Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA

PROGRAM IMUNISASI
DI KECAMATAN KREJENGAN TAHUN 2019

A. PENDAHULUAN

Dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal di


wilayah kecamatan Krejengan, maka puskesmas Krejengan berkomitmen
dengan VISI, MISI, Tujuan dan Tata Nilai. VISI dari Puskesmas Krejengan
adalah “TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN PROBOLINGGO
BERAKHLAK MULIA YANG SEJAHTERA, BERKEADILAN DAN BERDAYA
SAING” adapun MISI Puskesmas Krejengan adalah meningkatkan
kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan melalui peningkatan kualitas
sumberdaya manusia dan menurunkan angka kemiskinan. Dalam
menindaklanjuti isu strategis, visi, dan ,isi tersebut Puskesmas Krejengan
mengacu pada Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo berupaya untuk
mencapai tujuan. Tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam 5 tahun
kedepan adalah : Tujuan : Meningkatkan kwalitas sumber daya manusia.
Sasaran : Meningkatnya kesiap siagaan masyarakat dalam bidang
kesehatan, Meningkatnya upaya pencegahan dan penanganan penyakit serta
masalah kesehatan, Meningkatnya akses pelayanan kesehatan yang
bermutu. Dan Tata Nilai puskesmas Krejengan adalah “SIIPLAH” yang
berisikan
SMART : Merencanakan kegiatan dengan jelas,
INISIATIF & INOVATIF : memiliki kemampuan bekerja mandiri dengan ide-ide
kreatif yang baru,
INDAH : Tempat pelayanan dan petugas kesehatan indah dipandang,
PROFESIONAL : Memberikan pelayanan sesuai dengan standart,
LOYAL : Patuh pada peraturan yang ada di Puskesmas,
AKUNTABILITAS : Memberikan pelayanan yang dapat diukur dan
dipertanggung jawabkan,
HARMONIS : Hidup rukun dan bersama-sama melaksanakan komitmen
Puskesmas.
Serta selalu mengaplikasikan budaya yang ada di puskesmas Krejengan yaitu
3 S Senyum, Sapa, Salam

B. LATAR BELAKANG
Salah satu ukuran derajat kesehatan adalah menurunnya angka
kematian anak yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs)
ke-3 Memastikan hidup yang sehat dan memajukan kesejahteraan bagi
semua orang di semua usia. Penyebab tingginya angka kematian bayi salah
satunya karena penyakit – penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(PD3I). Oleh karena itu, program imunisasi merupakan salah satu program
prioritas intervensi kesehatan masyarakat apalagi dikaitkan dengan masa
depan generasi mendatang.

Imunisasi berkembang seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi


.Peningkatan beban penyakit : Penyakit lama muncul kembali dan Penyakit
baru . Kebutuhan menambah vaksin baru sesuai epidemiologi serta komitmen
global
Jenis-jenis imunisasi : Imunisasi Wajib
à diwajibkan pemerintah kepada seseorang à utk melindungi ybs dan
masyarakat , Imunisasi Pilihan
 à diberikan kepada seseorang sesuai dengan kebutuhannya

