Anda di halaman 1dari 21

BIAS

(BULAN IMUNISASI ANAK


SEKOLAH)

by : Kasiati,S.Tr.Keb
Puskesmas Kepung
BIAS

Salah satu bentuk kegiatan operasional


dari imunisasi lanjutan pada anak
sekolah yang dilaksanakan pada bulan
tertentu setiap tahunnya.
SASARAN
Seluruh anak-anak usia
Sekolah Dasar (SD) atau
sederajat (MI/SDLB)
kelas 1, 2, dan 3 di
Kls 1,2,5 dan 6
seluruh
DASAR HUKUM

PERMENKES RI Nomor 42 tahun


2013 tentang Penyelenggaraan
Imunisasi.

Himbauan UNICEF, WHO dan


UNFPA tahun 1999 untuk
mencapai target Eliminasi
Tetanus Maternal dan Neonatal
(MNTE) pada tahun 2005 di
negara berkembang.
TUJUAN UMUM

Mempertahankan pencapaian Eliminasi Tetanus


Maternal Neonatal dan diperolehnya perlindungan
anak terhadap penyakit Difteri, Tetanus dan
Campak dalam jangka panjang.
TUJUAN KHUSUS

Semua anak SD/MI/SDLB mendapat


imunisasi :

MR Td Td HPV

Dt HPV
Mengapa Imunisasi harus
diberikan LAGI pada
anak sekolah ?
Sejak anak mulai memasuki usia sekolah dasar terjadi penurunan
terhadap tingkat kekebalan yang diperoleh saat imunisasi ketika bayi.

BIAS

Untuk mempertahankan tingkat kekebalan diatas ambang


perlindungan atau memperpanjang masa perlindungan.
IMUNISASI YANG DIBERIKAN
PELAKSANAAN
• Suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu
penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan dengan
I penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya
mengalami sakit ringan.

• Antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati,


masih hidup tapi dilemahkan, masih utuh atau
bagiannya, yang telah diolah, berupa toksin
mikroorganisme yang telah diolah menjadi tokso d,
protein rekombinan yang bila diberikan kepada
A N seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik
secara aktif terhadap penyakit infeksi tertentu.
PERBEDAAN VAKSIN
DT & Td
Vaksin toksoid Difteri = 20 Lf
Difteri
Tetanu
s (DT) toxoid tetanus murni = 7,5 Lf

Vaksin Td toksoid difteri = 2 Lf

toksoid tetanus = 7,5 lf


? Penyebabnya Virus Morbilli / Virus Rubeola, ditularkan melalui
batuk, bersin dan tangan yang kotor oleh cairan hidung.
?
Gejala awal menyerupai selesma disertai kunjungtivitis, sedang
tanda khas berupa bintik koplik, timbul dimulai dari dahi dan
belakang telinga kemudian menyebar ke muka, badan dan
anggota badan, pada kulit gelap sulit dilihat. Komplikasi terjadi
pada 30 % penderita berupa kunjungtivitis berat dan
Pneumonia.

? Pencegahan dengan Imunisasi Campak


DIFTERI
Penyebab : Corynebacterium diphtheriae
Gejala :
 Dapat tidak ada
 Membran dalam rongga hidung ringan - berat – kematian
 Pembengkakan kelenjar sekitar leher
? Penyebabnya kuman Clostridium tetani

? Gejala khas berupa kejang rangsang atau kejang spontan, muka


tampak menyeringai, pada bayi mulut terkancing. Keluhan awal
Tetanus Neonatorum adalah bayi tidak mau menetek dan mulut
mencucut seperti ikan bila tidak diobati bayi akan menderita
kejang sehingga bayi tampak biruhal ini dapat menyebabkan
kematian.
Minimal T.5 dosis

IMUNISASI STATUS

DPT 3X T. PADA BAYI ( 0-11


2 BL)
DT 1X T. MURID SD/MI Kls 1
3
TT 1X T. MURID SD/MI Kls.2
4
TT 1X T. MURID SD/MI Kls.3
5

1 dosis BOOSTER

1 dosis BOOSTER

Anda mungkin juga menyukai