Anda di halaman 1dari 18

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENGAMBILAN VAKSIN RUTIN DASAR

PUSKESMAS KRAGILAN

TAHUN 2023
A. Pendahuluan
Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda yaitu
beban masalah penyakit menular dan penyakit degeneratif. Pemberantasan penyakit menular
sangat sulit karena penyebabnya tidak mengenal batas wilayah administrasi. Imunisasi
merupakan salah satu tindakan pencegahan penyebrangan penyakit ke wilayah lain yang
terbukti sangat cost effective. Penyakit menular yang bisa dicegah dengan imunisasi adalah
Penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus, Tuberkulosis, Campak, Hepatitis B, Meningitis, Rubella
Dan Penyakit Lain Yang Tidak Termasuk Dalam Program Imunisasi Seperti Tifoid,
Influenza, Pneumokokus, Rotavirus, Mumps, Japanese Encephaltis, Varicela, Human
Papiloma Virus, Hepatitis A.
Untuk peningkatan kualitas pelayanan Imuniasi maka perlu adanya petugas yang
terampil dan coldchain serta vaksin yang berkualitas.

B. Latar Belakang
Berdasarkan sifat penyelenggaranya, imunisasi dikelompokkan menjadi imunisasi wajib
dan imunisasi pilihan.
Imunisasi wajib merupakan imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah untuk
seseorang sesuai dengan kebutuhannya dalam rangka melindungi yang bersangkutan dan
masyarakat sekitarnya dari penyakit menular tertentu, imunisasi wajib terdiri atas :
1. Imunisasi Rutin
2. Imunisasi Tambahan
3. Imunisasi Khusus
Imunisasi pilihan merupakan imunisasi yang dapat diberikan kepada seseorang sesuai
dengan kebutuhannya dalam rangka melindungi yang bersangkutan dari penyakit menular
tertentu.
WHO tahun 2010 menyebutkan 1,5 juta anak meninggal karena penyakit yang dapat di
cegah dengan imunisasi dan hampir 17% kematian pada anak <5 tahun dapat di cegah dengan
imunisasi. Pneumonia merupakan penyakit penyebab kematian nomor 2 di Indonesia, 1/3
etiologi penumonia di sebabkan karena HIB. Meningitis merupakan radang selaput otak dan
HIB merupakan penyebab utama meningitis pada bayi usia < 1 tahun. Pada tahun 2010 maka
pemberian imunisasi HIB di kombinasikan dengan DPT-HB menjadi DPT-HB-Hib untuk
mengurangi jumlah suntikan pada bayi dan perlunya integrasi ke dalam program imunisasi
nasional untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian.
Prinsip pemberian imunisasi DPT-HB-Hib yaitu di berikan pada anak usia 18 bulan –
36 bulan dan bayi berusia <1 tahun harus mendapat 1X Hepatitis B, 1X Imunisasi BCG, 3X
imunisasi Campak, maka dari itu perlu kualitas yang bak dan terjaga mata rantainya.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tercapainya ketersediaan vaksin yang cukup untuk wilayah dan merata.
2. Tujuan Khusus
a. Vaksin terjaga kualitasnya
b. Memenuhi kebutuhan vaksin HB-O, BCG, DPT-HB-Hib, Campak, Polio & TT untuk
wilayah kerja UPT Puskesmas Kragilan.

D. Sasaran
Program Imunisasi Puskesmas Kragilan mengambil vaksin imunisasi dasar ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Serang

E. Kegiatan
1. Merencanakan kebutuhan vaksin
2. Meminta vaksin imunisasi dasar ke Dinas Kesehatan Kabupaten Serang

F. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Program Imunisasi berkoordinasi dengan Apoteker mengajukan permintaan vaksin dasar
dengan menggunakan format permintaan vaksin sesuai kebutuhan yang direncanakan.
2. Membawa tempat vaksin carrier standar yang memadai ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Serang.

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Jadwal Pelaksanaan Kegiatan sesuai jadwal dari farmasi

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi dilakukan oleh pelaksana program untuk VVM vaksin dan suhu tetap terjaga
dengan baik serta tanggal kadaluarsanya.