Imunisasi Rutin
Imunisasi Dasar pada Bayi, Imunisasi Lanjutan pada: Batita, Wanita Usia
Subur
Dan Anak Usia Sekolah
Imunisasi Tambahan
Backlog Fighting, Crash Program , PIN, Sub PIN, Catch up Campaign
Campak, ORI
Imunisasi Khusus
Meningitis Meningokokus , Yellow Fever, Anti Rabies (VAR),
Penyelenggaraan Imunisasi Wajib dilakukan dengan Perencanaan
logistik, penentuan jumlah sasaran, pendanaan à dilakukan secara bottom
up.
Tanggung jawab penyediaan Logistik Vaksin untuk Imunisasi Wajib:
Pemerintah, ADS, SB, Emergency kit, Peralatan Cold Chain, dokumen RRà
Pemerintah dan Pemerintah Daerah, Penyediaan unit logistik dan perumatan
vaksin à Pemerintah Daerah . Distribusi vaksin dan logistik lainnya: ke
Provinsi oleh Pemerintah, selanjutnya oleh Pemerintah Daerah secara
berjenjang.
Ketenagaan: Tenaga pengelola: program, cold chain, vaksin, logistik
lainnya à Disediakan Pemerintah Daerah, sesuai dengan kualifikasi tertentu.
Kegiatan pelatihan tenaga pengelola dan pelaksana dilakukan oleh
Pemerintah dan Pemerintah Daerah
Tempat pelayanan imunisasi: posyandu, puskesmas, sekolah, rumah
sakit, klinik, dll untuk Biaya operasional à tanggung jawab Pemerintah
Daerah Kab/Kota. Penggerakan masyarakat à tanggung jawab Pemerintah
Daerah
Pengelolaan limbah àtanggung jawab Puskesmas atau RS penyelenggara
imunisasi
Pemantauan dan Evaluasi: tanggung jwb bersama Pemerintah dan
Pemerintah Daerah, scr berkala, berkesinambungan dan berjenjang, melalui:
Pemantauan Wilayah Setempat (PWS), Data Quality Self Assessment (DQS),
Effective Vaccine Management (EVM),Supervisi Suportif, RR KIPI, RR
Cakupan Imunisasi.
Pelaksana Pelayanan Imunisasi: Imunisasi dapat dilakukan oleh:
Dokter spesialis, Dokter , Bidan, Perawat, Tenaga terlatih . Harus ada standar
pelayanan, SOP maupun standar profesi . Adanya komunikasi informasi dan
edukasi (KIE) lengkap tentang imunisasi sebelum pelaksanaan imunisasi oleh
tenaga kesehatan pelaksana pelayanan
Pemantauan dan Penanggulangan KIPI, harus dilakukan koordinasi
antara pelaksana program imunisasi dengan Badan POM à secara
berjenjang . Pembentukan Komnas PP KIPI dan Komda PP KIPI,
Keanggotaan terdiri atas unsur-unsur perwakilan para ahli yang terkait ,
Pembiayaan operasional dibebankan pada APBN dan APBD
Tugas dan fungsinya dan Tata cara pelaporan dan investigasi KIPI
serta Biaya perawatan KIPI dengan diberikan pengobatan & perawatan
selama proses investigasi berlangsung. Bila ditetapkan berkaitan dengan
vaksin à penerima vaksin tetap mendapatkan pengobatan & perawatan .
Biaya diatas dibebankan kepada Pemerintah dan Pemerintah Daerah

Peran Serta Masyarakat, Masyarakat termasuk swasta diharapkan


berperan serta dalam pelaksanaan imunisasi bekerja sama dengan
Pemerintah dan Pemerintah Daerah, melalui: penggerakkan masyarakat;
sosialisasi imunisasi; dukungan fasilitasi penyelenggaraan imunisasi; relawan
sebagai kader; dan/atau turut serta melakukan pemantauan penyelenggaraan
imunisasi.

C. TUJUAN :

1. TUJUAN UMUM
Menurunkan angka PD3I (penyakit – penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi)

2. TUJUAN KHUSUS

a. Pelaksanaan imunisasi rutin pada bayi untuk pencapaian IDL dengan


imunisasi HB0, BCG, Polio 4 kali, DPT HB Hib 3 kali dan MR
b. Pelaksanaan imunisasi tambahan Penta 4 dan MR 2
c. Tercapainya UCI desa dan kecamatan
d. Terlaksananya program iminisasi IPV sebagai kelengkapan BOPV
e. Terlaksananya BIAS
f. Terlaksananya imunisasi pada WUS termasuk Bumil T2 Plus
g. Terlaksananya program imunisasi ORI DIFTERI

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. Kegiatan Pokok
Kegiatan Pokok yang dilaksanakan dalam rangka menunjang SDGs melalui
Upaya penurunan angka PD3I yaitu :
a. Pemberian imunisasi rutin pada Bayi
b. Pemberian imunisasi tambahan pada Batita
c. Pemberian imunisasi IPV sesuai dengan prioritas
d. Pemberian imunisasi pada WUS termasuk ibu hamil
e. BIAS
f. Sosialisasi dan pelaksanaan ORI DIFTERI
g. DOFU (Droup out Follow Up)
h. Skrining imunisasi TT WUS pada daerah dengan pemetaan resiko
tinggi
i. Validasi Data
j. Penanganan KIPI
k. Pelacakan KIPI
l. Pencatatan dan pelaporan
m. RCA (Rapid Confidence Assesment)

