Anda di halaman 1dari 2

PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS GIRIJAYA
Alamat : Jl. Raya Kalibaru Kecamatan Pasirkuda 43266

KERANGKA ACUAN KEGIATAN ORI DIFTERI

A. LATAR BELAKANG
Outbreak Response Immunization (ORI) adalah salah satu upaya penanggulangan
Kejadian Luar Biasa (KLB) suatu penyakit dengan pemberian imunisasi. ORI merupakan
strategi untuk mencapai kekebalan individu dan komunitas hingga sebersar 90-95%.
Sehingga KLB difteri bisa diatasi.
Tahun 2017, Indonesia mengalami KLB difteri di 20 provinsi. Hingga November 2017,
terdapat 593 kasus dan 32 kematian yang dilaporkan. Sehingga, menempatkan Indonesia di
posisi nomor dua dengan kasus difteri terbanyak di Dunia setelah India.  Berbeda pada tahun
sebelumnya, rentang usia penderita difteri dari usia 3,5 tahun hingga usia 45 tahun yang
tertua pada tahun 2017. Data Ditjen P2P Kemenkes, disebutkan bahwa 66 persen dari
jumlah prevalensi tidak melakukan imunisasi, tiga puluh satu persen melakukan imuniasi,
tetapi status imunisasinya tidak lengkap. Padahal, untuk terbebas dari difteri, setidaknya
harus mendapatkan tiga kali penyuntikan.
Difteri merupakan penyakit menular yang disebakan oleh bakteri Corynebacterium
diphtheriae, penyakit ini ditularkan melalui percikan ludah atau dahak penderita difteri.
Bakteri ini menyerang selaput hidung, tenggorok atau kadang kulit. Toksin yang dikeluarkan
dapat mematikan sel-sel hidup di tenggorok sehingga menghasilkan lapisan membran yang
dapat menyumbat saluran pernapasan. Selain itu, jika toksin menyebar ke pembuluh darah,
dapat menyebar dan merusak jaringan lain seperti saraf, jantung dan ginjal, sehingga risiko
kematian tinggi pada penderita difteri. Terlebih jika pasien difteri terlambat ditangani.
Penyakit difteri dapat dicegah dengan pemberian imunisasi DTP (Difteri Tetanus
Pertusis) sebanyak empat kali untuk anak sampai usia 18 bulan. Dan, diulang saat anak di
kelas 1, 2 dan 5 sekolah dasar (BIAS) agar anak mendapatkan perlindungan yang optimal.
Saat ini, ORI dikhususkan untuk wilayah DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat. Ketiga
provinsi tersebut dipilih karena tingginya prevalensi dan kepadatan penduduknya. Individu
yang mendapatkan ORI adalah anak usia 1 - < 19 tahun. Untuk anak usia 1 - < 5 tahun
mendapatkan DPT-HB-HIB, anak usia 5 - < 7 tahun mendapatkan DT, dan usia 7 - < 19
tahun mendapatkan imunisasi Td, serta dilaksanakan sebanyak 3 putaran dengan interval 0-
1-6 bulan, yaitu pada Desember 2017 (putaran pertama), Januari 2018 (putaran kedua), dan
Juli 2018 (putaran ketiga). Dan, pemberian imunisasi ini diberikan tanpa melihat status
imunisasi sebelumnya.
Kegiatan ORI Difteri di Wilayah Kerja Puskesmas girijaya dilaksanakan dengan
berpegang teguh pada tata nilai yang diterapkan di Puskesmas Girijaya yakni
T : tanggungjawab, seluruh rangkaian k
A:
R
A
P
T
I
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memberikan kekebalan terhadap penyakit difteri
2. Tujuan Khusus
a. Memutuskan rantai penularan dengan segera
b. Menurunkan jumlah kasus difteri
c. Mencegah agar penyakit tersebut tidak semakin meluas dengan cara pemberian
imunisasi difteri pada kelompok usia tertentu

C. SASARAN
Sasaran kegiatan Outbreak Response Immunization (ORI) adalah anak usia 1 tahun sampai
dengan <19 tahun tanpa melihat status imunisasi sebelumnya. Di wilayah kerja Puskesmas
Girijaya sasaran ORI usia 1-<5 tahun sebanyak 2669 usia 5-<7 tahun 1.583 orang dan usia
7-<19 tahun sebanyak 6.245 orang.

D. WAKTU PELAKSANAAN
a. Tempat pelaksanaan ORI
Pelaksanaan kegiatan Outbreak Response Immunization (ORI) dilaksanakan di wilayah
kerja Puskesmas Girijaya. Pelayanan imunisasi dilakukan di pos-pos pelayanan
imunisasi yang telah ditentukan yaitu di posyandu dan di sekolah-sekolah, TK/PAUD,
SD/MI/Sederajat, SMP/Mts/Sederajat, Sma/MA/Sederajat dan komunitas lainnya.
b. Waktu dan periode pelaksanaan ORI
Pelaksanaan kegiatan Outbreak Response Immunization (ORI) dilaksanakan sebanyak 3
putaran dengan interval 0-4-6 bulan, dengan ketentuan pemberian vaksin
- DPT-Hb-Hib untuk anak usia 1 tahun -<5 tahun
- DT untuk anak usia 5-<7 tahun
- Td untuk anak usia 7-<19 tahun

E. BIAYA
Sumber dana berasal dari DAK non fisik/BOK dan anggaran BLUD

F. PENUTUPAN
Kerangka acuan pelaksanaan ORI adalah acuan dalam pelaksanaan kegiatan orientasi agar
dapat berjalan dengan baik. Kerangka acuan orientasi menjadi acuan bagi petugas dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsinya.

Pasirkuda, Maret 2018


Pelaksana Program Imunisasi

Anda mungkin juga menyukai