 PENGURUS PADA ORGANISASI PROFESI PERSATUAN AHLI GIZI

INDONESIA (PERSAGI)
 KETUA INDONESIA SPORT NUTRITIONIST ASSOCIATION (ISNA) (
www.isna-persagi.id) 0817-0175-235
 WAKIL KETUA UMUM MARISZA CARDOBA FOUNDATION (MCF)
(WOMEN, CHILDREN, AND THE DISABLE, ESPECIALLY THOSE WHO
LIVE WITH AUTOIMMUNITY)
 WELLNESS COACH-EMPLOYEE ASSISTANCE PROGRAM IRADAT
KONSULTAN RADEN SALEH JAKARTA
 KONSULTAN GIZI PADA ROYAL CAFÉ HEALTHY CATERING DIET,
RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS SUNTER, ROYAL SPORT MEDICINE
CENTER SUNTER, ROYAL SPORT PERFORMANCE CENTER SENAYAN
CITY
OVERVIEW ASUHAN
GIZI
DIABETES MELLITUS
Dr. Rita Ramayulis,
DCN, M.Kes
MEMAHAMI ;
 REVIEW SINGKAT NCP
 ASSESMENT ANTROPOMETRI DENGAN DIABETES MELLITUS
 ASSESMEN BIOKIMIA, KLINIS DENGAN DIABETES MELLITUS
 ASSESMEN KEBIASAAN MAKAN DENGAN DIABETES MELLITUS
 CARBOHYDRATE COUNTING, CARBING, INDEKS GLIKEMIK,
SERAT, MIKRONUTRIEN
 FREKUENSI DAN WAKTU MAKAN
 STUDI KASUS
 NCP ; NUTRITION CARE PROCESS
NCP Step I
Assesment
Assesment tdd
Antropometri, Biokimia,
Clinis, Dietary History,
Ahli Gizi NCP Step II Riwayat Personal
NCP Step IV &
Monev Gizi
Diagnosis
Gizi
Ada Proses, Berpikir
Klien
Kritis, Membuat
keputusan, Memecahkan
NCP Step III Intervensi
masalah, Kolaborasi
Gizi Tediri dari State of
Science dan State of Art
 ASSESMEN ANTROPOMETRI
HUBUNGAN BMI, LINGKAR PERUT DENGAN DIABETES MELLITUS

 BMI berlebih menggambarkan kelebihan

lemak (akumulasi lemak yang tidak normal)
 Selain BMI juga terdapat pengukuran
lingkar pinggang (lingkar perut), yang dapat
menggambarkan kelebihan lemak di area
perut.
 Kelebihan lemak di seluruh tubuh dan atau
perut berhubungan dengan resistensi
Insulin, dan berhubungan kuat dengan
kejadian Diabetes Mellitus Type 2.

Katulanda, P & Jayawardena (2015)

 ASSESMEN ANTROPOMETRI
PENURUNAN BERAT BADAN YANG TIDAK DIRENCANAKAN

Kehilangan lemak bawah tubuh, karena digunakan

untuk sumber energi otak dan otot yang tidak bisa
dimetabolisme dari makanan sehari-hari
Kehilangan massa otot, karena tidak adanya energi
yang bisa disampaikan ke otot
Kehilangan cairan tubuh karena kejadian osmotic
diuresis dari Glucosuria.
Perlu Pengecekan Komposisi Tubuh
 INTERVENSI BERDASARKAN ASSESMENT ANTROPOMETRI

 PENGENDALIAN BERAT BADAN SALAH SATU PENGOBATAN

DIABETES MELLITUS YANG DIREKOMENDASIKAN, NAMUN KETIKA
ADA TERAPI INSULIN MAKA PENGARUH BERAT BADAN TERHADAP
KONTROL KADAR GLUKOSA DARAH TIDAK BERMAKNA.
 PENGENDALIAN BERAT BADAN MEMPERCEPAT SEORANG DIABETISI
UNTUK TERLEPAS DARI PENGOBATAN MEDIS (DOSIS LEBIH RENDAH
ATAU TIDAK MEMERLUKAN OBAT SAMA SEKALI)
 DIABETISI YANG KELEBIHAN BERAT BADAN HARUS MENURUNKAN
BERAT BADAN HINGGA MENCAPAI BERAT BADAN MEMADAI
 DIABETISI YANG MENGALAMI PENURUNAN BERAT BADAN CEPAT
ATAU KURUS MAKA INTERVENSI DIET UNTUK MAINTANANCE
BERAT BADAN.
 PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI ADALAH 25 KKAL / KG BB
MEMADAI (DIABETISI PEREMPUAN), DAN 30 KKAL / KG BB
 ASSESMEN BIOKIMIA
MANAGEMEN GLIKEMIK