2. Rincian Kegiatan
a. Pemberian imunisasi rutin pada Bayi : Tanpa anggaran
b. Pemberian imunisasi tambahan pada Batita : Tanpa anggaran
c. Pemberian imunisasi IPV sesuai dengan prioritas umur : Tanpa
anggaran
d. Pemberian imunisasi pada WUS termasuk ibu hamil : tanpa anggaran
e. BIAS : 2 keg x43 sek x1 hr x 2 orng
f. DOFU (Droup out Follow Up) : 5 desa x 1 kl x 2 orng
g. Skrining imunisasi TT WUS pada daerah dengan pemetaan resiko
tinggi : 1 keg x 1 hr x 26 orng
h. Validasi Data : 1 keg x 1 hr x 19 orng
i. Penanganan KIPI : JKN, APBD Daerah dan Propinsi
j. Pencatatan dan pelaporan : Tanpa anggaran
k. Pelacakan KIPI : Tanpa anggaran
l. RCA (Rapid Confidence Assesment) : tanpa anggaran

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Pelayanan di Puskesmas
2. Pelayanan di Posyandu
3. Kunjungan Rumah
4. Penyuluhan
5. Pertemuan
6. Pemantauan
7. Pemeriksaan

F. SASARAN

Adapun sasaran dari kegiatan Program Imunisasi bayi, Batita, Anak Sekolah,
WUS

G. RENCANA KEGIATAN
Rencana Kegiatan Progam Imunisasi adalah sebagai berikut :
B U LAN
No Jenis kegiatan Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Pemberian imunisasi x x x x x x x x x x x x
rutin pada Bayi
Pemberian imunisasi
2. x x x x x x x x x x x x
tambahan pada Batita

Pemberian imunisasi
3. IPV sesuai dengan x x x x x x x x x x x x
prioritas umur
Pemberian imunisasi
4. pada WUS termasuk x x x x x x x x x x x x
ibu hamil
5. BIAS x x

DOFU (Droup out


6. x x x
Follow Up)

Skrining imunisasi TT

7. WUS pada daerah x x


dengan pemetaan
resiko tinggi
10. Validasi Data x x x

11 Pelacakan KIPI x x x x x x x x x x x x

12
Penanganan KIPI x x x x x x x x x x x x
.

RCA (Rapid
13 Confidence x x
Assesment)

H. JADWAL

Ada Dalam Lampiran

I. BIAYA
Kegiatan dibebankan pada anggaran APBN BOK Tahun 2019 Rp
20.775.000,-

J. KELUARAN/HARAPAN

a. Semua bayi mendapat imunisasi dasar lengkap dengan cakupan minimal


95%
b. Semua batita mendapatkan imunisasi tambahan dengan cakupan minimal
95%
c. Semua bayi yang lahir bulan april dst mendapat IPV sebelum umur 1
tahun
d. Semua ibu hamil terskrining TT dan mendapat imunisasi sesuai
kebutuhan
e. Semua murid SD kelas 1 mendapat imunisasi MR, DT kelas 2 dan 5
mendapat imunisasi Td
f. Mengurangi angka droup out menjadi ±5 %
g. Terlaksananya Skrining imunisasi TT WUS pada daerah dengan
pemetaan resiko tinggi
h. Terlaksanakannya Validasi Data dan data menjadi valid
i. Semua KIPI tertangani
j. Pencatatan dan pelaporan yang akurat
k. Semua KIPI dilakukan pelacakan
l. Adanya kesesuaian data dengan RCA (Rapid Confidence Assesment)

K. PERAN LINTAS PROGRAM

Sebagai penunjang keberhasilan kegiatan KIA


1. PROMKES : Mempromosikan semua kegiatan Imunisasi
2. GIZI : Penunjang pelaksanaan pelayanan Imunisasi
3. P2PL : Berperan dalam penunjang pelaksanaan kesehatan
Balita dengan imunisasi
4. SANITARIAN : Berkontribusi terhadap kesehatan lingkungan yang
mendukung program Imunisasi
5. SURVELENCE : Sebagai penanggung jawab dalam melakukan
pelacakan kasus kasus PD3I

L. PERAN LINTAS SEKTOR

Sebagai penggerak masyarakat/ sasaran dalam pelaksanaan kegiatan


program Imunisasi

Mengetahui : Pelaksana
KEPALA PUSKESMAS
KREJENGAN

NURUL FARIDA,AMD.KEB
Dr. MOH. ERFAN KAFILUDDIN NIP: 19741114 199302 2001
NIP. 19820803 200903 1 003

Anda mungkin juga menyukai