I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pelaksana program mencatat dan melaporkan jumlah vaksin, kondisi vaksin (VVM,
Tanggal kadaluarsa dan suhunya)

Penangung Jawab UKM Kepala Puskesmas

Hj. Elin Marlina Hj. Sruwi, S.SiT, M.Mkes


NIP.
NIP. 196703101990032009
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PELAKSANAN SWEEPING IDL

PUSKESMAS KRAGILAN

TAHUN 2023
A. Pendahuluan
Imunisasi adalah suatu proses untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara
memasukkan vaksin, yakni virus atau bakteri yang sudah dilemahkan, dibunuh, atau bagian-bagian
dari bakteri (virus) tersebut setelahdi modifikasi. Ada lima jenis jenis imunisasi yang diberikan
secara gratis diposyandu, yang terdiri dari imunisasi Hepatitis B, BCG, Polio (IPV dan OPV),
DPTHB-Hib, serta Campak / MR. Semua jenis vaksin ini harus di berikan secara lengkap sebelum
anak berusia satu tahun diikuti dengan imunisasi lanjutan pada batita.
Dengan imunisasi, anak akan terhindar dari penyakit infeksi berbahaya, maka
mereka memiliki kesempatan beraktifitas, bermain, belajar tanpa terganggu masalah
kesehatan. Namun demikian, sampai saat ini masih terdapat masalah-masalah dalam
pemberian imunisasi, antara lain pemahaman orang tua yang masih kurang pada sebagian
masyarakat, mitos salah tentang imunisasi, sampai jadwal imunisasi yang terlambat. Hal
ini yang menjadi tantangan bagi petugas kesehatan untuk mencari solusi yang terbaik
demi kesehatan masa depan generasi yang akan datang.

B. Latar Belakang

Imunisasi telah mencegah 2-3 juta kematian anak di dunia setiap tahunnya. Namun
demikian masih terdapat 22,6 juta anak di dunia tidak terjangkau imunisasi rutin. Berdasarkan
data yang dilansir oleh Kementerian Kesehatan RI, cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL)
masih mencapai angka 86,8 % pada April 2015. Lebih dari 13% anak di Indonesia belum
mendapatkan imunisasi secara lengkap karena berbagai sebab, padahal imunisasi lengkap
dapat melindungi anak dari wabah, kecacatan dan kematian. Imunisasi dianggap sebagai
upaya kesehatan yang paling efektif.

Melihat data diatas maka dirasa perlu diadakan kegiatan sweeping imunisasi di wilayah
kerja UPT Puskesmas Kragilan.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Semua bayi mendapatkan Imunisasi dasar lengkap dan semua balita mendapatkan
imunisasi tambahan dan Kelurahan mencapai UCI diwilayah Puksesmas Kragilan

2. Tujuan Khusus
a. Melakukan sweeping / kunjungan rumah bagi bayi / sasaran yang tidak hadir di
Posyandu
b. Melakukan sweeping / kunjungan rumah bagi batita yang tidak hadir di Posyandu
c. Memberi penyuluhan / pemahaman kepada keluarga atau orangtua tentang manfaat
Imunisasi

D. Sasaran
Bayi dan balita yang tidak datang ke posyandu dan belum lengkap Imunisasinya.

E. Kegiatan
Sweeping atau kunjungan rumah yang disertai dengan penyuluhan

F. Metode
Imunisasi KIT dan Leaflet

G. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan sweeping Imunisasi yaitu dari bulan Januari s/d Desember.

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Dengan diadakannya kegiatan sweeping IDL diharapkan semua bayi dan balita
mendapatkan Imunisasi dasar lengkap dan kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Pondok
Aren mencapai UCI.

Penangung Jawab UKM Kepala Puskesmas

Hj. Elin Marlina Hj. Sruwi, S.SiT, M.Mkes


NIP. NIP. 196703101990032009
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PELAYANAN IMUNISASI RUTIN DI