 HbA1C (Hemoglobin terglikasi) ;

 terkait gizi merupakan indicator kebiasaan makan yang
mempengaruhi kadar glukosa darah.
 Terkait medis merupakan gambaran keseluruhan tentang rata-
rata kadar glukosa darah selama beberapa minggu (4 sd 8
minggu).
 Semakin tinggi HbA1c semakin besar risiko terkena komplikasi
terkait diabetes mellitus

 Kadar Glukosa darah pada waktu tertentu ; untuk Diabetisi yang

tidak tergantung insulin (pre meal < 110 mg/dl dan peak
postprandial <180 mg/dl)
 ASSESMEN KEBIASAAN MAKAN
MANAGEMEN GLIKEMIK, BERAT BADAN, RISIKO KOMPLIKASI (TEKANAN DARAH, KADAR LIPID DARAH, DLL)
HUBUNGAN ASUPAN KARBOHIDRAT TOTAL
DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH
 CARBOHYDRATE
COUNTING
 MELAKUKAN PENGHITUNGAN JUMLAH GRAMASI ATAU
SATUAN PENUKAR KARBOHIDRAT DALAM MAKANAN
UTAMA ATAUPUN SELINGAN
 1 SERVING KARBOHIDRAT = 15 GRAM KARBOHIDRAT

Created by: Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes

 MENGENAL MAKANAN YANG MENGANDUNG
KARBOHIDRAT

KARBOHIDRAT KOMPLEKS ;
1 PENUKARNYA MENGANDUNG 40 gram KH

BUAH-BUAHAN ;
1 PENUKARNYA MENGANDUNG 12 gram KH

GULA PASIR, GULA AREN, MADU, DLL ;

1 PENUKARNYA = 1 SENDOK MAKAN =
MENGANDUNG 12 gram KH

Created by: Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes

MENGENAL MAKANAN YANG MENGANDUNG
KARBOHIDRAT

SUSU DAN HASIL OLAHANNYA ;

1 PENUKARNYA MENGANDUNG 10 gram KH

PROTEIN NABATI ;
1 PENUKARNYA MENGANDUNG 7 gram KH

1 PORSI SAYUR TIPE A ; DIABAIKAN

1 PORSI SAYUR TIPE B ; 5 g KH
1 PORSI SAYUR TIPE C : 10 g KH

Created by: Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes

 DAFTAR BAHAN MAKANAN 1 KARBING BERSUMBER KELOMPOK
KARBOHIDRAT KOMPLEKS

KENTANG 1/2 MIE / BIHUN KERING

BUAH = 80 gram 1/3 KEPING = 20 gram

NASI ¼ GELAS / 4
SENDOK MAKAN = 40 MIE / BIHUN BASAH ½
gram GELAS = 75 gram

ANEKA PASTA
¼ GELAS = 20 gram

KRAKER & BISKUIT JAGUNG

TANPA GULA 2 KEPING ¼ GELAS = 45 gram
= 15-20 gram
ROTI 1 LEMBAR = 27 gram
UBI MERAH /
SINGKONG
½ BUAH = 50 gram

Created by: Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes

 DAFTAR BAHAN MAKANAN 1 KARBING BERSUMBER PROTEIN
NABATI, SUSU DAN BUAH

ANEKA KACANG-
KACANGAN 30-40
gram = 3-4 SDM
PEPAYA = 140 gram
= 1 POTONG PISANG = 70
TAHU 220 gram
TEMPE 100 = 2 BUAH
BESAR gram = 1 BUAH JERUK = 140
gram = 4 BESAR BESAR gram = 2 BUAH
POTONG BESAR

APEL = 95 gram
= 1 BUAH
PEPAYA = 140 gram SEDANG
KEJU = 50 = 1 POTONG
gram = 1 ½ BESAR
POTONG NANAS = 85 gram
SALAK = 85 gram = 3/4 BUAH
SUSU CAIR = 300 = 2 BUAH BESAR
SUSU BUBUK = SEDANG
CC = 2 GELAS 6-9 SENDOK
KECIL MAKAN
Created by: Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes
 MENGENAL SAYURAN TIPE A
KANDUNGAN ENERGINYA BISA DIABAIKAN
MEMBERIKAN RASA KENYANG,
MENURUNKAN INDEKS GLIKEMIK MAKANAN LAIN,
MEMENUHI ASUPAN VITAMIN DAN MINERAL

KETIMUN

TOMAT SELADA OYONG

LABU AIR LOBAK

JAMUR KUPING
Created by: Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes
 PIRING MAKAN MODEL T

