hasil pengukuran risiko dari risiko tertinggi ke risiko terendah;
d. Penanganan risiko, merupakan kegiatan merumuskan dan melaksanakan
tindakan yang harus dilakukan untuk meminimalisasi risiko;

13. Identifikasi dan dokumentasi terhadap Kejadian Tidak Diharapkan (KTD),


Kejadian Tidak Cedera (KTC), Kejadian Nyaris Cedera (KNC) dan Kejadian
Potensial Cedera (KPC) diatur dalam panduan yang jelas.

14. Root Cause Analysis (RCA) dibuat oleh Tim RCA jika terdapat masalah pada
unit pelayanan.

15. Penanganan terhadap Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Tidak


Cedera (KTC), Kejadian Nyaris Cedera (KNC) dan Kejadian Potensial Cedera
(KPC) dilaksanakan sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SPO) yang
ditetapkan.

16. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Tidak Cedera (KTC), Kejadian
Nyaris Cedera (KNC) dan Kejadian Potensial Cedera (KPC) dianalisis dan
ditindaklanjuti.

17. Dilaksanakan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) terhadap kejadian
dan/atau kasus yang terjadi di Puskesmas.
18. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas Batang
Tarangdengan pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh Wakil
Manajemen Mutu.

19. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di bawah ini:


a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, dan
perencanaan Puskesmas;
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf;
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM), pedoman praktik klinis, standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah
dan berbagai panduan dari profesi maupun panduan dari Kementerian
Kesehatan;
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat;
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko;
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di
Puskesmas;
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik;
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait;
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem
pelayanan;

20. Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas tiap bulan.

21. Perilaku petugas layanan klinis di evaluasi setiap satu tahun sekali.

22. Perilaku petugas layanan klinis harus mencerminkan budaya keselamatan dan
budaya perbaikan pelayanan klinis yang berkelanjutan.

23. Upaya perbaikan mutu layanan klinis diprioritaskan berdasarkan kriteria tertentu
seperti high risk, high volume, high cost, dan kecenderungan terjadi masalah,
atau didasarkan atas penyakit, kelompok sasaran, program prioritas atau
pertimbangan lain.

24. Proses penyusunan prosedur layanan klinis mengacu pada prosedur


penyusunan.

25. Untuk meningkatkan keselamatan pasien perlu dilakukan pengukuran terhadap


6 sasaran keselamatan pasien yang telah ditetapkan :
a. Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien;
b. Terlaksananya komunikasi yang efektif dalam pelayanan klinis;
c. Tidak terjadinya kesalahan pemberian obat;
d. Tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan medis dan keperawatan;
e. Pengurangan terjadinya tisiko infeksi di puskesmas;
f. Tidak terjadinya pasien jatuh;

26. Menetapkan pelayanan laboratorium dan pelayanan farmasi sebagai area


prioritas dalam pelaksanaan manajemen risiko.

27. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien, sebagai berikut :


a. Tidak terjadi kesalahan identifikasi pasien
Indikator :
 Kepatuhan terhadap SPO identifikasi pasien;
 Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien 100% (4 petugas tiap
bulan);
b. Terlaksananya komunikasi yang efektif dalam pelayanan klinis
Indikator :
 Kelengkapan penulisan prosedur di Rekam Medis;
c. Tidak terjadi kesalahan pemberian obat
Indikator :
 Tidak ada laporan kesalahan pengambilan obat 100%;
d. Tidak terjadi kesalahan prosedur tindakan medis dan keperawatan;
Indikator :
 Kepatuhan terhadap SPO layanan klinis 100% (sampling 5 SPO tiap
bulan);
e. Pengurangan terjadinya resiko infeksi nosokomial di puskesmas
Indikator :
 Kepatuhan prosedur cuci tangan (4 orang per bulan) 100%;
f. Tidak terjadinya pasien jatuh
Indikator :
 Kejadian pasien jatuh 0%;

28. Perencanaan mutu berisi :


a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring dan
evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/keluarga/staf dengan
mempertimbangan kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya
masalah;
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien;
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan
pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan;
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan
indikator, pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak lanjuti
dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien;
e. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM), dan indikator klinis, yang meliputi indikator struktur,
proses, dan outcome;
f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui standarisasi,
perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk peningkatan mutu dan
keselamatan pasien;
g. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan
klinis maupun penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM);
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya Kejadian Tidak Cedera
(KTC), Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC),
dan Keadaan Potensial Cedera (KPC);
i. Program dan kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien, termasuk di dalamnya program peningkatan mutu
laboratorium, program peningkatan mutu pelayanan obat, dan peningkatan
mutu makanan;
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien;
k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan;
l. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien;

29. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus didokumentasikan.