POSYANDU

PUSKESMAS KRAGILAN

TAHUN 2023
A. Pendahuluan
Imunisasi telah diakui sebagai upaya pencegahan penyakit yang paling mendekati
kesempurnaan dan sangat berdampak terhadap peningkatan kesehatan masyarakat. Salah satu
upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam bidang kesehatan adalah upaya
kesehatan untuk bayi yaitu imunisasi. Program imunisasi di Indonesia kemudian diperbaharui
dan dikembangkan semenjak tahun 1977 dengan tujuan memberikan perlindungan terhadap 7
macam penyakit : BCG, Difteri, Pertusis, Tetanus, Campak, Polio, Hepatitis B dan TT.
Di Indonesia program Imunisasi diatur oleh Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. Pemerintah bertanggung jawab menetapkan sasaran jumlah penerima imunisasi,
kelompok umur serta tatacara memberikan vaksin pada sasaran. Pelaksana program Imunisasi
dilakukan oleh unit pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta Institusi swasta dapat
memberikan pelayanan imunisasi sepanjang memenuhi persyaratan perijinan yang telah
ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Turunnya angka kesakitan dan kecatatan bahkan kematian bayi akibat penyakit yang dapat
di cegah dengan imunisasi.

2. Tujuan Khusus
a. Tercapainya target Universal Child Immunization (UCI) yaitu cakupan imunisasi
lengkap minimal 80% secara merata pada bayi di 100% desa/kelurahan.
b. Tercapainya eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (Insiden di bawah 1 per 1000
kelahiran hidup dalam satu tahun).
c. ERAPO (Eradikasi Polio diharapkan untuk tidak ada lagi Virus polio di Indonesia).
d. Tercapainya reduksi campak RECAM dimana angka kesakitan campak turun sampai
95% di banding sebelum ada program Imunisasi.
e. Mutu pelayanan sesuai standar WHO
f. Pemeratan pelayanan sampai ke desa-desa
g. Tercapainya komite global

C. Sasaran
1. Imunisasi dasar lengkap pada bayi 0-11 bulan
2. Imunisasi tambahan Pentabio pada usia 18 bulan dan booster campak pada usia 24 bulan

D. Kegiatan
1. Melakukan pelayanan di 5 meja oleh kader
2. Melihat buku KIA / Status Imunisasi anak
3. Memberikan pelayanan imunisasi
4. Memberikan konseling
5. Melakukan pencatatan dan pelaporan
6. Evaluasi

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Petugas datang sesuai dengan jadwal Posyandu yang sudah ditentukan
2. Petugas dan kader Posyandu tetap patuhi protokol kesehatan
3. Petugas memakai APD Level 2
4. Bayi dan Balita yang datang ke Posyandu dilakukan penimbangan BB dan pengukuran
TB
5. Kader mendata bayi dan balita yang akan di Imunisasi
6. Petugas memberikan Imunisasi sesuai dengan yang terjadwal
7. Petugas mencatat dibuku KIA
8. Petugas memberikan KIE
9. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan

F. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Jadwal kegiatan posyandu terlampir

G. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi dilakukan oleh pelaksana untuk memonitoring bayi dan balita yang belum atau
akan dilakukan Imunisasi. Kegiatan imunisasi yang dilakukan di Posyandu merupakan
upaya agar semua bayi dan balita di wilayah kerja Puskesmas Kragilan mendapatkan
imunisasi dasar lengkap.

Penangung Jawab UKM Kepala Puskesmas

Hj. Elin Marlina Hj. Sruwi, S.SiT, M.Mkes


NIP. NIP. 196703101990032009
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PELAKSANAN VAKSINASI COVID-19

PUSKESMAS KRAGILAN

TAHUN 2023
A. Pendahuluan
Sesuai Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2013 tentang
penyelenggaraan Imunisasi. Pengertian Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan
atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila
suatu saat terpajang dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit
ringan.
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan
memasukan sesuatu kedalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah
atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan
kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain
diperlukan imunisasi penyakit lainnya.
Pandemi Covid-19 memberi tantangan besar dalam upaya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat Indonesia dan berdampak terhadap sistem kesehatan Indonesia yang terlihat dari
penurunan kinerja pada beberapa program kesehatan. Hal ini disebabkan prioritas pada
penanggulangan pandemi Covid-19 serta adanya kekhawatiran masyarakat dan petugas
terhadap penularan Covid-19.
Dibeberapa wilayah, situasi pandemi covid-19 bahkan berdampak pada penutupan
sementara dan/atau penundaan layanan kesehatan khususnya di Posyandu dan Puskesmas.
Pandemi Covid-19 juga memberi dampak besar bagi perekonomian.