SAYUR TIPE
B/C SAYUR TIPE A

KARBOHIDRAT PROTEIN
KOMPLEKS RENDAH LEMAK

Created by: Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes

 GLUKOSA DARI SUGARS ATAU GULA AKAN DILEPAS SECARA
CEPAT KE DALAM DARAH (INDEKS GLIKEMIK)
 GLUKOSA DARI STARCHES / PATI AKAN DILEPAS SECARA
BERTAHAP DAN AKAN LEBIH LAMBAT DILEPAS KETIKA PATI ITU
MENGANDUNG FIBER / SERAT YANG TINGGI
 FIBER / SERAT TIDAK HANYA TERDAPAT PADA PATI, TETAPI JUGA
PADA SAYUR ; BERPERAN UNTUK MEMBANTU MEMPERLAMBAT
MENGENAL INDEKS
GLIKEMIK

Created by: Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes

Created by: Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes
 GULA

ROTI PUTIH &

NASI PUTIH

MIE &
PASTA TEPUNG

MEMPENGARUHI KADAR
GLUKOSA DARAH
Created by: Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes
GULA PENGERTIAN

Karbohidrat sederhana yang terdiri atas monosakarida dan/atau disakarida yang

ditambahkan ke dalam makanan dan minuman pada proses pengolahan (gula pasir, gula
aren, gula merah, gula batu, dan sejenisnya) , serta gula yang secara alami terdapat dalam
madu, sirup, jus buah, dan konsentrat jus buah
(WHO, 2015).

 PENGGUNAAN GULA UNTUK DIABETISI HANYA DIPERBOLEHKAN SEBAGAI BUMBU

 PENGGUNAAN GULA UNTUK YANG MEMPUNYAI FAKTOR RISIKO DIABETES MELLITUS ; <
5% ENERGI TOTAL ; < 25 g / HARI
 PENGGUNAAN GULA AGAR TERHINDAR DARI FAKTRO RISIKO DIABETES MELLITUS ; <10%
ENERGI TOTAL ; < 50 g / HARI
 1 SENDOK TEH GULA = 13 g ;
MENGENAL GULA TERSEMBUNYI
PADA ¼ GELAS DIDALAM ROTI JERUK PERAS
KRIMER MANIS ASLI, DARI
KENTAL MANIS TERKANDUNGA AIRNYA ADA
TERKANDUNG N GULA ±6 gr + GULA ±6 gr +
27 gr JIKA ADA ISI GULA YANG
SELAI, COKELAT, DITAMBAHKAN
DLL

PADA 1 PADA 1 SAJI PADA 1 SAJI

SACHET MINUMAN MAKANAN
TERDAPAT KEKINIAN KEKINIAN
TAMBAHAN MENGANDUNG MENGANDUNG
GULA 9-39 gr GULA MULAI GULA MULAI
DARI 39 gr DARI 39 gr
 MENGENAL PEMANIS, BISA DIKONSUMSI
 Pemanis Nutritive, mengandung JIKA DIPERLUKAN
 Pemanis Nutritive mengandung energi, namun tidak dapat
energi dan dapat mempengaruhi mempengaruhi kadar glukosa darah
kadar glukosa darah  Sorbitol
 Glukosa  Mannitol Rasa enak, tidak menimbulkan rasa
 Fruktosa  Xylitol pahit dan tidak memiliki efek untuk gigi
 Laktosa  Maltitol
 Sukrosa
 Isomaltulosa  Pemanis Non Nutritive tidak mengandung energi dan tidak
dapat mempengaruhi kadar glukosa darah
 Sakarin
Riset membuktikan : memiliki
 Siklamat Tidak memiliki efek samping, lebih stabil, rasa
efek yang berbeda dengan
 Aspartam tetap manis saat dipanaskan
sukrosa.
 Sucralose
Bisa menyuplai energi lebih lama,
 Acesulfame Kalium
mencapai 3 jam
 Gula Stevia. Alami berasal dari tumbuhan stevia
Created by: Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes
 PEMBERIAN MAKANAN DENGAN FREKUENSI LEBIH
14
SERING DAN PORSI LEBIH KECIL DAN WAKTU MAKAN
KONSISTEN
Kadar Gula Darah Diabetesi ketika 6x Makan
12 Relatif Lebih Stabil dibanding 2x Makan
Glucose (mmol/L)

10

8
6x Makan

2x Makan hours
0 2 4 6 8
“Effect of Meal Frequency on Blood Glucose, Insulin, and Free Fatty Acids in NIDDM
Subjects”
Diabetes care, Volume 16, January 1993
HAL LAIN YANG HARUS
DIEDUKASI KE SEORANG
DIABETISI :
 PEMENUHAN ASUPAN SERAT
 PEMENUHAN ASUPAN
MIKRONUTRIEN
 PEMENUHAN ASUPAN
FITOKIMIA
SERAT DAN KADAR GLUKOSA
DARAH