30. Seluruh hasil peningkatan mutu dan keselamatan pasien harus diinformasikan
dan dikomunikasikan kepada seluruh petugas.

31. Survey kepuasan pasien dilakukan setiap dua kali dalam satu tahun.
Ditetapkan di Batang Tarang
Pada tanggal 1 Maret 2018

Kepala Puskesmas Batang Tarang

HELENA
PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BATANG TARANG
Jalan Angkasapuri nomor 41, Dusun Melaban Desa Hilir Kecamatan Balai (78563)
Halo Puskesmas : 085349531202 Email : Puskesmasbatara@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BATANG TARANG


NOMOR: SK/PKM-BATANG TARANG/.../2018

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM AUDIT INTERNAL


DI PUSKESMAS BATANG TARANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PUSKESMAS BATANG TARANG

Menimbang : d. bahwa dalam rangka memberikan pelayanan yang bermutu


di Puskesmas Batang Tarang, perlu dilakukan
Peningkatan Mutu Pelayanan;
e. bahwa dalam rangka Peningkatan Mutu pelayanan maksud
tersebut point a, perlu dibentuk Tim Audit Internal;
f. bahwa untuk melaksanakan hal tersebut pada point a dan
point b tersebut, perlu ditetapkan Keputusan Kepala
Puskesmas Batang Tarang.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014;
3. Peraturan Menteri Pemberdayaan dan Aparatur Negara
Nomor 13 tahun 2009 tentang Pedoman Peningkatan
Pelayanan Publik dengan Partisipasi Masyarakat;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSANKEPALA PUSKESMASBATANG TARANG


TENTANGPEMBENTUKAN TIM AUDIT INTERNAL
PUSKESMAS BATANG TARANG
KESATU : Tim Audit Internal di Puskesmas Batang Tarang adalah Tim
yang bertugas melakukan audit dalam lingkup Puskesmas
Batang Tarang.
KEDUA : Menunjuk Koordinator Tim Audit Internal sebagai penanggung
jawab pelaksanaan Audit Internal di Puskesmas Batang
Tarang, yaitu :
Nama :
NIP :
Dengan ketugasan sebagai berikut :
1. Menetapkan Tim Auditor, yang utamanya sesuai dengan
kompetensi yang telah ditetapkan dan independen
2. Menyusun jadwal Audit Internal
3. Membuat rencana Audit
4. Membuat laporan hasil Audit
5. Membuat laporan tindak lanjut temuan audit internal
KETIGA : Segala biaya yang di keluarkan sehubungan dengan
pelaksanaan kegiatan tim dibebankan pada Rencana Bisnis
Anggaran (RBA) Puskesmas Batang Tarang;
KEEMPAT : Pada saat surat keputusan ini mulai berlaku, Keputusan
Kepala Puskesmas Batang Tarang Nomor SK/…/2016
Tentang … Puskesmas Batang Tarang, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku
KELIMA : Keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan dan
apabiladikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
penetapan keputusan ini, akan ditinjau dan diadakan
perubahan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di Batang Tarang


Pada tanggal 1 Maret 2018

Kepala Puskesmas Batang Tarang

HELENA
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS BATANG
TARANG
NOMOR : SK/PKM-BATANG TARANG/ ...
/2018
TENTANG : PEMBENTUKAN TIM AUDIT
INTERNAL PUSKESMAS
BATANG TARANG

TIM AUDIT INTERNAL


PUSKESMAS BATANG TARANG

KETUA : ...
ANGGOTA : 1.
2.

