 PENGURUS PADA ORGANISASI PROFESI PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA (PERSAGI)

 KETUA INDONESIAN SPORT NUTRITIONIST ASSOCIATION (ISNA) (www.isna-persagi.id) 0817-0175-235

 WAKIL KETUA UMUM MARISZA CARDOBA FOUNDATION (MCF) (WOMEN, CHILDREN, AND THE
DISABLE, ESPECIALLY THOSE WHO LIVE WITH AUTOIMMUNITY), SEKRETARIS YAYASAN TEMPE
INTERNASIONAL
 WELLNESS COACH-EMPLOYEE ASSISTANCE PROGRAM IRADAT KONSULTAN RADEN SALEH
JAKARTA
 KONSULTAN GIZI PADA ROYAL CAFÉ HEALTHY CATERING DIET, RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS
SUNTER, ROYAL SPORT MEDICINE CENTER SUNTER, ROYAL SPORT PERFORMANCE CENTER
SENAYAN CITY
 PENULIS 36 BUKU GIZI DAN KESEHATAN BER ISBN, PENERBIT GRAMEDIA AND PENEBAR PLUS
 PENGHARGAAN ; PENEBAR PLUS AWARD 2010, DOSEN POLTEKKES BERPRESTASI 2012, PERGIZI
PANGAN AWARD 2013, INDONESIA WOMEN AWARD 2018, INDOLANESIA AWARD 2019, KARTINI
MODIFIKASI MAKANAN
DENGAN PRINSIP ReST
DIET
Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes
MEMAHAMI ;
 DENSITAS ENERGI
 PENENTU DENSITAS ENERGI RENDAH DAN KATEGORI
DENSITAS ENERGI
 LANGKAH-LANGKAH PERHITUNGAN DENSITAS
ENERGI
 STUDI KASUS MENGHITUNG DENSITAS ENERGI
KANDUNGAN ENERGI PADA MAKANAN
INI SAMA NAMUN VOLUME BERBEDA
 DENSITAS ENERGI

JUMLAH ENERGI PADA SUATU HIDANGAN

MAKANAN DALAM BERAT ATAU VOLUME TERTENTU
(SATUAN kkal/g)
DIKATAKAN RENDAH JIKA MENYEDIAKAN ENERGI
RELATIF LEBIH KECIL DIBANDINGKAN DENGAN
BERATNYA
DIKATAKAN TINGGI JIKA MENYEDIAKAN ENERGI
RELATIH LEBIH BESAR DIBANDINGKAN DENGAN
BERATNYA
 PENENTU DENSITAS
ENERGI
DENSITAS ENERGI LEBIH KECIL DITENTUKAN OLEH
KANDUNGAN SERAT
DENSITAS ENERGI LEBIH BESAR DITENTUKAN OLEH
KANDUNGAN LEMAK
Very low energy DAN
density foods GULA
= less than 0.6 kcal/g
Low energy density foods = 0.6 to 1.5 kcal/g
Medium energy density foods = 1.5 to 4 kcal/g
High energy density foods = more than 4 kcal/g
BATASAN DENSITAS ENERGI BERDASARKAN JENIS
KELAMIN
LAKI-LAKI
 Normal ; 1,53-2,08 kkal/g
 Tinggi ; ≥ 2,09 kkal/g

PEREMPUAN
 Normal ; 1,45-1,98 kkal/g
 Tinggi ; ≥ 1,99 kkal/g
 LANGKAH-LANGKAH
PERHITUNGAN ENERGI

LAKUKAN
PEMBAGIAN ;
HITUNG KANDUNGAN
KANDUNGAN ENERGI
TIMBANG ENERGI DENGAN
BERAT MAKANAN BERAT
MAKANAN TERSEBUT MAKANAN
MENURUT
BERAT
BUKU SERIES ReST DIET ;
MENGGUNAKAN PRINSIP BOLEH MAKAN
APA SAJA DENGAN SYARAT DENSITAS
ENERGI RENDAH
Berapa
densitas energi
nasi putih,
ayam tanpa
kulit, ayam
dengan kulit ?
Berapa densitas
energi tahu ?
Berapa densitas
energi ketimun,
bayam dan daun
singkong ?
Berapa densitas
energi belimbing dan
gula ?
Berapa densitas
energi minyak kelapa
sawit ?
CONTOH MODIFIKASI MAKANAN KLIEN MENJADI
HIDANGAN DENSITAS ENERGI RENDAH
Hidangan ASLI Hidangan modifikasi
1. Lontong 120 g 1. Lontong 120
2. Bihun 33 g 2. (–) merup sumber sama dengan lontong
3. Tahu goring 70 g 3. (-) merup sumber sama dengan kacang
4. Taoge 26 g 4. Taoge 100 g
5. Kerupuk 25 g 5. Kerupuk 10 g
6. Bumbu kacang 25 (berat yang dihitung 6. Bumbu kacang 25 (berat yang dihitung 10 g tanpa
10 g tanpa campuran gula aren) campuran gula aren)
7. (+) buah utuh 2 buah jeruk ukuran sedang (133 g bagian
yg dapat dimakan)

Berat bahan : 284 g Berat bahan : 363 g

Kandungan energi : 433.5 Kandungan energi : 256.5
Densitas energi hidangan : 1.5 Densitas energi hidangan : 0.7
Menu sarapan salah seorang klien yang akan
menurunkan berat badan ;
 Nasi 1 centong dengan 1 butir telur ceplok
atau
 Nasi 1 centong dengan abon daging sapi 2
sendok makan
 Havermut 3 sendok makan dengan madu
Bagaimana menurut saudara tentang densitas
energi makanan klien ? Dan Bagaimana
modifikasi yang bisa saudara sarankan ?
 KEGAGALAN DALAM
MENJALANKAN DEFISIT
ENERGI DAN SOLUSINYA
 KEGAGALAN TIDAK BISA MENAHAN KEINGINAN MAKAN,
SOLUSINYA :
 TINGKATKAN KEMAMPUAN DALAM MENGOLAH
MAKANAN RENDAH ENERGI NAMUN MENGENYANGKAN
 TINGKATKAN KEMAMPUAN DALAM MEMODIFIKASI
MAKANAN JAJANAN RENDAH ENERGI NAMUN
MENGENYANGKAN
 BERLATIH MINDFULLEATING
 BERLATIH MINDFULLDRINKING
 INTERMITTEN FASTING (ADA RISIKO PENURUNAN BASAL
METABOLISME)
 HYPNOTHERAPY

 KEGAGALAN KARENA PENURUNAN BASAL METABOLISME

(KETIDAKSENSITIFAN SEL SEL TUBUH DALAM MERESPON
DEFISIT ENERGI), SOLUSINYA :
 DIET KHUSUS SECARA PERSONAL (NUTRIGENOMIK)