Merupakan sindroma klinis karena penurunan fungsi ginjal secara menetap akibat
kerusakan nefron (Destruksi struktur ginjal yang progresif dan terus menerus)
Proses penurunan fungsi ginjal ini berjalan secara progresif dan irevesibel dalam
berbagai periode waktu dari beberapa bulan hingga beberapa dekade sehingga pada
akhirnya akan terjadi gagal ginjal terminal (GGT)
KLASIFIKASI PROGRESISIVITAS GAGAL GINJAL KRONIS
DENGAN MENGGUNAKAN GFR
Stadium 3 ; 30-59 Kerusakan ginjal
dengan penurunan GFR sedang
Stadium 4 ; 15-29 Kerusakan ginjal
dengan penurunan GFR berat
Stadium 5 ; < 15
gagal ginjal Stadium 1 ; ≥ 90
dengan penurunan Kerusakan ginjal
GFR sangat berat dengan GFR normal
(transplatasi ginjal Stadium 2 ; 60-89
atau dialysis rutin) Sumber NKF & Kerusakan ginjal
Kilstoff, 2010 dengan penurunan
GFR ringan
PERHITUNGAN LAJU GFR
Albumin ;
Kecenderungan hipoalbuminemia
Berhubungan dengan :
Proses hemodialysis (10-12 g asam amino per kali
hemodialysis) = kehilangan protein
Kejadian inflamasi yang akan menyebabkan :
Anoreksia, dan pada akhirnya malnutrisi = asupan
protein rendah
Penurunan protein otot skeletal = katabolisme
meningkat
Hemoglobin ;
Mengalami penurunan, berhubungan dengan :
Proses inflamasi sehingga daya tahan eritosit menurun
Menurunnnya produksi eritropoetin (EPO) oleh ginjal
Kehilangan zat besi melalui proses hemodyalisis, sekitar
1,5 – 2 gr/ tahun.
Kehilangan darah saat terapi dialisis
Asupan zat gizi yang perlu diperhatikan zat besi, asam folat,
vitamin B12.
Kalium ;
Hiperkalemia (konsentrasi kalium plasma lebih dari 5,3
mEq/L) terkait dengan berkurangan eksresi kalium melalui
ginjal, juga karena katabolisme dan gangguan insulin
menyebabkan kalium keluar dari dalam sel.
Hipokalemia (konsentrasi kalium plasma kurang dari 3,5
mEq/1) terkait dengan penggunaan obat diuretic, asupan
kalium yang rendah, mual dan muntah.
Hemodialisis bermakna menurunkan kadar kalium
LANJUTAN (3) ASSESMEN BIOKIMIA TERKAIT STATUS GIZI
Natrium ;
Hiponatremia (kadar natrium kurang dari 135 mEq/liter)
terkait dengan terkait dengan penggunaan obat diuretic, mual
dan muntah serta edema dan ascites.
Hipernatremia - Hipervolemia ; absolut natrium tinggi ; dialisis
Hemodialisis bermakna meningkatkan kadar natrium
ASSESMEN BIOKIMIA TERKAIT PERUBAHAN METABOLIK
Kreatinin Tinggi ;
Kreatinin adalah zat limbah dalam darah yang
diproduksi oleh jaringan otot saat seseorang
bergerak atau beraktivitas
Kreatinin tinggi karena ketidakmampuan ginjal
mengeluarkannya
Berhubungan juga dengan jenis protein yang
bersumber dari daging dan makanan sumber protein
yang mempunyai nilai bioavability rendah seperti
kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tahu.
Berhubungan juga dengan konsumsi protein non
Sumber : Ko Jee, G, e al (2017)
susu
LANJUTAN ASSESMEN BIOKIMIA TERKAIT PERUBAHAN METABOLIK
Ureum Tinggi ;
merupakan zat sisa dari pemecahan protein dan
asam amino di dalam hati.
Ureum tinggi karena ketidakmampuan ginjal
mengeluarkannya
Berhubungan juga dengan jumlah asupan protein
Penelitian lain menjelaskan hubungan dengan
peningkatan jumlah bakteri aerob usus yang
menghasilkan toksin uremic dan penurunan bakteri
anaerob seperti bifidobakteria dan lactobacillus
Mengkaji makanan yang akan meningkatkan akumulasi sisa nitrogen tujuan asuhan
gizi Untuk menurunkan akumulasi sisa nitrogen dan mengatasi gangguan klinis karena
uremia
Mengkaji asupan energi total, protein, zat besi, asam folat, vitamin B12 tujuan
mencegah malnutrisi
Mengkaji asupan protein, natrium, kalium, cairan, fosfor Memperlambat progresi
dari penyakit ginjal kronik
INTERVENSI PEMBERIAN PROTEIN UNTUK GGK
Diet rendah protein sudah bisa dimulai pada saat LFG 60 ml/mnt/1.73 m (Penyakit
Ginjal Kronik stadium 3).
Pengurangan dilakukan secara progresif berdasarkan stadium PGK dan banyaknya
intake protein dari setiap pasien.
Modifikasi diet protein pada pasien penyakit ginjal kronik yaitu:
Protein sangat rendah, kurang dari 0,3 g/kg BB
Diet protein rendah, 0,6-0,8 g/kg BB
Diet protein normal, 1-1,2 g/kg BB
Untuk protein rendah dan sangat rendah disarankan untuk menambahkan dengan α-
ketoacid dan atau asam amino esensial untuk menghindari malnutrisi.
Hal ini memiliki manfaat yaitu mengurangi asidosis metabolic, menyediakan asam
amino esensial tanpa meningkatkan fosfor, memperbaiki metabolisme protein,
menurunkan ekskresi protein
Sumber IKCC, 2016
INTERVENSI PEMBERIAN PROTEIN UNTUK GGK
DENGAN DIALYSIS
Natrium diberikan sesuai dengan jumlah urin yang keluar/24 jam, yaitu 1 gram +
penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 gram untuk tiap ½ liter urin
Kalium diberikan sesuai dengan jumlah urin yang keluar/24 jam, yaitu 2 gram +
penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 gram untuk tiap 1 liter urin.
Kalsium tinggi, yaitu 1000 mg/hari. Bila perlu, diberikan suplemen kalsium
Fosfor dibatasi, yaitu < 17 mg/kgBB ideal/hari
Suplemen vitamin bila diperlukan, terutama vitamin larut air seperti B6, asam
folat, dan vitamin C
ASSESMENT RIWAYAT PERSONAL
Laki-laki, usia 54 tahun, Tinggi Badan 162 cm, Berat Badan 1 bulan yang lalu 74
Kg, dan saat ini 70 kg.
Didiagnosisi CKD, sebelumnya mengeluh lemah, pusing, tidak nafsu makan,
mual, muntah, tungkai berat, BAK sedikit.
Mempunyai riwayat penyakit dahulu , batu saluran kemih dan pernah mengalami
operasi batu ginjal sejak 25 tahun yang lalu.
Tekanan darah 150/90 mmHg.
Tampak edema pada tungkai kaki
STUDI KASUS MENYUSUN ASUHAN GIZI
UNTUK PASIEN DENGAN DIAGNOSIS
MEDIS CKD