Ditetapkan di Batang Tarang


Pada tanggal 1 Maret 2018

Kepala Puskesmas Batang Tarang

HELENA
PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BATANG TARANG
Jalan Angkasapuri nomor 41, Dusun Melaban Desa Hilir Kecamatan Balai (78563)
Halo Puskesmas : 085349531202 Email : Puskesmasbatara@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BATANG TARANG


NOMOR: SK/PKM-BATANG TARANG/.../2018

TENTANG

PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA


PUSKESMAS BATANG TARANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menimbang : a. bahwa agar penyelenggaraan pelayanan Puskesmas sesuai


dengan kebutuhan masyarakat, maka perlu disusun
perencanaan puskesmas berdasarkan analisis kebutuhan
masyarakat;
b. bahwa agar kinerja puskesmas dapat ditingkatkan secara
berkesinambungan, maka perlu disusun kebijakan mutu
dengan indikator-indikator mutu dan kinerja yang jelas;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam point a dan b, perlu ditetapkan dalam keputusan Kepala
Puskesmas Batang Tarang

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, klinik Pratama,
Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri
Dokter Gigi;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
857/MENKES/SK/IX/2009Tentang PedomanPenilaian Kinerja
Sumber Daya Manusia Kesehatan Di Puskesmas;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BATANG TARANG TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS
BATANG TARANG.

KESATU : Indikator mutu dan kinerja PuskesmasBatang Tarangsebagaimana


tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari keputusan ini.

KEDUA : Pada saat surat keputusan ini mulai berlaku, Keputusan Kepala
Puskesmas Batang Tarang Nomor SK/…/2016 Tentang …
Puskesmas Batang Tarang, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkandengan


ketentuanapabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Batang Tarang


Pada tanggal 1 Maret 2018

Kepala Puskesmas Batang Tarang

HELENA
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS BATANG
TARANG
NOMOR : SK/PKM-BATANG TARANG/ ...
/2018
TENTANG : PENETAPAN INDIKATOR
MUTU DAN KINERJA
PUSKESMAS BATANG
TARANG

INDIKATOR MUTU UPAYA KESEHATAN PERORANGAN (UKP)


PUSKESMAS BATANG TARANG

JENIS
NO INDIKATOR TARGET
PELAYANAN
1 PENDAFTARAN Kelengkapan penulisan identitas pasien di rekam 100 %
medis
Kepuasan pelanggan 80%
2 UMUM Kelengapan penulisan prosedur tindakan medis 80%
jahit luka dan cabut kuku

Kepuasan pelanggan 80%


3 GIGI DAN MULUT Komplikasi pasca pencabutan gigi tetap ≤ 20 % 80%

Kepuasan pelanggan 80%


4 KIA Semua ibu hamil yang berkunjung dilakukan 90%
penilaian skor puji rochyati
Kepuasan pelanggan 80%
5 KB Kejadian abses pada akseptor KB 3 bulanan ≤ 20 80%
%
Kepuasan pelanggan 80%
6 IMUNISASI Kesesuaian suhu lemari pendingin dengan standar 80%

Kepuasan pelanggan 80%


7 LABORATORIUM Pemeriksaan HB ≤ 10 menit 90%
Kepuasan pelanggan 80%
8 KEFARMASIAN Kesalahan pengambilan obat oleh petugas≤ 10 % 90%
Kepuasan pelanggan 80%
9 KONSELING Kelengkapan penulisan konseling di buku register 100%
KESEHATAN
LINGKUNGAN
Kepuasan pelanggan 80%
10 KONSELING GIZI Penanganan koseling semua bumil KEK 80%
Kepuasan pelanggan 80%
INDIKATOR KINERJA UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)
PUSKESMAS BATANG TARANG

