I. Pendahuluan
Upaya pembinaan anak usia sekolah dalam peningkatan kualitas
sumber daya manusia dalam bidang kesehatan salah satunya yaitu
melalui Usaha Kesehatan Anak Sekolah (UKS). Usaha Kesehatan Sekolah
dilaksanakan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar
anak sekolah melalui perilaku hidup bersih dan sehat, menciptakan
lingkungan yang sehat serta meningkatkan derajat kesehatan anak
sekolah. Hal ini memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang
harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia
seutuhnya.
Sebagai bagian dari UKS, pada 14 November tahun 1997 Kementerian
Kesehatan , Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agama dan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mencanangkan
pelaksanaan imunisasi bagi anak sekolah dasar atau sederajat.
Pelaksanaan BIAS dari tahun 1997 sampai pada saat ini mengalami
perubahan, pada saat ini BIAS untuk kls 1 mendapatkan imunisasi
Campak dan DT, sedangkan kelas 2 dan mendapatkan imunisasi Td. Hal
itu sesuai dengan visi puskesmas Mengger yaitu Mewujudkan Masyarakat
yang Mandiri dan Berkeadilan di Wilayah Kerja Puskesmas Mengger.
Dengan mengedepankan tata nilai puskesmas mengger cermat, efektif,
responsive, inklusif dan adil
.
II. Latar Belakang
III. Tujunan:
A. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat
penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I)
B. Tujuh Khusus
a. Diperolehnya kekabalan bagi anak terhadap penyakit campak dan
rubella seumur hidup
b. Diperolehnya kekebalan bagi anak terhadap penyakit Difteri
c. Diperolehnya kekebalan bagi anak terhadap penyakit tetanus
IV. Kegiatan Pokok Dan Rincian
1. Kegiatan Pokok
Melakukan Kegiatan BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah)
2. Rincian Kegiatan
a. Persiapan
b. Pelaksanaan
c. Monitoring
d. Pencatatan dan Pelaporan
V. Cara Melakasanakan Kegiatan dan Sasaran
1. Pendataan sasaran dan penjaringan status imunisasi.
a. Pendataan
Pada setiap awal tahun ajaran petugas Puskesmas meminta data
jumlah anak sekolah tingkat dasar negeri dan swasta kepada TU
sekolah
b. Penjaringan status imunisasi
Penjaringan dilakukan terhadap semua anak kelas 1 dan 2 segera
setelah tahun ajaran baru sekolah dimulai. Melalui surat
pemberitahuan edaran dari kepala sekolah, orang tua siswa kelas
1 diminta untuk mengisi Data Riwayat Imunisasi Anak
2. Koordinasi
Dilaksanakan suatu pertemuan koordinasi dan kesepakatan dalam
persiapan kegiatan dalam pelaksanaan BIAS. Pertemuan koordinasi
dilaksanakan dalam rangka sosialisasi dan kesepakatan jadwal
pelaksanaan. Penyebaran informasi melalui sosialisai atau edaran
satu bulan sebelum pelaksanaan BIAS.
3. Persiapan logistik
Vaksin.
Jenis vaksin yang perlu disiapkan adalah vaksin MR, DT/Td,
distribusi dan penggunaannya diatur oleh puskesmas.
Alat suntik.
Alat suntik yang diperlukan adalah ADS 0,5 ml dan pengoplos vaksin
Campak adalah ADS 5ml
Safety Box
Adalah kotak tempat pembuangan limbah medis tajam dengan
tujuan untuk keamanan bagi petugas.
Kartu TT/Td Seumur Hidup
Kartu TT/Td seumur hidup adalah alat untuk merekam status
imunisasi DPT/HB, DT/Td dan TT/Td, dipakai untuk membantu
petugas dalam menentukan apakah pemegang kartu memerlukan
suntikan dan kapan suntikan tersebut dapat diberikan.Setiap siswa
mendapat kartu TT/Td
2. Pelaksanaan
2.a. Jadwal Pelaksanaan
Melakukan sosialisasi jadwal pelaksanaan yang telah dikoordinasikan
dan disepakati bersama dengan UPTD PAUD dan DIKDAS serta Sekolah
Dasar terkait pada tim pelaksana BIAS. Pelaksanaan BIAS
dilaksanakan oleh TIM BIAS ( Jurim , Bidan, Perawat).
2.b. Menyiapkan vaksin dan logistik lainnya
Menyiapkan vaksin dan logistiknya sesuai jumlah sasaran, Untuk
menjaga vaksin agar tetap poten, vaksin yang belum dipakai harus
disimpan dalam lemari es di puskesmas atau puskesmas pembantu
dengan suhu antara 20 - 80
Untuk membawa vaksin dan pelarut harus memakai vaccine carrier
yang berisi 4 buah cool pack / kotak dingin cair.
2.c. Penyuntikan
Pastikan bahwa vaksin masih dalam kondisi yang baik (belum
kadaluarsa, VVM A atau B)
Untuk memperlancar penyuntikan serta membantu petugas,
sebaiknya anak memegang kartu TT/Td masing-masing dan duduk
menurut nomor urut dalam register imunisasi, anak dipanggil satu
persatu untuk dilayani.
Pemberian imunisasi dilakukan pada anak bila ada tanda () pada
buku register.
Tempat penyuntikan adalah lengan atas, sedikit dibawah insertio
M.deltoid.
Bersihkan tempat penyuntikan terlebih dahulu cukup dengan kapas
dan air matang.
Dosis yang diperlukan untuk vaksin Campak, DT/Td, maupun
TT/Td adalah 0,5 ml.
Vaksin disuntikkan secara intramuskular untuk vaksin DT/Td,
TT/Td dan secara subkutan untuk vaksin campak setelah terlebih
dahulu dilakukan aspirasi untuk memastikan gelembung udara
tidak masuk ke pembuluh darah.
Untuk mencegah terjadinya abses dingin, vaksin dalam vial yang
belum dibuka agar dihangatkan dengan cara menggenggamnya dan
dikocok kuat agar merata.
Buang jarum dan semprit ke dalam kotak pembuangan (safety box).
Sisa vaksin yang telah dibuka tidak dapat disimpan lagi, sedang sisa
vaksin dari lapangan dalam botol yang belum dibuka masih dapat
disimpan kembali di dalam lemari es untuk segera dipakai pada
pelayanan berikutnya.
3. Monitoring
Kelanjutan kegiatan BIAS yaitu dengan Sweeping/pelacakan bagi murid
yang belum mendapatkan imunisasi saat pelaksanaan dikarenakan
sakit,tidak masuk atau karena sebab lainya.
Kegiatan lainya adalah yaitu kerjasama dengan guru dan orang tua
murid untuk pelaporan KIPI/Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi.
4. Pencatatan dan pelaporan
Tanggal pemberian vaksin harus dicatat pada kolom yang sesuai di
Format Pencatatan Register BIAS oleh petugas imunisasi sambil
melakukan pengecekan ulang sebelum pemberian paraf.
VI. Sasaran
Sasaran program adalah anak kelas 1 dan 2 SD yang bersekolah di SD
Wilayah Mengger