INDONESIA
SOSIALISASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDU R
PENCEGAHAN DAN TATALAKSANA
BALITA GIZI BURUK
3
Wasting Meningkatkan Risiko Stunting
ting
Bagaimana pelaksanaan pemantauan pertumbuhan
di masa pandemi (maret – sekarang) dan bagaimana saat new 8
normal ??
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN
GIZI BURUK
9
Komitmen Internasional dan Nasional
Sustainable Development Goal butir kedua:
Pentingnya Mengakhiri
mencapai ketahanan
kelaparan, pangan
perbaikan gizi,
dan serta menggalakkan
pertanian yang berkelanjutan
14
INTERVENSI PENANGGULANGAN MASALAH GIZI BURUK BALITA
16
INDIKATOR IKU DAN IKK
TERKAIT GIZI RPJMN 2020-
INDIKATOR 2024 RPJMN RENSTRA TARGET 2020-2024
IKU IKK 2020 2021 2022 2023 2024
Prevalensi Stunting (pendek dan sangat pendek) √ 24.1 21.1 18.4 16.0 14.0
pada Balita
Prevalensi wasting (kurus dan sangat kurus) √ 8.1 7.8 7.5 7.3 7.0
pada balita
Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) √ √ 16 14.5 13 11.5 10
WORKSHOP 2019 WORKSHOP 2020 WORKSHOP 2020 WORKSHOP 2020 Tersedia tim fasilitator pelatihan di 26 provinsi dan 3
28 Okt -1 Nov (Ang I ) (Ang II) (rencana ang III) provinasi diantaranya mempunyai @ 2 tim fasilitator
2019 24-27 Pebruari 3-6 Maret 2020 Efesiensi Covid (Jateng, Jatim dan NTB)
(dukungan Unicef) 2020 DIPA APBN Pusat 19-
DIPA APBN Pusat (Tidak Terlaksana)
1. Tidak ada perubahan pada Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Puskesmas Mampu
Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita.
2. Tidak ada perubahan pada target IKK: Puskesmas Mampu Tata Laksana Gizi Buruk pada
Balita.
3. Terdapat penyesuaian definisi operasional indikator selama pada masa pandemi Covid-
19 menjadi pelaksanaan pencapaian dilaksanakan bertahap yang dimulai dari pemenuhan
tersedianya SOP Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita di Puskesmas. Definisi operasional ini
akan disesuaikan dengan kondisi yang ada yaitu kondisi pandemi dan new normal (pasca
pandemi).
4. Menyusun Contoh SOP Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita di Puskesmas sesuai
Pedoman Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita, Kemenkes 2019.
HASIL KONSOLIDASI KESEPAKATAN
TERKAIT PENYESUAIAN DO INDIKATOR (2)
5. Melakukan sosialisasi contoh SOP Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita secara daring dan
akan mengundang Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota lokus
stunting terpilih serta perwakilan dari puskesmas dan rumah sakit, lintas program terkait
dan mitra pembangunan (WHO dan UNICEF).
6. Setelah sosialisasi, diharapkan Puskesmas menindaklanjuti segera dengan membuat
SOP
yang disesuaikan dengan kondisi yang ada di Puskesmas dan wilayah.
7. Monitoring dan evaluasi terhadap implementasi dan capaian target kinerja IKK dilakukan
disetiap level .
CONTOH SOP PENCEGAHAN DAN TATALAKSANA GIZI BURUK BALITA
5
SOP TATA LAKSANA GIZI BURUK PASCA RAWAT
INAP PADA BAYI USIA < 6 BULAN DAN BALITA
USIA > 6 BULAN DENGAN BERAT BADAN < 4
KG DI LAYANAN RAWAT JALAN
IKK : PROSENTASE PUSKESMAS MAMPU
STUNTING 14%
TATALAKSANA GIZI BURUK
WASTING 7%
PADA BALITA
P
-u
s tim asuhan gizi terlatih
-k Mempunyai SOP Tatalaksana
e
s
m
a
Bagaimana Workshop ang 3 dan pelatihan s
dana dekonsentrasi tidak bisa m Pandemi Covid 19 sejak Maret 2020 :
Pencapaia dilaksanakan e
m refocusing dan PSBB
n Target ?? p
u
n
y
a Puskesmas menyusun
- Tidak ada DIT GIZI i
Puskesmas melakukan
- Penyusunan Contoh SOP : SOP disesuaikan
perubahan nama identifikasi sumber daya
- Sosialisasi SOP di setiap dengan kondisi masing
Indikator (SDM, sarpras, obat ,
- –masing Puskemas
Tidak ada level anggaran, dll)
perubahan target
- Penyesuaian
tahapan definisi
operasional
(dimulai dari Pencatatan dan
ketersediaan SOP di
Puskesmas) Pelaporan dalam
e ppgbm
PENCATATAN –PELAPORAN
24
INDIKATOR
Puskesmas Mampu Tatalaksana Gizi Buruk
Untuk melaporkan
indikator Puskesmas
Mampu Tatalaksana Gizi
Buruk, maka perlu
mengupload bukti
pelatihan Tatalaksana Gizi
Buruk pada menu
Tatalaksana.
• Pilih Menu Laporan Rutin,
lalu
• Pilih menu Tatalaksana
INDIKATOR
Puskesmas Mampu Tatalaksana Gizi Buruk
Pilih Kecamatan
Pilih Puskesmas
• Untuk Puskesmas rawat jalan seharusnya bisa membuat SOP deteksi dini, SOP
penetapan, SOP rawat jalan . Untuk Puskesmas rawat inap : semua SOP
• Puskesmas melaporkan dan menginput capaian Puskesmas mampu Tatalaksana
Gizi
Buruk Bagi Balita , termasuk mengupload semua data dukungnya .