B. Latar Belakang
Pemerintah telah menetapkan pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
sebagai bencana non-alam. Sejak diumumkannya kasus konfirmasi pertama pada maret 2020,
dalam rentang waktu satu bulan, seluruh provinsi telah melaporkan kasus konfirmasi.
Penyebaran Covid-19 tidak hanya terjadi di daerah Khusus Ibu Kota Jakarta dan kota padat
penduduk lainnya, namun telah menyebar hingga ke pedesaan di daerah terpencil.
Sementara itu tingkat kerentanan masyarakat semakin meningkat yang disebabkan
kurangnya kesadaran masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan seperti memakai
masker, mencuci tangan dan menjaga jarak minimal 1 -2 meter.
Tanpa Intervensi kesehatan masyarakat yang cepat dan tepat, diperkirakan sebanyak 2,5
juta kasus Covid-19 akan memerlukan perawatan di rumah sakit di Indonesia dengan angka
kematian yang diperkirakan mencapai 250.000 kematian. Oleh karena itu, perlu segera
dilakukan intervensi tidak hanya dari sisi penerapan protokol kesehatan namun juga
diperlukan intervensi lain yang efektif untuk memutuskan mata rantai penulaan penyakit,
yaitu melalui upaya Vaksinasi.
Upaya tekah dilakukan oleh berbagai negara, termasuk Indonesia untuk
mengembangkan vaksin yang ideal untuk pencegahan Infeksi SARS-CoV-2 dengan berbagai
platform yaitu vaksin inaktivasi / inactivated virus vaccines, vaksin virus yang telah
dilemahkan (live attenuated), vaksin vektor virus, vaksin asam nukleat, vaksin seperti virus
(virus-like vaccine), dan vaksin subunit protein.
Vaksin Covid-19 bertujuan untuk mengurangi transmisi/penularan Covid-19,
merupakan angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19, mencapai kekebalan kelompok di
masyarakat (herd immunity) dan melindungi masyarakat dari Covid-19 agar produktif secara
sosial dan ekonomi.
Kekebalan kelompok hanya dapat terbentuk apabila cakupan vaksinasi tinggi dan
merata di seluruh wilayah. Upaya pencegahan melalui pemberian program vaksinasi jika
dinilai dari sisi ekonomi, akan jauh lebih hemat biaya, apabila dibandingkan dengan upaya
pengobatan.
Pelayanan vaksinasi covid-19 dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol
kesehatan yaitu dengan menerapkan upaya Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dan
menjaga jarak aman 1 – 2 meter, sesuai dengan Petunjuk Teknis Pelayanan Vaksinasi Pada
masa Pandemi Covid-19. Dinas kesehatan Provinsi, dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan
Puskesmas harus melakukan advokasi kepada pemangku kebijakan setempat, serta
berkoordinasi dengan lintas program, dan lintas sektor terkait, termasuk organisasi profesi,
organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan, tokoh masyarakat dan seluruh komponen
masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan vaksinasi Covid-19.
Petugas kesehatan diharapkan dapat melakukan upaya komunikasi, Informasi dan
edukasi (KIE) kepada masyarakat serta memantau status vaksinasi setiap sasaran yang ada di
wilayah kerjanya untuk memastikan setiap sasaran mendapatkan vaksinasi Covid-19 lengkap
sesuai dengan yang dianjurkan.

C. Tujuan
Tersedianya Kerangka acuan bagi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang meliputi
perencanaan kebutuhan, sasaran, pendanaan, distribusi serta manajemen vaksin dan logis tik
lainnya, pelaksanaan pelayanan, kerjasama, pencatatan dan pelaporan, strategi komunikasi,
pemantauan dan penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Vaksinasi Covid-19, serta
monitoring dan evaluasi.

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


1. Perencanaan
a. Pendataan sasaran
Rincian Kegiatan sebagai berikut :
1) Pendataan sasaran penerima vaksin dilakukan secara top-down melalui Sistem
Informasi satu data Vaksinasi Covid-19 yang bersumber dari
Kementerian/Lembaga terkait atau sumber lainnya meliputi Nama, NIK, dan
alamat tempat tinggal sasaran
2) Melalui Sistem Informasi satu data Vaksinasi Covid-19 dilakukan penyaringan
data sehingga diperoleh sasaran kelompok penerima vaksin Covid-19 sesuai
kriteria yang telah ditetapkan.
3) Penentuan jumlah sasaran per kelompok penerima vaksin dilakukan melalui
pertimbangan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional
(KPCPEN)