MAKANAN YANG MENGANDUNG

SERAT

MAKANAN YANG TIDAK

MENGANDUNG SERAT
SERAT, MIKROBIOTA USUS DAN
KADAR GLUKOSA DARAH

SER SERAT ADALAH MAKANAN MICROBIOTA

MICROBIOTA AKAN MENSTIMULASI KERJA SEL-

AT SEL PANKREAS DALAM MENGHASILKAN

INSULIN, SENSITIVITAS KERJA INSULIN SERTA
MENCEGAH PROSES INFLAMASI PADA PANKREAS
PERAN MIRONUTRIEN PADA KERJA INSULIN

Seseorang yang memiliki

asupan gizi tidak seimbang
akan berisiko defisiensi zat
gizi mikro (zink, zat besi,
kalsium, magnesium, krom,
selenium, dll yang
berperan penting dalam
kerja hormone insulin
 Fitonutrien : Zat Gizi yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan
 Fitokimia : zat kimia yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan, bukan merupakan zat gizi
namun mempunyai peran untuk perlindungan dan pencegahan dari berbagai penyakit
PERAN FITOKIMIA DALAM MENURUNKAN
KADAR GLUKOSA DARAH

 Bersifat antioksidan sehingga menurunkan Stres Oksidatif dan anti inflamasi

 Menghambat GLUT 2 Mucosa usus yang berperan menyerap glukosa
 Memperbaiki daya kerja reseptor insulin untuk regulasi kadar glukosa darah
 Dll.
 STUDI KASUS MENYUSUN ASUHAN GIZI
UNTUK PASIEN DENGAN DIAGNOSIS
MEDIS DIABETES MELLITUS

 Laki-laki, usia 46 tahun, Tinggi Badan 162 cm, Berat Badan 75 Kg,
 Didiagnosisi Diabetes mellitus tipe 2, dan mempunyai riwayat hipertensi,
konsumsi obat hipertensi secara teratur, tekanan darah normal.
 Hasil pemeriksaan laboratorium terbaru ; Glukosa puasa 149 mg/dl (tinggi),
Glukosa 2 jam PP 248 mg/dl (tinggi), Kolesterol total 293 mg/dl (tinggi), LDL
194 mg/dl (tinggi), HDL 48 mg/dl (normal), Trigliserida 194 mg/dl (tinggi),
 Pekerjaan ASN, menikah, memiliki 3 orang anak
 Kebiasaan olahraga jarang, kebiasaan merokok iya dan telah berlangsung lama.
 Konsumsi obat-obatan : captropil dan HCT (menurunkan tekanan darah),
Gliclazid (menstabilkan kadar glukosa darah) dan simvastatin (menurunkan
kolesterol darah).
 LANJUTAN … STUDI KASUS MENYUSUN
ASUHAN GIZI UNTUK PASIEN DENGAN
DIAGNOSIS MEDIS DIABETES
MELLITUS

 Kebiasaan makan :
 Pagi dari rumah tidak sarapan, hanya minum air putih
 Sesampai di kantor konsumsi nasi uduk / bubur ayam / lontong sayur, dan
kopi.
 Pukul 10.00 konsumsi cemilan yang disediakan di kantor saja.
 Siang : Nasi padang / Gado-gado / Nasi warteg (apa saja yang teringat)
 Malam : makan di rumah (nasi, lauk yang disediakan paling sering ayam
goreng, tahu / tempe goreng, sambal, sayur)
 Cemilan malam ikut cemilan anak ; aneka biscuit, makanan ringan, kadang
istri buat cemilan juga seperti pisang goreng, singkong goreng, tahu isi,
bakwan, dll.
Perhitungan perkiraan asupan sehari : 2500 kkal, 67 g protein (11%), 68 g
 Apakah ada data antropometri yang perlu di
assement lebih lanjut ?
 Apakah ada data biokimia lain yang dibutuhkan
?
 Apakah ada data kebiasaan makan yang perlu
di assessment lebih lanjut ?
 Apa diagnosis gizi yang yang saudara
tetapkan ? (boleh lebih dari 1)
 Apa strategi saudara saat mengumpulkan data,
ketika kliennya tidak punya banyak waktu ?
 Apa hal yang harus saudara jelaskan pada klien
agar klien mengetahui jika punya permasalahan
gizi
 Apa yang harus saudara jelaskan pada klien
sebelum memulai memberikan intervensi gizi
 Apa intervensi gizi yang saudara berikan untuk
menyelesaikan permasalahan gizi klien
Created by: Dr. Rita Ramayulis
 EMAIL : ritaramayulis2&gmail.com
FB. Rita Ramayulis
Instagram : ritaramayulis
Created by: Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes
Terima Kasih