NO INDIKATOR TARGET 2016


A GIZI
1 Persentase bayi baru lahir mendapat Inisiasi Menyusu 41%
Dini (IMD)
2 Prevalensi Bumil KEK 2,75%
3 Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat 74%
ASI eksklusif
4 Prevalensi Gizi Buruk Pada Balita 0,01%
5 Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak 1,93%
balita
6 Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) anak 5,65%
baduta
7 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100%
B KESEHATAN LINGKUNGAN
8 Proporsi Tempat-tempat Umum (TTU) memenuhi syarat 96%
9 Proporsi TPM memenuhi syarat 93,50%
10 Desa/kalurahan melakukan STBM 17 desa/kalurahan
11 Pelayanan Hogiene Sanitasi Pangan Setiap Anak di 100%
Satuan Pendidikan Dasar
12 Presentase makanan yang memenuhi syarat 87,71%
C KIA
13 Angka kematian ibu 52,28 per 100.000 kelahiran
hidup
14 Cakupan pelayanan antenatal pada ibu hamil 100%
15 Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 93%
16 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 99%
17 Cakupan pelayanan persalinan di puskesmas & 100%
jaringannya
18 Prosentase persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan 83,80%
19 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 93%
yang memiliki kompetensi kebidanan
20 Cakupan pelayanan nifas 93%
21 Angka kematian bayi 2,72 per 1.000 kelahiran
hidup
22 Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir sesuai 100%
standar di Puskesmas dan Jaringannya
23 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 83,50%
24 Cakupan kunjungan bayi 96%
25 Angka kematian balita 3,45 per 1.000 kelahiran
hidup
26 Cakupan pelayanan anak balita 76%
27 Cakupan Pelayanan Kesehatan untuk Balita di 100%
Puskesmas dan Jaringannya
28 Prevalensi anemia pada ibu hamil 35%
29 Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 2,73%
D PPP
30 Angka Kematian DBD ≤1 %
31 Angka kesakitan DBD 70 Per 100.000 penduduk
32 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit 100%
DBD
33 Angka kesakitan malaria 0 per 1.000 penduduk.
34 Prevalensi Tuberkulosis (TB) 125 per 100.000 penduduk
35 Angka Penemuan kasus Baru TB (CDR) 70%
36 Cakupan pemeriksaan Terduga TB di Puskesmas 100%
&RSUD
37 Proporsi kasus Tuberkulosis yang berhasil diobati dalam 94,61%
program DOTS (success rate)
38 Cakupan Pemeriksaan HIV dan AIDS di Puskesmas dan 100%
RSUD
39 Angka penemuan kasus baru kusta <5 per 100.000 penduduk
40 Angka penemuan kasus diare balita 40,50%
41 Persentase Diare KLB dapat ditangani < 24 jam 100%
42 Angka penemuan kasus Pneumonia Balita 20%
43 Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat 97.5 %
imunisasi dasar lengkap
44 Cakupan Desa/ kelurahan Universal Child Immunization 100%
(UCI)
45 Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang 100%
Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi <
24 jam
46 Proporsi kasus hipertensi di fasilitas pelayanan 25%
kesehatan
47 Proporsi kasus Diabetes Melitus (DM) di Fasilitas 25%
Pelayanan Kesehatan dasar
48 Prevalensi berat badan lebih dan obesitas pada 20%
penduduk usia 18+ tahun
49 Prevalensi merokok pada usia ≤ 18 tahun 6,40%
E PROMKES
50 Cakupan Skrining Kesehatan Siswa Pendidikan Dasar 100%
kelas 1 dan klas 7
51 Cakupan Skrining Kesehatan & pelayanan kesehatan 100%
Reproduksi penduduk dewasa (usia 15-59 th)
52 Cakupan skrining kesehatan lansia 100%
53 Persentase remaja puteri yang mendapat Tablet Tambah 15%
Darah (TTD)
54 Persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan 55%
sehat (PHBS).
55 Cakupan Kalurahan Siaga Aktif 100%
56 Persentase Balita ditimbang berat badannya (D/S) 76.5 %
INDIKATOR MUTU ADMINISTRASI
PUSKESMAS BATANG TARANG

NO. JENIS INDIKATOR STANDAR


PELAYANAN
1. Pemeliharaan Pengambilan sampah padat non 95%
Lingkungan medis maksimal jam 14.00
2. Pengelolaan Ketepatan jadwal kalibrasi alat ukur 80%
Barang kesehatan
3. Pengadaan Realisasi permintaan barang yang 70%
Barang telah disetujui maksimal 10 hari
4. Kepegawaian Ketepatan kedatangan pegawai per 70%
bulan

Ditetapkan di Batang Tarang


Pada tanggal 1 Maret 2018

Kepala Puskesmas Batang Tarang

HELENA

Anda mungkin juga menyukai