b. Pendataan dan Penetapan Faskes pelaksana Vaksinasi Covid-19


Rincian Kegiatan sebagai berikut :
Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang melaksanakan Vaksinasi covid-19 adalah sebagai
berikut :
1) Puskesmas, puskesmas pembantu
2) Klinik
3) Rumah Sakit

c. Pemetaan Ketenagaan
Rincian Kegiatan sebagai berikut :
Tenaga pelaksana (satu tim) pelaksana kegiatan pemberian Vaksinasi Covid-19 untuk
tiap sesi terdiri dari :
1) Petugas pendaftaran
2) Petugas skrining
3) Petugas pembeian vaksinasi covid-19 dibantu oleh petugas yang menyiakan vaksin
4) Petugas observasi
5) Petugas untuk melakukan pencatatan hasil vaksinasi covid-19
6) Petugas pengelolaan limbah medis
7) Petugas untuk mengatur alur kelancaran pelayanan vaksinasi covid-19

d. Penyusunan Jadwal layanan


Rincian Kegiatan sebagai berikut
:
Hari pelayanan vaksinasi Senin, Rabu dan Sabtu

e. Penyusunan Jadwal Layanan


Rincian Kegiatan sebagai berikut
:
1) Advokasi dilakukan kepada lintas sektor dalam lokakarya mini tribulanan
2) Sosialisasi dilakukan kepada lintas program

f. Monitoring dan Evaluasi


Rincian Kegiatan sebagai berikut :
1) Monitoring data cakupan melalui sistem informasi setiap hari
2) Monitoring kualitas layanan melalui suvervisi
3) Kegiatan evaluasi pelaksanaan dan evaluasi dampak melalui surveilans Covid-19

2. Pelaksanaan
a. Ketersediaan Vaksin dan Logistik
lainnya Rincian Kegiatan sebagai berikut
:
1) Penyimpanan vaksin serta logistik vaksinasi lainnya mengacu pada SOP yang
berlaku
2) Ruang penyimpanan harus terhindar dari paparan matahari
3) Pemantauan suhu sebaiknya dilakukan lebih sering, lebih dari 2 kali dalam sehari,
pastikan suhu 2-8⁰C
4) Catat hasil pemantauan suhu pada grafik pemantauan suhu

b. Prinsip Pelaksanaan Vaksin Covid-19


Rincian Kegiatan sebagai berikut :
1) Pemberian Vaksin Covid-19 dilakukan oleh dokter, perawat atau bidan yang
memiliki kompetensi
2) Pelaksanaan pelayanan Vaksin Covid-19 tidak mengganggu pelayanan Imunisasi
rutin dan pelayanan kesehatan lainnya
3) Melakukan skring terhadap status kesehatan sasaran sebelum dilakukan pemberian
vaksinasi
4) Menerapkan protokol kesehatan
5) Mengintegrasikan dengan kegiatan surveilans Covid-19 terutama dalam
mendeteksi kasus dan analisa dampak

c. Standar Pelayanan
Rincian Kegiatan sebagai berikut :
1) Menggunakan ruangan / tempat yang cukup luas dengan sirkulasi udara yang baik
2) Memastikan ruangan pelayanan vaksinasi bersih
3) Tersedia fasilitas cuci tangan pakai sabun dan air mengalir
4) Handsanitizer
5) Atur meja pelayanan antar petugas agar menjaga jarak 1-2 meter
6) Ruang tempat pelayanan vaksin hanya untuk melayani orang sehat
7) Sediakan tempat duduk bagi sasaran

d. Alur Pelayanan
Rincian Kegiatan sebagai berikut :
1) Meja 1 : Pendaftaran dan Verifikasi dara
2) Meja 2 : Skrining, Anamnesa dan pemeriksaan fisik, Edukasi Vaksin Covid-19
3) Meja 3 : Pemberian Vaksinasi
4) Meja 4 : Pencatatan, Observasi, Pemberian kartu vaksin dan Edukasi
E. Sasaran
Sasaran untuk Vaksinasi adalah 18 – 59 tahun
1. Sasaran Tahap 1
Tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang serta mahasiswa yang
sedang menjalankan pendidikan profesi kedokteran yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
2. Sasaran 2
Petugas pelayanan publik, TNI / Kepolisian Ngara Republik, Aparat hukum dan petugas
pelayanan publik lainnya yang meliputi petugas di bandara/pelabuhan/stasiun terminal,
perbankan, perusahaan listrik negara, dan prusahaan air minum, serta petugas lain yang
terlibat secara langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat
3. Sasaran 3
Masyarakat rentan dari aspek goespaisal, sosial dan ekonomi
4. Sasaran 4
Masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan kluster sesuai dengan
ketersediaan vaksin

F. Jadwal Pelaksanaan
Jadwal Pelaksanaan vaksin covid setiap hari senin, rabu, kamis

G. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan


Monitoring dan evaluasi program vaksinasi dilakukan sebelum, selama dan sesudah
pelaksanaan oleh semua tingkat administratif dan Tim pelaksanan Vaksinasi Covid-19. Untuk
menjaga kualitas pelaksanaan kegiatan Vaksinasi Covid-19, pemantauan kegiatan wajib
dilakukan dengan tujuan :
1. Memastikan kegiatan dilaksanakan sesuai dengan pandauan standar
2. Memberikan umpan balik tepat waktu untuk perbaikan-perbaikan bilamana perlu

H. Pencatatan dan Pelaporan


Data hasil pelayanan vaksinasi dicatat dan dilaporkan yang mencakup identitas lengkap
dari sasaran (NIK, Nama, Jenis Kelamin, Usia, Pekerjaan, Alamat), status BPJS (PBI/Non
PBI/Non BPJS), hasil skrining, nama vaksin, nomor batch vaksin, dan tanggal pemberian
vaksin baik dosis 1 maupun 2.
1. Pencatatan dan pelaporan dengan sistem elektronik dilakukan secara daring dengan
menggunakan sistem Primary Care (P-Care Vaksinasi) yang dibangun oleh BPJS.
2. Dalam pencatatan dan pelaporan, petugas di Meja 2 menginput data hasil skrining ke
dalam sistem Pcare Vaksinasi, petugas di Meja 4 mengnput data hasil pelayanan vaksinasi
ke dalam sistem Pcare.
3. Apabila tidak memungkinkam menginput data hasil layanan scara daring (online) pada saat
pelayanan berlangsung, pencatatan dilakukan secara manual kemudian ditandatangani oleh
Kepala Puskesmas. Data kemudian diinput ke dalam sistem Pcare dihari yang sama apabila
sudah tersedia jaringan internet. Apabila tidak memungkinkan menginput data dihari yang
sama, maka data dari format pencatatan manual dapat diinput ke Pcare vaksinasi Offline
maksimal pukul 23.59 hari berikutnya.
4. Pencatatan di Meja 4 adalah sebagai berikut :
a. Petugas meja 4 mengakses aplikasi Pcare Vaksin melalui alamat http://pcare.bpjs-
kesehatan.go.id/vaksin/ menggunakan browser yang terdapat pada komputer/laptop
yang terkoneksi internet.
Ada dua menu utama yang ditampilkan setelah log in yaitu daftar Penerima Vaksin dan
Pencatatan Pelaksanaan Vaksin. Pilih menu Pencatatan Pelaksanaan Vaksin.
b. Ubah jenis user pada kolom kanan atas dengan cara pilih jenis user “Petugas
Vaksinasi”. Kemudian klik ubah user.
c. Untuk melakukan input hasil pelayanan vaksinasi, klik nomor tiket pada sasaran yang
berstatus skrining lanjut
d. Isi form pemberian vaksin meliputi tanggal (akan terisi otomatis sesuai tanggal hari
pelayanan dan tidak dapat diubah), jam pelayanan, nama vaksin yang diberikan, kode
batch.
e. Jika sudah selesai, klik simpan. Data yang sudah disimpan tidak dapat diedit. Status
sasaran akan berubah menjadi Pemberian vaksin Selesai.
f. Setelah sasaran menunggu 30 menirt setelah vaksinasi, klik status pulang sasaran, pilih
tidak ada KIPI (Status pulang sehat) atau ada KIPI.

Penangung Jawab UKM Kepala Puskesmas

Hj. Elin Marlina Hj. Sruwi, S.SiT, M.Mkes


NIP. NIP. 196703101990032009

Anda mungkin juga menyukai